Anda di halaman 1dari 11

Peranan Occupational Health and Safety (OHS) pada Objek Wisata

di Situasi Pandemi Covid-19

DOSEN PENGAMPU

DR. Ketut Ima Ismara M.Pd.,M.Kes.

Disusun Oleh :

Ahmad Shufyan

F - 20518244013

PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021

1
DAFTAR ISI

SAMPUL ....................................................................................................................1

DAFTAR ISI ...............................................................................................................2

KATA PENGANTAR .................................................................................................3

BAB I . PENDAHULUAN ..........................................................................................4

i. Latar Belakang ................................................................................................4


ii. Rumusan Masalah ..........................................................................................4
iii. Tujuan .............................................................................................................4

BAB II. ISI .................................................................................................................5

i. Pengertian engineering displays .....................................................................5


ii. Aspek teknis dalam engineering displays .......................................................5
iii. Tampilan peringatan .......................................................................................7
iv. Human error and inadverten error ..................................................................9
v. Macam-macam human error dan preventing violation ..................................10
vi. Macam-macam inadverten error dan control measure .................................10

BAB III . PENUTUP .................................................................................................13

i. Kesimpulan ...................................................................................................13
ii. Saran ............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................14

LAMPIRAN ..............................................................................................................14

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya tujukan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga diberikan kesempatan dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas dari mata kuliah Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.

Makalah ini berisikan tentang seberapa vital peran dari Occupational Health
and Safety (OHS) dalam pencegahan penularan virus yang berada pada objek
wisata di situasi pandemi seperti sekarang ini. Semoga makalah ini dapat berguna
sesuai dengan harapan dan memberikan wawasan tambahan sehingga memberikan
titik terang. Menghadapi kondisi pandemi dengan tetap sehat dan selamat dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari sehingga terhindarkan dari segala macam perkara
yang tidak diinginkan dan diharapkan.

Mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah masih terdapat banyak


kekurangan karena keterbatasan saya sebagai manusia. Oleh karena itu, kritik dan
saran akan sangat diperlukan untuk menjadikan makalah ini terus lebih baik.
Demikian yang dapat saya sampaikan jika terdapat banyak kekurangan saya
ucapkan mohon maaf dan semoga bermanfaat, terima kasih.

Yogyakarta, 4 Februari 2021

Ahmad Shufyan

3
BAB I

PENDAHULUAN

i. Latar Belakang

Sekitar satu tahun lalu pada Desember 2019 sebuah virus baru muncul dan
diidentifikasi yaitu Corona virus disease (Covid-19) di pasar makanan laut Wuhan
(China). Virus Corona atau SARS-Cov-2 (severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2) adalah virus jenis baru yang memiliki kemiripian dengan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan jenis virus flu pada umumnya (World
Health Organization, 2020). Penyakit yang ditimbulkan dari infeksi virus ini yaitu
Covid-19. Seiring berjalannya waktu, penyebaran virus baru yang sangat cepat dan
sulit diidentifikasi membuat kasus positif tidak terkendali. Virus ini bisa menyerang
segala usia mulai dari balita hingga lansia. Gejala yang ditimbulkan juga memiliki
berbagai ciri seperti gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru
yang berat hingga kematian.

Berbagai negara satu persatu telah merasakan dampak dari virus ini tanpa
kecuali. Indonesia adalah salah satu contoh dari korban virus ini dari sekian banyak
negara di dunia. Sejak pasien pertama positif corona virus yang diungkapkan
pemerintah yaitu 2 Maret 2020, kasus positif sampai saat ini terus bertambah tak
kunjung menemui titik terang. Tercatat kurang lebih 1,38 juta kasus telah terjadi di
Indonesia dengan rincian 1,19 juta telah sembuh dan 37.266 meninggal dunia.

Dalam pengambilan keputusan pemerintah harus mengambil sikap secara


bijaksana. Pandemi Covid-19 telah berdampak langsung pada perekonomian
Negara, salah satu contoh yaitu sektor pariwisata dalam negeri. Aktivitas ekonomi
termasuk pariwisata mengalami penurunan akibat adanya pembatasan mobilitas
masyarakat seiring penyebarannya virus ini. Objek wisata banyak yang telah ditutup,
jika objek wisata ditutup artinya tingkat hunian hotel, rumah makan, dan mall
menurun dratis dari masa normal. Oleh sebab itu, maka bukan tidak mungkin jika
negara akan mengalami inflasi yang berkelanjutan.

Dari semua data yang telah dipaparkan maka solusi apakah yang dapat
dilakukan sebagai jalan keluar dari adanya pandemi covid-19 yang terus
menimbulkan kerugian bagi negara tanpa henti? Kita semua perlu memikirkan jalan
keluar yang dapat mengatasi dari semua masalah yang telah dirasakan. Dengan
adanya sebuah solusi dalam mengatasi masalah ini, maka bukan tidak mungkin
jumlah korban jiwa akan berkurang dan ekonomi negara akan semakin membaik.

4
ii. Rumusan Masalah
a. Bagaimana peran Occupational Health and Safety (OHS) pada objek
wisata di situasi pandemi Covid-19
iii. Tujuan
a. Mengetahui peran Occupational Health and Safety (OHS) pada objek
wisata di situasi pandemi Covid-19

BAB II

ISI

i. Darurat Corona virus disease


Virus Corona atau SARS-Cov-2 (severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2) adalah virus jenis baru yang memiliki kemiripian
dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan jenis virus flu
pada umumnya (World Health Organization, 2020). Penyakit yang
ditimbulkan dari infeksi virus ini yaitu Covid-19. Seiring berjalannya waktu,
penyebaran virus baru yang sangat cepat dan sulit diidentifikasi membuat
kasus positif tidak terkendali. Virus ini bisa menyerang segala usia mulai
dari balita hingga lansia. Gejala yang ditimbulkan juga memiliki berbagai
ciri seperti gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru
yang berat hingga kematian.
Istilah protokol kesehatan sangatlah familiar dan sering kita
jumpai di berbagai media. Namun dari survei yang dilakukan BPS kepada
87.379 responden, diketahui bahwa “Generasi Z” yang berusia di kisaran
10 hingga 22 tahun dinilai paling sulit mengikuti protokol kesehatan
pencegahan Covid-19 dengan benar. Dengan demikian, pemahaman
tentang protokol kesehatan harus disosialisasikan secara singkat, padat
dan jelas. Ini disebabkan sifat anak muda yang tidak suka bertele-tele, 
ketika kita gagal memberikan pengertian dan sosialisasi, maka orang akan
berasumsi dengan pemahaman yang mereka miliki, dan ini dikuatirkan
akan semakin menimbulkan perilaku tidak peduli terhadap penerapan
protokol kesehatan. Parahnya mereka tidak percaya dan justru
memberikan sosialisasi tentang asumsinya kepada masyarakat lain,
sehingga asumsi yang salah akan semakin membesar tak terkendali,
penuh prasangka.

5
Gambar 1.1 Mindmap dampak dari covid-19

Gambar 1.2 Bagian dari virus corona

ii. Dampak lockdown bagi perekonomian pariwisata


Beberapa negara mengambil kebijakan untuk menerapkan
lockdown dalam rangka memutus rantai penyebaran virus. Lockdown
adalah kondisi yang diberlakukan oleh pemerintah (selama pandemi) di
mana orang diharuskan untuk tetap tinggal di rumah mereka, menahan
diri, dan membatasi aktivitas di luar rumah yang melibatkan kontak publik
(seperti menongkrong dan berwisata) sehingga dapat memicu penyebaran
virus. Artinya, aktivitas secara total mulai dari sektor pendidikan, ekonomi

6
dan pariwisata diminimalisasi bahkan ditiadakan atau dilakukan dari
rumah.
Pariwisata merupakan salah satu contoh perekonomian yang di
dominasi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti warung,
pedagang kecil dan industri rumah tangga. Tanpa adanya peraturan
lockdown pun mereka terkena dampak dari pandemi ini dengan makin
sepinya sekolah, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan tempat keramaian
yang lain. Dengan kondisi yang sepi terus seperti ini, maka akan
memberikan dampak pada perekonomian negara, yaitu inflasi yang
berkelanjutan.

PLUS MINUS LOCKDOWN

NO DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF

1 Dianggap akan memperlambat Adanya panic buying, karena


penyebaran virus corona kekhawatiran kurang pangan
melalui kontak selama lockdown.

2 Industri yang mendukung Peningkatan stres pada


aktivitas lockdown misalnya masyarakat karena berada dalam
game, pembelajaran daring, rumah dalam waktu yang lama
dan streaming tv akan
mencatat peningkatan kinerja

3 Berkurangnya aktivitas Perusahaan bisnis besar yang


transportasi (kemacetan) berhubungan dengan masyarakat
akan terancam

4 Penurunan penggunaan emisi Pendapatan informal tidak baik

5 Pertumbuhan ekonomi menjadi


buruk karena berkurangnya
transaksi ekonomi

Tabel 1.3 Sumber data.NRC/Grafis:CAKSONO

iii. Penerapan OHS sebagai upaya pencegahan penyebaran virus covid-


19
Banyaknya korban yang ditimbulkan disebabkan oleh kondisi di
mana kita diberikan dua pilihan yaitu tetap bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup dengan segala risiko yang ada atau tetap mengisolasi
diri dengan aman tetapi kebutuhan untuk hidup tidak terpenuhi. Dampak
yang diberikan oleh virus ini menyebabkan dunia maupun termasuk
Indonesia terus memikirkan solusi untuk mengatasi pandemi virus corona

7
ini. Berbagai kebijakan serta peraturan baru telah dibuat, sosialisasi
protokol kesehatan adalah salah satu contohnya.
Secara istilah, protokol kesehatan adalah panduan dan cara
dalam berkegiatan yang dilakukan demi terjaminnya kesehatan dari suatu
penyakit. Dengan tujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan
terjadinya kluster baru covid-19 di tempat wisata dan fasilitas umum dalam
selama masa pandemi. Hal ini cukup penting mengingat risiko virus baru
yang sangat mudah menular bahkan tanpa gejala.
Sebagai bentuk pencegahan, protokol kesehatan memiliki
beberapa cara, yaitu:
a. Menggunakan  masker
Masker yang digunakan haruslah menutupi hidung dan mulut
hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang
lain yang tidak diketahui status kesehatannya (Orang Dalam
Pengawasan) maka bisa kita gunakan dari rumah. Ini bertujuan untuk
meminimalkan kontaminasi virus dari lingkungan kita dalam
beraktivitas. Tentunya masker yang digunakan harus sesuai dengan
standar kesehatan (dapat menahan tembusnya partikel virus masuk ke
saluran pernapasan).
b. Membersihkan tangan secara teratur
Selalu mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir,
bisa juga menggunakan cairan antiseptik (handsanitizer) setelah
memegang sesuatu. Tujuannya sebagai tindakan waspada terhadap
lingkungan yang tidak kita ketahui apakah terkontaminasi virus atau
tidak. Oleh karena itu, menjadikan cuci tangan sebagai kebiasaan baru
akan sangat berpengaruh dalam perkembangan penyebaran virus
covid-19.
c. Menjaga jarak
Jaga jarak perlu dilakukan apalagi di dalam ruangan tertutup
yang sirkulasi udaranya kurang baik. Tujuannya supaya terhindar dari
droplet orang yang bicara, batuk, atau bersin karena penyebaran virus
ini melalui droplet. Droplet adalah percikan-percikan kecil pernapasan
yang dihasilkan oleh saluran pernapasan. Kecilnya droplet ini sampai
membuat kita tidak terasa bahwa telah terpapar, sehingga melakukan
aktivitas seperti biasa karena merasa dirinya steril padahal tidak.
d. Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
Seringkali kita tidak sadar menyentuh wajah termasuk mata,
mulut, dan hidung. Padahal kita belum memastikan apakah tangan kita
sudah steril atau justru membawa virus. Sedangkan anggota wajah
sangat berisiko menjadi media penyebaran virus.
e. Menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan
Berkerumun akan memicu otak kita untuk berdistraksi dengan
lingkungan sekitar sehingga protokol yang kita pelajari akan lupa

8
dengan seketika. Ini akan menyebabkan meningkatnya risiko
penularan virus melalui berbagai media.
f. Meningkatkan daya tahan tubuh
Dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti
mengonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik harian, istirahat yang cukup,
serta menghindari faktor risiko penyakit, seperti diabetes, hipertensi,
gangguan paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, dan berbagai
penyakit lainnya yang memiliki relevansi dengan pernapasan karena
dapat memperparah keadaan bahkan memicu kematian.

BAB III

PENUTUP

i. Kesimpulan
Pandemi saat ini yang disebabkan oleh covid-19 virus jenis baru
yang memiliki kemiripian dengan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS) dan jenis virus flu pada umumnya
ii. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

Center of Disease Control and Prevention


https://www.cdc.gov/coronavirus

Lockdown
https://www.merriam-webster.com

Dampak Lockdown
https://www.ui.ac.id/rektor-ui-memahami-dampak-lockdown-bagi-perekonomian-
indonesia

Making your workplace COVID-secure during the coronavirus pandemic


https://www.hse.gov.uk/coronavirus/working-safely/index.htm

Kolom Analisis Ekonomi Kompas. Mata Pencaharian Rakyat Banyak dan Covid-19.
Prof. Ari Kuncoro. 24 Maret 2020

Peta Sebaran COVID-19


https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19

Adam J Kucharski, Petra Klepac, Andrew J K Conlan, Stephen M Kissler, Maria L


Tang, Hannah Fry, Effectiveness of isolation, testing, contact tracing, and physical
distancing on reducing transmission of SARS-CoV-2 in different settings: a
mathematical modelling study.
https://doi.org/10.1016/S1473-3099(20)30457-6

BPS RI. Hasil Survei Sosial Demografi Dampak COVID-19. 2020

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020. Tentang


Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka
Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

10
LAMPIRAN

Flowchart penangan
gejala covid-19

11

Anda mungkin juga menyukai