Anda di halaman 1dari 19

Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik

kepada semua tamunya baik berupa makanan maupun minum. Restoran yang berada dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan banyak huga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu. Tujuan operasi restoran adalah untuk mencari untung sebagaimana tercantum dalam definisi Prof. Vanco Christian dari School Hotel Administration. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas para tamu pun merupakan tujuan operasi restoran yang utama. Di dalam bisnis ini terjadi semacam barter antara pembeli dengan........ ; dalam hal ini antara produk jasa dengan uang. Barter ini tidak akan berjalan mulus kalau petugas-petugas yang akan menangani pelayanan tidak diseleksi secara cermat, dididik dan dilatih dengan baik, diajar berkomunikasi serta dikoordinasikan dengan teliti serta dipersiapkan dengan kesungguhan hati. Karena kita berkecimpung dalam produk jasa, dimana yang kita hadapi adalah manusia, yakni tamu-tamu kita, bukan berupa benda mati seperti buku, kertas serta pensil sebagaimana layaknya yang dihadapi oleh pegawai kantor pada umumnya, maka kita pun harys bisa menyesuaikan diri dengan dunia kita. Unsur-unsur aoakah yang membuat sukses pelayanan ruang makan? Dengan tanpa memperhatikan tipe ruang makan yang ditampilkan, ada dua unsur dasar sukses, yaitu kesopanan-kebaikan serta efisiensi atau ketepat-gunaan. Kesopanan-kebaikan tersebut harus berpangkal dari sifat dasar asli dari staff restoran untuk berbuat semua yang layak guna memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para tamu selama mereka menikmati makan dan minum di restoran.

Sedangkan

efisiensi

atau

ketepat-gunaan

adalah

bagaimana

cara

staff

restoran

mengorganisasikan operasi pelayanan makan untuk menjual atau mengantarkan produksimakanan secara efektif. Efisiensi berarti juda suatu fast food restoran, atau segala sesuatu yang berkenaan dengan langkah-langkah pelayanan yang baik waktu tamu sedang sepi (tidak banyak tamu) namun dapat menghasilkan chech rata-rata tinggi, di dalam ruang makanan yang menjual hidangan Ala carte. Efisiensi juga berarti mengurangi pemborosan dari suatu sumber yang mahal agar cost tidak lebih tinggi dari yang telah ditentukan, yang akan menyebabkan berkurangnya laba atau keuntungan restoran. Para kryawan di restoran harus benar-benar ahli sebagaimana anggota staff yang lain. Mereka harus menggunakan standard yang paling tinggi dalam penampilan setiap saat, mempersembahkan kemampuan untuk membuat puas para tamu sebagai tujuan utama, selain harus menyadari bahwa senantiasa ada hal-hal baru yang perlu dipelajari. Salah satu tujuan dari Food & Baverage Manager ialah memberikan kesempatan kepada staff pelayanan untuk meningkatkan keahliannya sendiri dan keahlian lain lebih jauh lagi. Dengan cara ini maka tamu tidak hanya akan menghargai cara pendekatan petugas restoran, tetapi operation restoran itu sendiri akan menjadi bonafide.

Syarat dan sifat yang harus dimiliki oleh petugas restoran yang baik dan berkualitas adalah : 1. Intelligence (akal budi, kebijaksanaan). Hal ini akan nampak sekali pada setiap penampilan selama yang bersangkutan bekerja di restoran: kecekatan, ketelitian, kehati-hatian, keramahan serta kegemberian dalam bekerja. 2. Education (pendidikan)

Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki semakin baik hasilnya. Petugas restoran minimal harus berijazah SMA. 3. Physical & mental heealth (fisik dan mental sehat) Petugas restoran harus bebas dari penyakit yang menular, tahan berdiri, kuat berjalan. Fisik dan mentalnya harus sehat, tahu cara pendekatan, baik pada tamu, rekan sekerja, maupun kepada atasan. 4. Honesty (kejujuran, ketulusan hati) Karyawan restoran harus jujur. Bila sampai mengambil uang atau barang bukan miliknya, berarti tidak jujur. Betapun nilai barang tersebut. Karyawan yang memboroskan waktu kerjanya, karena datang terlambat atau pulang terlalu cepat sebelum waktunya, juga berarti tidak jujur. Jadi hendaknya terbentuk suatu hubungan segi tiga yang harmonis, berdasarkan hubungan baik dan kepercayaan antara tamu, manajemen dan karyawan itu sendiri sehingga kemudian terjadi suasana kerja yang menyenangkan. 5. Confidence (kepercayaan pada diri sendiri) Kalo saudara belajar untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, berarti saudara percaya pada diri sendiri. Jika saudara berpakaian serapi mungkin, saudara percaya dan bangga akan diri sendiri, percaya akan kemampuan saudara sendiri. Biasakanlah sopan santun terhadap tamu, atasan, rekan sekerja, baik yang satu bagian dengan saudara maupun yang lain bagian. Jangan lupa mengatakan please atau silahkan dan thank you atau terima kasih setiap kali saudara minta pertolongan rekan sekerja. 6. Self Respect (hormat pada diri sendiri,rasa harga diri) Baik saudara sebagai waiter, clerk, stenographer, stewardess. Steward atau apapun kedudukan saudara, hendaknya saudara punya harga diri. Jadi saudara tidak boleh

