Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan penerimaan dari penjualan output serta nilai sisa

Manajemen Bisnis Article History vol. 3, dari komponenkomponen investasi. Penerimaan


diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah output
dengan harga jual per satuannya. Pada tahun
Penimbanga pertama penerimaan yang diperoleh adalah
n Rp324,000,000,-, pada tahun kedua adalah
Rp356,400,000-, pada tahun ketiga adalah
Pengadona Rp392,040,000,-, pada tahun keempat adalah
n Rp431,244,000,-, pada tahun kelima adalah
Rp474,368,400-, Proyeksi pendapatan selama umur
Pembakaran proyek dapat dilihat pada grafik 4.1.
(oven)
Pengemasa
n
Gambar 4.1 Alur proses pembuatan roti ceriwis

c. Pemilihan Teknologi
Pemilihan teknologi sangat penting karena dapat
mempengaruhi keberhasilan suatu usaha, untuk itu
perlu dilakukan pemilihan teknologi yang tepat
seperti pemilihan peralatan yang sesuai yaitu Grafik 4.1 Proyeksi pendapatan selama umur
menggunakan mesin automatis. Untuk pembelian proyek
peralatan ini diperlukan biaya yang banyak, tetapi Total pengeluaran tahun pertama adalah
dengan adanya peralatan ini maka proses produksi Rp144,968,000,-, pada tahun kedua adalah
bisa berjalan dengan baik dan dapat memenui Rp133,356,470,-, pada tahun ketiga adalah
permintaan pasar. Rp146,522,117,-, pada tahun keempat adalah
Rp161,004,329,-, pada tahun kelima adalah
3. Aspek Finansial Rp176,934,763,-. Berdasarkan perhitungan
penerimaan dan pengeluaran tersebut maka
Analisis kelayakan finansial dilakukan pada
keuntungan bersih yang diperoleh pada tahun
penelitian ini untuk mengetahui kelayakan usaha
pertama adalah Rp179,032,000,-, pada tahun kedua
sehingga diketahui apakah usaha yang dijalankan
adalah Rp223,043,530,-, pada tahun ketiga adalah
oleh Roti Ceriwis layak secara finansial. Aspek
Rp245,517,883,-, pada tahun keempat adalah
finansial yang dibahas adalah:
Rp270,239,671,- dan pada tahun kelima adalah
a. Kebutuhan Modal dan Identifikasi Biaya Rp297,433,638,-. Analisis finansial mencakup
Kebutuhan modal dalam usaha Roti Ceriwis terdiri kriteria kelayakan usaha yang terdiri dari NPV, Net
dari modal investasi dan modal kerja. Modal B/C, IRR, PP. Hasil perhitungan analisis tersebut
investasi adalah modal yang dikeluarkan pada awal dapat dilihat pada tabel 4.3.
periode usaha untuk pendirian atau pembelian Kriteria % Kenaikan
sarana-sarana yang mendukung transaksi penjualan Kelayak Kelayak
dan digunakan untuk memperoleh manfaat hingga an an BB 10% TK 10% BB 20% TK 20%
secara ekonomis tidak dapat digunakan lagi. Total
NPV NPV>0 821,466,5 804,491,5 816,730,8 782,780,9
rencana kebutuhan modal pada periode awal
33 96 20 45
rencana usaha ini adalah Rp26,725,500-. yang
terdiri dari modal investasi yang dikeluarkan Net Net B/C 3,1 3,1 3,1 3,0
adalah Rp17,583,000,-. dan Modal kerja sebesar B/C >1
Rp9,142,500-. IRR IRR>DF 68% 67% 68% 67%

b. Sumber Modal PP PP < JK 0.2 0.2 0.2 0.2


Modal yang digunakan dalam pendirian dan Tabel 4.3 Analisis kelayakan usaha Roti Ceriwis
operasional Roti Ceriwis berasal modal dari
pinjaman dan modal pribadi. Seluruh modal akan 4. Analisis Sensitivitas
digunakan untuk membiayai semua keperluan baik Untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak
untuk biaya investasi dan biaya operasional pada menentu dalam setiap usaha diperlukan persiapan
periode pertama. Sumber modal yang berasal dari apabila terjadi guncangan ekonomi yang
peminjaman sebesar Rp20,000,000,- dan modal menyebabkan adanya kenaikan biaya produksi atau
pribadi sebesar Rp7,000,000,-. c. Identifikasi kenaikan harga bahan baku, kenaikan biaya tenaga
Penerimaan Manfaat yang diterima adalah kerja dan penurunan penjualan. Maka dilakukan
1 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2013 Vol. 1(1) 83-87 | ISSN: 2337-7887
analisis sensitivitas untuk mengetahui sejauh mana
dapat bertahan dalam kondisi krisis dan 5.3 Keterbatasan
ketidakpastian. Ketidakpastian dapat menyebabkan [1] Secara umum masih terdapat keterbatasan
berkurangnya kemampuan dari suatu usaha dalam dalam analisis kelayakan usaha roti ceriwis
beroperasi menghasilkan laba (Umar dalam Syarif, sebagai oleholeh khas batam diantaranya
2011). Oleh karena itu, dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan hanya pada analisis
dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui pasar, pemasaran, teknik dan analisis finansial
kepekaan dari rencana usaha Roti Ceriwis dengan sedangkan untuk analisis lain seperti analisis
mengubah faktor-faktor penting, seperti kenaikan lingkungan, sosial, dan politik tidak diteli
harga bahan baku dan biaya tenaga kerja. Pusat Statistik, Juni 2013. Diambil 22
Skenarionya adalah terjadi kenaikan harga bahan Agustus 2013 dari google.
baku dan tenaga kerja. Hasil dari perhitungan untuk Website:http://www.bps.go.id/tab_sub/view.ph
skenario kenaikan harga bahan baku dapat dilihat p?tabel=1&daftar=1&id_subyek=16&notab=1
pada Tabel 4.4. 4.
No Kriteria Kelayakan Kelayakan Keterangan [2] Dinas Kependudukan dan
1 NPV NPV>0 826,202,247 Catatan Sipil
2 Net B/C Net B/C >1 3,1 Pemerintah Kota Batam, April 2012.
3 IRR IRR>DF 67% Diambil 20 Maret 2013 dari google. Website:
4 Payback Periode PP < Jangka waktu 0.2 tahun http://skpd.batamkota.go.id/kependudukan.
Tabel 4.4 Analisis sensitivitas usaha Roti Ceriwis [3] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Batam, April 2012. diambil 20 Maret 2013
5. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN dari
KETERBATASAN google.Website:http://skpd.batamkota.go.id/p
a riwisata.
5.1 Kesimpulan [4] Daftar oleh-oleh khas batam, 2013. Diambil
a. Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan 22 Agustus 2013 dari google.
pemasaran dan aspek teknik menunjukkan Website:http://diansmk1btm.wordpress.com/ca
bahwa usaha Roti Ceriwis ini layak untuk tegory/oleh-oleh-khas-batam/
dilaksanakan. [5] Gumelar Galuh ,2011 Analisis Kelayakan
b. Berdasarkan hasil analisis aspek finansial Bisnis Kedai Kopi Mobil di wilayah kota
menunjukkan nilai NPV positif Bogor, Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Rp826,202,247,-, nilai IRR 67 persen dimana [6] Nurmalina, Rita. Tintin Sarianti dan Arif
nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga kredit Karyadi. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor
pada tahun 2013 (12 persen), Net B/C 3.1, dan : Departemen Agribisnis FEM-IPB.
PP 0.2 tahun yang berarti usaha ini sudah [7] Roefeliana Insani, 2007 Analisis Kelayakan
dapat menutup biaya investasi awalnya Finansial Produk Madu dalam Kemasan
sebelum umur usaha berakhir. Semua hasil Sachet, Bogor : Institut Pertanian Bogor.
perhitungan pada analisis finansial juga [8] Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris
menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk Anan; Indonesia's population: ethnicity and
dijalankan. religion in a changing political landscape,
c. Kenaikan harga bahan baku dan biaya tenaga 2003, p. 151.
kerja tidak mempengaruhi kriteria kelayakan [9] Lukman Wylma,2008 Analisis Kelayakan
usaha, sehingga tidak perlu menaikan harga Bisnis Restoran Sushi di Kelapa Gading
produk Roti Ceriwis karena usaha tersebut Jakarta, Jakarta: Universitas Indonesia.
masih layak untuk dijalankan. [10] Syarif Kasman , 2011 Analisis Kelayakan
Usaha Produk Minyak Aromatik Merk Flosh,
5.2 Implikasi Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Penelitian ini telah menunjukan bahwa analisis
kelayakan usaha Roti Ceriwis sangat penting baik
dari aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknik ti karena data yang diperoleh sangat sedikit dan
maupun aspek finansial. Analisis ini menunjukan pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh Roti
bahwa usaha Roti Ceriwis memiliki prospek yang ceriwis masih sangat sederhana.
bagus. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya
peneliti lebih detail lagi dalam menggali DAFTAR PUSTAKA
informasi yang sudah ada sehingga hasil bisa [11] Badan
digunakan sebagai bahan informasi untuk
mengembangkan usaha Roti ceriwis agar bisa
menjadi lebih baik.
2 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2013 Vol. 1(1) 83-87 | ISSN: 2337-7887

Anda mungkin juga menyukai