Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH

STUDI KELAYAKAN DAN MANAJEMEN PROYEK


“Rencana Anggaran Proyek Pengembangan Kawasan Wisata Tepi Pantai Pasir Panjang, Kalimantan Barat”

Oleh:
Luis Figo
26050119140154
Oseanografi

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Nur Taufiq Syamsudin Putra Jaya M.App.Sc.

196004181987031001

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negara maritim dengan potensi hasil laut dan perikanan yang sangat melimpah.
Pengelolaan sumberdaya alam perikanan secara baik dan optimal memberikan peluang untuk
memulihkan perekonomian nasional. Namun, hingga saat ini sektor perikanan belum optimal
dimanfaatkan dalam kegiatan pengembangan wilayah di Indonesia. Saat ini hampir setiap sektor usaha
yang akan didirikan, dikembangkan dan diperluas ataupun dengan satu kegiatan. Udang merupakan
salah satu komoditas ekspor non migas Indonesia dan biota laut yang bernilai ekonomis tinggi. Pada
umumnya udang diekspor dalam bentuk daging beku dimana hasil samping pengolahan daging udang
berupa limbah cangkang yang terdiri dari (kepala, ekor, dan kulit). Budidaya udang adalah kegiatan
atau usaha memelihara udang di tambak selama periode tertentu, serta memanennya dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Dengan batasan tersebut, maka keberhasilan kegiatan budidaya udang di
tambak sangat dipengaruhi oleh ketepatan teknologi budidaya yang digunakan serta kelayakan
lingkungan dimana tambak itu berada.
Budidaya udang merupakan prospek usaha yang menjanjikan. Selain waktu pembudidayaannya
yang relatif singkat yaitu lebih kurang 4-5 bulan. Udang juga lebih tahan akan penyakit. Budidaya
pertambakan menjadi motor penggerak sektor riil maka pengembangannya harus memperhatikan
kaidah ekonomi dengan memperhatikan keterkaitan berbagai sektor ekonomi. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah pengembangan sektor pertambakan melalui pendekatan sistem usahatani
pertambakan secara terpadu.
Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu
bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang, menentukan
tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat yang dihasilkan. Studi
kelayakan dilakukan bagi investor untuk menghindari keterlanjuran investasi atau penanaman modal
yang terlalu besar untuk suatu proyek atau kegiatan usaha yang ternyata tidak menguntungkan. Analisa
kelayakan ekonomi sangat penting untuk menggambarkan seberapa layak suatu rancangan bisnis yang
akan dilakukan secara ekonomi. Pada makalah ini bertujuan untuk merencanakan bisnis dan analisa
keuangan untuk investasi tambak udang.
1.2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk melakukan analisa kelayakan bisnis untuk keperluan
investasi usaha tambak udang.
1.3. Manfaat
Manfaat dari hasil yang didapatkan adalah dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan
apakah usaha budidaya tambak udang perlu terus dikembangkan atau tidak.
II. PEMBAHASAN
2.1. Rencana Bisnis
2.1.1. Strategi Pemasaran
Suatu bisnis tidak terlepas dari pasar produk mereka, dimana pasar ini dapat sangat menentukan
keberlanjutan bisnis tersebut. Usaha bisnis tambak udang ini menargetkan beberapa sektor pasar,
seperti perusahaan makanan beku, restoran seafood dan produsen olahan udang yang berskala nasional.
Strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan membuat suatu brand dengan ciri khas khusus
untuk membedakan dengan usaha kompetitor. Selain itu strategi yang pada saat ini cukupp ampuh
untuk menyebarluaskan produk adalah memalui media sosial, dengan membuat konten yang menarik
dan rutin dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
2.1.2. Produksi
Produksi merupakan hasil akhir dari proses kegiatan produksi atau aktivitas ekonomir dengan
memanfaatkan beberapa input (faktor produksi). Produksi merupakan penerimaan kotor dalam bentuk
fisik dari proses produksi. Pendapatan (benefit) merupakan hasil perkalian antara produksi udang
dengan harga jual. Produksi yang dihasilkan pada usaha ini adalah udang yang siap digunakan untuk
diolah. Pada bisnis tambak udang ini memiliki total biaya produksi sebesar Rp730.009.981 dengan
biaya per kilogram sebesar Rp37.630. Rincian biaya untuk bisnis tambak udang dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Biaya Produksi

Biaya pembuatan tambak juga perlu diperhitungkan untuk kebutuhan analisis kelayakan usaha
nantinya. Biaya ini juga menjadi modal awal untuk membangun tambak yang membutuhkan banyak
komponen pendukung. Rincian biaya pembuatan tambak ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Biaya Pembuatan Tambak Udang
Bisnis tambak udang ini memiliki target panen atau penjualan yang dibagi menjadi dalam 3 fase
yaitu, partial 1, partial 2, dan pada akhir massa tambak. Target panen adalah jumlah udang yang ingin
dipanen pada satu kali panen, dalam kasus tambak udang ini adalah pada tiap fase.
Tabel 3. Target Panen Bisnis Tambak Udang

