Anda di halaman 1dari 16

Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan

Nusantara
Nama Kelompok:
Anitara siagian
Glad narotama
Friska pakpahan
Jogiana simangunsong
Angelia simangunsong
Samuel girsang
Kevin silalahi
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan
Nusantara

• Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di


dalam cara pandang dan pengaturan yang mencakup segenap
kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi
aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial (pancagatra). Trigatra
meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan
kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk.
Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri
dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang satu
dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik
dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi,
demikian juga antara trigatra dan pancagatra.
• Aspek – Aspek Trigatra
• Letak dan Bentuk Geografis
• Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan
nampak jelas bahwa wilayah negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang menurut
wujud ke dalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau di dalamnya. Dalam
bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan
suatu archipelago yang terletak antara Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia
di sebelah selatan serta Samudra Indonesia di sebelah barat dan Samudra Pasifik di
sebelah timur.

• Letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa
Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu lintas silang
dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahteraan di
bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, Indonesia telah banyak mengalami
pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
• Indonesia terletak pada 6 LU–11 LS, 95 BT–141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang di
tengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim,
yaitu musim hujan dan kemarau.
Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.
Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai
berikut.

1. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang
yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah
pertambahan angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour
force). Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas
penduduk.

2. Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa,
tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh
mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur
dan jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan
fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.
• 3. Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk

• Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat


memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu
penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu
memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran
penduduk, misalnya dengan cara transmigrasi, mendirikan
pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-pusat
industri, dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak
seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat
menimbulkan ancamanancaman terhadap pertahanan
nasional.
• Keadaan dan kekayaan alam
• Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di permukaan bumi, di
laut, di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai
arti yang sangat luas di mana Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai
sumber-sumber alam yang berlimpah ruah.

• Sebagai gambaran umum, sumber-sumber alam termasuk sumber-sumber pelican atau


mineral, sumber-sumber nabati atau flora, dan sumber-sumber hewani atau fauna.
Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan, bahwa
negara Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahanbahan galian,
biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri di samping sumber-sumber tenaga lain.
Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak merata.
Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain. Bentuk
sumber daya alam ada 2 (dua) , yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui
• dan tidak dapat diperbarui.

• Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas
maksimal, lestari, dan berdaya saing.
• 1) Asas maksimal

• Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus


benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

• 2) Asas lestari

• Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan


kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.

• 3) Asas berdaya saing

• Artinya bahwa hasil hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan
sumber daya alam negara lain.
• Aspek–Aspek Pancagatra
• Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan,
aturan-aturan dan norma-norma tertentu.
• Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.

• Ideologi
• Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan
dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan
konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin
diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai
kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah beberapa
prinsip yang harus diperhatikan.

• 1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.


• 2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
• 3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
• 4) Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.
• 5) Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan
dijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
• 6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan
cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan
kepentingan bangsa.
• 7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis,
nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga
negara dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
• Politik
• Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi
kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan
sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang
diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di
negara yang bersangkutan.

• Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik


adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan
masukan berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi
Pancasila.
• Ekonomi
• Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor
produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan
ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan
jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi
adalah melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat.

• Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak dibenarkan
adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antarsektor.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan. Pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanankan secara selaras dan seimbang antarwilayah
dan antarsektor. Kemampuan bersaing harusditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian
ekonomi. Ketahanan di bidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang
berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena
saling terkait dan berhubungan.

• Sosial Budaya
• Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan,
halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam maupun dari luar, baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

• Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya.
Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap warga masyarakat
dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai
Pancasila.
• Pertahanan dan Keamanan
• Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di
bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, di
mana seluruh IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin,
terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahananan
Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional
• antara lain adalah sebagai berikut.

• 1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.


• 2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
• 3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap
potensi dan kekuatan nasional.
• 4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan
keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata).
• Hubungan Antargatra
• Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan
timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi yang
artinya adalah sebagai berikut.
• a. Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan
bangsa dan negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah
(trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang
merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional
(pancagatra).
• b. Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan
yang utuh, menyeluruh dan terpadu, di mana terdapat saling hubungan antar
gatra di dalam keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).
• c. Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra
lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari
salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untukmemperkuat gatra
lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
• d. Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan
ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang
integratif dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang
ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan.
• Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut.

• 1) Gatra geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan


persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi
karakter geografi.

• 2) Antara gatra geografi dan gatra kependudukan; bentuk-bentuk kehidupan


dan penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan
karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi
• mempengaruhi kehidupan dari pendudukanya.

• 3) Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan


penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan
persebaran kekayaan alam, demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas
dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan
khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharui. Kekayaan alam mempunyai
manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang memiliki kemampuan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
• 4) Hubungan antargatra dalam pancagatra; setiap gatra dalam Pancagatra
memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap
gatra menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.
• a. Antaragatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan, maka arti ideologi adalah sebagai falsafah bangsa
dan landasan ideologi negara. Selain itu ideologi merupakan nilai penentu bagi
kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam pancagatra dalam
memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
• b. Antara gatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap dan
dinamis menjalankan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif
untuk pengembangan ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan
yang lainnya saling berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan
kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama,
keakraban sosial dan rasa keamanannya.
• c. Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap
dan merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir
kehidupan politik dan perkembangan sosial budaya serta mendukung
pengembangan pertahanan dan keamanan.
• Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan peningkatan
ketahanan aspek lain.

• d. Antara gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan; dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis,
berbudaya dan berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim
yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi yang tetap
mementingkan kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang
menghormati hak-hak individu.

• Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan
berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai. Kebesaran
dan keseluruhan nilai sosial budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan
keamanan nasional baik fisik material maupun mental spiritual. Keadaan sosial yang
timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang kehidupan memungkinkan timbulnya
ketegangan sosial yang dapat berkembang menjadi gejolak sosial.

• e. Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan
yang stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang
kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya.

• Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan berkembang di
seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan menunjang kehidupan ideologi, politik,
ekonomi, dan sosial budaya.
• Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan
keamanan mempunyai peranan tergantung dari sifat
setiap gatra.

• 1) Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik


untuk kesejahteraan maupun untuk keamanan.
• 2) Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai
peranan sama besar untuk kesejahteraan dan keamanan.
• 3) Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar
untuk kesejahteraan daripada peranan untuk keamanan.
• 4) Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai
peranan lebih besar untuk keamanan daripada peranan
untuk kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai