Anda di halaman 1dari 21

METODE SIMPLEKS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
METODE SIMPLEKS

Penemu metode simpleks adalah


George Dantzig. Lahir di Oregon pada 8
November 1914 dan wafat pada 13 Mei
2005.
Metode Simpleks

 Metode simpleks merupakan prosedur iterasi yang


bergerak bertahap dan berulang.
 Jumlah variabel tidak terbatas
 Penyelesaian masalah LP dengan metode simplex
harus menggunakan bentuk standar.
Persyaratan Metode Simpleks
1) Semua kendala pertidaksamaan harus
dinyatakan sebagai persamaan.
2) Ruas kanan (the right side) dari sebuah kendala
tidak boleh ada yang negatif.
3) Semua variabel dibatasi pada nilai-nilai non-
negatif.
Kendala Bertanda ≤
• Harus ditambahkan dengan “variabel slack” non-negatif di sisi kiri
kendala.
• Variabel ini berfungsi untuk menyeimbangkan kedua sisi persamaan.
• Contoh:

2X1 + 3X2 ≤ 24 dimana:


2X1 + X2 ≤ 76 X1 = jumlah komputer yang dihasilkan
X1 + 4X2 ≤ 27 X2 = jumlah radio yang dihasilkan

2X1 + 3X2 + S1 = 24 Dimana: S1, S2, dan S3


2X1 + X2 + S2 = 76 adalah variabel slack
X1 + 4X2 + S3 = 27
Kendala Bertanda ≥
• Harus dikurangkan dengan “variabel surplus” non-negatif, dan ditambahkan
dengan “variabel buatan (artificial variable)” di sisi kiri kendala.
• Variabel ini bertindak sama dengan variabel slack yaitu menjaga kedua sisi
persamaan seimbang.
• Contoh:

30X1 + 15X2 ≥ 900

30X1 + 15X2  S1 + a1 = 900

Dimana: S1 adalah variabel surplus, dan a1 adalah variabel artificial.


Kendala Bertanda =
• Harus ditambahkan dengan “variabel buatan ( artificial variable)” di
sisi kiri kendala.
• Contoh:
2X1 + 3X2 ≤ 150
3X1 + 4X2 ≥ 240 Dimana:
S1 adalah variabel slack, S2 adalah
X1 + 2X2 = 100
variabel surplus, dan S3 ; S4 adalah
variabel artificial.
2X1 + 3X2 + S1 = 150
2X1 + X2  S2 + a1 = 240
X1 + 4X2 + a2 = 100
X1 ; X2 ; S1 ; S2 ; a1 ; a2 ≥ 0
Sisi Kanan Kendala Bertanda Negatif ()

• Kendala dapat dikalikan dengan (1) untuk


membuat sisi kanan positif.
• Contoh:
X1 + 5X2 ≥ 150 dan 2X1 + 3X2 ≤ 175

X1  5X2 ≤ 150 dan 2X1  3X2 ≥ 175


Beberapa istilah dalam metode simpleks

 Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam


perhitungan itu tergantung dari nilai tabel sebelumnya.

 Variabel non dasar adalah variabel yang nilainya diatur


menjadi nol pada sembarang iterasi.

 Variabel dasar merupakan variabel yang nilainya bukan


nol pada sembarang iterasi. Pada solusi awal, variabel
merupakan variabel slack
 Solusi atau nilai kanan (bi) adalah merupakan nilai sumber
daya pembatas yang masih tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan
atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal
yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.

 Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke


model matematika kendala untuk mengkonversikan
pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Pada solusi
awal, variabel slack akan berfungsi sebagai variabel
basis .
 Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari
model matematika kendala untuk mengkonversikan
pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Pada solusi
awal variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai
variabel basis.

 Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke


model matematika kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk
difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi.

 Kolom kunci adalah kolom yang memuat variabel masuk.


Koefisien pada kolom ini akan menjadi pembagi nilai
kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).
 Baris kunci (baris kerja) adalah salah satu baris diantara
variabel basis yang memuat variabel.

 Elemen kunci (elemen kerja) adalah elemen yang


terletak pada perpotongan kolom dan baris kunci.
Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk
tabel simpleks berikutnya.
 Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk
menjadi variabel dasar pada iterasi berikutnya.
Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non
dasar pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi
berikutnya akan bernilai positif.

 Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari


variabel dasar pada iterasi berikutnya dan
digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar
dipilih satu dari antara variabel dasar pada setiap
iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai nol.
Tabel Simplex
Algoritma Simpleks
1. Ubah fungsi tujuan ke dalam bentuk implisit/standar.
2. Masukkan semua nilai ke dalam tabel simplex.
3. Tentukan kolom kunci (variable keputusan) yang masuk sebagai variable
basis (entering variable).
Kolom kunci adalah nilai Evaluasi (CJ – Zj) dengan nilai positif terbesar
(untuk maksimasi)
dan nilai Evaluasi (Zj – CJ)
dengan nilai negatif terkecil (untuk minimasi).
4. Tentukan baris kunci: untuk menentukan variabel yang akan keluar dari
baris kunci (leaving variable).
Kriteria: Nilai positif terkecil dari: nilai kanan (bi) dibagi dengan nilai pada
kolom kunci.
Angka kunci : nilai pada perpotongan baris kunci dan kolom kunci
5. Mengganti peubah basis (Xb) dan koeffisien (Cb) pada baris
kunci dengan peubah dan koefisien pada kolom kunci.

6. Mengubah nilai-nilai pada baris kunci, dengan cara membagi


baris tersebut dengan angka kunci (angka yang terletak
sekaligus pada kolom dan baris kunci)

7. Mengubah nilai-nilai baris lain (baris selain baris kunci) menjadi


baris baru dengan menggunakan metode (Elementary Row
Operation, Gauss Jordan Elimination)

8. Ulangi langkah diatas hingga diperoleh nilai Evaluasi tidak ada


yang positif (untuk maksimasi) dan tidak ada yang negatif (untuk
minimasi)
Contoh
 Fungsi tujuan:
Maksimalkan Z = 8x1 + 6x2

 Fungsi Kendala:
1) 4x1 + 2x2 ≤ 60
2) 2x1 + 4x2 ≤ 48
X1 ≥0 dan X2 ≥0
Mengubah fungsi tujuan dan fungsi
kendala/batasan dalam bentuk standar

•Fungsi kendala:
1) 4x1 + 2x2 ≤ 60 ⇨ 4x1 + 2x2 +s1 = 60
2) 2x1 + 4x2 ≤48 ⇨ 2x1 + 4x2 + s2 =
48

Catatan: s1, dan s2 adalah variabel slack.

Fungsi tujuan:
Z = 8x1 + 6x2 + 0s1 + 0s2
Tabel Simpleks
CJ 8 6 0 0
Iterasi No XB XJ BI RI
CB X1 X2 S1 S2

1 S1 0 4 2 1 0 60 15
2 S2 0 2 4 0 1 48
I 24
4 (Zj) 0 0 0 0 0
Evaluasi 8 6 0 0
CJ 8 6 0 0
Iterasi No XB XJ BI RI
CB X1 X2 S1 S2

1 X1 8 1 1/2 1/4 0 15 30
2 S2 0 0 3 -1/2 1 18
I 6
4 (Zj) 0 0 0 0 120
Evaluasi 0 2 -2 0
CJ 8 6 0 0
Iterasi No XB XJ BI RI
CB X1 X2 S1 S2

1 X1 8 1 0 1/3 -1/6 12
2 X2 6 0 1 -1/6 1/3 6
II
4 (Zj) 0 0 5/3 2/3 132
Evaluasi 0 0 -5/3 -2/3

Jadi kombinasi selesaian optimal adalah x1 = 12 , x2= 6


dengan Zmax = 132.

Anda mungkin juga menyukai