Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

VAKSINASI COVID-19

DISUSUN OLEH :

1. DEFA MELANI (23S1FAM0027)


2. AMELIA OKTAVIA PUTRI (23S1FAM0033)
3. UMI MARATUSOLIHAH (23S1FAM0045)
4. IBTI KARIMAH (23S1FAM0053)
5. ANGGUN AVITA JATI (23S1FAM0046)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

STIKES IBNU SINA AJIBARANG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia sebaik-baiknya sehingga mampu
berkarya tanpa batas sebagai warisan bagi generasi yang akan datang. Shalawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Nabi Muhammad SAW yang telah
dengan sempurna mengajarkan umat bagaimana menjalani hidup bermartabat. Salam dan doa
juga dipanjatkan kepada keluarga, sahabat dan mukminnya hingga akhir zaman. Penulis
mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, mendukung dan
memfasilitasi penyelesaian makalah berjudul “Vaksinasi COVID-19” ini. Tentu saja tulisan
ini belum lengkap dan belum sepenuhnya menggambarkan keadaan ideal. Tapi setidaknya itu
bisa menjadi contoh yang bisa kita evaluasi dan ambil hikmahnya. Penulis sadar, tidak ada
gading yang bebas retak. Tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
evaluasi yang jujur dari semua pihak dan pemberian saran kritis sebagai bahan evaluasi.
Akhir kata, semoga karya ini memberikan yang terbaik bagi penulis, Anda, keluarga Anda,
masyarakat, dan bangsa Indonesia.

AJIBARANG, 26 DESEMBER 2023

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
A. Pentingnya Vaksinasi COVID-19.......................................................................... 3
B. Tujuan Vaksinasi COVID-19................................................................................. 4
C. Covid-19 Mekanisme kerja vaksin Sinovac.......................................................... 4
D. Proses Vaksinasi COVID-19 di Indonesia............................................................. 6
E. Pelajari enam vaksin Covid-19 pilihan Indonesia................................................. 7
F. Pengembangan Vaksin COVID-19........................................................................ 9
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 12
A. KESIMPULAN..................................................................................................... 12
B. SARAN................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vaksinasi merupakan salah satu metode pencegahan medis yang familiar di


masyarakat modern. Vaksinasi dianggap sebagai salah satu kemajuan terbaru dalam dunia
kesehatan karena dilaporkan dapat melindungi dan menyelamatkan banyak nyawa. Selain
vaksin, saya juga tahu tentang imunisasi. Perbedaan mendasar antara vaksin dan
imunisasi adalah bahwa vaksinasi adalah proses dimana tubuh manusia memperoleh
kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu, dan vaksinasi menyebabkan penguatan sistem
kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut. Imunisasi tidak harus melalui vaksin.
Seseorang yang tertular suatu penyakit dan berhasil sembuh akan memiliki kekebalan
alami terhadap penyakit tersebut di kemudian hari.

Seiring dengan meningkatnya ancaman berbagai penyakit, berbagai negara bersiap


untuk mencegah penyebaran penyakit di wilayahnya. Salah satu penyakit menular yang
saat ini banyak terjadi di seluruh dunia adalah penyakit novel corona virus (Covid-19).
Epidemi ini telah mengganggu banyak aspek kehidupan hampir di seluruh dunia,
termasuk Indonesia.

Pandemi virus corona juga berdampak besar terhadap perekonomian. Artinya: (1)
daya beli masyarakat penopang 60 persen perekonomian menurun signifikan; Hal ini
dibuktikan dengan data BPS yang menunjukkan konsumsi rumah tangga menurun dari
5,02 persen pada Q1 2019 menjadi 2,84 persen pada Q1 2020. (2) menimbulkan
ketidakpastian yang berkelanjutan di kalangan dunia usaha sehingga berdampak pada
perlambatan investasi dan berdampak pada lapangan kerja korporasi; (3) Seluruh dunia
sedang mengalami kelesuan ekonomi, Selain itu, pandemi global COVID-19 juga
memberikan dampak nyata pada berbagai sektor seperti masyarakat, pariwisata, dan
pendidikan.

Pemerintah Indonesia dan negara-negara lain di dunia sedang berupaya


mengembangkan dan menerapkan vaksin COVID-19 dan berencana untuk memvaksinasi
masyarakat mereka. Vaksinasi tidak hanya melindungi individu, tetapi juga memberikan
perlindungan kepada orang-orang yang tidak dapat menerima vaksinasi, seperti orang-
orang dengan usia tertentu atau mereka yang memiliki penyakit tertentu. Vaksin tidak
menyebabkan penyakit. Vaksin yang umum digunakan dijamin aman dan umumnya tidak
menimbulkan efek samping yang serius.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dokumen ini adalah:

1. Seberapa pentingkah vaksinasi COVID-19?

2. Apa tujuan vaksinasi COVID-19?

3. Bagaimana cara kerja vaksin COVID-19 Sinovac?

4. Bagaimana cara kerja vaksinasi COVID-19 di Indonesia?

5. Jenis vaksin COVID-19 apa yang disukai di Indonesia

6. Status pengembangan vaksin COVID-19

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pentingnya vaksinasi COVID-19.

2. Mengetahui tujuan vaksinasi Covid-19

3. Mengetahui mekanisme kerja vaksin Sinovac Covid-19

4. Mengetahui proses tahapan vaksinasi Covid-19 di Indonesia

5. Jenis-jenis virus corona baru vaksin untuk mengetahui apa yang telah Anda pilih
Indonesia

6. Memahami pengembangan vaksin COVID-19


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Vaksinasi COVID-19

Pandemi virus corona belum berakhir. Untuk mengekang peningkatan jumlah orang
yang terinfeksi, pemberian vaksin infeksi virus corona baru (COVID-19) telah dimulai.
Pemerintah juga merekomendasikan agar setiap orang mendapatkannya. Jadi mengapa
setiap orang harus mendapatkan vaksinasi COVID-19?

Vaksin COVID-19 kini telah didistribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia.


Pemberian vaksin ini merupakan solusi paling tepat untuk mengurangi jumlah orang yang
terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit virus corona (COVID-19). Sejak
hadirnya vaksin COVID-19 di Indonesia, banyak masyarakat yang tidak setuju dengan
anjuran pemerintah untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Padahal, pemberian vaksin
ini sangat penting tidak hanya untuk melindungi masyarakat dari infeksi COVID-19,
tetapi juga untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi. Negara-negara yang terkena
dampak pandemi ini.

Vaksinasi atau imunisasi ditujukan untuk memperkuat daya tahan tubuh. Orang dapat
mengenali bakteri dan virus penyebab infeksi dan dengan cepat melawannya. Tujuan
yang dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat virus ini. Meskipun vaksin ini tidak dapat 100% mencegah
infeksi virus corona, namun vaksin ini dapat mengurangi kemungkinan timbulnya gejala
parah dan komplikasi akibat infeksi COVID-19.

Lebih lanjut, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong berkembangnya


kekebalan kelompok atau herd immunity. Hal ini penting karena beberapa orang mungkin
tidak dapat menerima vaksinasi karena alasan apa pun. Orang yang tidak dianjurkan
untuk menerima vaksinasi atau yang tidak diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi
COVID-19 adalah anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun serta mereka yang
memiliki kondisi medis tertentu, antara lain: Orang yang mengidap penyakit Diabetes
atau hipertensi yang tidak terkontrol.

Dengan melakukan vaksinasi COVID-19, kita tidak hanya melindungi diri kita
sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar kita yang mungkin belum memiliki kekebalan
terhadap virus corona, Masu. Vaksin COVID-19 tentunya memberikan banyak manfaat
dalam melindungi kita dari infeksi virus corona. Namun perlu diingat bahwa vaksin ini
tidak dapat diberikan kepada pasien yang sakit parah atau mereka yang telah terinfeksi
virus corona.

Oleh karena itu, usahakan selalu menjaga daya tahan tubuh selama menunggu giliran
vaksinasi dan sesudahnya. Sebab, jika daya tahan tubuh kuat maka Anda tidak mudah
sakit dan kekuatan fisik tetap terjaga.

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara
lain dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, mengelola stres dengan
baik, dan istirahat yang cukup. Selain menjaga daya tahan tubuh, Anda juga harus tetap
mengikuti protokol kesehatan pasca vaksinasi sambil menunggu vaksinasi. Anda juga
bisa menghindari bepergian ke luar rumah dan berkumpul dalam kelompok besar.

Kami percaya bahwa vaksin COVID-19 adalah solusi untuk mengakhiri pandemi
yang telah memakan banyak korban jiwa dan melumpuhkan aktivitas masyarakat, dan
partisipasi kami dalam program vaksinasi ini akan membantu bangsa kami. Kami
berharap dapat memberikan kontribusi nyata untuk pemulihan situasi.

B. Tujuan vaksinasi COVID-19

Tujuannya adalah untuk memperoleh kekebalan dan melindungi masyarakat dari


infeksi virus corona baru. Mampu menjaga produktivitas sosial dan ekonomi. Kekebalan
kelompok hanya dapat dicapai jika tingkat vaksinasi tinggi dan merata di seluruh
wilayah. Upaya pencegahan melalui program vaksinasi jauh lebih hemat biaya
dibandingkan upaya pengobatan jika ditinjau dari sudut pandang ekonomi.

Pelayanan vaksinasi pada masa COVID-19 menerapkan pencegahan dan


pengendalian infeksi (PPI), dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan dengan
menjaga jarak aman 1-2 meter sesuai petunjuk teknis. 19 pandemi. Pelayanan kesehatan
pemerintah, pelayanan kesehatan kabupaten/kota, dan puskesmas berkolaborasi dengan
pengambil kebijakan daerah

C. Covid-19 Mekanisme kerja vaksin Sinovac

Berikut enam cara kerja vaksin Sinovac:

1. Terbuat dari virus corona


Untuk membuat Coronavac, peneliti Sinovac adalah China, Inggris, Italia,
Spanyol, dan Swiss. Sampel dari Tiongkok akhirnya menjadi dasar pembuatan vaksin.
CoronaVac bekerja dengan memproduksi antibodi yang melawan virus corona SARS-
CoV-2. Antibodi berikatan dengan protein virus.

2. Menonaktifkan virus corona

Para peneliti mengembangkan virus corona dalam jumlah besar di sel ginjal
monyet. Mereka kemudian menggunakan bahan kimia yang disebut beta-
propiolactone untuk menonaktifkan virus. Virus corona yang telah dilemahkan tidak
dapat lagi berkembang biak. Namun, protein tersebut tetap utuh. Para peneliti
kemudian mengekstraksi virus yang tidak aktif dan mencampurkannya dengan
sejumlah kecil senyawa berbasis aluminium yang disebut bahan pembantu. Bahan
pembantu merangsang sistem kekebalan untuk meningkatkan responsnya terhadap
vaksin.

3. Meningkatkan respon imun tubuh

Virus corona yang terdapat pada vaksin Sinovac telah dimatikan sehingga dapat
disuntikkan ke dalam tubuh manusia tanpa menyebabkan infeksi COVID-19. Ketika
beberapa virus yang tidak aktif memasuki tubuh, mereka ditelan oleh sejenis sel
kekebalan yang disebut sel pembawa antigen. Sel pembawa antigen menghancurkan
virus corona, memperlihatkan banyak bagian di permukaannya. Sel T dalam tubuh
kemudian mengenali fragmen tersebut. Ketika fragmen tersebut cocok dengan salah
satu protein sel, sel T akan diaktifkan dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain
untuk merespons vaksin.

4. Membuat antibodi

Sel kekebalan jenis lain, sel B, juga dapat melawan virus corona yang tidak aktif.
Sel B memiliki protein dengan bentuk berbeda-beda, dan beberapa di antaranya
mungkin memiliki bentuk yang tepat untuk mengikat virus corona. Begitu sel B
masuk, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus dan memunculkan fragmen virus
corona di permukaannya. Sel T membantu mencocokkan fragmen dengan sel B.
Ketika cocok, sel B juga diaktifkan, berkembang biak, dan mengeluarkan antibodi
yang melawan virus corona.
5. Menghentikan virus

Setelah menerima vaksin Sinovac, sistem kekebalan tubuh Anda akan mampu
merespons infeksi virus corona yang masih hidup. Sel B menghasilkan antibodi yang
mengikat virus corona dan mencegahnya memasuki sel. Antibodi jenis lain dapat
memblokir virus dengan cara lain. Mengingat Virus Setelah vaksinasi, sistem
kekebalan tubuh Anda memiliki sel khusus yang disebut sel B yang dapat menyimpan
informasi tentang virus corona selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun.

D. Proses Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Pemerintah membagi penerima vaksin menjadi empat kelompok prioritas : petugas


kesehatan, pekerja sektor publik, masyarakat rentan, dan pelaku ekonomi lainnya.
Keempat kelompok ini akan menerima vaksinasi dalam empat tahap prioritas.

Pemerintah masih fokus pada vaksinasi petugas kesehatan. Targetnya, seluruh 4.444
tenaga kesehatan (Nakes) di Indonesia sudah divaksinasi pada April 2021. Berdasarkan
data pada Minggu (2 Juli 2021), sebanyak 4.444.444.784.318 petugas kesehatan telah
menerima vaksinasi virus corona.

Artinya, vaksinasi virus corona baru telah menjangkau 48,20% tenaga kesehatan yang
memenuhi syarat atau total 1.629.223 orang. Sisanya belum mendapat jadwalnya atau
bahkan belum mendaftar. Kementerian Kesehatan telah mengirimkan SMS kepada
seluruh pasien yang memenuhi syarat vaksinasi tahap pertama. Nakes yang menerima
SMS ini dapat mengakses informasi penerima vaksin melalui website resmi
Carelindungi.id dan memasukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) untuk mengecek
status vaksinasi. Kelompok lokal yang akan divaksin Perlu dilakukan pengecekan
tahapannya. Setelah vaksinasi COVID-19 personel selesai, akan dilakukan pelaksanaan
tahap kedua bagi kelompok PNS.

Vaksinasi tahap 3 merupakan kelompok masyarakat rentan yang dinilai dari zona
penularan (geografis), sosial dan ekonomi yang berjumlah 63,9 juta orang. Peserta
vaksinasi tingkat berikutnya adalah masyarakat lokal dan pelaku ekonomi lainnya,
dengan menggunakan pendekatan regional tergantung pada ketersediaan vaksin, dengan
target 77,4 juta orang. Pria. Keempat kelompok masyarakat ini mencakup sekitar 70%
penduduk Indonesia dan diharapkan dapat mencapai kekebalan kelompok. Seluruh
peserta vaksinasi program ini tidak dipungut biaya alias gratis. Di luar kelompok ini,
terdapat pembahasan mengenai dimulainya program vaksinasi mandiri yang dijalankan
oleh BUMN, namun pembahasan tersebut kontroversial dan masih dalam pertimbangan.

Vaksinasi Lansia Kelompok tenaga kesehatan yang menerima vaksinasi COVID-19


saat ini adalah kelompok umur 18-59 tahun. Namun, masyarakat pada kelompok lanjut
usia (lansia) berusia 60 tahun ke atas juga akan menerima vaksinasi virus corona. Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Minggu (7 Februari 2021) resmi
mengeluarkan persetujuan penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac pada kelompok lansia.
Persetujuan ini diberikan berdasarkan hasil uji klinis fase 3 yang dilakukan di negara
selain Indonesia yang mencakup populasi lansia. Vaksinasi COVID-19 perdana bagi
tenaga kesehatan berusia 60 tahun ke atas dilakukan pada Senin (8 Februari 2021) pukul
09:00 WIB

Sebelum memberikan vaksinasi, perlu dipastikan kondisi peserta stabil dan tidak
sakit. Hal ini tertuang dalam Keputusan HK.02.02/4/4/2021 Direktur Jenderal
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi
Untuk Mengatasi Pandemi COVID-19.

1. Saya belum pernah terinfeksi virus corona baru.


2. Saat ini, tidak ada kasus dugaan infeksi virus corona atau kontak dekat dengan pasien.
3. Suhu tubuh di bawah 37.5 °C.
4. Tekanan darah stabil dibawah 140/90 mmHg
5. Tidak hamil, menyusui, mengalami gejala ISPA dalam 7 hari terakhir, mempunyai
alergi berat, penyakit ginjal, rematik dan riwayat kesehatan Saluran cerna kronik.
6. Pada penderita diabetes tipe 2, kadar gula darah harus tetap terkendali, yaitu di bawah
58 mmol/mol atau 7,5%. 7. Pada pasien dengan HIV, viral load harus tidak terdeteksi
dan jumlah CD4 (Pengukuran Sistem Imun) harus lebih dari 200

E. Pelajari enam vaksin Covid-19 pilihan Indonesia

Pemerintah telah memutuskan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis
kepada masyarakat. Pemerintah telah menetapkan enam jenis vaksin virus corona untuk
digunakan di Indonesia. Keputusan tersebut dilaksanakan pada Kamis (12 Maret 2020)
oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Hal ini tertuang dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 9.860 Tahun 2020 yang mengatur tentang jenis vaksin untuk
melaksanakan vaksinasi penyakit virus corona 2019 (Covid-19).
Keenam jenis vaksin tersebut adalah :

1. Vaksin Merah Putih.

Vaksin Merah Putih merupakan hasil kerjasama dengan BUMN PT Bio Farma.
(Persero) dan Institut Aikman. Pemerintah memperkirakan vaksin Merah Putih sudah
siap pada akhir tahun 2021. BioPharma juga bermitra dengan perusahaan vaksin
Tiongkok, Sinovac Biotech.

2. AstraZeneca

Hasil studi yang dilakukan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford. Vaksin virus
corona yang diproduksi rata-rata memiliki kemanjuran sebesar 70 persen. Uji coba
saat ini sedang berlangsung dengan 20.000 sukarelawan berpartisipasi. Vaksin
AstraZeneca dinilai lebih mudah didistribusikan karena tidak perlu disimpan pada
suhu yang sangat rendah. Perusahaan Grup Farmasi Tiongkok (Sinopharm). Sekitar
4,444 miliar orang telah disuntik vaksin di Tiongkok berdasarkan izin penggunaan
darurat, meskipun tahap akhir uji coba belum selesai. Hingga vaksin Sinopharm
terbukti benar-benar berhasil, vaksin tersebut hanya digunakan pada pejabat Tiongkok,
pelajar, dan pekerja yang bepergian. Pada bulan September 2020, Uni Emirat Arab
menjadi negara pertama di luar Tiongkok yang menyetujui penggunaan vaksin
tersebut.

3. Moderna

Modema mengumumkan vaksin yang diproduksinya efektif 94,5 persen. Moderna


mengonfirmasi pada akhir November bahwa mereka telah menyerahkan izin
penggunaan darurat vaksin virus corona buatannya kepada regulator AS dan Eropa.
Moderna yakin vaksinnya memenuhi persyaratan penggunaan darurat BPOM AS
(FDA).

4. Pfizer Inc dan BioNTech

Vaksin yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech telah mengajukan permohonan
kepada BPOM AS dan Eropa untuk penggunaan darurat vaksin virus corona yang
mereka produksi. Kasus pengadilan terakhir, pada 18 November 2020, menyatakan
bahwa vaksin tersebut 95 persen efektif mencegah virus corona dan tidak
menimbulkan risiko. masalah keamanan.
CoronaVac saat ini sedang dalam uji coba Tahap 3. Sinovac sedang melakukan uji
coba vaksinnya di Brasil, Indonesia, dan Bangladesh. Hasil awal yang dipublikasikan
di jurnal Science menunjukkan bahwa vaksin tersebut menghasilkan antibodi yang
menetralisir 10 strain SARS-CoV-2 pada monyet.

5. Sinovac Biotech Ltd

Sinovac, salah satu dari enam vaksin yang dipesan pemerintah Indonesia, tiba di
Indonesia pada Minggu (12 Juni 2020). Gelombang pertama ini akan tiba dengan 1,2
juta dosis. Sedangkan sisanya sebanyak 1,8 juta dosis diperkirakan akan tiba pada
Januari tahun depan. Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan uji coba
vaksin Tiongkok.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung


Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, 107 juta orang akan terkena dampak
vaksinasi. Ini adalah sebuah berkah. Sekitar 32 juta orang akan menerima vaksinasi
gratis, mewakili 34,24% dari 107 penduduk yang dijadwalkan untuk menerima
vaksinasi. Artinya ada 75 juta orang. Masyarakat harus mendapat vaksinasi, jadi harus
membayar.

F. Pengembangan Vaksin COVID-19

Pengembangan vaksin COVID-19 merupakan salah satu pendekatan yang


dipertimbangkan untuk mengatasi wabah SARS-CoV-2. Mirip dengan teknik
pengembangan vaksin MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS, banyak
teknik pengembangan vaksin virus corona yang menggunakan DNA, mRNA, protein
rekombinan, dan vektor adenovirus saat ini sedang diselidiki. Penggunaan teknik yang
menargetkan protein S dan protein terkait lainnya, seperti protein N, S1, S2, dan RBD,
juga dapat dipertimbangkan. Sebab protein tersebut juga menjadi target pengembangan
vaksin MERS dan SARS. Sejak informasi tentang urutan genetik SARS-CoV-2
disebarluaskan pada pertengahan Januari 2020, berbagai institusi akademis dan
perusahaan farmasi di seluruh dunia telah terlibat dalam pengembangan vaksin untuk
melawan infeksi virus corona baru, dan beberapa vaksin telah dirilis. .Saya telah
mengembangkannya. Kandidat yang sedang dalam tahap mengevaluasi efektivitas
melalui penelitian dan eksperimen pada hewan. Klinis. Ikhtisar pengembangan vaksin
COVID-19
Jenis vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan:

1. Vaksin asam nukleat (vaksin DNA) Teknologi pengembangan vaksin yang


menggunakan asam nukleat (vaksin DNA) SARS -2 untuk CoV-2 diterapkan oleh
banyak perusahaan di seluruh dunia. IVI (Innovation Value Initiative), Inobio, dan
KNIH (Korea National Institutes of Health), bekerja sama dengan CEPI (Coalition for
Epidemic Preparedness Innovations), telah menunjukkan keamanan dan
imunogenisitas vaksin DNA INO-4800 dalam uji klinis di Korea Selatan Saya
menguji jenis kelaminnya. . Minami (nomor uji klinis: NCT04336410). Sementara
itu, CureVac dan Modema/NIH sedang mengembangkan vaksin menggunakan
mRNA, dan kandidat vaksin Moderna mRNA-1273 telah memasuki tahap rekrutmen
4.444 peserta sejak Maret 2020 (nomor uji klinis: NCT04283461).
2. Vaksin subunit Vaksin subunit yang mengandung protein rekombinan SARS-CoV dan
MERS-CoV telah menunjukkan hasil yang efektif dalam beberapa penelitian [1, 2].
Clover Biopharmaceutical sedang mengembangkan vaksin yang terdiri dari protein
SARS-CoV-2 Trimmer S. Domain pengikatan reseptor (RBD) protein S SARS-CoV-2
telah diidentifikasi dan memiliki afinitas pengikatan yang tinggi terhadap reseptor
ACE-2 (enzim pengonversi angiotensin 2) dibandingkan dengan pengikatan RBD
SARS-CoV. menunjukkan jenis kelamin. Bekerja pada reseptor ACE2. [2] Hasil ini
menunjukkan adanya vaksin yang potensial. SARS-CoV-2 berbasis RBD dapat
melindungi terhadap infeksi SARS-CoV-2. Vaksin berbasis RBD saat ini sedang
dikembangkan sebagai bagian dari kolaborasi internasional. Vaksin virus yang
dilemahkan atau dilemahkan hidup 3, Vaksin virus yang dilemahkan sepenuhnya dan
yang dilemahkan adalah salah satu strategi pengembangan vaksin klasik yang dapat
dipertimbangkan dalam pengembangan vaksin COVID-19. Para peneliti di
Universitas Hong Kong telah mengembangkan vaksin virus influenza hidup yang
dapat menghasilkan protein SARS-CoV-2. Teknologi deoptimasi kodon Codagenix
membantu melemahkan virus dan meningkatkan peluang pengembangan vaksin
COVID-19. Vaksin Berbasis Vektor Virus 4. Vaksin berbasis vektor virus
dikembangkan dengan menggunakan vektor yang telah terbukti keamanannya
sehingga dapat memproduksi dan melepaskan antigen imunogenik dari sel yang
terinfeksi dalam jangka waktu tertentu. Vektor adalah virus dari keluarga berbeda
(misalnya poxvirus, adenovirus, virus campak, togavirus) yang telah dipelajari selama
pengembangan. Vaksin virus corona. Dalam kasus MERS-CoV, kandidat tersebut
sangat menjanjikan. Ini berasal dari virus Ankara vaccinia (MVA) yang dimodifikasi
dan tidak bereplikasi pada sel mamalia. Dengan menggunakan vektor ini, kami
berhasil mengekspresikan fragmen protein S dengan panjang rantai protein berbeda.
Terlepas dari jenis fragmen protein S yang dihasilkan, antibodi penetralisir dan
respons sel T terhadap MERS-CoV berhasil diperoleh.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Vaksinasi atau imunisasi dimaksudkan agar daya tahan tubuh seseorang dapat dengan
cepat mengenali dan melawan bakteri dan virus penyebab infeksi, Masu. Tujuan yang
dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat virus ini. Meskipun vaksin ini tidak dapat 100%
mencegah infeksi virus corona, namun vaksin ini dapat mengurangi kemungkinan
timbulnya gejala parah dan komplikasi akibat infeksi COVID-19.
2. Mekanisme kerja vaksin Sinova Covid-19 adalah virus corona, menonaktifkan virus
corona, meningkatkan respon imun tubuh, menghasilkan antibodi, memblokir virus,
mengingat virus
3. Kelompok pemerintah Indonesia menyatakan bahwa penerima vaksin akan dibagi
menjadi empat kelompok prioritas: petugas kesehatan, petugas layanan publik,
masyarakat rentan, dan pelaku ekonomi lainnya. Keempat kelompok ini akan
menerima vaksinasi dalam empat tahap sesuai prioritas
4. Pengembangan vaksin COVID-19 merupakan salah satu pendekatan yang
dipertimbangkan untuk mengatasi wabah SARS-CoV-2. Mirip dengan teknik
pengembangan vaksin MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS, banyak
teknik pengembangan vaksin virus corona yang menggunakan DNA, mRNA, protein
rekombinan, dan vektor adenovirus saat ini sedang diselidiki.

B. SARAN
Vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan dan didukung oleh pemerintah merupakan
salah satu cara untuk mengatasi pandemi COVID-19, sehingga kita sebagai masyarakat
perlu melaksanakan program vaksinasi yang komprehensif dan bersifat nasional.
mendukung pelaksanaan kegiatan vaksinasi
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alomedika.com/pengembangan-mutakhir-vaksin-covid-19, diakses 4 Maret


2021.

https://www.alodokter.com/alasan-pentingnya-vaksinasi-dan-efektivitasnya- dalam-
memutus-penularan-covid-19, diakses 4 Maret 2021.

https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/sosial/mengenal-6-jenis- vaksin-
covid-19-pilihan, diakses 4 Maret 2021.

https://hellosehat.com/infeksi/covid19/proses-vaksinasi-covid-19-di- indonesia/#gref,
diakses 4 Maret 2021.

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201230175916-199- 588012/mengenal-
vaksin-sinovac-yang-dipakai-ri-basmi-covid-19, diakses 4 Maret 2021.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5284658/mengenal-vaksin-covid-19-
sinovac-biotech-vaksin-corona-pertama-di-indonesia, diakses 4 Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai