Di Susun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan kasih-Nya, atas anugrah hidup dan kesehatan yang telah penyusun terima, serta
petunjuk-Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi penyusun dalan
penyusunan laporan ini. Sholawat serta salam juga tidak pernah lupa penyusun hanturkan
untuk Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan bantuan dari banyak pihak akhirnya
laporan ini selesai tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan laporan ini, penyusun sangat berterima kasih kepada Ibu Ir Latifa
siswati, MP dan Ibu Asgami putri, SP., M.MA. Laporan praktikum ini memberikan banyak
tambahan wawasan pengetahuan kepada mahasiswa/i universitas Lancang Kuning. Di dalam
laporan ini hanya sebatas ilmu yang dapat penyusun sajikan, sebagai tuntutan tugas.
Penyusun menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Harapan
penyusun, semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita semua mahasiswa/i Universitas
Lancang Kuncing khususnya Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis. Penyusun juga berharap
laporan ini memberikan kesan positif bagi pembaca. Untuk menumbuhkan daya nalar,
pengetahuan dan pola pikir.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................4
1.2 Tujuan pratikum..........................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.2 lokasi............................................................................................................................................8
BAB 3..................................................................................................................................................14
BAB 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan upaya yang dilakukan suatu perusahaan berupa
pengambilan keputusan seperti investasi, kebijakan modal kerja dan upah. Manajemen
keuangan yang baik akan memudahkan suatu perusahaan dalam menjalankan perusahaannya
karena semua kegiatan yang berhubungan dengan dana akan tercatat sehingga dapat diketahui
dengan jelas berapa dana yang masuk dan keluar. Manajemen keuangan yang baik akan
Manajemen Keuangan
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi
atau perusahaan (Ahmad dan Halim, 2009). Tujuan adanya manajemen keuangan yaitu untuk
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas dalam
Tujuan dari praktikum Manajemen Keuangan yaitu untuk mengetahui dan dapat
menghitung neraca keuangan, laporan laba rugi, operating cash flow, perhitungan biaya
penyusutan, dan mengetahui manajemen keuangan yang terdapat pada PT. Bandeng Juwana
Elrina. Manfaat dari praktikum Manajemen Keuangan yaitu mahasiswa dapat mengetahui
3
dan menghitung manajemen keuangan agribisnis yang meliputi neraca keuangan, laporan
4
5
BAB II
Gambaran umum perusahaan
6
KUSIONER PRATIKUM LAPANGAN
2.2 Lokasi
Luas usaha : PT. Bandeng Juwana Elrina berdiri pada 3 Januari 1991. Lokasi PT.
Bandeng Juwana Elrina berada di Jl. Pandanaran No. 57, Kota Semarang. Perusahaan ini
berawal hobi istri sang owner dalam mengolah ikan bandeng, yang kemudian mencoba untuk
membuat bandeng presto. Bandeng yang dibuat tersebut kemuadian dicobakan kepada
beberapa sahabat dan keluarga yang memberikan tanggapan yang baik pada cita rasanya.
Owner pun memiliki ide untuk mendirikan usaha bandeng presto untuk mengembangkan
hobi sang istri dengan membuka toko kecil didapan rumahnya yang berbentuk kaki lima pada
tahun 1991 sebagai bentuk pengenalan produk. Produk bandeng presto yang dijual mendapat
respon yang cukup positif rata-rata dari konsumen sehingga semakin maju dan semakin
7
bertambah jumlah konsumen hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu PT. Bandeng Juwana
Elrina memiliki dua produk utama yaitu bandeng presto dan juga wingko babat yang menjadi
olahan makanan khas Semarang, dengan jenis produk yang dijual sebanyak 78 varian yang
Awalnya perusahaan ini tidak memiliki karyawan dan segala proses produksi dan
distribusi dijalankan oleh owner dan istrinya dengan satu bantuan pembantu rumah tangga.
Semakin banyak pesanan konsumen akhirnya owner memutuskan untuk merekrut beberapa
orang karyawan dan membuka toko yang lebih besar. Saat jumlah pesanan banyak, owner
tidak sungkan untuk turut langsung dalam produksi produk sehingga hubungan antar
Perencanaan keuangan
perencanaan berupa rencana inovasi produk dan tempat, pengorganisasian berupa pembagian
jobdesk dan peraturan karyawan yang jelas, dan juga kontrol serta evaluasi berupa kontrol
rasa yang selalu dilakukan oleh owner dalam menjaga citarasa. Penjualan bandeng presto
setiap harinya oleh PT Bandeng Juwana Elrina dapat menjual rata-rata 200 – 300 kg. Omset
bersih perusahaan ini setiap bulannya dapat mencapai lebih dari 500 juta rupiah.
Investasi
Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha atau kegiatan
usaha. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang
8
(Tandeilin, 2010). Investasi seperti lahan, bangunan, peralatan dan bahan termasuk investasi
riil. Investasi dapat berupa investasi riil yang berbentuk fasilitas untuk kegiatan produksi
perusahaan seperti tanah, bangunan dan peralatan, sedangkan investasi finansial merupakan
perusahaan, seperti saham, obligasi dan lain sebagainya (Nasuha et al., 2013).
Neraca Keuangan
Neraca keuangan merupakan riwayat dari segala aktiva, pasiva dan ekuitas pemegang
saham pada suatu periode tertentu. Neraca yaitu riwayat keuangan yang menggambarkan
kondisi dan posisi finansial suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu atau periode tertentu
(Tandeilin, 2010). Neraca terdiri dari aktiva dan pasiva, aktiva terdiri dari aktiva lancar dan
aktiva tetap sedangkan pasiva terdiri dari hutang lancar, hutang jangka panjang dan modal.
Tujuan dari analisis keuangan adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan pada
periode waktu tertentu, pada umumnya pada akhir tahun anggaran perusahaan, neraca
keuangan memuat semua informasi mengenai semua sumber dana dan equity (Arifin, 2009).
Aktiva
Aktiva merupakan sumber daya atau kekayaan yang memiliki nilai ekonomis baik
harta bergerak ataupun tetap yang diharapkan mampu untuk menunjang perusahaan (Hani
dan Rahmi, 2014). Aktiva terdiri dari beberapa jenis, yaitu aktiva lancar yang berupa kas atau
aktiva lain yang dapat diubah menjadi kas dan aktiva tetap yang merupakan kekayaan jangka
pajang yang dimiliki oleh perusahaan (Zimmerer et al., 2009). Aktiva merupakan sumber
daya perusahaan yang digunakan untuk memperoleh penghasilan atau pendapatan. Menuruk
wujudnya aktiva terbagi menjadi aktiva barang berwujud seperti tanah, gedung, peralatan,
9
uang tunai, simpanan dibank dan aktiva tidak berwujud seperti hak paten, royalty, dan lain-
Pasiva
Pasiva merupakan kewajiban atau utang yang dimiliki, baik yang jatuh tempo kurang
dari satu tahun maupun lebih dari satu tahun, pasiva lancar yaitu
hutang yang harus segera dikembalikan dalam kurun waktu satu tahun
waktu lebih dari satu tahun (Ramdhan, 2015). Pasiva disebut juga liabilities yaitu kewajiban
perusahaan kepada pihak ketiga untuk melakukan pembayaran uang atau penyerahan barang
Penyusutan
Penyusutan dapat diartikan sebagai metode perhitungan biaya yang dikeluarkan dalam
satu periode dari pembelian suatu investasi. Aset tetap menjadi beban penyusutan dalam
laporan rugi laba secara konstan atau tetap selama umur manfaat aset tetap tersebut (Mairuhu
dan Tinangon, 2014). Investasi memiliki umur atau usia pemakaian yang semakin waktu akan
semakin berkurang nilai jual investasi tersebut, hal tersebut dikatakan bahwa investasi atau
Biaya Hutang
Hutang merupakan salah satu cara memperoleh dana dari pihak eksternal yaitu
kreditor. Dana yang diberikan oleh kreditor dalam hal pendanaan terhadap perusahaan
tersebut menimbulkan biaya hutang bagi perusahaan, dimana biaya hutang (cost of debt)
merupakan tingkat bunga yang diterima oleh kreditor sebagai tingkat pengembalian yang
diisyaratkan (Yunita, 2012). Kondisi perusahaan dengan keadaan biaya hutang yang tinggi
10
maka perusahaan berusaha menutupi keadaan perusahaan yang sebenarnya agar tidak terjadi
Modal
Modal adalah salah satu faktor penting produksi perusahaan yang dapat berbentuk
uang maupun barang, misalnya mesin, barang-barang dagangan dan lain sebagainya yang
mendukung jalannya usaha. Jenis modal dibagi menjadi 2 yaitu modal asing atau utang dan
modal sendiri (Riyanto, 2010). Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan
keuangan. Laporan laba rugi adalah laporan yang memberikan informasi tentang komposisi
keuangan penjualan, harga pokok, dan biaya perusahaan selama periode tertentu (Pongoh,
2013). Laporan laba rugi sengaja dibuat agar dapat menampilkan evaluasi dari kinerja
perusahaan. Laporan laba rugi berfungsi sebagai pemberi informasi bagi perusahaan untuk
melakukan pertimbangan dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang (Sembiring
Laporan laba rugi dalam penyusunannya, terdapat beberapa komponen. Laporan laba
rugi terdiri dari penjualan bersih, harga pokok penjualan, laba (rugi) kotor, beban usaha,
penghasilan (beban) lain-lain, laba (rugi) sebelum pajak penghasilan, beban (manfaat) pajak
penghasilan, dan laba (rugi) setelah pajak penghasilan (Sulistiyowati, 2010). Laporan laba
rugi memiliki dua bentuk utama. Bentuk single step yang menggabungkan seluruh
penghasilan dan biaya yang termasuk pokok dan di luar pokok, sedangkan bentuk multiple
step yang memisahkan antara komponen usaha pokok dan di luar pokok (Pongoh, 2013).
11
Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan faktor penting dalam produksi produk. Biaya produksi
adalah sebagian dari total faktor produksi yang dikorbankan dalam menghasilkan suatu
produk (Batubara, 2013). Biaya produksi dibagi menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan
biaya total. Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tetap dan tidak terpengaruh produksi,
biaya variabel adalah biaya yang berubah nilainya dan terpengaruh produksi, dan biaya total
adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel (Ngamel, 2012).
Pendapatan
penerimaan bagi kas perusahaan. Pendapatan adalah segala penghasilan yang didapatkan oleh
perusahaan dari kegiatan penjualan barang dan jasa pada periode tertentu (Mosal, 2013).
Pendapatan dapat dihitung dengan mencari penerimaan dari total penjualan produk atau jasa
perusahaan terlebih dahulu. Pendapatan mempunyai rumus yaitu selisih antara total
12
13
BAB III
Elrina yang beralamat di Jalan Pandanaran no. 57, Semarang, Jawa Tengah.
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah survey wawancara, data yang
diperoleh merupakan data primer. Data diperoleh melalui wawancara, diantaranya adalah
sejarah perusahaan, jumlah modal, jumlah investasi, biaya produksi, dan penerimaan
perusahaan.
Metode analisis data yaitu rumus yang dibutuhkan antara lain rumus penyusutan,
biaya produksi, pendapatan, EBT dan EAT.
3.2.1. Penyusutan
14
Rumus biaya produksi adalah sebagai berikut :
TC = FC + VC ....................................................................................... (2)
Keterangan :
TC : total cost
FC : fix cost / biaya tetap
VC : variable cost / biaya variabel
(Supartama et al., 2013)
3.2.3. Pendapatan
I = TR – TC ......................................................................................... (3)
Keterangan :
I : income / pendapatan
TR : total revenue / penerimaan
TC : total cost
Eainign before tax (EBT) adalah pendapat kotor sebelum pajak yang dihitung
EAT adalah pendapatan bersih atau pendapatan yang diperoleh setelah pengurangan
(Hermanto, 2009)
15
Kegiatan perencanaan
Investasi
Berdasarkan tabel diketahui bahwa jumlah investasi yang dimiliki oleh PT. Bandeng Juwana
Elrina adalah sebesar Rp 11.835.775.000,- yang digunakan untuk mendirikan perusahaan dan
menunjang proses produksi ikan bandeng. Hal ini sesuai dengan pendapat Tandeilin (2010)
yang menyatakan bahwa Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha.
Investasi dapat berupa investasi riil yang berbentuk fasilitas untuk kegiatan produksi
perusahaan seperti tanah, bangunan dan peralatan, sedangkan investasi finansial merupakan
16
perusahaan, seperti saham, obligasi dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Nasuha et al (2013) yang menyatakan bahwa investasi dapat berupa investasi riil dan
investasi finansial.
Tabel 2 .penyusutan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa total nilai penyusutan
selisih antara nilai awal dikurangi nilai akhir dan dibagi dengan lama penyusutan suatu
barang. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusrianto (2010) yang menyatakan bahwa rumus
dalam mencari penyusutan yaitu nilai awal dikurangi nilai akhir suatu barang dan dibagi
dengan lama penyusutannya. Penyusutan sangat berpengaruh terhadap kondisi Break Even
17
Point suatu perusahaan karena termasuk dalam biaya tetap perusahaan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Malombeke (2013) yang menyatakan bahwa analisis Break Even Point mempelajari
hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume aktivitas.
sebagai berikut:
Tabel 3 neraca
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Hutang
Kas Rp 850.000.000 Hutang Bank Rp 3.200.000.000
Total Aktiva
Rp 850.000.000 Total Hutang Rp 3.200.000.000
Lancar
18
Berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan bahwa neraca keuangan PT Bandeng Juwana
Elrina aktiva dan pasiva sebesar Rp 11.971.978.333,- (lampiran 1). Neraca perusahaan terdiri
dari aktiva dan pasiva. Aktiva merupakan sumber ekonomi dari suatu perusahaan dan pasiva
yaitu kewajiban yang harus ditanggung suatu perusahaan pada masa yang akan datang. Hal
ini sesuai dengan pendapat Hani dan Rahmi (2014) yang menyatakan bahwa aktiva
merupakan sumber daya ekonomi yang diharapkan memberikan kontribusi secara langsung
maupun tidak langsung kepada arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini
didukung oleh pendapat Priyatno (2009) yang menyatakan bahwa pasiva disebut juga
liabilities yaitu kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga untuk melakukan pembayaran
uang atau penyerahan barang atau jasa pada kurun waktu tertentu
Total aktiva besarnya sama dengan total pasiva, total aktiva diperoleh dari aktiva
lancar dan aktiva tetap sedangkan total pasiva diperoleh dari hutang lancar dan modal. Hal ini
sesuai dengan pendapat Arifin (2009) yang menyatakan bahwa neraca terdiri dari aktiva dan
pasiva, aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap sedangkan pasiva terdiri dari hutang
lancar, hutang jangka panjang, dan modal. Hal ini didukung oleh pendapat Zimmerer et al.
(2009) yang menyatakan bahwa aktiva lancar terdiri dari kas dan aktiva lain yang dapat
diubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau dala siklus operasi normal perusahaan
sedangkan aktiva tetap yaitu aktiva yang diperoleh untuk pemakaian jangka panjang dalam
perusahaan.
Berdasarkan Lampiran 2 didapatkan hasil bahwa nilai laba bersih dari penjualan bandeng
olahan pada periode tahun 2018 sebesar Rp 6.073.851.300,- bahwa laba bersih diperoleh dari
selisih antara laba sebelum kotor dikurangi dengan pajak. Hal ini sesuai dengan pendapat
Arifin (2018) yang menyatakan bahwa pendapatan setelah pajak didapatkan dari selisih
antara laba sebelum pajak dikurangi dengan pajak. Pendapatan akhir suatu perusahaan yaitu
19
kondisinya sudah dikurangi dengan pajak, sangat mempengaruhi nilainya terhadap evaluasi
akhir bahwa perusahaan sedang rugi atau untung. Hal ini sesuai dengan pendapat Fauzan
(2016) yang menyatakan bahwa pendapatan mempunyai rumus yaitu selisih antara total
Berdasarkan praktikum manajemen keungan di PT. Bandeng Juwana Elrina didapatkan total
operating cash flow selama 3 tahun terakhir adalah sebesar Rp 15.407.393.301,- Operating
cash flow adalah aliran kas dari sebuah kegiatan perusahaan. Hal ini sesusai dengan pendapat
Pancawardani (2009) yang menyatakan bahwa operating cash flow merupakan aliran kas
masuk dan kas keluar akibat dari operasi perusahaan yang dilakukan. Operating cash flow
yang ada dapat dijadikan indikator keungan suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasional. Hal ini sesuai dengan pendapat Jemmi (2010) yang menyatakan bahwa hasil dari
Operating cash flow dapat berfungsi sebagai indikator perusahaan dalam menghasilkan kas
20
BAB IV
Simpulan
merupakan perusahaan yang memproduki produk olahan bandeng yang berlokasi di Jalan
Pandanaran No. 57, Kota Semarang. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1991 yang dipimpin
oleh Bapak Daniel. Berdasarkan hasil praktikum yang diketahui bahwa perusahan PT.
5.317.003.333,- total operating cash flow selama periode tiga tahun berturut-turut adalah
Elrina dapat dikatakan memiliki manajemen keuangan yang baik karena nilai pendapatan
Saran
Saran yang diberikan adalah sebaiknya praktikum dilakukan pada perusahaan yang
tidak terlalu besar agar trasnparan dalam memberi informasi keungan perusahaan.
21