Anda di halaman 1dari 4

Armanda Arum S_H441900007

Analisis Kelayakan Finansial


Skripsi yang berjudul “Kelayakan Usaha Agrowisata di Kabupaten Rembang”
membahas mengenai kelayakan finansial yang dilakukan di Agrowisata De Kampoeng
Rembang yang merupakan agrowisata dengan komoditas utama buah naga yang dipadu dengan
wisata edukasi. Usaha agrowisata di Kabupaten Rembang telah mempunyai fasilitas-fasilitas
penunjang usaha tetapi dalam kawasan tersebut masih belum ada rumah makan. Pasalnya usaha
pariwisata yang ada di Kabupaten Rembang pada umumnya telah dilengkapi dengan fasilitas
rumah makan sehingga untuk mampu bersaing usaha agriowisata di Kabupaten Rembang harus
dilengkapi dengan fasilitas rumah makan. Oleh karena itu, skripsi ini menggunakan dua
skenario, skenario I (agrowisata tanpa penambahan fasilitas rumah makan) dan skenario II
(agrowisata dengan penambahan fasilitas rumah makan).
1. Arus Penerimaan : Total penerimaan dari penjualan tiket dihasilkan dari jumlah total
wisatawan yang berkunjung kemudian dikalikan dengan harga tiket masuk yaitu Rp 5.000.
Umur ekonomis agrowisata diasumsikan 15 tahun.
- Skenario I : Jumlah produksi didapatkan dari hasil produksi setiap rumpun tanaman buah
naga dalam satu tiang dikalikan dengan populasi buah naga yang ada yaitu sejumlah 647
tiang dalam waktu satu tahun. Dalam perhitungan, harga buah naga diasumsikan tetap
yaitu sebesar Rp 15.000/kg. Selain itu, terdapat nilai sisa di akhir umur usaha yaitu
sebesar Rp 3.559.260.625.
- Skenario II : Terdiri dari tiga komponen yang meliputi penerimaan yang bersumber dari
penjualan tiket dan paket wisata edukasi, penerimaan dari nilai produksi buah naga, dan
penerimaan dari penjualan produk rumah makan. Jumlah penjualan produk rumah makan
berdasarkan asumsi dasar adalah 96,3 persen dari wisatawan yang berkunjung membeli
produk makanan. Selain itu, terdapat nilai sisa di akhir umur usaha yaitu sebesar Rp
3.561.225.625.
2. Arus Pengeluaran
- Total biaya investasi pada skenario I sebesar Rp 3.855.654.000. dan skenario II sebesar
Rp 3.959.699.000.
- Total operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap pada skenario I
sebesar Rp 159.000.000. dan skenario II sebesar Rp 223.200.000. Sedangkan variabel
tergantung pada proses produksi agrowisata
- Total biaya pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Rp 5.700.000, sedangkan
untuk biaya Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp 48.000 setiap tahun
3. Laba Rugi
Pada skenario I dan skenario II didapatkan bahwa pada tahun pertama laba bersih usaha
adalah negatif yaitu sebesar Rp -38.868.000. Hal ini karena masa persiapan usaha sehingga
belum ada penerimaan yang masuk. Pada tahun kedua dan seterusnya laba bersih sudah
positif.
Hasil analisis kelayakan finansial pada skenario I dan skenario II dapat dikatakan layak
karena sudah memenuhi indikator kelayakan. Hasil perhitungan skenario I dan skenario II
secara berturut-turut: NPV lebih dari 0 yaitu sebesar 2.491.366.015 dan 7.170.972.910; Net
B/C lebih besar dari 1 yaitu sebesar 1,64 dan 2,8; IRR lebih dari suku bunga (4,5%) yaitu
sebesar 9,57% dan 17,17%; dan PP kurang dari umur bisnis (15 tahun) yaitu 10 tahun 9 bulan
dan 7 tahun 2 bulan.
Armanda Arum S_H441900007

Analisis Kelayakan Ekonomi


Skripsi yang berjudul “Analisis Ekonomi Pemanfaatan Ekosistem Terumbu
Karang Untuk Pengembangan Ekowisata Bahari Pulau Gili Timur Bawean, Kabupaten
Gresik, Provinsi Jawa Timur” membahas mengenai kajian ekonomi dan kebijakan
pengembangan kawasan ekowisata bahari Pulau Gili Timur Bawean. Analisis ekonomi yang
diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua
sumber yang dipakai dalam aktivitas untuk masyarakat atau perekonomian sebagai
keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber tersebut dan siapa dalam
masyarakat yang menerima hasil aktivitas tersebut. Selain itu, analisis ekonomi meninjau biaya
dan manfaat dari sudut pandang masyarakat, aktivitas dilihat dari aspek perekonomian secara
makro dan yang menjadi fokus perhatian yaitu hasil total produksi dan keseluruhan manfaat
1. Penerimaan
Analisis kelayakan ekonomi dilakukan dengan menggunakan harga bayangan (shadow
price). Peneliti menjelaskan bahwa selama ini wisatawan tidak dikenakan tiket masuk
sehingga harga tiket masuk menggunakan harga bayangan berdasarkan ketersediaan
membayar atau WTP yaitu sebesar Rp 8.000/orang. Selain itu, harga bayangan tenaga kerja
sebesar Rp 2.634.804/bulan. Harga bayangan modal untuk lahan diperhitungkan dari biaya
pengorbanan produksi (production foregone). Kemudian harga bayangan untuk nilai valuta
asing yaitu nilai resmi yang ditentukan oleh lembaga pemerintah yang berwenang dikali
dengan faktor konfersi.
2. Pengeluaran
Investasi termasuk ke dalam komponen outflow yang dihitung pada awal proyek.
Investasi ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu investasi peralatan diving, investasi
peralatan snorkeling, dan investasi bangunan dan peralatan kantor dengan total investasi
sebesar Rp 475.410.000 (2017). Sedangkan lahan yang digunakan adalah pantai tanpa hak
kepemilikan sehingga tidak dibutuhkan biaya untuk pengadaan lahan. Selain itu terdapat
biaya variabel, biaya tetap, dan biaya operasional dengan total sebesar Rp 897.279.376
3. Laba rugi
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan keuntungan atau benefit sebesar Rp -
902.679.376 pada awal proyek. Nilai ini negatif karena banyak biaya yang dikeluarkan
untuk investasi. Pada tahun kedua dan seterusnya didapatkan keuntungan yang positif.
Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi, didapatkan bahwa nilai NPV > 0 yaitu sebesar Rp
2.237.409.371 yang berarti bahwa ekowisata bahari Pulau Gili Timur Bawean akan
menguntungkan sebesar Rp 2.237.409.371 selama 10 tahun. Net B/C > 1 yaitu sebesar 3
sehingga usaha ini layak secara ekonomi untuk dijalankan, karena menfaat yang didapatkan
pada aktivitas investasi ini lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Nilai IRR yang diperoleh
sebesar 32% sehingga usaha ini layak karena tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar untuk
sumberdaya yang digunakan lebih besar dari pada tingkat diskonto. Dalam skripsi juga
dijelaskan analisis kelayakan finansial. Berdasarkan hasil penelitian, nilai analisis ekonomi
lebih besar sehingga manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat lebih tinggi
Armanda Arum S_H441900007

Perbedaan Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi


No Indikator Analisis Finansial Analisis Ekonomi
1. Harga Menggunakan harga pasar yang Menggunakan harga bayangan
berlaku yaitu sebesar Rp atau ketersediaan membayar
15.000/kg yaitu sebesar Rp 8.000/orang
2. Pajak Terdapat pajak yang Pajak tidak dikurangkan dalam
dikeluarkan yaitu pajak perhitungan benefit atas aktivitas
penghasilan sebesar 0.5% untuk investasi. Pajak Bumi dan
tahun ke-1 hingga tahun ke-7 Bangunan (PBB) dan pajak
sedangkan mulai tahun ke-8 penghasilan dalam analisis
hingga tahun ke-15 akan ekonomi tidak termasuk
dikenakan tarif normal yaitu komponen outflow.
1% biaya pajak penghasilan.
Pajak ini termasuk komponen
outflow
3. Subsidi - Subsidi tidak dihitung sebagai
salah satu penyebab
bertambahnya keuntungan oleh
karena itu tidak dihitung.
4. Biaya investasi Terdapat biaya investasi yang Terdapat biaya investasi yang
dan pelunasan dilakukan di awal proyek. dilakukan di awal proyek yang
pinjaman Selain itu terdapat reinvestasi masuk ke dalam komponen
pada skenario I dan skenario II ouflow
5. Bunga pinjaman Tidak ada bunga yang harus Tidak ada bunga karena modal
dikeluarkan pengelola yang berupa pantai tersebut
agrowisata karena tidak ada tanpa hak kepemilikan sehingga
pinjaman modal sehingga tidak dibutuhkan biaya untuk
dalam perhitungan bunga pengadaan lahan.
dibuat nol. Modal usaha yang
digunakan pada skenario I dan
skenario II diasumsikan modal
sendiri yang masuk dalam
komponen outflow di awal
proyek.
Armanda Arum S_H441900007

Daftar Pustaka
Bukhori A. 2020. Kelayakan Usaha Agrowisata di Kabupaten Rembang [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Wardani MP. 2018. Analisis Ekonomi Pemanfaatan Ekosistem Terumbu Karang Untuk
Pengembangan Ekowisata Bahari Pulau Gili Timur Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi
Jawa Timur [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai