Anda di halaman 1dari 22

“PRATIKUM MENAJEMEN KEUANGAN”

Di Susun Oleh :

1. FANDI AHMAD 2054201017

DOSEN PENGAMPUH : Ir.LATIFA SISWANTI . MP

Dan ASGAMI PUTRI, SP. M.MA

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

AGRIBISNIS NON REG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan kasih-Nya, atas anugrah hidup dan kesehatan yang telah penyusun terima, serta
petunjuk-Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi penyusun dalan
penyusunan laporan ini. Sholawat serta salam juga tidak pernah lupa penyusun hanturkan
untuk Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan bantuan dari banyak pihak akhirnya
laporan ini selesai tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan laporan ini, penyusun sangat berterima kasih kepada Ibu Ir Latifa
siswati, MP dan Ibu Asgami putri, SP., M.MA. Laporan praktikum ini memberikan banyak
tambahan wawasan pengetahuan kepada mahasiswa/i universitas Lancang Kuning. Di dalam
laporan ini hanya sebatas ilmu yang dapat penyusun sajikan, sebagai tuntutan tugas.
Penyusun menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Harapan
penyusun, semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita semua mahasiswa/i Universitas
Lancang Kuncing khususnya Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis. Penyusun juga berharap
laporan ini memberikan kesan positif bagi pembaca. Untuk menumbuhkan daya nalar,
pengetahuan dan pola pikir.

Pekanbaru, Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................................4

1.1  Latar Belakang............................................................................................................................4

1.2  Tujuan pratikum..........................................................................................................................3

BAB II..................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN...................................................................................................................................4

2.1 Gambaran perusahaan................................................................................................................7

2.2 lokasi............................................................................................................................................8

2.3 Profil perusahaan.........................................................................................................................8

2.4 Menajemen keuangan .................................................................................................................9

BAB 3..................................................................................................................................................14

METODE DAN PENELITIAN........................................................................................................14

3.1 Metode pengumpulan data.........................................................................................................15

BAB 4

Kesimpulan dan saran.................................................................................................................21-22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan upaya yang dilakukan suatu perusahaan berupa

perencanaan, penganggaran, pemeriksaan pengelolaan, pengendalian, dan penyimpanan

untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen keuangan mempermudah proses

pengambilan keputusan seperti investasi, kebijakan modal kerja dan upah. Manajemen

keuangan yang baik akan memudahkan suatu perusahaan dalam menjalankan perusahaannya

karena semua kegiatan yang berhubungan dengan dana akan tercatat sehingga dapat diketahui

dengan jelas berapa dana yang masuk dan keluar. Manajemen keuangan yang baik akan

memudahkan perusahaan untuk mengembangkan usahanya lebih luas lagi

Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,

pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi

atau perusahaan (Ahmad dan Halim, 2009). Tujuan adanya manajemen keuangan yaitu untuk

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas dalam

suatu perusahaan sebagai pertanggung jawaban atas penggunaan sumberdaya yang

dipercayakan suatu perusahaan (Sugianto dan Nugraha, 2017)

1.2 Tujuan pratikum

Tujuan dari praktikum Manajemen Keuangan yaitu untuk mengetahui dan dapat

menghitung neraca keuangan, laporan laba rugi, operating cash flow, perhitungan biaya

penyusutan, dan mengetahui manajemen keuangan yang terdapat pada PT. Bandeng Juwana

Elrina. Manfaat dari praktikum Manajemen Keuangan yaitu mahasiswa dapat mengetahui

3
dan menghitung manajemen keuangan agribisnis yang meliputi neraca keuangan, laporan

laba rugi, operating cash flowdan penyusutan.

4
5
BAB II
Gambaran umum perusahaan

2.1 Analisis menajemen keuangan

Tujuan dari praktikum Manajemen Keuangan Agribisnis adalah untuk mengetahui


dan menghitung neraca keuangan, laporan laba rugi, operating cash flow, investasi,
perhitungan biaya penyusutan, dan mengetahui manajemen keuangan agribisnis pada PT
Bandeng Juwana Elrina. Manfaat dari praktikum Manajemen Keuangan Agribisnis adalah
mahasiswa mampu mengetahui dan menghitung manajemen keuangan agribisnis yang
meliputi neraca keuangan, laporan laba rugi, operating cash flow, investasi dan penyusutan.
Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu kuesioner yang berisi butiran
pertanyaan, alat tulis untuk mencatat hasil wawancara, dan kamera untuk dokumentasi.
Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu data keuangan dari perusahaan. Metode yang
dilakukan yaitu metode pengumpulan data dengan wawancara unutk memperoleh data
primer. Metode analisis data yaitu rumus yang dibutuhkan antara lain rumus penyusutan,
biaya produksi, pendapatan, EBT dan EAT.

Analisis terhadap laporan keuangan

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh kesimpulan bahwa PT Bandeng Juwana Elrina


memiliki biaya investasi sebesar Rp 11.835.775.000,- dengan biaya penyusutan Rp
713.796.667,-. per tahun. Neraca keuangan pada tahun dari perusahaan tersebut yaitu sebesar
Rp 11.971.978.333,-. Penerimaan yang diperoleh perusahaan pada tahun 2018 sebesar Rp
12.960.000.000,- dan dikenakan bunga 9,1% sehingga laba bersih setelah pajak (EAT) yang
diperoleh pada tahun 2018 adalah Rp 6.073.851.300,- Operating cash flow perusahan selama
yaitu 3 tahun terakhir yaitu sebesar 15.407.393.301,-

6
KUSIONER PRATIKUM LAPANGAN

2.2 Lokasi

I Identitas usaha agribisnis

1. Nama perusahaan : PT. BANDENG JUWANA ELRINA


2. Tahun di dirikan : PT. Bandeng Juwana Elrina berdiri pada 3 Januari 1991.
Lokasi PT. Bandeng Juwana Elrina berada di Jl. Pandanaran No. 57, Kota Semarang.

3. Bentuk badan usaha : usaha milik keluarga bapak Daniel


4. Nama pemiliki : Bapak Daniel
5. Struktur organisasi : PT. Bandeng Juwana Elrina memiliki struktur organisasi.
Jabatan pemilik pada perusahaan dipegang oleh bapak Daniel yang dibantu dengan
satu sekretaris yaitu ibu Evi dan jabatan lainnnya dipegang oleh anggota keluarga
bapak Daniel selaku pemilik, dalam memproduksi barang dan pendistribusian
perusahaan ini memiliki karyawan produksi dan pelayan toko dan bekerja sama
dengan jasa kurir JNE.

2.3 profil perusahaan

II Karakteristik Usaha agribisnis

Luas usaha : PT. Bandeng Juwana Elrina berdiri pada 3 Januari 1991. Lokasi PT.
Bandeng Juwana Elrina berada di Jl. Pandanaran No. 57, Kota Semarang. Perusahaan ini

berawal hobi istri sang owner dalam mengolah ikan bandeng, yang kemudian mencoba untuk

membuat bandeng presto. Bandeng yang dibuat tersebut kemuadian dicobakan kepada

beberapa sahabat dan keluarga yang memberikan tanggapan yang baik pada cita rasanya.

Owner pun memiliki ide untuk mendirikan usaha bandeng presto untuk mengembangkan

hobi sang istri dengan membuka toko kecil didapan rumahnya yang berbentuk kaki lima pada

tahun 1991 sebagai bentuk pengenalan produk. Produk bandeng presto yang dijual mendapat

respon yang cukup positif rata-rata dari konsumen sehingga semakin maju dan semakin

7
bertambah jumlah konsumen hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu PT. Bandeng Juwana

Elrina memiliki dua produk utama yaitu bandeng presto dan juga wingko babat yang menjadi

olahan makanan khas Semarang, dengan jenis produk yang dijual sebanyak 78 varian yang

mana sudah mengalami banyak inovasi.

Awalnya perusahaan ini tidak memiliki karyawan dan segala proses produksi dan

distribusi dijalankan oleh owner dan istrinya dengan satu bantuan pembantu rumah tangga.

Semakin banyak pesanan konsumen akhirnya owner memutuskan untuk merekrut beberapa

orang karyawan dan membuka toko yang lebih besar. Saat jumlah pesanan banyak, owner

tidak sungkan untuk turut langsung dalam produksi produk sehingga hubungan antar

karyawan dan pemilik sangat baik.

2.4 Menajemen Keuangan

III Bidang Menajemen keuangan

Perencanaan keuangan

PT Bandeng Juwana Elrina menerapkan manajemen perusahaan yang baik yaitu

perencanaan berupa rencana inovasi produk dan tempat, pengorganisasian berupa pembagian

jobdesk dan peraturan karyawan yang jelas, dan juga kontrol serta evaluasi berupa kontrol

rasa yang selalu dilakukan oleh owner dalam menjaga citarasa. Penjualan bandeng presto

setiap harinya oleh PT Bandeng Juwana Elrina dapat menjual rata-rata 200 – 300 kg. Omset

bersih perusahaan ini setiap bulannya dapat mencapai lebih dari 500 juta rupiah.

Investasi

Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha atau kegiatan

usaha. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

dilakukan pada saat ini dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang

8
(Tandeilin, 2010). Investasi seperti lahan, bangunan, peralatan dan bahan termasuk investasi

riil. Investasi dapat berupa investasi riil yang berbentuk fasilitas untuk kegiatan produksi

perusahaan seperti tanah, bangunan dan peralatan, sedangkan investasi finansial merupakan

bukti kepemilikan perusahaan yang tidak berkontribusi langsung terhadap produksi

perusahaan, seperti saham, obligasi dan lain sebagainya (Nasuha et al., 2013).

Neraca Keuangan

Neraca keuangan merupakan riwayat dari segala aktiva, pasiva dan ekuitas pemegang

saham pada suatu periode tertentu. Neraca yaitu riwayat keuangan yang menggambarkan

kondisi dan posisi finansial suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu atau periode tertentu

(Tandeilin, 2010). Neraca terdiri dari aktiva dan pasiva, aktiva terdiri dari aktiva lancar dan

aktiva tetap sedangkan pasiva terdiri dari hutang lancar, hutang jangka panjang dan modal.

Tujuan dari analisis keuangan adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan pada

periode waktu tertentu, pada umumnya pada akhir tahun anggaran perusahaan, neraca

keuangan memuat semua informasi mengenai semua sumber dana dan equity (Arifin, 2009).

Aktiva

Aktiva merupakan sumber daya atau kekayaan yang memiliki nilai ekonomis baik

harta bergerak ataupun tetap yang diharapkan mampu untuk menunjang perusahaan (Hani

dan Rahmi, 2014). Aktiva terdiri dari beberapa jenis, yaitu aktiva lancar yang berupa kas atau

aktiva lain yang dapat diubah menjadi kas dan aktiva tetap yang merupakan kekayaan jangka

pajang yang dimiliki oleh perusahaan (Zimmerer et al., 2009). Aktiva merupakan sumber

daya perusahaan yang digunakan untuk memperoleh penghasilan atau pendapatan. Menuruk

wujudnya aktiva terbagi menjadi aktiva barang berwujud seperti tanah, gedung, peralatan,

9
uang tunai, simpanan dibank dan aktiva tidak berwujud seperti hak paten, royalty, dan lain-

lain (Shatu, 2016).

Pasiva

Pasiva merupakan kewajiban atau utang yang dimiliki, baik yang jatuh tempo kurang

dari satu tahun maupun lebih dari satu tahun, pasiva lancar yaitu

hutang yang harus segera dikembalikan dalam kurun waktu satu tahun

sedangkan pasiva jangka panjang dapat dikembalikan dalam kurun

waktu lebih dari satu tahun (Ramdhan, 2015). Pasiva disebut juga liabilities yaitu kewajiban

perusahaan kepada pihak ketiga untuk melakukan pembayaran uang atau penyerahan barang

atau jasa pada kurun waktu tertentu (Priyatno, 2009).

