DAFTAR ISI
Daftar Isi
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
1. Tujuan Umum............................................................................................2
2. Tujuan Khusus...........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................3
1. Manfaat Teoritis........................................................................................3
2. Manfaat Praktis..........................................................................................3
E. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................3
F. Keaslian Penelitian........................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
A. Perilaku.........................................................................................................6
1. Pengertian..................................................................................................6
2. Jenis Perilaku.............................................................................................6
B. Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Models)...............................7
1. Kerentanan yang dirasakan (Percived susceptibility)...............................7
2. Keseriusan yang dirasakan (Perceived seriousness).................................7
3. Manfaat dan rintangan yang dirasakan (Perceived benafis And Barrier). 8
4. Isyarat atau tanda-tanda (Clues.................................................................8
C. Pengertian Kehamilan...................................................................................8
D. COVID 19.....................................................................................................9
E. Vaksinasi Covid 19.....................................................................................10
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Untuk Melakukan
Vaksinasi Covid 19............................................................................................10
1. Usia..........................................................................................................10
2. Pendidikan...............................................................................................12
3. Paritas......................................................................................................12
4. Pengetahuan.............................................................................................13
ii
5. Dukungan Suami.....................................................................................13
6. Ekonomi..................................................................................................14
7. Dukungan Petugas Kesehatan.................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
1
BAB 1
A. Latar Belakang
World Healt Organization (WHO) China Country Office pada tanggal
31 Desember 2019 melaporkan adanya kasus klunter penemonia dengan
etiologi (penyebab) yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Kasus tersebut saat ini masih terus berkembang hingga akhir tahun 2020,
kemudian akhirnya diketahui etiologi dari penyakit ini adalah suatu jenis
novel coronavirus, yang merupakan virus jenis baru yang sebelumnya belum
pernah diidentifikasi pada manusia (Kemenkes RI, 2020).
Menurut Kemenkes RI (2020) Coronavirus merupakan virus yang
ditularkan secara zoonosis (antara binatang dan manusia) dan dapat
menyebabkan gejala ringan hingga gejala berat. Sebelumnya terdapat dua
jenis coronavirus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia yaitu
Middle Rast Acute Respotarory Syndrome (MERSCoV) dan Severe Acute
Respotarory Syndrome (SARS-CoV). Akhirnya pada tanggal 11 Februari
2020, WHO mengumumkan nama resmi dari penyakit baru ini dengan
COVID-19 (Coronavirus Disease 2019). Infeksi ini dapat menimbulkan gejala
gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk, dan sesak nafas, bahkan pada
kasus yang lebih berat penyakit ini dapat menyebabkan pnemobia, sindrom
pernafasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.
Menurut Kemenres RI (2020) Gejala penyakit ini dapat muncl dalam
2-14 hari setelah terpapar virus tersebut, bahkan pada beberapa orang dapat
terjangkit coronavirus dengan tanpa gejala yang berat.
Penularan penyakit ini melalui tetesan kecil (droplet) yang dikeluarkan
dari saluran pernafasan pada saat seseorang batuk atau bersin. Upaya yang
direkomendasikan dalam pencegahan penyebaran penyakit ini adalah dengan
menerapkan etika batuk dan bersin, menggunakan masker, mencucui tangan
menggunakan sabun, memasak daging dan telur hingga matang, dan
menghindari kontak erat dengan seseorang yang terpapar dan atau yang
memiliki gejala penyakit pernafasan (Kemenkes RI, 2020).
Saat ini tercatat ada lebih dari 97 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia, dengan
angka kematian lebih dari 2 juta jiwa. Sedangkan di Indonesia data Satuan Tugas
2
semakin besar, sebab kondisi ibu yang menurun dapat mempengaruhi aliran
nutrisi dan oksigenmelalui plasenta pada perkembangan janin (Briet J., 2020).
Dampak lanjut dari infeksi Covid-19 pada ibu hamil ialah munculnya
kekhawatiran terkait pertumbuhan dan perkembangan neonatal. Oleh karena itu,
ibu hamil memerlukan perhatian khusus terkait pencegahan, diagnosis, dan
penatalaksanaan (Poon et al., 2020). Sebanyak 80% infeksi Covid-19 tergolong
asimptomatis maupun dengan gejala ringan (mild), 15% sedang (severe) yang
membutuhkan oksigen, dan 5% berat yang membutuhkan ventilator (WHO,
2020).
Menurut data yang dikeluarkan oleh WHO jumlah kasus positif COVID-
19 di dunia telah mencapai 236.132.082 jiwa, dan jumlah kematian akibat Covid
19 yaitu 4.822.472 jiwafatality rate 5,6% dari 211 negara (WHO, 2021).
intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu dorongan internal yang timbulnya
tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri
individu (Hardiani & Purwanti, 2015). Faktor yang mempengaruhi motivasi
secara ekstrinsik diantaranya; usia, faktor fisik, dukungan keluarga, lingkungan,
media dan fasilitas (sarana prasarana). Upaya pemeriksaan kehamilan dari setiap
individu ibu yang hamil dapat tercapai manakala individu termotivasi untuk
mencari kebutuhan pada tahap yang lebih tinggi, sehingga individu akan
mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah (Prasojo, Fadilah, &
Sulaiman, 2015)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang akan diteliti
adalah“apakah faktor - faktor yang mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan
vaksinasi covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Selong tahun 2021?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi ibu hamil untuk
melakukan vaksinasi covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Selong tahun
2021.
6
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden di wilayah Puskesmas Selong
b. Mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi ibu hamil untuk
melakukan vaksinasi covid 19
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca yang berhubungan dengan faktor - faktor yang mempengaruhi
ibu hamil untuk melakukan vaksinasi covid 19.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Stikes Hamzar
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan khususnya
bagi mahasiswa program studi Kebidanan tentang faktor - faktor yang
mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan vaksinasi covid 19.
b. Bagi Responden
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang faktor -
faktor yang mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan vaksinasi covid
19.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau refrensi agar
lebih dikembangkan lagi.
F. Keaslian Penelitian
Berdasarkan cara penyusunan dan penulisan dari peeneliti, penelitian dengan
judul “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Untuk
Melakukan Vaksinasi Covid 19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Selong
Tahun 2021” belum pernah dilakukan penelitian. Sedangkan ada beberapa
penelitian sejenis yang terkait dengan penelitian ini, antara lain :
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Perilaku
1. Pengertian
Menurut Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2005), perilaku kesehatan
(healthy behavior) adalah merupakan respon seseorang terhadap stimulus atau
obyek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan,
minuman, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain perilaku kesehatan
adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati
(observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini
meliputi mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan
lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau
terkena masalah kesehatan. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini,
2. Jenis Perilaku
maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Perilaku tertutup (covert behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup (covert).
Respon ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/
kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati dengan jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam tindakan yang nyata
atau terbuka. Respon ini sudah jelas dalam tindakan atau praktek
(practice), yang dapat diamati oleh orang lain dengan jelas.
Perilaku dalam memilih pelayanan kesehatan salah satunya di
pengaruhi oleh kepercayaan kesehatan seseorang (health belief) faktor
yang mempengaruhinya dijelaskan dalam teori dari Lewin (1954) yaitu
teori HBM (Health Belief Model). HBM (Health Belief Model)
10
ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko
tinggi. Masa kehamilan dimulai dan konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terahir (Hanifah, 2015)
Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua,
banyak anak, dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang
secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu
hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi
penyebab langsung kematian ibu, misalnya pendarahan melalui jalan lahir,
eklamsia, dan infeksi (Sarwono, 2005).
Tanda Dan Gejala Awal Pada Kehamilan menurut Kushartanti
Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada
yang mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa
minggu kemudian, atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini.
Namun, tanda yang pasti dari kehamilan adalah terlambatnya periode
menstruasi (Kushartanti, 2004).
D. COVID 19
Menurut Kemenkes RI (2020a), Coronavirus (CoV) adalah keluarga
besar virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan, sedang
sampai berat. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan
manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari
kucing luwak (civetcats) ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Di
akhir tahun 2019 telah muncul jenis virus corona baru yakni coronavirus
disease 2019 (COVID-19).
Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan. Berbagai macam
rintangan harus dilalui oleh bangsa Indonesia bahkan oleh seluruh dunia.
Rintangan yang cukup berat dan dalam jangka waktu cukup lama yang harus
dilalui seluruh umat manusia yaitu pandemi Covid-19. Informasi pertama dari
munculnya pandemi ini yaitu dari negara China. Menurut pemerintah China,
awal mula virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini berasal dari pasar
13
basah yang menjual berbagai macam hewan yang biasa dikonsumsi oleh orang
China seperti tikus, kelelawar, dll (Handayani, 2020: 120).
Informasi selanjutnya yaitu banyaknya kasus penularan yang terjadi,
baik melalui kontak fisik antar orang maupun dengan benda mati. Penularan
tersebut semakin merata antar negara disebabkan oleh beberapa orang yang
pulang setelah berwisata dari China dan kembali pulang ke negaranya
kemudian menularkan virus tersebut ke orang-orang di negaranya (Susilo,
dkk. 2020: 45). Jadi, dapat diketahui bahwa awal mula virus corona yaitu
berasal dari China, yang diidentifikasi penyebab utamanya yaitu dari hewan.
Kemudian virus tersebut menyebar antar manusia, dan hampir seluruh negara
di dunia terkontaminasi, termasuk Indonesia.
E. Vaksinasi Covid 19
Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang dapat merangsang
pembentukan imunitas (antibodi) di dalam tubuh manusia. Pemberian vaksin
ini merupakan salah satu usaha untuk menekan angka kesakitan dan kematian
akibat COVID-19. Jenis vaksin yang diberikan antara lain vaksin Sinovac,
vaksin Sinapharm, vaksin Moderna, vaksin Astrazeneca (Yuningsih , 2020).
Pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi pada awal
tahun 2021 dan sejak Juli 2021 dilakakukan percepatan vaksinasi melalui
vaksinasi massal. Vaksinasi sebelumnya telah diberikan pada tenaga
kesehatan, asisten tenaga kesehatan, mahasiswa yang sedang menempuh
pendidikan kedokteran, pelayanan publik, lansia. Vaksinasi massal diharapkan
dapat mencapai target 75% masyarakat Indonesia telah divaksin (Tim
Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional, 2021).
2. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi daya intetektual seseorang dalam
memustuskan suatu hal. Ibu yang tidak mengenyam pendidikan tinggi
menyebabkan daya intelektualnya menjadi kurang sehingga perilaku
mereka dalam melaksanakan vaksinasi covid 19 akan bergantung pada
perilaku orang-orang sekitarnya seperti suami atau orang tua
(Notoadmojdo, 2010).
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi,
namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah
tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Lingkungan adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis,
maupun sosial yang berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan
dalam individu (Notoadmodjo, 2007).
Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima
informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki,
sebaliknya pendidikan yang rendah akan menghambat perkembangan
sikap dan perilaku seseorang terhadap nilai-nilai kesehatan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Notoatmodjo (2007) yang mengatakan pengetahuan
dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya yaitu pendidikan. Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seorang makin
mudah orang tersebut untuk menerima informasi. engetahuan dalam
individu (Notoadmodjo, 2007).
3. Paritas
Paritas adalah suatu kondisi dimana jumlah anak yang dilahirkan oleh
seorang wanita. Wanita dikatakan paritas tinggi yang memiliki anak > 2
anak dan paritas rendah yakni < 2 anak (Walyani, 2015). Tingkat paritas
telah menarik perhatian para peneliti dalam hubungan kesehatan si ibu
maupun anak. Dikatakan misalnya nya bahwa terdapat kecenderungan
kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari yang berparitas
tinggi, terdapat asosiasi antara tingkat paritas dan penyakit-penyakit
16
5. Dukungan Suami
Dukungan akan didapat dari keluarga terdekat, terutama dari suami
wanita hamil terebut sehingga mendukung pelayanan yang diberikan
selama kehamilan. Dukungan keluarga terutama dukungan yang diberikan
oleh seorang suami kepada istri menimbulkan ketenangan batin dan
perasaan senang dalam diri seorang istri (Triratnasari, 2016)
Dukungan akan didapat dari keluarga terdekat, terutama dari suami
wanita hamil tersebut sehingga dapat mendukung pelayanan yang
diberikan saat masa kehamilan. Empat jenis dukungan suami, yaitu
dukungan emosi, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan
dukungan penilaian yang diberikan kepada calon ibu atau istri (Heni,
2012).
Dukungan keluarga merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada
keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasehat, yang mana
membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tentram
(Sulistiorini , 2007).
Menurut teori Triratnasari (2016) dukungan keluarga terutama
dukungan yang diberikan oleh seorang suami kepada istri suami akan
menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri seorang
istri. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh individu
dalam proses sosialisasinya, sehingga kehadiran saudara dan memberikan
dukungan kepada sanak saudara yang sedang hamil dan kehamilan
tersebut merupakan pengalaman pertamanya maka dukungan keluarga
menjadi sesuatu yang dibutuhkan
6. Ekonomi
Rendahnya ekonomi akan menyebabkan seseorang tidak bisa membeli
media elektronik atau media massa sehingga informasi yang didapatkan
kurang (Prihastanti, 2014). Hal ini sesuai pendapat Susanti (2011) bahwa
status ekonomi ibu hamil yang rendah akan mengakibatkan keinginan atau
daya beli terhadap media informasi juga rendah. Hal ini mempengaruhi
terhadap perkembangan informasi yang didapat melalui koran, internet
atau media informasinya juga berkurang.
18
DAFTAR PUSTAKA