Dengan memilik target panen diatas, rencana penjualan produk udang ini juga dibagi menjadi
3 fase sama seperti pada target panen. Rencana penjualan produk dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Rencana Penjualan Produk Bisnis Tambak Udang
Setelah mengetahui semua biaya pengeluaran dan rencana pemasukan yang ada, sangat
diperlukan adanya manajemen keuangan agar uang yang masuk dan keluar dapat tercatat dan terpantau
dengan baik. Pengelolaan keuangan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Manajemen Keuangan Bisnis
Tambak Udang

2.2. Analisis Keuangan dan Kelayakan Bisnis Tambak Udang


Usaha tambak udang jika dilihat dari aspek finansial, memerlukan biaya investasi dan biaya
operasional yang cukup tinggi sehingga perlu diuji kelayakan usaha ini jika dilakukan dalam jangka
waktu yang panjang. Aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dihitung dan
seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa besar pendapatan
yang akan diterima jika proyek atau usaha akan dilaksanakan. Biaya investasi adalah biaya yang pada
umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek dalam jumlah yang cukup besar seperti pembelian
lahan, biaya pembuatan tambak, pembelian mesin dan lain sebagainya. Sedangkan biaya produksi
adalah biaya yang dikeluarkan untuk keberjalanan bisnis, seperti contoh biaya mesin atau biaya listrik,
dll.
Suatu bisnis atau usaha memiliki pendapatan dan pengeluaran yang tidak pasti, oleh karena itu
analisis keuangan sangat penting dilakukan untuk melihat usaha ini dapat menghasilkan laba atau tidak
sebeelum memulai usaha tersebut. Dengan dilakukannya analisis keuangan dapat diketahui layak atau
tidak layaknya suatu usaha untuk dijalankan atau bahkan dikembangkan. Untuk mengetahui layak
tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis. Pada rencana investasi
tambak udang kali yang diperhitungan adalah analisis laba/rugi, rasio B/C, PP dan BEP.
a. Analisis laba/rugi
Analisa laba/rugi dihitung dengan mengurangi pendapatan dengan biaya produksi.
Sehingga laba/rugi dapat dihitung dengan:
Laba/Rugi = Total Rencana Pendapatan – Total Biaya Produksi
= Rp. 1.380.722.688 – (Rp. 730.009.981 + Rp. 210.077.652) = Rp.
440.635.055
Hasil menunjukkan angka positif, maka bisnis tambak udang ini dapat menghasilkan keuntungan.

b. Perhitungan Benefit Cost Ratio


Benefit Cost Ratio adalah perbandingan antara net benefit yang telah didiskon positif dengan
net benefit yang telah didiskon negative. Sehingga Net B/C dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:

Dimana:
PV Kas Masuk = Present Value kas masuk (bernilai positif)
PV Kas Keluar = Present Value kas keluuar (bernilai negatif)
Nilai Net B/C dikategorikan sebagai berikut:
Net B/C < 1, bisnis tidak layak dijalankan (Rugi)
Net B/C = 1, pengeluaran dan pendapatan yang dihasilkan sama besarnya (Impas)
Net B/C > 1, bisnis layak dijalankan (Laba)
Sehingga perhitungan Net B/C untuk bisnis tambak udang ini adalah:

Berdasarkan hasil diatas, bisnis tambak udang layak untuk dijalankan.


c. Perhitungan PP (Payback Period)
Payback Period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan
(cash flow) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Analisa
Payback Period ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan biaya investasi melaui pendapatan yang dihasilkan suatu bisnis atau proyek. Semkain
kecil nilai dari PP, maka semakin bagus bisnis tersebut karena mampu mengembalikan biaya investasi
dengan waktu yang singkat. Nilai PP dapat dihitung menggunakan rumus:

Berdasarkan hasil diatas, maka bisnis tambak udang ini dapat mengembalikan biaya investasi dalam
jangka waktu 1.38 tahun.

d. Perhitungan BEP (Break Event Point)


BEP bertujuan untuk menghitung dan menggambarkan suatu usaha dalam keadaanseimbang
(tidak untung dan tidak rugi secara finansial). BEP dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Berdasarkan hasil diatas, BEP (unit) menunjukkan bisnis tambak udang ini minimal menghasilkan
udang 9.281 Kg dan minimal pendapatan Rp607.633.236 agar tidak mengalami kerugian.
III. KESIMPULAN
Bedasakan analisis kelayakan dan keuangan untuk bisnis tambak udang, bisnis tambak udang
ini layak untuk dijalankan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Net B/C yang bernilai 1.46 yang
menunjukkan bisnis ini akan mendapatkan keuntungan apabila dijalankan. Keuntungan yang mungkin
didapatkan adalah sebebsar Rp. 440.635.055. Bisni tambak udang ini juga mampu mengembalikan
biaya investasi dalam jangka waktu 1.38 tahun, hal ini terglong dalam jangka waktu yang relatif cepat.
Nilai BEP harga menunjukkan sebesar Rp607.633.236 dan nilai BEP unit sebesar 9.281 Kg, angka BEP
tersebut merupakan hasil minimum yang harus dicapai oleh bisnis tambak udang agar tidak mengalami
kerugian.

Anda mungkin juga menyukai