Penyusutan

Penyusutan dapat diartikan sebagai metode perhitungan biaya yang dikeluarkan dalam

satu periode dari pembelian suatu investasi. Aset tetap menjadi beban penyusutan dalam

laporan rugi laba secara konstan atau tetap selama umur manfaat aset tetap tersebut (Mairuhu

dan Tinangon, 2014). Investasi memiliki umur atau usia pemakaian yang semakin waktu akan

semakin berkurang nilai jual investasi tersebut, hal tersebut dikatakan bahwa investasi atau

aset mengalami penyusutan (Pontoh, 2013).

Biaya Hutang

Hutang merupakan salah satu cara memperoleh dana dari pihak eksternal yaitu

kreditor. Dana yang diberikan oleh kreditor dalam hal pendanaan terhadap perusahaan

tersebut menimbulkan biaya hutang bagi perusahaan, dimana biaya hutang (cost of debt)

merupakan tingkat bunga yang diterima oleh kreditor sebagai tingkat pengembalian yang

diisyaratkan (Yunita, 2012). Kondisi perusahaan dengan keadaan biaya hutang yang tinggi

10
maka perusahaan berusaha menutupi keadaan perusahaan yang sebenarnya agar tidak terjadi

peristiwa penurunan harga saham (Juniarti dan Sentosa, 2009).

Modal

Modal adalah salah satu faktor penting produksi perusahaan yang dapat berbentuk

uang maupun barang, misalnya mesin, barang-barang dagangan dan lain sebagainya yang

mendukung jalannya usaha. Jenis modal dibagi menjadi 2 yaitu modal asing atau utang dan

modal sendiri (Riyanto, 2010). Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan

berupa selisih antara aktiva dan dan utang (Bahri, 2016).

Laporan Laba Rugi

Perusahaan dalam keberjalanannya membutuhkan pencatatan terhadap keadaan

keuangan. Laporan laba rugi adalah laporan yang memberikan informasi tentang komposisi

keuangan penjualan, harga pokok, dan biaya perusahaan selama periode tertentu (Pongoh,

2013). Laporan laba rugi sengaja dibuat agar dapat menampilkan evaluasi dari kinerja

perusahaan. Laporan laba rugi berfungsi sebagai pemberi informasi bagi perusahaan untuk

melakukan pertimbangan dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang (Sembiring

dan Azhar, 2015).

Laporan laba rugi dalam penyusunannya, terdapat beberapa komponen. Laporan laba

rugi terdiri dari penjualan bersih, harga pokok penjualan, laba (rugi) kotor, beban usaha,

penghasilan (beban) lain-lain, laba (rugi) sebelum pajak penghasilan, beban (manfaat) pajak

penghasilan, dan laba (rugi) setelah pajak penghasilan (Sulistiyowati, 2010). Laporan laba

rugi memiliki dua bentuk utama. Bentuk single step yang menggabungkan seluruh

penghasilan dan biaya yang termasuk pokok dan di luar pokok, sedangkan bentuk multiple

step yang memisahkan antara komponen usaha pokok dan di luar pokok (Pongoh, 2013).

11
Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan faktor penting dalam produksi produk. Biaya produksi

adalah sebagian dari total faktor produksi yang dikorbankan dalam menghasilkan suatu

produk (Batubara, 2013). Biaya produksi dibagi menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan

biaya total. Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tetap dan tidak terpengaruh produksi,

biaya variabel adalah biaya yang berubah nilainya dan terpengaruh produksi, dan biaya total

adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel (Ngamel, 2012).

Pendapatan

Pendapatan bagi perusahaan sangatlah penting karena menyangkut pemasukan atau

penerimaan bagi kas perusahaan. Pendapatan adalah segala penghasilan yang didapatkan oleh

perusahaan dari kegiatan penjualan barang dan jasa pada periode tertentu (Mosal, 2013).

Pendapatan dapat dihitung dengan mencari penerimaan dari total penjualan produk atau jasa

perusahaan terlebih dahulu. Pendapatan mempunyai rumus yaitu selisih antara total

penerimaan dan total biaya yang dikeluarkan perusahaan (Fauzan, 2016).

12
13
BAB III

MATERI DAN METODE

Praktikum manajemen keuangan agribisnis dilaksankan di PT. Bandeng Juwana

Elrina yang beralamat di Jalan Pandanaran no. 57, Semarang, Jawa Tengah.

3.1. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah survey wawancara, data yang

diperoleh merupakan data primer. Data diperoleh melalui wawancara, diantaranya adalah

sejarah perusahaan, jumlah modal, jumlah investasi, biaya produksi, dan penerimaan

perusahaan.

3.2. Metode analisis data

Metode analisis data yaitu rumus yang dibutuhkan antara lain rumus penyusutan,
biaya produksi, pendapatan, EBT dan EAT.

3.2.1. Penyusutan

Rumus penyusutan adalah sebagai berikut :

Harga perolehan – Nilai Residu


Penyusutan = ................................................ (1)
Umur Ekonomi

(Mairuhu dan Tinangon, 2014)

3.2.2. Biaya Produksi

14
Rumus biaya produksi adalah sebagai berikut :

TC = FC + VC ....................................................................................... (2)

Keterangan :

TC : total cost
FC : fix cost / biaya tetap
VC : variable cost / biaya variabel
(Supartama et al., 2013)

3.2.3. Pendapatan

Rumus pendapatan adalah sebagai berikut :

I = TR – TC ......................................................................................... (3)

(Laila et al., 2012)

Keterangan :
I : income / pendapatan
TR : total revenue / penerimaan
TC : total cost

3.2.4 Earning Before Tax (EBT)

Eainign before tax (EBT) adalah pendapat kotor sebelum pajak yang dihitung

sebelum dikurangi pajak penghasilan dan sudah dikurangi bunga pinjaman.

EBT = Pendapatan – (Pendapatan x Bunga) .................................................... (4)

3.2.5 Earning After Tax (EAT)

EAT adalah pendapatan bersih atau pendapatan yang diperoleh setelah pengurangan

pajak dan bunga.

EAT = EBIT – pajak .......................................................................... (5)

(Hermanto, 2009)

15
Kegiatan perencanaan

Investasi

Berdasarakan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Harga Satuan Umur Nilai Awal


Jenis Investasi Satuan Jumlah
(Rp) (tahun) (Rp)
Lahan m2 1.800 2.500.000 4.500.000.000
Bangunan m2 1.800 3.000.000 15 5.400.000.000
Peralatan :
Autoclave
Buah 2 30.000.000 5 60.000.000
besar
Mesin
Buah 1 5.000.000 5 5.000.000
penyortir
Vacum besar Buah 2 100.000.000 5 200.000.000
Etalase
Set 1 35.000.000 8 35.000.000
pendingin
Pisau Buah 120 20.000 1 2.400.000
Ember Buah 45 25.000 1 1.125.000
wadah ikan Buah 25 90.000 3 2.250.000
Etalase
Set 3 150.000.000 5 450.000.000
penjualan
Mixer Buah 3 10.000.000 5 30.000.000
instalasi air Set 1 50.000.000 10 50.000.000
Mobil box Buah 10 110.000.000 5 1.100.000.000
Jumlah 495.635.000 11.835.775.000

Sumber: Data Primer Praktikum Manajemen Keuangan Agribisnis, 2019.

Berdasarkan tabel diketahui bahwa jumlah investasi yang dimiliki oleh PT. Bandeng Juwana

Elrina adalah sebesar Rp 11.835.775.000,- yang digunakan untuk mendirikan perusahaan dan

menunjang proses produksi ikan bandeng. Hal ini sesuai dengan pendapat Tandeilin (2010)

yang menyatakan bahwa Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha.

Investasi dapat berupa investasi riil yang berbentuk fasilitas untuk kegiatan produksi

perusahaan seperti tanah, bangunan dan peralatan, sedangkan investasi finansial merupakan

bukti kepemilikan perusahaan yang tidak berkontribusi langsung terhadap produksi

16
perusahaan, seperti saham, obligasi dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan pendapat

Nasuha et al (2013) yang menyatakan bahwa investasi dapat berupa investasi riil dan

investasi finansial.

Tabel 2 .penyusutan

Jenis Nilai Akhir Jumla Penyusutan Penyusutan


Satuan
Investasi (Rp) h (unit) (Rp)
Lahan m2 1800 - -
Bangunan 50.000.000 m2 1800 198.148 356.666.667
Peralatan :
Autoclave
5.000.000 buah 2 5.500.000 11.000.000
besar
Mesin
800.000 buah 1 840.000 840.000
penyortir
Vacum besar 8.000.000 buah 2 19.200.000 38.400.000
Etalase
1.200.000 Set 1 4.225.000 4.225.000
pendingin
Pisau 240.000 buah 120 18.000 2.160.000
Ember 100.000 buah 45 22.778 1.025.000
wadah ikan 150.000 buah 25 28.000 700.000
Etalase
50.000.000 Set 3 26.666.667 80.000.000
penjualan
Mixer 600.000 buah 3 1.960.000 5.880.000
instalasi air 1.000.000 Set 1 4.900.000 4.900.000
Mobil box 60.000.000 buah 10 20.800.000 208.000.000
Jumlah 177.090.000 84.358.593 713.796.667
Sumber: Data Primer Praktikum Manajamen Keuangan Agribisnis, 2019.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa total nilai penyusutan

persediaan perusahaan sebesar Rp 593.796.667,- nilai penyusutan didapat dari perhitungan

selisih antara nilai awal dikurangi nilai akhir dan dibagi dengan lama penyusutan suatu

barang. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusrianto (2010) yang menyatakan bahwa rumus

dalam mencari penyusutan yaitu nilai awal dikurangi nilai akhir suatu barang dan dibagi

dengan lama penyusutannya. Penyusutan sangat berpengaruh terhadap kondisi Break Even

17
Point suatu perusahaan karena termasuk dalam biaya tetap perusahaan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Malombeke (2013) yang menyatakan bahwa analisis Break Even Point mempelajari

hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume aktivitas.

Neraca Keuangan Perusahaan

Berdasarakan praktikum yang dilakukan diperoleh hasil neraca keuangan perusahaan

sebagai berikut:

Tabel 3 neraca

Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Hutang
Kas Rp 850.000.000 Hutang Bank Rp 3.200.000.000

Total Aktiva
Rp 850.000.000 Total Hutang Rp 3.200.000.000
Lancar

Aktiva Tetap Modal


Lahan Rp 4.500.000.000 Modal sendiri Rp 8.771.978.333
Bangunan Rp 5.400.000.000 Total Modal Rp 8.771.978.333
Autoclave besar Rp 60.000.000
Mesin penyortir Rp 5.000.000
Vacum besar Rp 200.000.000
Etalase Pendingin Rp 35.000.000
Pisau Rp 2.400.000
Ember Rp 1.125.000
Wadah ikan Rp 2.250.000
Etalase Penjualan Rp 450.000.000
Mixer Rp 30.000.000
Instalasi air Rp 50.000.000
Mobil Box Rp 1.100.000.000
Penyusutan Rp 713.796.667
Total AktivaTetap Rp11.121.978.333
Total Aktiva Rp11.971.978.333 Total Pasiva Rp11.971.978.333
Sumber: Data Primer Praktikum Manajemen Keuangan, 2019.

18
Berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan bahwa neraca keuangan PT Bandeng Juwana

Elrina aktiva dan pasiva sebesar Rp 11.971.978.333,- (lampiran 1). Neraca perusahaan terdiri

dari aktiva dan pasiva. Aktiva merupakan sumber ekonomi dari suatu perusahaan dan pasiva

yaitu kewajiban yang harus ditanggung suatu perusahaan pada masa yang akan datang. Hal

ini sesuai dengan pendapat Hani dan Rahmi (2014) yang menyatakan bahwa aktiva

merupakan sumber daya ekonomi yang diharapkan memberikan kontribusi secara langsung

maupun tidak langsung kepada arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini

didukung oleh pendapat Priyatno (2009) yang menyatakan bahwa pasiva disebut juga

liabilities yaitu kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga untuk melakukan pembayaran

uang atau penyerahan barang atau jasa pada kurun waktu tertentu

Total aktiva besarnya sama dengan total pasiva, total aktiva diperoleh dari aktiva

lancar dan aktiva tetap sedangkan total pasiva diperoleh dari hutang lancar dan modal. Hal ini

sesuai dengan pendapat Arifin (2009) yang menyatakan bahwa neraca terdiri dari aktiva dan

pasiva, aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap sedangkan pasiva terdiri dari hutang

lancar, hutang jangka panjang, dan modal. Hal ini didukung oleh pendapat Zimmerer et al.

(2009) yang menyatakan bahwa aktiva lancar terdiri dari kas dan aktiva lain yang dapat

diubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau dala siklus operasi normal perusahaan

sedangkan aktiva tetap yaitu aktiva yang diperoleh untuk pemakaian jangka panjang dalam

perusahaan.

Laporan Laba Rugi

Berdasarkan Lampiran 2 didapatkan hasil bahwa nilai laba bersih dari penjualan bandeng

olahan pada periode tahun 2018 sebesar Rp 6.073.851.300,- bahwa laba bersih diperoleh dari

selisih antara laba sebelum kotor dikurangi dengan pajak. Hal ini sesuai dengan pendapat

Arifin (2018) yang menyatakan bahwa pendapatan setelah pajak didapatkan dari selisih

antara laba sebelum pajak dikurangi dengan pajak. Pendapatan akhir suatu perusahaan yaitu

19
kondisinya sudah dikurangi dengan pajak, sangat mempengaruhi nilainya terhadap evaluasi

akhir bahwa perusahaan sedang rugi atau untung. Hal ini sesuai dengan pendapat Fauzan

(2016) yang menyatakan bahwa pendapatan mempunyai rumus yaitu selisih antara total

penerimaan dan total biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Operating Cash Flow

Berdasarkan praktikum manajemen keungan di PT. Bandeng Juwana Elrina didapatkan total

operating cash flow selama 3 tahun terakhir adalah sebesar Rp 15.407.393.301,- Operating

cash flow adalah aliran kas dari sebuah kegiatan perusahaan. Hal ini sesusai dengan pendapat

Pancawardani (2009) yang menyatakan bahwa operating cash flow merupakan aliran kas

masuk dan kas keluar akibat dari operasi perusahaan yang dilakukan. Operating cash flow

yang ada dapat dijadikan indikator keungan suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan

operasional. Hal ini sesuai dengan pendapat Jemmi (2010) yang menyatakan bahwa hasil dari

Operating cash flow dapat berfungsi sebagai indikator perusahaan dalam menghasilkan kas

guna untuk kegiatan operasional perusahaan itu sendiri.

20
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa PT. Bandeng Juwana Elrina

merupakan perusahaan yang memproduki produk olahan bandeng yang berlokasi di Jalan

Pandanaran No. 57, Kota Semarang. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1991 yang dipimpin

oleh Bapak Daniel. Berdasarkan hasil praktikum yang diketahui bahwa perusahan PT.

Bandeng Juwan Elrina menghasilkan total aktiva Rp 11.971.978.333,-. Laba bersih Rp

5.317.003.333,- total operating cash flow selama periode tiga tahun berturut-turut adalah

sebesar Rp 15.407.393.301,- dan biaya penyusutan Rp 713.796.667,-. PT. Bandeng Juwana

Elrina dapat dikatakan memiliki manajemen keuangan yang baik karena nilai pendapatan

bersih yang dihasilkan telah sesuai atau diatas standar.

Saran

Saran yang diberikan adalah sebaiknya praktikum dilakukan pada perusahaan yang

tidak terlalu besar agar trasnparan dalam memberi informasi keungan perusahaan.

Wawancara sebaiknya dilakukan dengan disiplin karena merupakan berhubungan denga

suatu lembaga resmi.

21

Anda mungkin juga menyukai