Ekologi Tumbuhan
PENDAHULUAN
Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan
(komposisi jenis) dan struktur (bentuk) vegetasi.
Ada dua pendekatan dalam analisis vegetasi:
Anaslisis vegetasi kualitatif
Analisis vegetasi kuantitatif
ANALISIS VEGETASI
KUALITATIF
Analisis Vegetasi Kualitatif
Struktur dan komposisi tumbuhan secara kualitatif
dapat dideskripsikan dengan observasi visual
tanpa sampling khusus dan pengukuran.
Studi ini meliputi perhitungan secara floristik
(menghitung jumlah spesies atau jenis), stratifikasi,
sosiabilitas, aspeksi hubungan interspesifik, bentuk
hidup, spektrum biologi dan lain-lain.
Komposisi Floristik
Studi tentang jumlah atau banyaknya spesies dalam
suatu komunitas dapat dipelajari dengan
mengoleksi secara berkala dan mengidentifikasi
dari spesies sepanjang tahun.
Stratifikasi dan Aspeksi
Jumlah strata atau pelapisan dalam suatu komunitas dapat
ditentukan dengan observasi secara umum. Tidak semua
komunitas mempunyai jumlah pelapisan yang sama. Secara
umum dapat dibagi menjadi 4:
Strata 1: lapisan dasar, lapisan groud cover (lumut, lumut
kerak dll)
Strata 2: lapisan flora dasar/lapisan rumput/tumbuhan
herba)
Strata 3: lapisan tengah atau lapisan semak (middle layer)
Strata 4: lapisan atas atau lapisan tajuk dari pohon (top
layer)
Perubahan dalam vegetasi dalam suatu komunitas yang terjadi
pada periode tertentu disebut aspeksi.
Stratifikasi tumbuhan
Bentuk Hidup
Ada lima bentuk
hidup tumbuhan
Phanaerophyte
Chamaephyte
Hemicryptophyte
Cryptophyte
Therophyte
Sosiabilitas
Dalam komunitas tumbuhan individu suatu jenis
tumbuhan tidak menyebar rata. Ada individu dari
beberapa jenis yang berkembang luas, ada pula
yang berumpun. Jarak hubungan dari tumbuhan
disebut sosiabilitas. Terdapat 5 macam sosiabilitas:
Kelas 1 : cabang berkembang tunggal
Kelas 2 : berpencar atau bertumpuk
Kelas 3 : bertumpuk sedikit
Kelas 4 : Tidak tetap
Kelas 5 : Sekelilingnya miskin populasi
ANALISIS VEGETASI
KUANTITATIF
PENGANTAR
Struktur alami, pertumbuhan dan hubungan suatu
komunitas tidak mungkin dipelajari dengan observasi
terhadap individu spesies tumbuhan di dalam suatu
habitat. Untuk itu diperlukan suatu perkiraan atau
esitimasi. Beberapa metode yang sering digunanakan
ekologis al:
Metode kuadrat
Metode transek/jalur
Metode lop
Metode titik atau tanpa titik (pointless) dll
Metode Kuadrat
Metode kuadrat: Suatu petak contoh yang berbentuk
bujur sangkar yang merupakan unit lengkap dari
analisis vegetasi.
Petak contoh dapat berupa petak contoh tunggal atau
beberapa sub petak contoh.
Bentuknya biasanya bujur sangkar, persegi panjang
atau lingkaran.
Penyebaran dari kuadrat dalam suatu kawasan dapat
ditentukan secara acak atau sistematis.
Besarnya luas minimum contoh yang dibuat akan
dipelajari (selanjutnya).
Tiga jenis metode kuadrat
List quadrat
Organisme hidup yang dijumpai dalam petak contoh
didaftar sesuai dengan namanya. Rangkaian metode
ini memberikan analisis floristik dari suatu komunitas.
Count quadrat atau List count quadrat
nama spesies dan jumlah individu tiap-tiap spesies
yang terdapat dalam petak contoh dicatat. Tipe ini
bisa digunakan dalam sigi hutan.
Cover quadrat
Penutupan relatif atau sebenarnya dicatat, biasanya
dinyatakan dalam persentase dari luas penutupan
dasar dan nauangan vegetasi.
Penentuan Ukuran Plot
Berdasarkan bentuk/struktur vegetasi:
Bryophyta dan komunitas lichen (50 cm x 50 cm)
Padang rumput ( 1 m x 1 m - 2 m x 2 m)
Pohon (20 m x 20 m – 50 m x 50 m)
7
Keterangan:
Petak contoh 1 = 1 m
Petak contoh 2 = petak contoh
1 + 2 = 2 m2
Petak contoh 3 = petak contoh
5 6 1+2 + 3 = 4 m2
Petak contoh 4 = petak contoh
1 + 2 + 3 + 4 = 8 m2
Petak contoh 5 = petak contoh
3 4 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 16 m2
dan seterusnya.
1 2
Tabel hasil pengamatan
No. Luas Petak Jenis Tumbuhan
Petak Kuadrat (m2)
1 1 14
2 2 15
3 4 19
4 8 22
5 16 23
6 32 23
7 64 23
- - -
- - -
dst dst dst
Beberapa variabel yang dihitung
Kerapatan mutlak jenis i (KMi)
Jumlah idividu suatu jenis (i)
KMi =
Jumlah total luas yang dibuat untuk penarikan contoh