minder, meskipun saudara sebagai waiter. Misalnya janganlah saudara dengan rasa minder mengatakan: maaf saya hanya seorang waiter. Tetapi katakanlah dengan bangga ya, saya waiter sambil menatap muka oarang yang saudara ajak bicara, disertai senyum kebanggaan. 7. Interest (kepentingan, perhatian) Sebagai seorang karyawan, saudara telah mempergunakan sepertiga dari seluruh waktu yang saudara miliki selama sehari semalam untuk bekerja setiap hari. Jadi tidak ada alasan bagi saudara untuk tidak menyukai atau tidak menaruh perhatian terhadap pekerjaan. 8. Attitude to the guest (sikap kepada tamu). Cara pendekatan yang benar kepada tamu merupakan suatu hal yang penting. Sebagai petugas di restoran jangan sekali kali saudara bersikap seperti budak belian dengan terlalu merendahkan diri ; namun yang penting saudara mengetahui lebih dulu apa kebutuhan tamu, apa yang diinginkan tamu. 9. Aptidute (kecakapan, kecenderungan) Karyawan cenderung akan menjadi semakin cakap dan pandai karena pengalaman dan praktik; tapi perlu diingat bahwa seseorang mempunyai dasar kecakapan sendiri sendiri. 10. Carefulness (kehati - hatian) Orang yang bekerja di restoran harus hati hati sekali sebab selalu mempergunakan alat alat yang serba mahal atau sangat berharga terutama untuk restoran restoran yang luks atau mewah. Banyak alat yang mudah sobek, gempil, retak dan rusak. 11. Tolerance ( kesabaran ) Setiap orang pasti akan merasa benar terhadap pendapatnya sendiri. Oleh karena itu saudara harus bijaksana dan sabar menerima pendapat orang lain sehingga

pertengkaran atau perselisihan dapat dicegah dan keutuhan team work dipertahankan. 12. Ability to take criticism (kesanggupan menerima kritik)

bisa

Kalau ingin sukses, hendaknya kita sanggup untuk menerima kritik. Dengan kritik kita akan tahu kekurangan kita, kemudian berusaha memperbaikinya. Hendaknya kritikan itu dapat kita terima sebagai pengalaman dan demui perbaikan atas kesalahan yang kita lakukan. 13. Appearance (tampang atau penampilan) Hal ini hanyalah tergantung bagaimana cara saudara membawakannya atau menampilkannya, cara saudara memperlihatkan kebaikan, keramahan, kebanggaan, kesediaan dan kerapian di setiap saat. Kita sadar bahwa selama bekerja di restoran akan selalu diperhatikan oleh tamu tamu, baik mengenai kebersihan maupun kerapian. Ingat bahwa kita bekerja berhubungan dengan makanan dan minuman. Kebiasaan kebiasaan jelek hendaknya kita buang jauh jauh dan kita tinggalkan. 14. Manner (cara, jalan, macam) Kalau saudara seorang pria, haruslah bertindak, berlaku, bergerak, berpribadi, berjalan, berbicara sebagai seorang pria juga. Tidak boleh mal;as, harus cekatan dan gesit. Di dalam restoran saudara tidak boleh lari tetapi harus jalan cepat. 15. Speech (berbicara) Petugas restoran harus berbicara menyenangkan, bernada suara rendah, sopan, pelan, namun cukup jelas. 16. Manners (adab, sopan santun) Dasar peraturan dari sopan santun disini ialah janganlah berbuat sesuatu yang orang lain tidak sukai atau dirugikan. Misalnya, merokok, menjelek jelekkan orang lain dan sebagainya. Tidak semua orang suka bau rokok. Apalagi kita yang bekerja

berhubungan dengan makanan dan minuman yang harus benar-benar terjaga sanitasinya. Kebiasaan mengunyah permen karet bukanlah kebiasaan seorang lelaki. Humor yang keterlaluan, apalagi yang bersifat porno atau menyinggung perasaan orang lain hendaknya kita buang jauh jauh. 17. Quickness (kecepatan) Pekerja restoran harus mampu bergerak dan bertindak dengan gesit dan cepat. Kita harus dapat menyesuaikan dengan dunia kita yang selalu berhubungan dengan para tamu dimana lebih banyak waktu sibuk daripada senggangnya. Belajarlah untuk bekerja cepat, konstan dan selalu mempergunakan metode, penghematan atau efisiensi. 18. Capability (kecakapan, kesanggupan, kepandaian) Biasakanlah bekerja dengan sempurna dan besar kesanggupannya akan selalu mencari jalan yang baik, praktis dan selalu membuat rencana sebelum pekerjaan dimulai. 19. Punctuality (ketepatan akan waktu) Ketepatan akan waktu sangatlah penting. Kalau kita datang terlambat ketempat kerja, berarti kita tidak menyukai pekerjaan kit dan tidak respek terhadap manajemen. Jadi kita harus datang di tempat kerja minimum 15 menit sebelum jam kerja kita mulai. Ini penting untuk persiapan kita. 20. Memory (ingatan atau kenang - kenangan) Akan sangat membantu kelancaran tugas kita apabila kita mempunyai daya ingat yang kuat, tahu tentang apa kesukaan tamu yang pernah datang di restoran kita, makanan dan minunman apa yang menjadi kegemarannya, siapa nama tamu, apa jabatannya dan sebagainya. 21. Initiative (inisiatif, ikhtiar, usaha)

Kita harus mengerjakan suatu pekerjaan yang harus kita kerjakan tanpa harus menunggu perintah atasan terlebih dahulu.kita harus mempunyai inisiatif. Kita harus selalu melihat jalan atau cara baru yang lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaan kita. 22. Depentability (depent : tergantung ) Seseorang yang merasa bertanggung jawab akan tetap mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dia kerjakan. Ia akan menyelesaikan dengan baik meskipun tidak ada orang yang melihatnya. Dia tidak menggantung diri pada orang lain. 23. Loyality ( kesetiaan ) Ini berarti bahwa karyawan tersebut akan selalu taat, setia, memperbaiki, menjunjung tinggi nama perusahaan, dan tidak akan mengritik kawan sekerja apalagi atasan. Dia selalu patuh, taat dan setia. 24. Willingness to accept direction (kesudian / kesediaan menerima pengarahan) Kesediaan atau kesudian untuk mendengarkan dan menerima dengan baik, baik pengarahan, saran saran, pendapat maupun perintah dari atasannya. 25. Resourcefullness (penuh daya upaya) Bila saudara pada suatu saat mendapat kesulitan, saudara harus tahu apa yang seharusnya saudara perbuat; juga pada saat saat yang kritis. Bila saudara dapat mengubah keadaan yang merugikan menjadi menguntungkan dari keadaan tamu yang marah marah menjadi senang dan puas, maka hal itu berarti bahwa saudara penuh daya cipta dan daya upaya. 26. Enthuisiasm (kegembiraan, semangat) Periksalah sekeliling saudara maka saydara akan melihat bahwa orang orang yang menjadi pimpinan adalah mereka yang bersemangat dalam bekerja, bergelora dan selalu menunjukkan rasa kegembiraan dalam mengejar cita cita. Mereka banyak

bekerja dan tidak banyak berbicara. Seseorang yang senang akan pekerjaannya tentu akan bekerja dengan penuh semangat dan dengan perasaan gembira. Mereka tidak akan pernah terpaksa. 27. Friendliness (rasa berkawan) Berkawan baik dengan rekan rekan sekerja adalah penting sekali. Ini akan membuat pekerjaan saudara lebih menyenangkan. Berkawan baik dengan kepala bagian dapur beserta staffnya, dengan karyawan karyawan lainnya, dengan para tamu dan sebagainya, sungguh merupakan suatu hal yang menyenangkan. Namun kita harus ingat batas. Janganlah dengan berkawan baik itu kemudian berubah sifatnya menjadi kefamilian (familier). Ini tidak dapat dibenarkan, terutama di dalam sikap kita kepada tamu. 28. Sense of humor (perasaan bergurau yang lucu) Ini tidak berarti menertawakan kawan yang lain, yang salah atau yang lemah, namun kata kata lucu yang sifatnya sopan dan lucu, tidak menyinggung perasaan orang lain. Itupun harus melihat waktu, situasi dan kondisi. 29. Realible (dapat dipercaya) Manajemen harus dapat menggantungkan dan mempercayai kepada waiter/waitress untuk memenuhi dan menyelesaikan tanggung jawab yang telah diberikan; karena itulah waiter/waitress menerima upah/gaji dari pimpinan. 30. Cooperative (kerja sama) Waiter/waitress harus sudi dan bersedia untuk bekerja sama secara baik dengan teman sekerja di dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah ditentukan. Seorang waiter/waitress harus menyesuaikan dengan policy/kebijaksanaan

management. 31. Personable (menarik)

