JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA
SCHOOL OF ECONOMICS WITH SPIRITUAL INSIGHT
SINGARAJA
2019
USULAN PROYEK PENELITIAN
OLEH :
LUH MAS SUSILAWATI
17.01.1.142
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA
SCHOOL OF ECONOMICS WITH SPIRITUAL INSIGHT
SINGARAJA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, sebab atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
penulisan Proposal ini. Penulis laporan ini bertujuan untuk melengkapi syarat
Singaraja.
pengetahuan yang ada, penuh disadari bila penulisan Proposal ini banyak
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung
1. Bapak Dr. AAN Oka Suryadinatha Gorda, SE.MM selaku Ketua Yayasan
Proposal ini.
5. Bapak/Ibu Dosen serta staf pegawai Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya
6. Bapak dan Ibu sekeluarga atas segala dorongan materil dan moril yang
Ilmu Ekonomi Satya Dharma Singaraja sperti keluarga kedua yang banyak
Maha Esa.
ini penulis menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari kekurangan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................v
DAFTAR BAGAN..........................................................................................................vi
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................9
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................9
D. Kegunaan Penelitian................................................................................................9
E. TINJAUAN TEORITIS.........................................................................................11
1. Pengertian Laporan Keuangan.....................................................................11
2. Tujuan Laporan Keuangan...........................................................................14
3. Analisis Laporan Keuangan..............................................................................14
F. KERANGKA PEMIKIRAN..................................................................................25
G. DEFINISI OPERASIONAL..................................................................................27
H. METODE PENELITIAN......................................................................................28
1. Lokasi Penelitian.............................................................................................28
2. Jenis Data dan Sumber Data..........................................................................28
3. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................30
4. Teknik Analisa Data.......................................................................................30
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Data Perkembangan Laba Di Koperasi Tunas Mertha Mandiri.........................8
YTabel 3. 1 Standar Profitabilitas Pada
Koperasi................................................................32
DAFTAR BAGAN
YBAGAN 1.1...................................................................................................................26
JUDUL :
A. Latar Belakang
Pada era saat ini, pelaku ekonomi dibagi dalam tiga jenis yaitu BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) seperti PT. Garuda Indonesia, PT. Angkasa Pura I
dll, BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) seperti PT. XL Axiata dan yang terakhir
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dari pernyataan tersebut dapat
sesuai dan strategis untuk ikut menopang ekonomi rakyat, terutama masalah
pendanaan yang saat ini sangat dibutuhkan sebagai usaha pemerintah untuk
mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (Partomo, 2009:71). Sehingga
Akuntan Indonesia (2009:1) bahwa laporan keuangan terdiri dari proses laporan
keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan posisis keuangan, catatan dan laporan lain serta materi akan
Kasmir (2014), ada beberapa tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan
harta, hutang, modal, maupun SHU yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
perusahaan.
pengeluaran serta keuntungan atau laba yang diperoleh dari koperasi tersebut.
Laba akan menjadi tolak ukur dari keberhasilan pengelolaan koperasi. Selain itu,
koperasi juga memiliki tujuan lain yaitu untuk memperoleh keuntungan (profit).
antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama
dikarenakan besarnya laba tidak menjamin bahwa koperasi tersebut sudah tepat
keuangan dan prestasi perusahaan”. Rasio keuangan (financial ratio) ini sangat
“Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu
pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
7. Penilaian Pasar (Market Based Ratio). Rasio ini merupakan rasio yang
atau kegiatan yang dinilai, misalnya rasio karyawan atas penjualan, rasio
adalah analisis ratio profitabilitas atau rentabilitas. Dalam buku Harahap (2013)
yang berjudul Analisis kritis atas laporan keuangan (Courties) mengatakan bahwa
laba yang dihasilkan dari penjualan investasi perusahaan atau dengan kata lain
profitabilitas sebagai alat analisa. Wild (2014) berpendapat bahwa “Analisis rasio
bertujuan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan
yaitu dengan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Gross Profit
rasio yang menunjukan seberapa besar kontribusi asset dalam menciptakan laba
bersih. Rumusnya adalah dengan mebagikan total aset dengan laba bersih. Sejalan
perusahaan dengan menghasilkan laba dengan semua aset yang dimiliki oleh
menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini
ada yang menyebut sebagai profitabilitas modal sendiri (Sutrisno, 2009). Menurut
ukuran kinerja berdasarkan akuntansi dan dihitung sebagai laba bersih perusahaan
Menurut Hery (2016: 195 –196) “Gross Profit Margin merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur besarnya presentase laba kotor aatas penjualan
laba bersih. Rumus yang digunakan adalah dengan membagikan laba kotor
“Gross profit margin merupakan rasio atau perimbangan antara gross profit (laba
kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada
periode yang sama. Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang
dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau bila rasio ini dikurangkan terhadap
angka 100% maka akan menunjukkan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya
operasi dan laba bersih”. Selanjutnya Lukman Syamsuddin (2007, hlm. 61)
menyatakan bahwa : “Gross profit margin merupakan persentase dari laba kotor
(sales cost of good sold) dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit
margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena halini menunjukkan cost
of good sold relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales. Demikian
sebaliknya, semakin rendah gross profit margin, semakin kurang baik operasi
perusahaan”.
Hery (2016: 198 –199) berpendapat bahwa “Net Profit Margin merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur presentase laba bersih atas penjualan
bersih. Rumus yang digunakan adalah dengan mengurangkan laba bersih terhadap
penjualan.” Menurut Martono dan Harjito (2005: 59) Net profit Margin (NPM)
penelitian yang saya gunakan yaitu Koperasi Simpan Pinjam Tunas Mertha
Mandiri yang memiliki 8 unit yang tersebar di beberapa lokasi yaitu Unit 1 dan 7
Unit 4 dan 6 di Gang Durian No.4 Jalan Pulau Obi, dan Unit 5 di daerah Seririt.
Mandiri periode 2012 sampai 2017 dapat dilihat pada tabel berikut:
DATA PERKEMBANGAN LABA KOPERASI TUNAS MERTHA
MANDIRI
PERIODE 2012-2017
(Rp)
2012 327.265.000 -
2013 349.923.000 6,92
2014 295.355.750 -15,59
2015 355.049.250 20,21
2016 292.348.000 -17,65
2017 295.291.000 1,01
Sumber : Koperasi Simpan Pinjam Tunas Mertha Mandiri
Tunas Mertha Mandiri periode 2012 sampai 2017. Pada tabel dapat diketahui
bahwa terjadi penurunan laba sebesar -15,59% pada tahun 2014 dimana pada
tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 sebesar 6,92%. peningkatan yang paling
signifikan terjadi pada tahun 2015 yaitu diperoleh laba sebesar 20,21 %. Namun
pada tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup signifikan pula yaitu sebesar
-17,65%. Serta pada tahun berikutnya yaitu tahun 2017 mengalami perubahan
– ubah namun fluktuasi yang terjadi menandakan jika manajemen KSP masih
belum produktif dalam mengolah usaha guna memperoleh laba yang maksimal.
Dimana penurunan paling signifikan terjadi pada tahun 2016 sebesar -17,65%.
LABA”.
B. Rumusan Masalah
Pinjam Tunas Mertha Mandiri dilihat dari rasio produktivitas perolehan laba ?
C. Tujuan Penelitian
Pinjam Tunas Mertha Mandiri dilihat dari rasio produktivitas perolehan labanya.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
teori-teori yang diperoleh peneliti dari sumber-sumber para ahli dengan kenyataan
diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
2. Kegunaan Aplikatif
perolehan labanya.
E. TINJAUAN TEORITIS
kemunduran atau dengan kata lain laporan keuangan dapat dipakai sebagai
hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
perusahaan tersebut.
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu.
perusahaan, Selain itu laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari
2012).
secara umum ada lima macam jenis laporan keuangan yang biasa disusun:
1.Balance sheet (Neraca).
posisi keuangan perusahan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan
dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktivitas (harta) dan passiva
tertentu. Dalam laporan laba rugi ini terggambar jumlah pendapatan dan
jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga
modal di perusahaan.
masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa
pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar
kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
5.Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
data keuangan.
keuangan adalah:
dipercayakan kepadannya.
Dapat disimpulkan bila laporan keungan dibuat dengan tujuan agar
pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu
sendiri.
disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua
(Myer, 2010).
sendiri”.
Dijelaskan pula oleh Munawir (2010) bahwa analisis laporan
keputusan”.
kekurangan perusahaan.
saat ini.
gagal.
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut
sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan
pengeluaran investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga
Sartono (2010:113).
tahun lalu.
modal
periode tertentu.”
semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan kas,
memperoleh keuntungan.
untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Oleh sebab itu, yang digunakan oleh
perusahaan dan laba yang diperolehnya. Rasio-rasio yang digunakan dalam rasio
profitabilitas yaitu :
laba setelah pajak yang bisa diperoleh dari kekayaan yang dimiliki
dan semakin baik posisi perusahaan dari segi penggunaan aktiva. Rumus
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
Keterangan :
204).
bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus.
Perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri
tersebut dipihak lain atau dengan kata lain rentabilitas modal sendiri
menghitung ROE yaitu laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal
asing dan pajak perseroan atau income tax (earning after tax/EAT).
saham bagi setiap rupiah uang yang ditanamkan. Semakin tinggi ROE
(ROE) adalah salah satu cara yang digunakan untuk menghitung efisiensi
laba tersebut dalam suatu periode. Atau dengan kata lain rasio ini
𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
Keterangan :
Shareholders' Equity : Modal Sendiri atau Total Modal Para Pemegang Saham
margin
merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross
profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini
dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin
semakin baik.
Penjualan - HPP
Penjualan
Penjualan
Menurut Werner R. Murhadi (2013:64) Net Profit Margin adalah
semakin baik.
bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap penjualan
bersih”.
setiap penjualan yang telah di kurangi bunga dan pajak disetiap periode.
Tingginya rasio net profit margin ini akan menyebabkan suatu perusahaan
dianggap memiliki kinerja yang baik, selain itu meningkatnya net profit
badan usaha yang menyalurkan kredit harian dan mingguan kepada para
Tunas Mertha Mandiri dilihat dari kredit harian dan mingguan yang
pada Koperasi Simpan Pinjam Tunas Mertha Mandiri dari periode 2012
ROE, GPM dan NPM. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan