HARIAN HEWAN
PENDAHULUAN
Alam merupakan tempat tinggal bagi setiap makhluk hidup atau lebih tepatnya
sebagai habitat makhluk hidup. Makhluk hidup tidak hanya terdiri dari dari satu
macam saja, namun banyak macam dan jenisnya, baik hewan, manusia dan tumbuh-
tumbuhan, semuanya hidup dan tinggal bersama di alam ini. Hewan, dan tumbuhan
tidak hanya terdiri dari satu macam saja melainkan banyak tipe hewan dan tumbuhan
yang ada di alam ini. Ada berbagai macam jenis hewan begitu pula dengan tumbuhan.
Banyak jenis hewan yang hidup di sekitar kita, ada jenis hewan yang hidup dengan
dipelihara oleh manusia. Akan tetapi ada juga hewan yang hidup dengan sendirinya
tanpa campur tangan dari manusia (liar), salah satunya hewan bekicot. Hewan ini
disebut sebagai hewan liar karena dapat hidup dimana saja, tanpa perlu perawatan
Hewan bekicot (Achatia fulica) merupakan jenis hewan bertubuh lunak dan
bercangkang yang terkenal karena tubuhnya yang lunak segera masuk ke dalam
cangkangnya saat disentuh atau lebih tepatnya diberi rangsangan. Perilaku ini hanya
bersifat sementara karena setelah beberapa saat, tubuhnya akan kembali keluar dari
Hubungan antara atau interaksi hewan dan lingkungannya dapat terjadi kapan
saja dan dimana saja. Hal ini menunjukkan adanya interaksi yangdilakukan oleh
hewan dan lingkungannya. Terlepas dari hal tersebut perubahankondisi yang terjadi
pada lingkungan dapat berpengaruh pada hewan. Adanya perubahan yang terjadi pada
lingkungannya, maka hewan juga dapat merespon perubahan tersebut dengan suatu
tempat untuknya berlindung, serta untuk hewan yang telah memasuki masa dewasa
juga butuh berkembang biak dengan cara kawin, beranak atau bertelur hewan
jugamembutuhkan istirahat guna memulihkan tenaga yang ada dalam dirinya setelah
membutuhkan kecerdasan agar bisa bertahan hidup. Pola-pola perilaku ini, yang
kemampuan. Kecakapan yang hanya dapat dikuasai manusia dengan cara belajar,
latihan ulang dan pengalaman ini, telah ada pada mahluk-mahluk hidup sejak pertama
kali mereka lahir. Pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup sangat dipengaruhi
waktu, yang dikenal dengan jam biologi (biological clock). Manisfestasi yang paling
umum adalah yang disebut ritme circadian (cyrcadian rythme), atau kemampuan
24 jam sekalipun dalam keadaan tanpa adanya tanda-tanda siang yang nyata.
Keuntungan ekologi atau selektif dari jam biologi ini yaitu merangkaikan ritme-ritme
lebih dahulu atau merasakan lebih dahulu periodisitas harian, musiman, dan lain-
lainnya dari sinar, suhu, pasang dan sebagainya[ CITATION Pha09 \l 1033 ].
Selama sehari dan dari hari ke hari, suatu hewan menjalani waktu itu dengan
berbagai aktivitas yang diperlukan bagi keberhasilan hidupnya. Hewan yang mobil
akan bergerak untuk mencari makan, dan mencari tempat berlindung agar terhindar
dari kondisi lingkungan yang kurang baik baginya. Pada hewan dewasa, seksual yang
Dengan mengambil bekicot (keong racun, Achatina fulica) sebagai hewan objek
pengamatan dalam praktikum ini, kami ingin mengetahui bagaimana pola aktivitas
mengenai berapa jauh jarak yang ditempuh hewan tersebut dalam melakukan
aktivitas hidupnya, serta mengetahui korelasi antara jarak edar dengan ukuran tubuh.
Hal tersebut dilakukan karena adanya variasi individual dari Achatina fulica meliputi
Faktor abiotik lingkungan tempat hidup suatu hewan tidaklah konstan, melainkan
dalam rentang sehari itu fluktuasi dari waktu ke waktu. Suhu udara misalnya, pada
pagi hari rendah dan makin siang makin naik hingga mencapai tingkat suhu
maksimum untuk hari itu. Pada sore dan malam hari, suhu terus menurun sampai
tingkat suhu minimum sekitar subuh, dan begitu seterusnya[ CITATION Cam10 \l 1033 ].
Akibat adanya faktor abiotik lingkungan tempat hidup suatu hewan yang tidak
konstan maka kami melakukan secara berkala menurut selang waktu tertentu dan
meliputi rentang waktu yang relatif lebih lama di lapangan sehingga akan didapatkan
time series data. Rentang waktu yang diperlukan dalam pengamatan ini adalah sehari
TUJUAN
pola fluktuasi dari perubahan kondisi faktor- faktor lingkungan dalam habitat
yang ditempatinya.
METODE
Aktifitas dan Jarak Edar Harian Hewan mengenai bagaimana pola aktifitas dan
jarak edar pada Achatina fulica, juga dilakukan pengamatan hubungan antara
jarak edar dengan faktor lingkungan abiotiknya, yang dilaksanakan pada Hari
Sabtu s/d Minggu Tanggal 21 s/d 22 Maret 2020, pukul 18.00 pm-18.00 pm
Berat ( Gram )
Objek Sebelum Sesudah
Praktikum Praktikum
Sehun 21,51 16,69
Cilo 25,76 23,60
Kuntal 35,11 31,78
Seli 27,2 22,18
I Love Bangtan 20,08 19,18
Suhu
Pengamatan Intensitas Cahaya Kelembapan
Udara Tanah
1 29,3 27,8 0 76
2 29,1 27,8 0 85
3 28,7 30,3 0 73
4 28,0 27,1 0 83
5 28,3 26,7 0 85
6 28,0 27,2 5 84
7 28,7 29,7 18.440 78
8 29,4 29,4 124.642 59
9 29,7 29,7 124.642 40
10 33,0 33,0 124.642 42
11 30,9 30,9 15.275 49
12 29,8 29,8 1.215 61
3. Tabel Jarak Edar ( Achatina fulica )
Pengamatan
Objek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sehun 48 130 291 165 325 149 46 92 82 12 17 8
Cilo 22 122 14 226 314 194 0 72 15 6 0 0
Kuntal 131 422 149 175 712 56 0 0 0 5 0 0
Seli 48 341 100 173 55 98 28 0 0 30 23 0
I Love Bangtan 18 0 17 118 0 163 0 29 39 15 0 0
Pengamtan Keteranagan
Objek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ab, Ab, Ab, Am, A
Sehun Am Ab Ab Am Am Adf b Am Ab Ab Ab Ab 1.Ab:Berjalan-Jalan
Cilo Ad Ad Ab Am Ab Ad Ad Is Ad Ad Is Is 2.Ad:Berdiam Diri
A
Kuntal Is Ir m Am Ad Ad Is Ab Is Is Is Is 3.Am:Makan
A 4.Adf:Defekasi
Seli Ab m Ab Ab Ab Adf Is Is Ad Am Ad Ad Diam Ditempat
5.Is:Inaktif,
tubuh dalam
I love Bangtan Ab Is Ab Am Is Ab Is Ad Ad Ad Ad Ad cangkang
6.Ir:Inaktif,
Kaki diluar
cangkang
atau tanah yang menempel pada tubuhnya dengan lap atau kertas penyerap
“tissue” karena dalam rentang waktu 24 jam berat tubuh dapat mengalami
semula.
menggunakan meteran 100 cm, mulai dari bagian pangkal tiang spiral
panjang cangkang itu sudah cukup dilakukan sekali saja,jika waktu tidak
(Ad);
(radula).
sedang kawin;
lainya (Ab,Ad,Am).
a. Inaktif dengan seluruh bagian tubuh yang lunak dari hewan masuk
cangkang (Ir).
6. Pengamatan kondisi lingkungan abiotik secara umum dilakukan pada
intensitas cahaya).
sebenarnya.
Analisi Data
41% 53%
mengenai bagaimana pola aktivitas Achatina fulica selama 24 jam setiap 2 jam sekali
melakukan beragam pola aktivitas yaitu pada pukul 18.00 pm ( T 0) dengan prilaku
masih inaktif (Is) seluruh bagaian tubuh lunak masuk kedalam cangkang, perilaku
tersebut disebabkan karena bekicot masih menyesuaikan dengan lokasi yang baru,
aktivitas aktif berjalan (Ab) dan makan (Am), perilaku ini dikarenakan bekicot
berpindah tempat dari T0-T1 dan juga terdapat fragmen daun dan serasah yang
pukul 22.00-00.00 pm T2-T3 bekicot tersebut hanya melakukan aktifitas (Ab) yaitu
aktif berjalan, akan tetapi pada pukul 22.00-00.00,hal ini menunjukkan bahwa bekicot
merupakan hewan Nokturnal yang aktif pada malam hari. Dengan kondisi gelap dan
suhu yang rendah serta aktivitas manusia yang sedikit maka bekicot bisa beraktivitas.
(Am) dan berpindah tempat (Ab), artinya bekicot masih tetap aktif dimalam hari yang
merupakan hewan Nokturnal. Selanjutnya pada pukul 04.00-06.00 am T6-T7 bekicot
melakukan aktifitas makan (Am), berpindah tempat (Ab), dan defekasi diam ditempat
(Adf), hal ini menunjukkaan bekicot masih aktif berjalan , beraktifitas makan yang
ditunjukkan dengan tampaknya fragmen serasah daun dengan kondisi seperti tergigit
melakukan aktifitas makan (Am), berpindah tempat ( Ab), defekasi sambil diam
ditempat (Adf), hal ini menunjukkan pada bekicot ini merupakan hewan Diurnal yang
disimpulkan pada bekicot ini hanya melakukan aktifitas Am (41%),Ab (53%) ,Adf
(6%).
150 40
30
100
20
50
10
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengamatan
lapangan hasil pengukuran kelembapan dan jarak edar Achatina fulica dengan 12 kali
pengamatan setiap 2 jam sekali selama 24 jam dimulai dari pengamatan T1-T12
didapatkan :
9. T9 = 40 % jarak = 82 cm
Dilihat hasil variasi hasil pengukuran kelembapan dengan seberapa jauh jarak
edar yang ditempuh bekicot hal ini menunjukkan pada bekicot ini tetap aktif di
malam hari maupun di siang hari dapat dikatakan hewan nokturnal (aktif malam) dan
diurnal (aktif siang) meskipun pada umumnya bekicot lebih aktif di malam hari
karena kondisi kelembapan dimalam hari konsentrasi uap air lebih tinggi
dibandingkan dengan siang hari, apabila bekicot tetap aktif disiang hari hal ini dapat
disebabkan oleh cangkang siput terdapat banyak sekali gel berlendir yang mampu
menahan agar udara tidak masuk ke dalam sehingga kelembaban siput tetap terjaga
selama proses hibernasi walaupun pada siang hari udara panas membuatnya dehidrasi
dan kehabisan lendir apabila kondis kelembapan udara, asupan air, dan kelembapan
tanah lembab atau basah pada siang hari siput akan tetap memproduksi lendir
40
300
35
250
30
200
Suhu Udara
25
Jarak Edar
Jarak edar
150 20
suhu udara
15
100
10
50
5
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengamatan
lapangan hasil pengukuran Suhu udara dan jarak edar Achatina fulica dengan 12 kali
pengamatan setiap 2 jam sekali selama 24 jam dimulai dari pengamatan T1-T12
didapatkan :
9. T9 = 40,5 ℃ jarak = 82 cm
Dilihat dari variasi hasil pengukuran suhu udara dengan seberapa jauh jarak edar
yang ditempuh bekicot hal ini menunjukkan pada bekicot ini tetap aktif di malam hari
maupun di siang hari dapat dikatakan hewan nokturnal (aktif malam) dan diurnal
(aktif siang) dengan bedasarkan variasi suhu udara pada saat pengamatan hal ini
meskipun pada umumnya bekicot lebih aktif di malam hari karena suhu udara
dimalam hari lebih rendah dibandingkan dengan siang hari, apabila bekicot tetap aktif
disiang hari dilihat bedasarkan pengaruh suhu udara hal ini dapat disebabkan oleh
meskipun pada siang hari suhu mencapai > 40 ℃ jika bekicot tetap mampu
memproduksi lendir (walaupun juga mengalami dehidrasi dan stress) dan mencari
tempat-tempat yang lembab disiang hari seperti mencari tanah yang lembab untuk
berhibernasi bahkan dalam keadaan hujan suhu pada siang hari akan menurun
sehingga dapat mempengaruhi bekicot untuk beraktivitas disiang hari. Oleh karena itu
bekicot pun dapat disebut hewan diurnal meskipun pada umumnya lebih bersifaat
350 45
40
300
35
250
30
200
Suhu Udara
25
Jarak Edar
Jarak edar
150 20
suhu udara
15
100
10
50
5
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengamatan
lapangan hasil pengukuran Suhu tanah dan jarak edar Achatina fulica dengan 12 kali
pengamatan setiap 2 jam sekali selama 24 jam dimulai dari pengamatan T1-T12
didapatkan :
9. T9 = 29,7 ℃ jarak = 82 cm
Dilihat hasil variasi hasil pengukuran suhu tanah dengan seberapa jauh jarak edar
yang ditempuh bekicot hal ini menunjukkan pada bekicot ini tetap aktif di malam hari
maupun di siang hari dapat dikatakan hewan nokturnal (aktif malam) dan diurnal
(aktif siang) meskipun pada umumnya bekicot lebih aktif di malam hari karena
kondisi suhu tanah dimalam hari lebih rendah dan lembab dibandingkan dengan
siang hari, apabila bekicot tetap aktif disiang hari hal ini dapat disebabkan oleh
apabila keadaan suhu tanah masih lembab walaupun di siang hari meskipun tidak
selembab malam hari dapat mempengaruhi bekicot untuk tetap beraktifitas di siang
pergerakanya, ditambah apabila ada terjadinya faktor alam ketika hujan turun Hal ini
120000 300
100000 250
Suhu Udara
80000 200
Jarak Edar
60000 150
40000 100
20000 50
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengamatan
lapangan hasil pengukuran Intensitas Cahaya dan jarak edar Achatina fulica dengan
12 kali pengamatan setiap 2 jam sekali selama 24 jam dimulai dari pengamatan T 1-T12
didapatkan :
9. T9 = 124.642 jarak = 82 cm
edarnya dapat disimpulkan bahwa apabila pada malam hari intensitas cahaya sangat
rendah < 1 karena tidak adanya sumber cahaya matahari sedangkan siang hari
intensitas cahaya sangat tinggi > 18.000 dan jauh pola jarak edar pada bekicot ini
hari dan tetap aktif di siang maksimal ± 17 cm karena bekicot merupakan hewan
2500 40
35
2000
30
1500 25
jarak Edar
20
Berat
0 0
Sehun Cilo Kuntal Seli I Love Bangtan
Object
lapangan hasil pengukuran Berat bekicotdan jarak edar Achatina fulica dengan 12
kali pengamatan setiap 2 jam sekali selama 24 jam dimulai dari pengamatan T 1-T12
didapatkan :
melakukan pergerakan aktivitas yang mencapai jarak edar > 20 m hubungan nya
dengan berat bekicot dari awal hingga pengukuran berat akhir bedasarkan
badan yang cukup drastis contoh : Sehun Berat awal = 21,51 Berat Akhir = 16,69
21,15 – 16,69 = 4,46 gram ( selisih berat awal-akhir) hal ini disebabkan bekicot dapat
mengalami stress karena banyaknya aktifitas yang telah dilakukanny dimalam hari
dan siang hari( apabila aktif) seperti bergerak berpindahtempat, mencari makan,
mengeluarkan tinja, dan bertelur selain itu Kondisi yang mengalami penurunan berat
makanan yang kurang.
21%
32%
3%
17%
25%
terhadap pola aktifitas masing masing bekicot, apakah bekicok aktif (A) ( makan,
bergerak, kopulasi, defekasi, dan bertelur) atau inaktif ( I ) ( tidur). Tujuannya adalah
untuk mengetahui lebih aktif mana bekicot pada malam hari atau pada siang
hari. Hal ini dikaitkan dengan karakter bekicot sebagai hewan nocturnal.
Hewan nokturnal merupakan hewan yang lebih aktif pada malanm hari jika
dibandingkan dengan siang hari. Oleh karena itu, dengan pengamatan pola aktivitas
bekicot maka akan bisa dibuktikan apakah bekicot adalah benar-benar hewan
nokturnal atau hewan diurnal. Dan dari hasil pengamatan, bekicot lebih aktif pada
malam hari jika dibandingkan dengan siang hari. Kebnyakan pada siang hari mereka
inaktif sesangkan pada malam hari mereka cenderung berjalan yang jauh [ CITATION
Sya15 \l 1057 ].Dilihat bedasarkan data grafik diatas yang telah diolah Pola aktifitas
bagian tubuh semua masuk kedalam cangkang ). Dapat disimpulkan bahwa aktifitas
Kelembapan
Jarak Edar
200 60%
50%
150
40%
100 30%
20%
50
10%
0 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengamatan
kecepatan angin, kelembaban udara, kelembaban tanah dan pH tanah. Dilihat dari
grafik diatas adalah pengukuran faktor lingkungan kelembapan dengan jarak edar
bekicot. Tujuan dari pengukuran faktor lingkungan ini adalah untuk mengetahui
apakah faktor-faktor itu mempengaruhi jarak edar bekicot. Selain itu juga untuk
ingginya jarak edar bekicot. Sehingga kita dapat menyimpulkan faktor apa yang
paling berpengaruh terhadap jarak edar bekict dan apa alasannya yang mendasari
sehingga faktor itu bisa berkontribusi secara langsung pada jarak edar
didapatkan pengukuran kelembabanya hinga > 80 % dengan jarak edar sejauh > 250
cm.
300 34
33
250
32
Suhu Udara
200 31
Jarak Edar
30
150
29 Jarak edar
100 28 suhu udara
27
50
26
0 25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengmatan
pula pengukuran faktor lingkungan yang lain yaitu suhu udara yang juga
edar dimana semakin tinggi suhu maka semakin rendah kelembapannya dan semakin
lembabsehingga hewan iniakan berjalan menceari tempat yang lebih lembab dan
didapatkan pengukuran kelembabanya hinga >30℃ dengan jarak edar sejauh >
250cm.
300 35
250 30
25
200
Suhu Tanah
Jarak Edar
20
150
Jarak edar
15
suhu tanah
100
10
50 5
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengamatan
pula pengukuran faktor lingkungan yang lain yaitu suhu tanah yang juga
edar dimana semakin tinggi tanahnya suhu maka semakin rendah kelembapan tanah
dimana suhu tinggi maka semakin rendah kelembapannya dan semakin luas jarak
edarnya. Hewan bekicot menyukai daerah yang lembap dan gelap karena dalam
kondis iseperti itu, Achantina fulica lebih banyak beraktifitas[CITATION Har17 \l 1057 ].
Dilihat bedasarkan grafik diatas suhu tanah mempengarui jarak edar karena
didapatkan pengukuran kelembabanya hinga >30℃ dengan jarak edar sejauh >250
cm.
300 140
250 120
100
200
Intensitas Cahaya
80
Jarak Edar
150
60 Jarak edar
intensitas cahaya
100
40
50 20
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengmatan
pula pengukuran faktor lingkungan yang lain yaitu intensitas cahaya yang juga
mempengaruhi jarak edar bekicot. Bekicot inaktif sebelum matahari terbenam dan
menjelang matahari terbit karena hal ini disebabkan oleh perubahan intensitas cahaya
dari pergantian waktu malam hari menuju siang hari. Pada umumnya Achatina fulica
dari bekicot ditemukan beritirahat dibawah batu dan bagian tanaman. Menurut
bekicot tidak tahan terhadap matahari langsung. Korelasi perilaku dengan kondisi
lembap menyebabkan sebagian besar perilaku hidup bekicot adalah perilaku inaktif,
hal ini bertujuan mengurangi penguapan dalam tubuh bekicot. banyak spesies siput
pada waktu siang hari dan kondisi kering bersembunyi di tempat lembap untuk
pernyartaan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila intensitas cahaya rendah malam
hari bekicot akan beraktifitas sedangkan apabila intensitas cahaya tinggi siang hari
bekicot inaktif, kecuali ada faktor alam yang menyebabkan bekicot aktoif di siang
cahayanya 0 jarak edar 48 – 165 cm sedangkan siang atau pagi hari mulainya
matahari terbit 06.00- 18.00 kembali intensitas cahayanya 1.215 - 18.440 jarak
Plot pengamatan yang kami digunakan untuk pengamatan pola aktifitas dan jarak
edar bekicot ini merupakan daerah ternaungi dan terdapat vegetasi yaitu berupa
pohon besar.untuk arah pergerakan bekicot pada saat pengamatan bekicot lebih
memeilih daerah yang ternaungi dibawah pohon-pohon karena dibawah pohon lebih
teduhdan basah/lembab. Jarak edar yang besar dibawah pohon dikarenakan kondisi
positif antara perilaku bekicot dengan tempat basah. Bekicot lebih banyak melakukan
pergerakan pada tempat lembab dibandingkan dengan tempat kering hal ini untuk
membantu mengurangi kehilangan penguapan cairan tubuh dan produksi
Individu bekicot yang diamati menunjukkan jarak edar yang luas pada malam
hari dibandingkan dengan siang hari. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan tempat pengamatan yang memiliki nilai kelembapan ±70% suhu udara
dan tanah ± 30℃ pada waktu pagi sampai siang hari, dan malam hari sebesar ±75% -
80%. Faktor suhu setiap pagi relatif rendah dan makin siang makin naik hingga
mencapai suhu maksimum selanjutnya suhu akan berangsur turun pada sore hari dan
malam harinya hingga mencapai suhu minimum yang dapat mempengaruhi perilaku
keseharian hewan. Hal ini menunjukkan korelasi positif antara pergerakan( jarak edar
bekicot dan perilaku harian ( pola aktifitas ) dengan kelembapan dan faktor
lingkungan lainya yaitu suhu tanah dan suhu udara.Jadi dapat disimpulakan bahwa
Jarak edar dan pola aktfitas dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan dimana suhu
edarnya. Hewan bekicot menyukai daerah yang lembap dan gelap karena dalam
kondisiseperti itu, Achantina fulica lebih banyak beraktifitas[ CITATION Suk16 \l 1057 ].
Pengaruh perbedaan berat bekicot terhadap jarak edarnya adalah Bekicot yang
mengalami
penurunan berat badan dikarenakan ketersediaan makanan. Bekicot yangmendapatka
n makanan akan mampu bertahan hidup dan menambah berat badandibanding bekicot
yang tidak menapatkan makanan. Perubahan berat badan ini juga karena aktifitas
berjalan yang cukup jauh sehingga menguras energi bekicot.Semakin rendahnya jarak
edar yang dilakukan oleh bekicot juga dapat disebabkan oleh aktifitas makan yang
dilakukan, sehingga berat badannya bertambah dan menyebabkan pergerakannya
ada perbedaan, dimana berat badan akhir lebih besar dari pada berat badan awal.
Hal ini dapat dilihat pada table pengamatan. Hampir semua Achatina fulica
bekicot sedang memakan dedaunan dan ada salah satunya yang memakan kertas
Jarak edar Achatina fulica sangat dipegaruhi oleh berat badan Achatina fulica
.Semakin berat badan suatu Achatina fulica maka jarak edarnya semakin pendek,dan
KESIMPULAN
Adapun Kesimpulan yang didapat dari praktikum Menentukan Pola Aktifitas dan
1. Jarak edar dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan dimana suhu (udara dan
tanah) tinggi maka semakin rendah kelembapannya makan akan semakin luas
karena dalam kondisi seperti itu, Achantina fulica lebih banyak beraktifitas.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Kelembapa
n 76 85 73 83 85 84 78 59 40 42 49 61
Jarak edar 48 130 291 165 325 149 46 92 82 12 17 8
124.64 15.27
intensitas cahaya 0 0 0 0 0 5 18.440 124.642 124.642 2 5 1.215
16 32
Jarak edar 48 130 291 5 5 149 46 92 82 12 17 8
29,
suhu udara 29,3 1 28,7 28 28,3 28 28,7 29,4 29,7 33 30,9 29,8
281,
Jarak edar 53,4 203 114,2 171,4 2 132 14,8 38,6 27,2 13,6 8 1,6
27, 27,
suhu tanah 8 8 30,3 27,1 26,7 27,2 29,7 29,4 29,7 33 30,9 29,8
53,
Jarak edar 4 203 114,2 171,4 281,2 132 14,8 38,6 27,2 13,6 8 1,6
124,64 124,64
intensitas cahaya 0 0 0 0 0 5 18,440 2 2 124,642 15,275 1,215
Jarak edar 53,4 203 114,2 171,4 281,2 132 14,8 38,6 27,2 13,6 8 1,6
Suhu udara dan Kelembaban pukul Pengukuran suhu tanah pukul
18.00 18.00