Anda di halaman 1dari 21

HISTORIOGRAFI WABAH VIRUS

COVID-19

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3:
1. Amanda Destiasari (02)
2. Amelia Putri M (03)
3. Diah Ayu Maulidina (07)
4. Irwansyah Handhika P (14)
5. Muhammad Leovano Jhesof Hadi (17)
6. Mufida Permata Hati (20)
7. Muhammad Bintang Fajar (21)
8. Rizkia Zahranti Mayla (29)
9. Vika Anggi Fitrianti (34)
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul 'Historiografi Wabah
virus Covid-19' ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Ade Nuruk Eka S pada bidang studi Sejarah. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang wabah penyakit Corona virus
covid- 19 bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna yang
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari kata sempurna ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Depok, Oktober 2023

Tim Penyusun

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1

1.1 Latar Belakang......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2

1.3 Tujuan...................................................................................... 3

1.4 Manfaat.................................................................................... 4

1.5 Model Penulisan...................................................................... 5

1.6 Sumber Sejarah........................................................................ 6

BAB II ISI.......................................................................................... 7

2.1 Dampak virus covid-19............................................................ 7

2.2 Gejala penderita virus covid-19............................................... 8

2.3 Terjadinya pandemi virus covid-19......................................... 9

2.4 Awal munculnya virus covid-19.............................................. 10

2.5 Terciptanya virus covid-19..................................................... 11

2.6 Solusi mengatasi penyebaran virus covid-19........................... 12

BAB III PENUTUP............................................................................. 13

3.1 Kesimpulan.............................................................................. 13

3.2 Saran........................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 15
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus


baru, ‘CO’ diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease (penyakit).
Sebelumnya, penyakit ini disebut ‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019-nCoV.’
Virus COVID-19 adalah virus baru yang terkait dengan keluarga virus yang
sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis
virus flu biasa (WHO, 2020). Coronavirus 2019 (Covid-19) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-
CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan,
Ibukota Provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global diseluruh
dunia, mengakibatkan pandemi coronavirus 2019-2020. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah koronavirus 2019- 2020 sebagai
Kesehatan Masyarakat Darurat Internasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020,
dan pandemi pada 11 Maret 2020. Wabah penyakit ini begitu sangat
mengguncang masyarakat dunia, hingga hampir 200 Negara di Dunia terjangkit
oleh virus ini termasuk Indonesia. Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus
Covid-19 pun dilakukan oleh pemerintah di negara-negara di dunia guna
memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini, yang disebut dengan istilah
lockdown dan social distancing (Supriatna, 2020).

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa saja dampak dari virus COVID-19?


2) Apa saja gejala yang dialami penderita COVID-19?
3) Kapan pandemi COVID-19 ini terjadi?
4) Di mana awal munculnya COVID-19?
5) Mengapa COVID-19 bisa ada?
6) Bagaimana solusi yang dilakukan upaya mengatasi penyebaran COVID-
19?
1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui dampak dari COVID-19 terhadap kesehatan.


2) Untuk memahami dan mengetahui gejala-gejala dari COVID-19.
3) Untuk memahami dan mengetahui kronologi terjadinya pandemi COVID-
19.
4) Untuk mengetahui kronologi munculnya COVID-19 di suatu tempat.
5) Untuk memahami dan mengetahui apa itu COVID-19 dan apa yang harus
kita lakukan.
6) Untuk Dapat mengaplikasikan cara mencegah penyebaran COVID-19

1.4 Manfaat

1) Untuk mengetahui apa itu COVID-19 dan penyebab munculnya virus


COVID-19.

2) Untuk mengetahui sebab dan dampak yang terjadi akibat wabah dari
suatu virus. Hal ini dapat menjadi pelajaran dalam menghadapi masalah
yang serupa.
3) Memberikan informasi mengenai solusi yang dilakukan dalam mengatasi
wabah suatu virus. Sehingga, jika terjadi hal serupa, solusi ini dapat
membantu dan dapat dijadikan acuan perkembangan solusi yang lebih
baik.
1.5 Model Penulisan

Model penulisan Historiografi yang dipakai adalah Deskriptif Naratif


dan Deskripsi Eksplanatif.

Model penulisan deskriptif naratif ini disesuaikan dengan kronologis


terjadinya COVID-19 untuk membantu berpikir diakronik.

Model penulisan deskriptif eksplanatif ini digunakan untuk menganalisis


secara detail dan mendalam mengenai COVID-19. Tercantum juga unsur
5W+1H untuk membantu berpikir sinkronik.

1.6 Sumber Sejarah

Sumber sejarah yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sumber


sekunder dan tersier.

A) Sumber Sekunder

Sumber sekunder digunakan untuk memberikan konteks dan interpretasi


yang lebih luas mengenai COVID-19.

Contohnya:

1) Artikel Ilmiah dari Repository Poltekkes Denpasar

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7335/1/Halaman%20Depan.pdf

2) Artikel Ilmiah dari Repository Universitas Al Azhar Indonesia

https://eprints.uai.ac.id/1821/1/ILS0040-22_Isi-Laporan.pdf

3) Jurnal dari Unilak

https://journal.unilak.ac.id/index.php/senkim/article/view/7804
B) Sumber Tersier

Sumber tersier digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai


COVID-19 sebagai pengantar atau referensi.

Contohnya:

1) Situs web pemerintah dari Covid19.go.id

https://covid19.go.id/#:~:text=Covid19.go.id

2) Wikipedia

https://id.wikipedia.org/wiki/Covid-19

3) Ensiklopedia Medis

https://medlineplus.gov/ency/article/007767.htm
BAB II

ISI
2.1 Dampak virus covid-19

Dampak
wabah virus
corona (COVID-
19) terhadap
berbagai aspek

kehidupan sangat signifikan dan meluas, termasuk ekonomi, kesehatan, sosial,


budaya, pendidikan, hukum, dan industri. Berikut adalah gambaran dampak dari
setiap aspek tersebut:

1) Dampak terhadap perekonomian:


Dampak yang signifikan dengan adanya pandemi Covid-19 akan melumpuhkan sektor
ekonomi dan kemungkinan besar apabila hal ini terus berlanjut akan mengakibatkan
terjadinya krisis ekonomi.

2) Dampak terhadap kesehatan:


Dampak COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi penyakit paru-paru seperti
pneumonia. Pneumonia adalah kondisi ketika paru-paru dipenuhi dengan cairan dan
meradang, yang mengakibatkan kesulitan bernapas. Gangguan pernapasan ini bisa
menjadi cukup parah pada beberapa orang.

3) Dampak terhadap Sosial:


Wabah virus corona mengakibatkan isolasi dan jarak sosial yang diwajibkan oleh
pemerintah. Pembatasan perjalanan dan lockdown membuat orang harus menjaga
jarak dari orang lain dan menghindari pertemuan sosial. Hal ini mengakibatkan
kurangnya interaksi sosial yang dapat berdampak pada kesejahteraan mental dan
emosional individu. Peningkatan penggunaan teknologi juga terjadi sebagai cara
untuk tetap terhubung dengan orang lain.

4) Dampak terhadap Budaya:


Wabah virus corona telah mempengaruhi berbagai aspek budaya di seluruh dunia.
Acara budaya dan festival sering kali dibatalkan atau ditunda. Seniman dan
budayawan terpaksa menghadapi tantangan baru dalam menyajikan dan membagikan
karya mereka. Tradisi dan ritual budaya juga mengalami perubahan atau pembatalan.
Selain itu, gaya hidup dan etika sosial mengalami perubahan dalam hal kebiasaan
seperti penggunaan masker, mencuci tangan secara rutin, dan menjaga jarak.

5) Dampak terhadap Pendidikan:


Wabah virus corona memaksa banyak negara untuk menutup sekolah dan
melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hal ini menghasilkan kesenjangan digital
dalam pendidikan, di mana tidak semua siswa memiliki akses yang memadai ke
internet dan perangkat yang diperlukan. Pembatalan ujian dan ujian perguruan tinggi
juga mengganggu proses evaluasi. Selain itu, tantangan psikologis juga muncul akibat
isolasi sosial dan ketidakpastian yang menyebabkan dampak negatif pada
kesejahteraan mental siswa.

6) Dampak terhadap Kesehatan:


Wabah virus corona telah menyebabkan banyak dampak pada kesehatan manusia.
Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona dapat memiliki gejala ringan
hingga parah, bahkan mengancam jiwa. Penyebaran virus corona juga sangat mudah,
dan sistem kesehatan dapat menghadapi kelebihan beban dengan kurangnya kapasitas
dan peralatan medis. Selain itu, dampak psikologis seperti stres dan kecemasan juga
sering terjadi akibat ketidakpastian dan perubahan kehidupan sehari-hari.

7) Dampak terhadap Hukum:


Wabah virus corona melibatkan kebijakan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah
untuk melindungi masyarakat dari penyebaran virus. Hal ini dapat melibatkan
pembatasan kebebasan individu seperti larangan perjalanan, karantina wilayah, atau
lockdown. Penerapan hukum juga terkait dengan perlindungan kesehatan,
perlindungan pekerja, dan keuangan serta kontrak. Sistem peradilan juga terpengaruh
dengan pembatasan pengadilan dan penundaan sidang.

8) Dampak terhadap Industri:


Industri di semua sektor telah menghadapi dampak negatif dari wabah virus corona.
Industri penerbangan, pariwisata, manufaktur, perdagangan, otomotif, hiburan, dan
kesehatan mengalami penurunan pendapatan, penutupan, pemotongan jam kerja,
pemutusan hubungan kerja, serta gangguan pasokan dan distribusi. Namun, industri
kesehatan mengalami peningkatan permintaan yang signifikan dalam produksi alat
kesehatan, obat-obatan, dan layanan medis.

2.2 Gejala penderita virus covid-19

Gejala yang dialami oleh penderita virus COVID-19 dapat bervariasi dari ringan hingga
berat. Gejala-gejala yang dialami pada penderita COVID-19 meliputi:

1) Demam
2) Batuk
3) Pilek
4) Sakit kepala
5) Lemas
6) Mual, muntah, diare
7) Sesak napas
8) Anosmia dan Ageusia

2.3 Terjadinya pandemi virus covid-19

2 maret, 2020, 3 tahun, 7 bulan, 2 Minggu, dan 4 hari. Virus ini diketahui pertama kali
muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan. Dilaporkan kemudian bahwa
banyak pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan makanan
laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit akibat virus ini juga diketahui merupakan para
pedagang di pasar itu. pandemi terjadi karena kemampuannya untuk dengan mudah menyebar
dari manusia ke manusia dan memiliki tingkat keparahan yang bervariasi.

Virus tersebut dapat melompat ke manusia melalui kontak langsung atau tidak
langsung dengan hewan yang terinfeksi. Perubahan lingkungan, interaksi manusia dengan
satwa liar, perburuan hewan, perdagangan hewan liar, serta pengurangan habitat
alami hewan-hewan tertentu juga dapat berkontribusi pada terjadinya pandemi virus.

Selain itu, perjalanan internasional yang meningkat dan konektivitas global juga
memainkan peran penting dalam penyebaran virus secara cepat. Ketika seseorang yang
terinfeksi virus melakukan perjalanan dari satu negara ke negara lain, mereka dapat
membawa virus tersebut bersama mereka, memperluas penyebarannya ke tempat baru.

Ketika pandemi terjadi, tanggapan kesehatan masyarakat dan tindakan


pencegahan yang diterapkan oleh negara-negara menjadi sangat penting dalam memerangi
penyebaran virus. Langkah-langkah seperti penguncian (lockdown), penerapan protokol
kebersihan yang ketat, penggunaan masker, menjaga jarak sosial, serta vaksinasi massal dapat
membantu dalam mengendalikan pandemi virus.

Penting bagi setiap individu untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya
pandemi virus di masa depan. Upaya pencegahan seperti menjaga kebersihan diri,
menerapkan etika batuk dan bersin yang tepat, menghindari kontak dengan hewan liar dan
mematuhi pedoman kesehatan yang diberikan oleh otoritas kesehatan dapat membantu dalam
memitigasi potensi pandemi di masa mendatang.

2.4 Awal munculnya virus covid-19

COVID-
19 berasal
dari hewan
yang terdapat
di pasar makanan
laut Huanan,
pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, akhir Desember 2019. Wabah ini awalnya
dikaitkan dengan pasar makanan laut Huanan di Wuhan, di mana penularan virus dari hewan ke
manusia diduga terjadi. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk memahami
dengan lebih baik asal-usul virus ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah melakukan
penyelidikan untuk mengungkapkan lebih detail tentang asal mula virus Corona ini dan hasil
penyelidikan tersebut diharapkan akan diumumkan pada pertengahan bulan Maret 2023.
2.5 Terciptanya virus covid-19

COVID-
19 adalah penyakit
yang

disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, dan pembahasannya dalam hal "tercipta" merujuk pada asal-usul
virus itu sendiri. Meskipun masih ada penelitian yang sedang berlangsung, sejauh ini para ilmuwan
belum memastikan dengan pasti asal mula persisnya dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan
COVID-19.

Virus Corona bisa terjadi karena disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2 yang dapat
menular dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia melalui droplet atau kontak
langsung pada penderita. Sekitar 240 juta kasus Covid-19 telah dikonfirmasi di seluruh dunia,
dengan angka kematian akibat virus ini mencapai 4,9 juta kasus. Asal muasal virus corona,
virus corona pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota
Wuhan. Dilaporkan kemudian bahwa banyak pasien yang menderita virus ini dan ternyata
terkait dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit akibat
virus ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar itu.Michelle Roberts and James
Gallager mengatakan, di pasar grosir hewan dan makanan laut tersebut dijual hewan liar
seperti ular, kelelawar, dan ayam. Diduga pula virus ini menyebar dari hewan ke manusia,
dan kemudian dari manusia ke manusia.

Namun, ada beberapa hipotesis tentang bagaimana COVID-19 tercipta:

1. Zoonosis: Salah satu hipotesis yang paling umum adalah bahwa virus ini mungkin
berasal dari hewan dan menyebar ke manusia melalui proses yang disebut zoonosis.
Beberapa jenis coronavirus ditemukan pada kelelawar dan mamalia lainnya seperti
trenggiling. Virus tersebut dapat berpindah dari hewan ke manusia melalui kontak
langsung atau melalui perantara lain seperti hewan yang ditangkap, diperdagangkan,
dan dikonsumsi oleh manusia.
2. Perpindahan antar spesies: Kemungkinan lainnya adalah bahwa virus ini muncul
melalui perpindahan genetik antar spesies. Virus SARS-CoV-2 mungkin awalnya
berasal dari hewan tertentu, dan melalui perubahan genetik atau mutasi, memiliki
kemampuan untuk menulari manusia.

Meskipun asal-usul pasti virus SARS-CoV-2 masih belum diketahui, penting untuk
dicatat bahwa penyebaran global virus tersebut terjadi melalui kontak manusia ke manusia.
Virus ini bisa menyebar melalui droplet pernapasan saat seseorang yang terinfeksi batuk,
bersin, atau berbicara. Selain itu, sentuhan permukaan yang terkontaminasi juga dapat
menjadi sumber penularan, mengingat virus tersebut dapat bertahan di permukaan tertentu
dalam jangka waktu tertentu.

Penting untuk dicatat bahwa penyebaran COVID-19 tidak terjadi karena adanya
keinginan untuk menciptakan wabah atau pandemi. Virus ini mungkin telah muncul secara
alami sebagai hasil dari proses biologis yang kompleks dan interaksi antara manusia, hewan,
dan lingkungan.

Namun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami asal-usul virus
SARS-CoV-2 dengan lebih lengkap dan memastikan informasi yang akurat.

2.6 Solusi mengatasi penyebaran virus covid-19

Pemerintah dan otoritas kesehatan di seluruh dunia telah mengimplementasikan


berbagai solusi untuk mengatasi penyebaran virus COVID-19.
Berikut adalah beberapa solusi yang telah dilakukan:
1) Menggalakkan Protokol Kesehatan:
Salah satu solusi utama dari menggalakan protokol kesehatan adalah:

a) Menggunakan masker
b) Mencuci tangan secara rutin
c) Menjauhi kerumunan
d) Menjaga jarak fisik
e) Mengurangi mobilitas
f) Masak makanan sendiri
g) Selalu bawa alat makan Pribadi
h) Menerapkan Etika batuk dan Bersin
i) Rutin bersihkan gawai
j) Bersihkan lingkungan Rumah

Protokol kesehatan ini telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko penyebaran
virus.

2) Pembatasan Sosial dan Pembatasan Perjalanan:


Pemerintah melaksanakan kebijakan pembatasan sosial seperti lockdown,
pengurangan kapasitas di tempat umum, dan penutupan sementara bisnis non-
esensial. Selain itu, pembatasan perjalanan juga telah diberlakukan untuk
menghentikan penyebaran virus antar wilayah.

3) Pelacakan Kontak:
Pemerintah melakukan pelacakan kontak, yaitu mengidentifikasi dan mengisolasi
individu yang telah terpapar virus atau melakukan kontak dengan kasus positif.
Dengan cara ini, penyebaran virus dapat dikendalikan dengan lebih efektif.

4) Peningkatan Tes dan Deteksi:


Upaya meningkatkan kapasitas tes COVID-19 dilakukan untuk mendeteksi kasus-
kasus infeksi secara lebih dini. Dengan adanya lebih banyak jumlah tes, individu
yang terinfeksi dapat segera diidentifikasi dan diisolasi untuk mencegah
penyebaran lebih lanjut.
5) Program Vaksinasi Massal:
Vaksin COVID-19 telah dikembangkan dan pemerintah berupaya untuk
memvaksinasi sebanyak mungkin penduduk. Vaksinasi massal ini bertujuan untuk
memberikan kekebalan kelompok sehingga menekan penyebaran virus secara
luas.

6) Edukasi Masyarakat:
Pemerintah dan otoritas kesehatan aktif mengedukasi masyarakat mengenai virus
COVID-19, termasuk gejala, cara penularan, dan tindakan pencegahan yang tepat.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong
adopsi protokol kesehatan.

7) Peningkatan Fasilitas Kesehatan:


Pemerintah meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan dengan menambah jumlah
tempat tidur, peralatan medis, dan tenaga medis. Hal ini penting dalam merespons
lonjakan kasus dan memberikan perawatan yang optimal kepada pasien COVID-
19.

8) Kerjasama Internasional:
Kerjasama internasional juga menjadi solusi dalam mengatasi penyebaran virus.
Negara-negara bekerja sama dalam berbagi informasi, pengalaman, dan sumber
daya untuk melawan COVID-19 secara efektif.

Penting untuk mencatat bahwa solusi yang diimplementasikan dapat berbeda di setiap
negara karena situasi dan kondisi lokal yang berbeda. Tetapi secara umum, upaya ini
bertujuan untuk mencegah penyebaran virus dan melindungi kesehatan masyarakat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus korona baru yang disebut SARS-
CoV-2. Penularan dapat terjadi melalui droplet pernapasan atau kontak dengan
permukaan yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam, batuk kering, kelelahan, dan
berbagai gejala lainnya. Periode inkubasi dapat berkisar antara 2 hingga 14 hari. Orang yang
lebih tua dan dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya berisiko mengalami gejala
parah atau komplikasi serius. Pencegahan COVID-19 meliputi penggunaan masker, mencuci
tangan secara teratur, menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan, dan menjaga kebersihan
permukaan yang sering disentuh. Vaksinasi COVID-19 sangat dianjurkan sebagai upaya
untuk mengurangi penyebaran virus.

Kerjasama global, transparansi informasi, dan strategi pengendalian yang koordinatif sangat
penting dalam menghadapi pandemi COVID-19. Dampak sosial, ekonomi, dan psikologis
dari COVID-19 juga signifikan, dan perlu upaya yang terintegrasi dalam menyediakan
dukungan dan pemulihan bagi individu dan masyarakat yang terkena dampak.

Pandemi virus Corona (COVID-19) telah mengubah cara kita hidup dan bekerja. Ini
menggarisbawahi betapa pentingnya kesiapan sistem kesehatan global, kerja sama
internasional, serta komunikasi yang efektif dalam menghadapi ancaman kesehatan global.
Pandemi ini juga menyoroti pentingnya vaksinasi, tindakan pencegahan, dan kewaspadaan
masyarakat. Kita harus belajar dari pengalaman ini untuk memperkuat sistem kesehatan,
mengatasi ketidaksetaraan dalam akses ke perawatan kesehatan, dan berinvestasi dalam
penelitian ilmiah untuk menghadapi tantangan serupa di masa depan.
3.2 Saran

1) Menjaga kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang terkait dengan COVID-19,


seperti penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan menghindari
kerumunan. Masyarakat perlu terus diingatkan akan pentingnya penerapan langkah-
langkah ini dalam kehidupan sehari-hari.

2) Melanjutkan upaya vaksinasi COVID-19 di seluruh populasi. Kampanye vaksinasi


perlu ditingkatkan untuk mencapai herd immunity dan mengurangi penyebaran virus.

3) Meningkatkan upaya deteksi, pelacakan kontak, dan isolasi penderita COVID-19


untuk memutus rantai penularan. Penggunaan aplikasi pelacakan kontak dapat
membantu dalam upaya ini.

4) Melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut terkait COVID-19, termasuk


pengembangan vaksin dan pengobatan yang lebih efektif. Dukungan terhadap
penelitian ini perlu terus didorong untuk memahami virus lebih baik dan menghadapi
ancaman masa depan.

5) Meningkatkan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai COVID-19.


Penyampaian informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang cara penularan,
gejala, dan langkah-langkah pencegahan dapat membantu masyarakat untuk
mengambil tindakan yang tepat dalam menjaga kesehatan mereka sendiri dan
melindungi orang lain.

Dengan menjalankan langkah-langkah pencegahan yang efektif dan terus meningkatkan


pemahaman tentang virus ini, diharapkan kita dapat mengendalikan penyebaran COVID-19
dan melindungi kesehatan serta keselamatan masyarakat secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

dr. Rizal Fadli. 2023. “Cara mencegah virus corona yang efektif”,

https://www.halodoc.com/artikel/12-cara-mencegah-virus-corona-yang-efektif

Azanella L. A. (2020). “Apa itu PSBB Hingga Upaya Pencegahan Covid-19”.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/13/153415265/apa-itu-psbbhingga-jadi-
upaya-pencegahan-Covid-19.

Budianto, Y. (2020). “Memahami Karakter Virus dan Penyakit Covid-19”.

https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/03/14/memahami-karakter-virusdan-penyakit-
korona-Covid-19/.

Lidwina, Andrea. (2020). “Covid-19 dari wabah jadi Pandemi.”.

https://katadata.co.id/infografik/2020/03/16/Covid-19-dari-wabah-jadipandemi.

Bbc.Com “Asal-usul Covid-19 mungkin tidak akan pernah diketahui, kata badan intelijen
AS”

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-59108047

Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten Sarolagun-Jambi “Dampak pandemi


COVID-19 dalam perspektif hukum”

https://jdih.sarolangunkab.go.id/detail_berita/18#:~:text=Dampak%20yang
%20signifikan%20dengan%20adanya,mencari%20dan%20mengilustrasikan
%20implikasi%2Dimplikasi

Tim medis Siloam Hospitals “Gejala covid terbaru varian XBB dan cara pencegahannya”

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/gejala-covid-xbb

Anda mungkin juga menyukai