Pembimbing :
dr. I Made Adipta Adiputra, Sp. B
Abstrak
Latar • Sejak appendektomi pertama dilakukan. Pembedahan telah menjadi standar
perawatan untuk apendisitis akut, dengan terapi antibiotik yang disediakan untuk
Belakang situasi khusus.
• Tinjauan terapeutik klinis ini didasarkan pada keahlian penulis dan survei literatur
Metode selektif di PubMed
• Sekitar 90% pasien yang diobati dengan antibiotik dapat menghindari operasi
selama perawatan awal.
Hasil • 10% lainnya yang gagal menanggapi antibiotik memerlukan operasi usus buntu.
• Tingkat kekambuhan pasien yang tidak dioperasi dalam 1 tahun adalah 20-30%.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pada apendisitis tanpa komplikasi, penundaan 12-24
jam sebelum operasi tidak meningkatkan tingkat
menunjukkan bahwa NOM adalah perforasi jika antibiotik segera diberikan
pilihan pengobatan alternatif
setidaknya dalam beberapa
skenario klinis Menunggu lebih dari 48 jam, bagaimanapun, mengarah ke
tingkat yang lebih tinggi dari infeksi situs bedah dan
komplikasi lainnya.
Con’t
Pada pasien dengan apendisitis yang rumit, waktu operasi tergantung pada
status klinis pasien, sifat perforasi, dan, dalam beberapa kasus, strategi terapi
yang disukai
Apakah pembedahan akan tetap menjadi modalitas pengobatan utama secara keseluruhan atau
akan digantikan secara luas oleh terapi antibiotik tetap terbuka dan tampaknya bergantung pada
hasil uji coba yang akan datang serta pengalaman yang diperoleh dalam praktik klinis sehari-
hari
Salah satu tujuan utama di masa depan adalah untuk
Con’t
meningkatkan diagnosis apendisitis, terutama kemampuan
diagnostik untuk membedakan berbagai bentuk
apendisitis.
mungkin pengobatan konservatif akan lebih
ditingkatkan dengan menggabungkan
pengobatan antibiotik dengan drainase
endoskopi lumen apendiks dengan stent
Upaya harus dilakukan untuk mencoba mengurangi
paparan radiasi dengan meningkatkan dan menyebarkan
kompetensi USG, sehingga dengan tegas menetapkan USG
sebagai modalitas pencitraan lini pertama pada penyakit
perut akut.
CRITICAL
APPRAISAL
Review Jurnal
1. Penulisan judul : a. Judulnya efektif dan tidak lebih dari 18 kata, Judul tersebut
jurnal sudah mencakup isi dari jurnal
b. Judulnya menarik dan pembaca dapat langsung mengerti
dengan apa yang akan disampaikan dalam jurnal
5. Jenis Jurnal :
Artikel review.
Con’t
6. Abstrak : a. Abstrak pada jurnal sudah lengkap, karena telah memberikan
informasi terkait ringkasan isi jurnal.
b. Penulisan abstrak terdiri dari 210 kata dalam bahasa inggris, abstrak
yang baik tidak lebih dari 250 kata
7. Pendahuluan : Pendahuluan yang baik menyajikan gambaran umum mengenai topik latar
belakang, masalah serta tujuan dan manfaat dari penulisan jurnal. Pada
jurnal ini telah menyajikan tujuan dan manfaat dari penelitian
9. Isi Jurnal : a. Pada jurnal ini menjelaskan alogarita dalam diagnosis, manajemen
oeratif dan non operatif pada kasus pasien dengan apendisitis
b. Komponen utama jurnal juga dijelaskan secara rinci pada jurnal ini
Con’t
10. Kesimpulan : Penulis telah mencantumkan kesimpulan secara keseluruhan pada
akhir jurnal yang dimuat dalam satu paragraf. Kesimpulan sudah
mencakup isi jurnal.
11. Refrensi : a. Pada artikel ini terdapat 41 sumber pustaka yang terdiri dari 10
jurnal dengan tahun terbit <5tahun terakhir, 31 jurnal dengan tahun
terbit >5 tahun terakhir
b. Sumber yang digunakan dalam bentuk jurnal atau naskah ilmiah
c. Kaidah penulisan sumber yang digunakan sudah tepat
Analisis VIA
Validitas
Importance
Ya, karena pembahasan dalam jurnal ini terdapat
2. Apakah jurnal ini penting ? informasi terbaru terkait manajemen oeratif dan non
operatif pada kasus pasien dengan apendisitis
Ya, penting karena jurnal ini terdapat informasi sehingga dapat kita digunakan sebagai acuan dalam
terkait tinjauan manajemen oeratif dan non melakukan tindakan
operatif pada kasus pasien dengan apendisitis
Kelebihan dan Kekurangan
terakhir) sehingga masih dapat diterapkan Beberapa materi yang kurang dijelaskan
sebagai acuan terbaru
Kelebihan
secara rinci pada jurnal ini sehingga
pembaca perlu membaca literatur lain