Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

ACARA 5
METODE LINE INTERCEPT

Oleh:
Nama : Nur Fatonah
NIM : 22/494504/SV/20852
Kelas : Pengelolaan Hutan A
Kelompok : 6B
CoAss : Dinda Viola

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PENGELOLAAN HUTAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2022
I. PENDAHULUAN

Vegetasi merupakan kumpulan dari tumbuhan yang hidup Bersama di suatu


tempat sehingga terjadi interaksi antar komponen penyusunnya, baik antara
tumbuhan maupun hewan-hewan yang hidup di lingkungan tersebut (Ufiza et al,
2018). Dalam suatu vegetasi yang terlibat hanyalah tumbuhan, jika komponen
fisik dan komponen biotik lain diintegrasikan ke dalam suatu vegetasi, maka akan
terbentuk suatu ekosistem (Kartawinata, 2010).

Analisis vegetasi menurut Susanto (2012) merupakan suatu cara mempelajari


susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Satuan vegetasi
yang dipelajari dalam analisis vegetasi berupa komunitas tumbuhan yang
merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tumbuhan yang menempati suatu
habitat. Hasil analisis vegetasi tumbuhan disajikan secara deskriptif mengenai
komposisi spesies dan struktur komunitasnya (Indriyanto, 2008).

Komunitas tumbuhan bawah meliputi rumput, herba, dan semak belukar yang
mengisi vegetasi dasar di bawah tegakan hutan, kecuali permudaan pohon.
Menempati stratifikasi hutan hujan tropika pada stratum D dalam lapisan perdu,
semak, dan stratum E berupa lapisan tumbuhan penutup tanah (Soerianegara dan
Indrawan, dalam Tsauri, 2017).

II. TUJUAN

Acara praktikum ini bertujuan untuk menerapkan metode line intercept untuk
dapat mengetahui struktur kuantitatif komunitas tumbuhan bawah berdasarkan
jenis penyusun dan persen penutupannya

III. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan yaitu komunitas tumbuhan semak dan herba. Alat
yang digunakan adalah meliputi Global Positioning System (GPS), Kompas,
tali, meteran kecil, alat tulis, dan kertas untuk mencatat data.

IV. Metode Pelaksanaan

1. Tentukan target lokasi pengukuran


2. Bentangkan tali plastic sepanjang 20 m diatas tumbuhan bawah
3. Mencatat semua jenis tumbuhan bawah (nama local dan nama ilmiahnya)
yang menyentuh tali. Tanah yang tidak bervegetasi dianggap sebagai tanah
kosong dan Panjang tali yang menyentuhnya juga diukur.
4. Lanjutkan pengukuran dengan cara memindahkan tali plastic dan
membentangkannya di atas tumbuhan bawah sedemikian rupa sehingga tali
tadi sejajar dengan posisi tali pertama. Jarak antar tali dan jumlah bentangan
tali disesuaikan dengan tujuan pelaksanaan kegiatan
5. Pada praktikum ini misalnya jarak antar tali 5 m.
6. Sebagai ilustrasi, susunan bentangan tali plastik dapat dilihat pada gambar
berikut
7. Hasil table pengukuran dicatat dalam table hasil pengukuran seperti pada
tabel berikut

8. Rekapitulasi hasil pengukuran disajikan dalam tabel berikut

9. Menganalisis data hasil rekapitulasi dengan cara menghitung persen


penutupan tiap jenis/spesies dan tanah kosong dengan rumus berikut :

10. Hasil akhir data line intercept selanjutnya disajikan dalam tabel berikut :

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Data Pengamatan

Tali 1
Spesies atau tanah Panjang intercept
No. ruas No. kosong (cm)
1 1 Tanah kosong 390
Phillodendron
2 Cordatum 49
3 Tanah kosong 61
2 4 Tanah kosong 500
3 5 Tanah kosong 500
4 6 Tanah kosong 500
Total intersep 2000
Panjang tali 2000

Jenis/Spesies
No Nama Panjang intercept Persen Penutupan
individu lokal Nama ilmiah (cm) (%)
Sirih Phillodendron
1 Gading Cordatum 49 2,45
2 Tanah Kosong 1951 97,55
Total 2000 100

Tali 2
Spesies atau tanah Panjang intercept
No. ruas No. kosong (cm)
1 1 Tanah kosong 500
2 2 Tanah kosong 500
3 3 Tanah kosong 410
Phillodendron
4 Cordatum 4
5 Tanah kosong 80
Phillodendron
6 Cordatum 5
4 7 Tanah kosong 243
Phillodendron
8 Cordatum 3
9 Tanah kosong 131
Phillodendron
10 Cordatum 5
11 Tanah kosong 117
12 Phillodendron 2
Cordatum

Jenis/Spesies
No Nama Panjang intercept Persen Penutupan
individu lokal Nama ilmiah (cm) (%)
Sirih Phillodendron
1 Gading Cordatum 19 0,95
7 Tanah Kosong 1.981 99,05
Total 2000 100

Tali 3
Panjang
Spesies atau tanah
No. ruas No. kosong intersep (cm)
1 1 Tanah kosong 570
Phillodendron
2 2 Cordatum 5
3 Tanah kosong 88
Phillodendron
4 Cordatum 10
5 Tanah kosong 67
Phillodendron
6 Cordatum 7
7 Tanah kosong 93
Phillodendron
8 Cordatum 50
3 9 Tanah kosong 920
Phillodendron
4 10 Cordatum 5
11 Tanah kosong 166
Phillodendron
12 Cordatum 6
13 Tanah kosong 10
Phillodendron
14 Cordatum 3
Total intercept 2000
Panjang tali 2000

Jenis/Spesies
No Nama Panjang intercept Persen Penutupan
individu lokal Nama ilmiah (cm) (%)
Sirih Phillodendron
1 Gading Cordatum 86 4,3
2 Tanah Kosong 1914 95,7
Total 2000 100

B. Pembahasan

Metode yang digunakan untuk menganalisis vegetasi tumbuhan bawah pada


praktikum kali ini adalah metode line intercept. Metode line intercept dilakukan
dengan cara membentangkan tali sepanjang 20 meter pada lantai hutan sebanyak 3x
pengulangan. Data yang diambil adalah Panjang tumbuhan bawah yang menyentuh
line atau tali dan tinggi tumbuhan bawah.

Hasil analisis data vegetasi tumbuhan bawah. Hasil analisis data vegetasi
tumbuhan bawah dengan menggunakan metode line intercept di Arboretum Fakultas
Kehutanan UGM disajikan dalam tabel 1.1, 2.1, dan 3.1. Dari ketiga tabel tersebut
dapat diketahui bahwa vegetasi tumbuhan bawah penyusun hutan Arboretum Fakultas
Kehutanan UGM terdiri dari 1 spesies yaitu Phillodendron cordatum atau sirih gading.

Persen penutupan pada tali 1 adalah sebesar 2,45% untuk Phillodendron cordatum
atau sirih gading dan 97,55% untuk tanah kosong. Persen penutupan tali 2 sebesar
0,95% untuk Phillodendron cordatum atau sirih gading dan 99,05% untuk tanah
kosong. Pada tali terakhir atau 3 persentase penutupan 4,30% untuk Phillodendron
cordatum atau sirih gading dan 95,70% untuk tanah kosong.

VI. KESIMPULAN

Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa Metode Line Intercept merupakan
metode yang digunakan untuk menganalisis vegetasi berupa tumbuhan bawah.
Metode ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui struktur kuantitatif komunitas
tumbuhan bawah berdasarkan spesies penyusun dan persen penutupan dengan syarat
teliti dalam pengambilan data di lapangan dan dapat memahami asumsi yang
digunakan

VII. DAFTAR PUSTAKA

Kusmana, C. (2017). Metode Survey dan Interpretasi Data Vegetasi. Bogor: IPB
Press.
Nadi Destaranti, S. S. (2017). STRUKTUR DAN VEGETASI TUMBUHAN
BAWAH PADA TEGAKAN PINUS DI RPH KALIRAJUT DAN RPH
BATURRADEN BANYUMAS.
Sari Ufiza, S. S. (2018). Analisis Vegetasi Tumbuhan Dengan Metode
Kuadrat Pada Habitus Herba Di Kawasan Pegunungan Deudap Pulo Nasi
Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik, 209-215.

Anda mungkin juga menyukai