ACARA 5
METODE LINE INTERCEPT
Oleh:
Nama : Nur Fatonah
NIM : 22/494504/SV/20852
Kelas : Pengelolaan Hutan A
Kelompok : 6B
CoAss : Dinda Viola
Komunitas tumbuhan bawah meliputi rumput, herba, dan semak belukar yang
mengisi vegetasi dasar di bawah tegakan hutan, kecuali permudaan pohon.
Menempati stratifikasi hutan hujan tropika pada stratum D dalam lapisan perdu,
semak, dan stratum E berupa lapisan tumbuhan penutup tanah (Soerianegara dan
Indrawan, dalam Tsauri, 2017).
II. TUJUAN
Acara praktikum ini bertujuan untuk menerapkan metode line intercept untuk
dapat mengetahui struktur kuantitatif komunitas tumbuhan bawah berdasarkan
jenis penyusun dan persen penutupannya
Bahan yang digunakan yaitu komunitas tumbuhan semak dan herba. Alat
yang digunakan adalah meliputi Global Positioning System (GPS), Kompas,
tali, meteran kecil, alat tulis, dan kertas untuk mencatat data.
10. Hasil akhir data line intercept selanjutnya disajikan dalam tabel berikut :
Tali 1
Spesies atau tanah Panjang intercept
No. ruas No. kosong (cm)
1 1 Tanah kosong 390
Phillodendron
2 Cordatum 49
3 Tanah kosong 61
2 4 Tanah kosong 500
3 5 Tanah kosong 500
4 6 Tanah kosong 500
Total intersep 2000
Panjang tali 2000
Jenis/Spesies
No Nama Panjang intercept Persen Penutupan
individu lokal Nama ilmiah (cm) (%)
Sirih Phillodendron
1 Gading Cordatum 49 2,45
2 Tanah Kosong 1951 97,55
Total 2000 100
Tali 2
Spesies atau tanah Panjang intercept
No. ruas No. kosong (cm)
1 1 Tanah kosong 500
2 2 Tanah kosong 500
3 3 Tanah kosong 410
Phillodendron
4 Cordatum 4
5 Tanah kosong 80
Phillodendron
6 Cordatum 5
4 7 Tanah kosong 243
Phillodendron
8 Cordatum 3
9 Tanah kosong 131
Phillodendron
10 Cordatum 5
11 Tanah kosong 117
12 Phillodendron 2
Cordatum
Jenis/Spesies
No Nama Panjang intercept Persen Penutupan
individu lokal Nama ilmiah (cm) (%)
Sirih Phillodendron
1 Gading Cordatum 19 0,95
7 Tanah Kosong 1.981 99,05
Total 2000 100
Tali 3
Panjang
Spesies atau tanah
No. ruas No. kosong intersep (cm)
1 1 Tanah kosong 570
Phillodendron
2 2 Cordatum 5
3 Tanah kosong 88
Phillodendron
4 Cordatum 10
5 Tanah kosong 67
Phillodendron
6 Cordatum 7
7 Tanah kosong 93
Phillodendron
8 Cordatum 50
3 9 Tanah kosong 920
Phillodendron
4 10 Cordatum 5
11 Tanah kosong 166
Phillodendron
12 Cordatum 6
13 Tanah kosong 10
Phillodendron
14 Cordatum 3
Total intercept 2000
Panjang tali 2000
Jenis/Spesies
No Nama Panjang intercept Persen Penutupan
individu lokal Nama ilmiah (cm) (%)
Sirih Phillodendron
1 Gading Cordatum 86 4,3
2 Tanah Kosong 1914 95,7
Total 2000 100
B. Pembahasan
Hasil analisis data vegetasi tumbuhan bawah. Hasil analisis data vegetasi
tumbuhan bawah dengan menggunakan metode line intercept di Arboretum Fakultas
Kehutanan UGM disajikan dalam tabel 1.1, 2.1, dan 3.1. Dari ketiga tabel tersebut
dapat diketahui bahwa vegetasi tumbuhan bawah penyusun hutan Arboretum Fakultas
Kehutanan UGM terdiri dari 1 spesies yaitu Phillodendron cordatum atau sirih gading.
Persen penutupan pada tali 1 adalah sebesar 2,45% untuk Phillodendron cordatum
atau sirih gading dan 97,55% untuk tanah kosong. Persen penutupan tali 2 sebesar
0,95% untuk Phillodendron cordatum atau sirih gading dan 99,05% untuk tanah
kosong. Pada tali terakhir atau 3 persentase penutupan 4,30% untuk Phillodendron
cordatum atau sirih gading dan 95,70% untuk tanah kosong.
VI. KESIMPULAN
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa Metode Line Intercept merupakan
metode yang digunakan untuk menganalisis vegetasi berupa tumbuhan bawah.
Metode ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui struktur kuantitatif komunitas
tumbuhan bawah berdasarkan spesies penyusun dan persen penutupan dengan syarat
teliti dalam pengambilan data di lapangan dan dapat memahami asumsi yang
digunakan
Kusmana, C. (2017). Metode Survey dan Interpretasi Data Vegetasi. Bogor: IPB
Press.
Nadi Destaranti, S. S. (2017). STRUKTUR DAN VEGETASI TUMBUHAN
BAWAH PADA TEGAKAN PINUS DI RPH KALIRAJUT DAN RPH
BATURRADEN BANYUMAS.
Sari Ufiza, S. S. (2018). Analisis Vegetasi Tumbuhan Dengan Metode
Kuadrat Pada Habitus Herba Di Kawasan Pegunungan Deudap Pulo Nasi
Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik, 209-215.