Seorang waiter/waitress harus mengambil suatu inisiatif, memiliki rasa berkawan, sabar, ramah kepada para tamu, teman teman sekerja dan atasan. Bagaimanapun juga tidak boleh terlalu dekat atau bersifat kekeluargaan. Juga tidak boleh terlalu dekat atau bersifat kekeluargaan dengan para tamu denga menggunakan kata kata seperti folks (saudara) atau honey (sayang) waktu memanggil tamu. 32. Healthy (kesehatan) Selama kerja dan melayani para tamu, waiter/waitress berkontak langsung/dekat dengan para tamu, teman teman sejawat serta makan dan minuman. Oleh karena itu seorang waiter/waitress harus benar benar menjaga penampilan yang baik. Seorang waiter/waitress yang sehat pastilah akan nampak lebih baik dan penuh tenaga untuk menyelesaikan pekerjaannya. 33. Knowledgeable (yang berpengetahuan banyak) Waiter/waitress yang baik harus mempelajari suatu metode pelayanan yang tepat, lancar serta efisen. Waiter/waitress harus selalu mengembangkan pengetahuan terutama tentang bahan bahan menu. Begitu juga pengetahuanm yang berkaitan dengan ilmu pasti agar dapat menghitung secara cepat dan tepat rekening tamu.

Personal Approach ( pendekatan Pribadi ) dengan tamu 1. Hendaklah kita selalu tersenyum kepada tamu, dengan rasa bersahabat namun tidak boleh familiar, ramah tamah dan sopan santun. 2. Ucapkanlah greetings atau ucapan salam kepada para tamu sewaktu mereka masuk ke restoran, menerima pesanan tamu dengan telepon di room service, melayani tamu ke kamar, juga di mana dan kapan pun saudara bertemu dengan

tamu, di area atau lingkungan hotel kita, misalnya di lobby, koridor dan sebagainya. Usahakan sambil menyebut nama tamu dengan benar. 3. Begitu juga waktu tamu keluar dari restoran, berikanlah greetings sekali lagi, serta ucapkanlah ,Terima Kasih mudah mudahan Bapak, Ibu atau Tuan dan Nyonya dapat menikmati makan malam ( makan siang atau makan pagi) tadi. 4. Waktu memberikan greetings serta ucapan terima aksih tadi hendaknya dilakukan dengan kesungguhan hati, sikap wajar, sopan, tidak dibaut buat dan disertai dengan senyum manis yang tulus. 5. Bersikaplah hingga tamu mengetahui bahwa kita tidak pernah mempunyai rasa bermusihan atau kurang senang terhadap tamu tadi. Tunjukkanlah pada tamu rasa bersahabat yang setinggi tingginya, namun tidak boleh terlalu rapat atau familiar. 6. Apapun problem atau masalah kita yang terjadi di rumah, misalnya habis bertengkar dengan keluarga, berselisih dengan tetangga dan sebagainya, hendaknya masalah itu jangan dibawa ke tempat kerja. Janganlah hal itu kita perlihatkan kepada tamu. 7. Biasakanlah datang di tempat kerja minimum 15 menit sebelum jam kerja saudara dimulai, agar kita sempat mempersiapkan segala sesuatunya, mempersiapkan diri dan berpakaian serapi mungkin hingga waktu melayani tamu dapat tampak segar bugar dan menarik. Adalah tidak sopan apabila menghadapi tamu dengan peluh bercucuran sikap grogi dan gugup karena datang terlambat di tempat kerja. 8. Bantulah bila tamu tamu saudara repot dengan membawakan barang barangnya waktu masuk restoran. Letakkan atau simpan map map, topi atau bungkusan kepunyaan tamu tadi di counter atau meja dekat pintu keluar masuk sehingga tamu tidak repot untuk mengambilnya kembali bila sudah selesai makan. 9. Antark 10. Antarkan tamu tamu ke tempat duduknya yang telah ditentukan atau tempat yang sesuai dengan keadaan tamu itu. 11. Dudukkan tamu tamu wanita ke tempat yang menghadap ke arah pemandangan luas, ke arah pertunjukkan atau ke arah dinding berhias yang bagus dan lengkapilah dengan baby chair dengan segera, untuk tamu anak bila diperlukan

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Anda mungkin juga menyukai