Belajar dalam kelompok bukanlah hal yang baru dalam proses belajar
mengajar konvensional. Dahulu dikenal belajar kelompok di luar kelas yang disebut
study club menggunakan waktu di luar jam pelajaran yang reguler, kadangkala
belajarnya di rumah-rumah secara bergiliran terutama sekali menjelang ulangan. Di
lain hal, setiap kali seorang guru atau dosen menugaskan sekelompok peserta didik
untuk menyelesaikan tugas terkait dengan mata pelajaran para siswa berinisiatif
untuk belajar kelompok. Dalam praktiknya nilai yang diperoleh teman yang bekerja
keras sama dengan yang hanya sekadar ikut kelompok belajar. Kebersamaan ini
dalam pandangan sekarang dikatakan kooperatif. Istilah pembelajaran kooperatif
dalam wacana bahasa Indonesia dikenal dengan pembelajaran secara kelompok.
(2) tanggung jawab perseorangan, Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur
yang pertama. Setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang
terbaik untuk kelompoknya.
(3) tatap muka, Setiap kelompok harus di berikan kesempatan untuk bertatap muka
dan berdiskusi. Kegiatan Interaksi ini akan memberikan para siswa untuk dapat
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggotanya. Inti dari sinergi ini
adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan
masing-masing. Setiap anggota kelompok mempunyai latar belakang pengalaman
keluarga, sosial ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini
akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota
kelompok. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal
dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi personal.
(4) komunikasi antaranggota, Tidak setiap siswa mempunyai keahlian seperti ini.
Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung dari kemampuan mereka dalam
mengutarakan pendapat dan kesediaan para anggoatanya untuk saling mengahrgai
pendapat anggota yang lain.
(5) evaluasi proses kelompok, Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi
kelompok untuk menevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka
agar selanjutnya bisa bekerjasama lebih efektif.
Kelebihan dan kelemahan model kooperatif ada beberapa hal antara lain: