DISUSUN OLEH :
Helmi Yuliana
Tutor:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hida
yah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan Jurnal Reading ini dengan judul “P
andemi global covid-19: implikasinya terhadap penderita skizofrenia dan gangguan yang terkai
t” Dimana dalam penyusunan laporan kasus ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti kepanit
eraan klinik di bagian SMF Jiwa RSJ Bangli.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada para dosen yang menjadi tutor at
au fasilitator yang membimbing kami selama melaksanakan tugas ini, dan juga semua pihak y
ang telah membantu dalam penyusunan laporan ini sehingga kami dapat menyelesaikannya d
engan hasil yang memuaskan bagi kami.
Dalam penyusunan jurnal ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangannya sehin
gga kami menginginkan saran dan kritik yang membangun dalam menyempurnakan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
i
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Judul................................................................................................................................1
1.2 Abstrak............................................................................................................................1
1.3 Pendahuluan...................................................................................................................2
1.4 Pembahasan....................................................................................................................3
1.4.1 Hubungan dua arah antara gangguan tidur dan depresi.............................................3
1.4.2 Mekanisme potensial antara gangguan tidur dan depresi..........................................4
1.5 Pengobatan gangguan insomnia tanpa depresi...........................................................8
1.6 Pengobatan Gangguan Insomnia dengan Kormobid Depresi.................................11
1.6.2 Kesimpulan dan prespektif......................................................................................15
BAB II TELAAH DAN KRITIS JURNAL..........................................................................17
2.1 Gambaran umum.........................................................................................................17
2.2 PICO..............................................................................................................................19
2.3 VIA.................................................................................................................................19
2.3.1 Validity....................................................................................................................19
2.3.2 Importance...............................................................................................................20
2.3.3 Applicable................................................................................................................20
2.4 Alasan penulisan jurnal artikel riview............................................................................21
2.5 Kelebihan tulisan...........................................................................................................21
2.6 Kekurangan tulisan.........................................................................................................21
2.7 Menilai kohernan tulisan................................................................................................22
2.8 Menyimpulkan apakah jurnal dapat digunakan atau tidak.............................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
JURNAL ASLI.........................................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Judul
Pandemi global COVID-19: implikasinya terhadap penderita skizofrenia d
an gangguan yang terkait
I.2 Abstrak
Pandemi global coronavirus-19 (COVID-19) telah memiliki dampak yang
belum pernah terjadi sebelumnya pada populasi di seluruh dunia, dan diperkir
akan akan memiliki permasalah yang tidak proporsional terhadap penderita sk
izofrenia dan gangguan terkait. Jurnal ini membahas implikasi dari pandemi g
lobal COVID-19 sehubungan dengan:
(1) peningkatan risiko infeksi dan prognosis yang buruk terhadap penderita sk
izofrenia,
(2) mengantisipasi konsekuensi kesehatan mental yang merugikan bagi
penderita skizofrenia,
(3) pertimbangan untuk pemberian layanan kesehatan mental dalam pengatura
n rawat inap dan rawat jalan, dan
(4) dampak potensial pada penelitian klinis khususnya pada skizofrenia.
Rekomendasi saat ini menekankan terhadap penerapan langkah-langkah yang
cepat untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 dan menjaga kesinambun
gan perawatan klinis dan ilmu untuk menjaga keselamatan penderita skizofren
ia dan masyarakat.
I.3 Pendahuluan
Mulai Januari 2020, coronavirus-19 (COVID19) telah berkembang pesat dan me
njadi pandemi global dengan jumlah kematian yang terus meningkat di seluruh dunia. Wo
rld Health Organization (WHO) dan berbagai pemerintah telah mengumumkan pembatas
an jarak sosial/ social distancing dan isolasi mandiri untuk memperlambat penyebaran vir
1
us (dengan tujuan "meratakan kurva"). Upaya kesehatan masyarakat ini targetnya adalah
seluruh penduduk. Namun, strategi ini ke
mungkin tidak efektif untuk kelompok tertentu, terutama pada penderita skizofre
nia dan gangguan terkait (disebut sebagai skizofrenia di lampiran). Ciri-ciri gangguan ini
yaitu seperti delusi, halusinasi, perilaku tidak teratur, gangguan kognitif, dan wawasan ya
ng buruk, dan karakteristik sosiodemografi, termasuk tinggal di perumahan umum dan tu
nawisma, hal tersebut dapat menempatkan populasi ini lebih berisko tinggi untuk terinfek
si COVID-19. Selain itu, orang yang hidup dengan skizofrenia beresiko lebih besar untuk
terjangkit dan memiliki prognosis yang lebih buruk hingga bisa beresiko kematian jika d
ibandingkan dengan populasi umum, hal ini dikarenakan penderita skizofrenia biasanya
memiliki kesehatan fisik yang lebih buruk,kerugian sosial ekonomi juga lebih besar,lebih
terputus secara sosial,dan mengalami stigma dan diskriminasi yang meluas. Jurnal ini me
mbahas
(1) mengapa orang dengan skizofrenia memiliki peningkatan risiko infeksi COVID-19 da
n prognosis yang buruk
(2) kemungkinan konsekuensi kesehatan mental dari infeksi COVID-19 pada orang den
gan skizofrenia;
(3) kemungkinan konsekuensi bagi tenaga kesehatan dan institusi yang melayani pasien s
kizofrenia; dan
(4) Berpotensi memiliki dampak yang merugikan pada studi klinis yang berkaitan denga
n skizofrenia.
I.4 Pembahasan
I.4.1 Faktor – faktor yang terlibat dengan penderita skizofrenia pada resiko
tinggi terjangkit COVID-19 dan mengalami prognosis yang buruk
Penderita skizofrenia kemungkinan lebih rentan untuk terjangkit pe
nularan COVID-19 karena sejumlah faktor seperti gangguan kognitif, kesad
aran risiko yang lebih rendah, dan hambatan untuk pengendalian infeksi ya
ng kurang memadai termasuk kehidupan mereka yang hidup bersama. Skiz
ofrenia ditandai dengan gangguan dalam wawasan dan kapasitas pengambil
an keputusan yang rendah,kemungkinan lebih sulit bagi orang dengan skizo
frenia untuk menerapkan dan mematuhi langkah-langkah perlindungan dari
2
COVID 19 yang direkomendasikan untuk mencegah infeksi (misalnya, men
cuci tangan, menjaga jarak atau isolasi sosial, kurungan).
3
a mereka mengakses perawatan: mereka lebih mungkin untuk mengalami u
nderdiagnosis penyakit fisik komorbiditas, lebih kecil kemungkinannya unt
uk menerima skrining dan intervensi definitif, dan umumnya menerima per
awatan dengan kualitas yang lebih buruk.
4
terkait dengan coronavirus dan pengobatannya telah dikaitkan dengan tekana
n yang terkait dengan keparahan gejala dan isolasi, serta psikosis sekunder a
kibat steroid dan intervensi lainnya. Jarak sosial, di mana pemerintah memb
erlakukan pembatasan untuk mengurangi mobilitas, telah dikutis secara luas
untuk mengurangi penularan komunitas COVID-19.
Kontak yang biasa dilakukan ini akan terganggu oleh jarak sosial, me
nempatkan pasien sebagai berisiko. Di antara orang-orang dengan skizofreni
a, isolasi mandir idapat meningkatkan risiko bunuh diri, dan stres telah dikai
tkan dengan perilaku agresif. Jarak sosial juga dapat secara tidak proporsion
al berdampak pada kemampuan orang dengan skizofrenia untuk mempertaha
nkan kebutuhan dasar mereka, mengingat ketergantungan mereka yang tingg
i pada dukungan pendapatan dan layanan masyarakat lainnya yang menjadi l
ebih sulit untuk diakses.
5
ofrenia. Aplikasi konferensi video banyak digunakan untuk menjaga koneksi
tatap muka selama wabah. Demikian pula, program dan lembaga pemerintah
yang memberikan layanan penting kepada masyarakat harus berusaha mene
mukan cara untuk mempertahankan upaya mereka untuk memastikan pembe
rian layanan yang berkelanjutan dan aman kepada populasi yang rentan.
6
feksi, dan audit berhasil diterapkan di beberapa unit rawat inap psikiatri selam
a wabah SARS 2003.
7
atau Eropa, penggunaan teknologi digital lebih rendah pada mereka yang men
derita psikosis.erlepas dari tantangan ini, layanan rawat jalan harus berusaha u
ntuk mengurangi kontak langsung ketika aman untuk melakukannya melalui p
enggunaan telepsikiatri dan penyediaan durasi resep yang lebih lama. Selain s
olusi digital yang digunakan untuk memberikan perawatan pasien langsung, p
esan teks otomatis dan aplikasi seluler dapat meningkatkan perawatan dan me
mberikan dukungan di antara janji.
8
I.6 Riset klinikal
FDA dan Institut Kesehatan Nasional (NIH) telah memberikan panduan ba
gi para peneliti yang melakukan uji klinis dan studi subjek manusia yang terke
na dampak COVID19, menekankan keselamatan peserta studi. Saran termasuk
koordinasi dengan dewan peninjau institusional untuk membatasi kunjungan st
udi ke yang diperlukan untuk keselamatan peserta atau bertepatan dengan pera
watan klinis, melakukan kunjungan studi virtual, dan mengatur tes laboratoriu
m atau pencitraan yang diperlukan yang diperlukan untuk pemantauan keaman
an di laboratorium atau klinik lokal. Produk investigasi tertentu yang dikelola
sendiri yang biasanya diambil di lokasi penelitian dapat dikirimkan melalui m
etode alternatif yang aman. Selain menjunjung tinggi keselamatan peserta pen
elitian, penting untuk menjaga integritas upaya penelitian dalam skizofrenia, y
ang terlepas dari beban kesehatan masyarakat global yang substansial, secara h
istoris tertinggal dalam pendanaan penelitian dibandingkan dengan kondisi kes
ehatan fisik. Uji klinis pada skizofrenia biasanya memiliki ukuran sampel yan
g lebih kecil daripada gangguan fisik yang terkait dengan kecacatan dan biaya
yang sebanding, mengurangi kekuatan statistik dan generalisasi hasil mereka.
Penghentian perekrutan baru yang berkepanjangan ke dalam studi penelitian y
ang sedang berlangsung, ditambah dengan pengurangan atau penghapusan kun
jungan penelitian langsung akan memperburuk tantangan yang sudah ada dala
m penelitian skizofrenia, termasuk tantangan dalam retensi studi. Memastikan
keselamatan peserta dan staf penelitian harus menjadi prioritas utama. Namun,
penelitian dengan peserta dengan skizofrenia harus dilanjutkan melalui pengg
unaan penilaian jarak jauh dan metode penyampaian untuk mencegah membur
uknya kesenjangan dalam kemajuan penelitian skizofrenia
9
k memperlambat dan mengekang penyebaran virus (meratakan kurva) kemun
gkinan akan mempengaruhi orang dengan skizofrenia secara tidak proporsion
al. Peneliti jurnal mengusulkan rekomendasi berikut untuk dipertimbangkan u
ntuk meredam efek COVID-19 pada orang dengan skizofrenia
10
kin lebih aman untuk dilanjutkan daripada dihentikan, selama prosedur penge
ndalian infeksi yang tepat diikuti. Pemeriksaan darah clozapine dapat diselesa
ikan lebih jarang untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 sesuai denga
n standar FDA saat ini dan dengan pendidikan yang memadai yang diberikan
kepada pembuat keputusan pengobatan.
7. Peneliti dan dewan peninjau institusional harus bekerja sama untuk mengg
antikan penilaian jarak jauh dan metode penyampaian agar studi dapat dilanju
tkan dengan aman jika memungkinkan. Kami menyarankan bahwa pertimban
gan yang matang tentang implikasi COVID-19 bagi orang-orang dengan skiz
ofrenia mungkin tidak hanya mengurangi beban pandemi global pada orang-o
rang dengan skizofrenia, tetapi juga pada populasi secara keseluruhan.
BAB II
TELAAH DAN KRITIS JURNAL
11
Waktu pener 28 April 2020
bitan
Abstrak jurn Dalam jurnal ini abstrak dibuat secara singkat dan jelas dalam
al satu paragraf. Abstrak dalam jurnal ini ditulis jelas dan mudah
dibaca dan infromatif hanya meliputi latar belakang dan tujuan,
serta jurnal ini sudah memenuhi syarat abstrak jurnal yaitu 200-
250 kata
Pendahuluan Pendahuluan dalam jurnal ini menjelaskan latar belakang
jurnal penelitian dengan baik dan sudah menjelaskan maksud dari
penelitian yang dilakukan dan dilengkapi data studi pendahuluan
yang semakin menguatkan bahwa penelitian ini harus dilakukan
dikarenakan kondisi saat ini pemerintah dan layanan kesehatan
perlu memfokuskan kelompok tertentu untuk penanganan
penyakit COVID-19. Pada kelemopok ini memiliki kebutuhan
khusus dan berisko memilki prognosis buruk jika terjangkit
COVID-19
Metode Penelitian jurnal ini tidak menjelaskan desain penelitian. Namun
Jurnal dapat disumpukan jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif
menggunakan metode systematic review yaitu penulis jurnal ini
merangkum, mentelaah dari evidence based yang dihasilkan
sebelumnya untuk menyajikan fakta yang lebih komperensif
Isi Jurnal Pada bagian isi jurnal dijelaskan secara rinci mengai
permasalahan dalam jurnal dan dikaji secara baik mengenai
aktor yang menyebabkan penderita skozofrenia dan gangguan
terkait lebih berisko terpapar COVID-19 dan memiliki prognosis
jika terjangkit dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Serta
menjelaskan keadaan pelayanan kesehatan dalam menangani
pasien skizofrenia dengan penangan yang tidak maksimal yang
memperparah keadaan
Kesimpulan Pada jurnal ini kesimpulan nya telah menjawab tujuan peneliti
12
jurnal yaitu akibat dari Pandemi COVID-19 , terdapat kesenjangan
social dalam pelayanan kesehatan terhadap penderita skizofrenia
dan gangguan terkait serta jurnal ini memberikan beberapa solusi
teruma dukungan dari segala sektor seperti pemerintah keluarga ,
tenaga medis supaya kondisi penderita skizofrenia tidak semakin
memburuk.
Daftar pusta Daftar pustaka dari jurnal dapat dicantumkan dengan metode
ka jurnal Vancover dan terdapat 61 refrensi
Level evidan Level Ia yaitu menggunakan Systematic riview
ce
II.2 PICO
P (Patient) Pasien yang menderita skizofrenia dan
gangguan terkai
I (Intervention) Tidak diberikan intervensi
C (Comparison) Tidak terdapat perbandingan
O (Outcame) Mengetahui solusi dan strategi untuk
meminimalisir prognosis yang buruk pada
penderita skizofrenia .
II.3 VIA
II.3.1 Validity
1. Apakah pertanyaan penelitian pada jurnal?
13
dengan menggunakan metode systematic review
Ya, penelitian ini perlu dilakukan karna kondisi di praktek klinis , kerena
penderita skozofrenia membutuhkan perhatian khusus dalam
14
perwatanyanya, karena resiko dan prognosis yang lebih buruk dari pada
orang norml pada saat pandemi COVID-19
II.3.3Applicable
10. Apakah jurnal dapat digunakan atau tidak?
Ya, jurnal ini dapat digunakan sebagai acuan atau refrensi bagi
praktisi klinis dan membrikan strategi penanganan yang baik kepada
penderita skizofrenia.
II.4 Alasan penulisan jurnal artikel riview
Jurnal ini ingin mengulas penyebab penderita skizofrenia memiliki resiko
lebih tinggi dibandinkan orang pada umumnya, serta konsekuensi menghadapi
pandemi COVID-19 terhadap pemerintah dan pelayanan kesehatan serta
dampak kesehatan mental pada penderita skizofrenia
penulis jurnal tidak mengetahui bukti yang secara khusus yang menghubu
ngkan clozapine dengan peningkatan resiko terhadap terpapar COVID-19
yang akan dapat menyebabkan kematian pada penderita skizofrenia
15
II.7 Menilai kohernan tulisan
Tulisan dalam jurnal sudah koheren karna dijelaskan per sub bab sehingga
memudahkan pembaca jurnal
II.8 Menyimpulkan apakah jurnal dapat digunakan atau tidak
Jurnal ini layak untuk digunakan karena metode dalam jurnal ini adalah
metode dengan level of evidance terbaik yaitu 1a systematic riview
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Green MF, Horan WP, Lee J, McCleery A, Reddy LF, Wynn JK.
Social disconnection in schizophrenia and the general community. Schizophr Bull.
2018;44(2):242–249.
Yao H, Chen JH, Xu YF. Patients with mental health disorders in the
COVID-19 epidemic. Lancet Psychiatry. 2020;7(4):e21.
Hunt GE, Large MM, Cleary M, Lai HMX, Saunders JB. Prevalence of
comorbid substance use in schizophrenia spectrum disorders in community and
clinical settings, 1990–2017: systematic review and meta-analysis. Drug Alcohol
Depend. 2018;191:234–258.
18
JURNAL ASLI
19
20
21
22
23
24
25