Anda di halaman 1dari 31

Review Jurnal

Kelayakan Investasi

Nama : Marshanda Aulia Putri


NIM : 08211041
Kelas : Pembiayaan Pembangunan B

Nama Jurnal : Emor


Volume, No dan Halaman : Vol. 2, No. 1, Halaman 70-83
Tahun : 2018
Penulis : Siti Damayanti Adista dan Irwan Moridu
Judul :

ANALISIS CAPITAL BUDGETING TERHADAP KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA


TETAP PADA PT. KHARISMA ARTA ABADI GUNA LUWUK KABUPATEN BANGGAI

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan rencana investasi aset tetap yang
berupa penggantian mesin baru pada PT. Kharisma abadi arta guna luwuk. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sedangkan pendekatan yang digunakan adalah
kuantitatif, analisis data menggunakan laporan arus kas untuk menghitung Payback
Period,Average Rate Of Return,Net Present Value, Profitability index,Internal Rate Of Return.

Latar Belakang
Investasi diartikan sebagai penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Investasi aktiva tetap mempunyai dampak
yang cukup besar terhadap pengeluaran perusahaan sehingga membutuhkan perhatian khusus.
Begitu juga ditinjau dari segi pengembalian dana yang selalu membutuhkan waktu yang cukup
lama.
Analisis yang sering digunakan dalam menilai kelayakan suatu investasi aktiva tetap
adalah capital budgeting. Capital budgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi
waktu satu tahun.
Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi,
dimana aktiva tetap mesin yang digunakan perlu diganti, sebagian aktiva tetapnya merupakan
barang bekas yang dibeli dari perusahaan besar Sedangkan permintaan pasar dari tahun ke tahun
meningkat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, masalah yang akan diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Apakah investasi ke dalam Aktiva Tetap pada PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk
Kabupaten Banggai layak dilakukan?
2. Bagaimanakah kelayakan penggantian mesin pada PT. Kharisma Abadi Arta Guna
Luwuk?

Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah investasi dalam Aktiva tetap pada PT. Kharisma Arta Abdi
Guna Luwuk Kabupaten Banggai layak dilakukan.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah kelayakan penggantian mesin pada PT. Kharisma
Abadi Arta Guna luwuk.

Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi langsung, dengan cara
mewawancarai pimpinan serta staf PT. Kharisma Arta Abdi Guna.
b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur - literatur referensi dan
lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data Kualitatif yaitu data pendukung dalam proses penulisan yang tidak berupa angka,
melainkan data berupa mengenai gambaran umum perusahaan.
b. Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, yaitu laporan keuangan dalam hal ini
berupa Laporan Laba/Rugi serta data yang mengenai anggaran proyek dari PT. Kharisma
Arta Abdi Guna Luwuk Tahun Anggaran 2017 .

Metode
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada saat penelitian,
yaitu:
1. Observasi, yaitu dengan teknik yang dilakukan dengan cara melakukan observasi
langsung di lapangan pada obyek yang akan diteliti yaitu dengan mencatat hal yang
dianggap penting.
2. Dokumentasi, merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan dokumen laporan
keuangan serta mencatat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
3. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu bentuk penelitian yang dilakukan dengan
cara membaca beberapa buku – buku literatur dan bahan bacaan lainnya yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam menilai keputusan investasi, yaitu:
a. Metode Accounting Rate of Return
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐸𝐴𝑇
ARR = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑥100%
b. Metode Payback Periode
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐸𝐴𝑇
Payback Period = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑥1Th
c. Metode Net Present Value
𝑛
𝐴𝑡
NPV = ∑ = (1+𝑟)𝑡
𝑡=0
d. Internal Rate Of Return
𝑛
𝐴𝑡
IRR = ∑ = [ (1+𝑟)𝑡 ] = 0
𝑖=0
e. Metode Profitability Index
𝑃𝑉 𝑜𝑓 𝐶𝑎𝑠ℎ𝑓𝑙𝑜𝑤
PI = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

Hasil dan Pembahasan


Perencanaan investasi aktiva tetap yang dilakukan dan laporan keuangan berupa laporan
laba/rugi PT.Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk pada tahun 2017 rekapnya yaitu, Laba Kotor
Usaha sebesar Rp. 2.222.041.878,31, untuk Laba Bersih Usaha sebesar Rp. 879.815.834,31, dan
Laba Bersih Sesudah Pajak sebesar Rp. 777.613.064,95.
PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk membuat rencana penggantian sebagian mesin
yang digunakan dalam kegiatan operasional proyek. Dengan merencanakan investasi
penggantian aktiva tetap, diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari
sebelumnya. Sebelum melakukan perencanaan, perlu sebuah penilaian untuk menilai apakah
rencana tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Dalam menilai kelayakan rencana ini dilihat dari
segi aspek keuangan saja.
Tabel 3 Total Aktiva Tetap / Aset Perusahaan PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk

No Jenis Mesin Jumlah Tahun Pembelian Harga

1 Stone Cruiser 1 2002 Rp. 1.500.000.000

2 Bulldozer 1 2014 Rp. 975.020.000

3 Excavator 1 2014 Rp. 205.000.000


4 Vibator Roller 1 2014 Rp. 579.071.000

5 Finisher 1 2014 Rp. 650.000.000

Jumlah Rp. 3.909.092.000


Sumber: Data Sekunder Diolah 2018

PT. Kharisma Abadi Arta Luwuk membuat rencana investasi aktiva tetap dengan
menggunakan aktiva tetap berupa Stone Cruiser sebanyak 1 buah dengan harga satuan sebesar
Rp. 1.500.000.000. Sebelum menilai kelayakan investasi penggantian mesin, hal yang pertama
kali perusahaan lakukan yaitu menghitung Return on Investment (ROI) dan Cashflow, berikut
perhitungannya:

1. Perhitungan Return on Investment (ROI) untuk investasi baru adalah :


𝐸𝐴𝑇 2017
ROI = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
𝑥100%
𝑅𝑝. 777.613.064,95
ROI = 𝑅𝑝. 3.909.092.000
𝑥100%
= 0,19 x 100%
= 19%
2. Operasional Cash Flow
Operasional Cash Flow = EAT + Penyusutan
= Rp. 777.613.064,95 + Rp. 879.815.834,31
= Rp. 1.657.428.899,26
Kemudian melakukan perhitungan Capital Budgeting
1. Payback Periode
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
PP = 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤
𝑥1 Th
𝑅𝑝. 1.500.000.000
PP = 𝑅𝑝. 777.613.064,95
𝑥1 Th
= 1,9 Tahun
2. Not Present Value
Dalam perhitungan present value PT. Kharisma Abadi Arta Luwuk, proyek investasinya
layak dikarenakan selisih antara PV dari cashflow lebih besar yang menandakan terdapat
NPV positif.
3. Profitability Index
𝑃𝑉 𝑜𝑓 𝐶𝑎𝑠ℎ𝑓𝑙𝑜𝑤
PI = 𝐼𝑛𝑡𝑖𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑅𝑝. 12.780.953.978,85
PI = 𝑅𝑝. 1.500.000.000
= 8,5
4. Accounting Rate of Return
PT. Kharisma Abadi Arta Luwuk menginginkan Cost of Capital sebesar 10%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐸𝐴𝑇
ARR = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑥100%
𝑅𝑝. 77.761.306
ARR = 𝑅𝑝. 750.000.000
𝑥100%
= 10,36%
Cost of Capital sebesar 10,36% yang berarti investasi layak untuk dilakukan.

Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penilaian Capital Budgeting untuk menilai kelayakan investasi
penggantian mesin baru pada PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk dengan menggunakan
metode Average Rate Of Return (ARR), Internal Rate Of Return (IRR), Payback Period (PP),
Net Present Value (NPV) , dan Profitability Indeks (PI) memperoleh hasil yang menunjukkan
bahwa investasi yang direncanakan dan akan dilakukan oleh perusahaan layak untuk dijalankan.

Saran
Terdapat beberapa saran yang diambil dari penelitian yang telah dilakukan sebagai
berikut:
1. Pemilik perusahaan harusnya dapat mewujudkan investasi yang telah direncanakan oleh
perusahaan. Manajemen perusahaan seharusnya jangan terlalu berpegang pada hasil
perhitungan saja, karena keadaan yang ada diluar perusahaan memiliki tingkat
ketidakpastian yang lumayan besar, oleh karena itu perusahaan sebisa mungkin
meminimalisir resiko dari ketidakpastian tersebut.
2. Perusahaan harus bijak dalam melakukan kontrol terhadap biaya-biaya usaha yang
dikeluarkannya dalam kegiatan operasional perusahaan, agar biaya-biaya tersebut sebisa
mungkin untuk diminimalkan, sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan juga
meningkat.
3. Untuk aktiva lama yang akan diganti oleh perusahaan, hendaknya pihak perusahaan dapat
mengambil keputusan yang tepat, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian dan dapat
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

Lampiran

https://lonsuit.unismuhluwuk.ac.id/index.php/emor/article/download/190/95
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

ANALISIS CAPITAL BUDGETING TERHADAP KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP


PADA PT. KHARISMA ARTA ABADI GUNA LUWUK KABUPATEN BANGGAI

SITTI DAMAYANTI ADISTA *


IRWAN MORIDU **

* Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Luwuk


sitidamayanti079@gmail.com
** Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Luwuk
irwanmoridu@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan yang ingin dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan
rencana investasi asset tetap yang berupa penggantian mesin baru pada PT. Kharisma abadi arta guna
luwuk. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sedangkan pendekatan
yang digunakan adalan kuantitatif, analisis data menggunakan laporan arus kas untuk menghitung
Payback Period,Average Rate Of Return,Net Present Value, Profitability index,Internal Rate Of
Return. Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa untuk PP 1 tahun 9 bulan sehingga proyek di
terima, untuk ARR dieroleh nilai 51,84%>25% maka proyek investasi diterima,untuk NPV diperoleh
nilai positif Rp. 3.825.223.229 maka proyek diterima, dan untuk PI diperoleh nilai 3,5>1 maka
investasi layak dilaksanakan. Dari penelitian yang telah dilakukan untuk mengantisipasi kerugian-
kerugian yang tidak diharapkan oleh pihak PT. Kharisma Abadi Arta Guna harus melakukan analisis
kelayakan investasi sebelum melakukan investasi , agar dapat mengurangi resiko yang terjadi.
Kata Kunci : Capital Budgeting, Investasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Investasi dapat diartikan sebagai penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Investasi aktiva tetap merupakan penanaman modal dalam
bentuk kekayaan yang umur produktivitasnya melebihi jangka waktu satu tahun dan digunakan dalam
proses kegiatan operasional. Investasi aktiva tetap mempunyai dampak yang cukup besar terhadap
pengeluaran perusahaan sehingga membutuhkan perhatian khusus. Jika ditinjau dari penyediaan dana,
pada umumnya investasi aktiva tetap membutuhkan dana yang cukup besar. Begitu juga ditinjau dari
segi pengembalian dana yang selalu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Analisis yang dapat digunakan dalam menilai kelayakan rencana investasi adalah capital
budgeting. capital budgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun.
Penganggaran modal ini merupakan konsep investasi karena melibatkan pengikatan dana dimasa
sekarang untuk memperoleh laba dimasa mendatang.
70
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan yang bernama PT. Kharisma Abdi Arta Guna
Luwuk Kabupaten Banggai, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, dimana aktiva
tetap sebuah (mesin) yang digunakan perlu diganti, sebagian aktiva tetapnya merupakan barang bekas
yang dibeli dari perusahaan besar Sedangkan permintaan pasar dari tahun ke tahun meningkat .
Table 1 Daftar mesin pada PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk
No Jenis Mesin Jumlah Tahun Pembelian Harga
1 Stone Cruiser 1 2002 Rp.1.500.000.000
2 Bulldozer 1 2014 Rp. 975.020.000
3 Excavator 1 2014 Rp. 205.000.000
4 Vibator Roller 1 2014 Rp. 579.072.000
5 Finiser 1 2014 Rp. 650.000.000
JUMLAH Rp.3.909.092.000
Sumber : Data Sekunder Diolah 2018
Tinjauan Pustaka
Investasi adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dengan tujuan untuk
menghasilkan keluaran barang atau jasa agar dapat diperoleh manfaat yang lebih besar dimasa yang
akan datang, selama dua tahun atau lebih. Prihadi ( 42-45 : 2010).
Menurut Sugiono (21; 2009) cash flow adalah pengeluaran-pengeluaran dan penerimaan-penerimaan
yang timbul akibat adanya kegiatan investasi. Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan
mengeluarkan sejumlah dana untuk membiayai kegiatan tersebut, kemudian dari kegiatan investasi
tersebut diharapkan menghasilkan penerimaan-penerimaan selama usia proyek investasi tersebut.
Menurut J Weygandt (2007;83) Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud,
mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan
kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.
Menurut Halim (40-46;2008), yang dimaksud dengan Capital Budgeting adalah suatu proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka pemilikan atau keperluan
akan aktiva tetap. Dengan kata lain merupakan keputusan mengenai investasi, Keputusan tersebut
diambil melalui proses evaluasi atau penilaian atas aktiva tetap yang akan dimiliki atau diperlukan
tersebut.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian-uraian yang telah dikemukakan diatas, maka masalah
pokok yang diiidentifikasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
71
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

1. Apakah investasi ke dalam Aktiva Tetap pada PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk Kabupaten
Banggai layak di lakukan ?
2. Bagaimanakah kelayakan penggantian mesin pada PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah investasi dalam Aktiva tetap pada PT. Kharisma Arta Abdi Guna Luwuk
Kabupaten Banggai layak dilakukan.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah kelayakan penggantian mesin pada PT. Kharisma Abadi Arta
Guna luwuk.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi penelitian adalah pada Perusahaan PT. Kharisma Arta Abdi Guna Luwuk
Kabupaten Banggai, yang terletak di jalan Ahmad Yani Luwuk. Adapun waktu pelaksanaan penelitian
dimulai dari Maret sampai Juni 2018.
Metode Pengumpulan Data
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada saat penelitian , yaitu :
1. Observasi, yaitu dengan teknik yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan di lapangan
pada obyek yang akan diteliti yaitu dengan mencatat hal – hal yang di anggap perlu
2. Dokumentasi, yaitu merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan jalan meminta dokumen
laporan keuangan serta mencatat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
3. Penelitian kepustakaan (libary research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan cara
membaca beberapa buku – buku literatul dan bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
Jenis dan Sumber Data
Dalam melaksanakan atau melakukan penelitian ini, penulis memperoleh data sebagai berikut :
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data Kualitatif adalah data yang mendukung dalam proses penulisan yang tidak berupa angka,
seperti data mengenai gambaran umum perusahaan, sedangkan,

72
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

b. Data Kuantitatif adalah data yang berupa angka, yaitu laporan keuangan dalam hal ini berupa
Laporan Laba/Rugi serta data yang mengenai anggaran proyek dari PT. Kharisma Arta Abdi
Guna Luwuk Tahun Anggaran 2017 .
2. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara dengan unsur
pimpinan serta staf pada PT. Kharisma Arta Abdi Guna.
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur - literatur referensi dan lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Definisi Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional menunjukkan indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur
alokasi belanja per fungsi belanja daerah yang terdiri dari : (arifin ; 2007, 51-63)
1. Capital Budgeting
Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan investasi modal, berarti mengadakan
pengeluaran sekarang dengan harapan akan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.
2. Metode Accounting Rate of Return adalah metode penilaian investasi yang mengukur seberapa
besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga
angka yang di pergunakan dasar Laba Setelah Pajak (EAT) yang dibandingkan dengan rata-rata
investasi
3. Metode Payback Periode adalah metode untuk mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan
kembali seperti semula. Payback periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterimanya. Untuk mengetahui
kelayakan investasi dengan metode ini adalah membandingkan masa payback period dengan target
lamanya kembali investasi.
4. Net present value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari cashflow dengan nilai sekarang
dari investasi. Untuk menghitung NPV, pertama menghitung present value dari penerimaan atau
cahsflow dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value
investasi.
5. Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan PV of
Cashflow dengan PV of investment.

73
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

6. Meode Profitability Index (PI) ini menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan
dengan present value dari investasi. Bila profitabilitas index ini lebih besar dari 1, maka proyek
investasi di anggap layak untuk di jalankan.
7. Kelayakan Investasi Aktiva Tetap
Investasi pada perusahaan mengharapkan kelayakan pada perusahaan akan memperoleh kembali
dana yang diinvestasikan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Metode Analisis
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan di atas, maka metode analisis yang
akan digunakan dalam menilai keputusan investasi.
a. Metode Accounting Rate of Return

b. Metode Payback Periode

c. Metode Net Present Value

d. Internal rate of Return

∑ [ ]

e. Metode Profitability Index

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Adapun perencanaan investasi aktiva tetap yang dilakukan dan laporan keuangan berupa
laporan laba/rugi PT.Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk pada tahun 2017 secara ringkas dapat di lihat
pada tabel di bawah ini :

74
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

Tabel 2 Rekapitulasi Laporan Laba/Rugi Tahun 2017 PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk
Laba Bersih Laba Bersih
Thn Laba Kotor Usaha
Sebelum Pajak Sesudah Pajak
2017 Rp.2.222.041.878,31 Rp.879.815.834,31 Rp.777.613.064,95
Sumber : Data Sekunder Diolah 2018
Pada tahun 2017 PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk, Laba Kotor Usahanya bernilai sebesar
Rp.2.222.041.878,31 , Laba bersih setelah usahanya sebesar Rp. 879.815.834,31 dan Laba Bersih
Setelah Pajaknya memperoleh hasil sebesar Rp.777.613.064,95.
Aktiva tetap merupakan harta atau kekayaan perusahaan yang digunakan dalam jangka panjang
lebih dari satu tahun. PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk merencanakan untuk penggantian
sebagian mesin dalam kegiatan oprasional proyek. karena ada sebagian alat yang mengalami keusangan
sehingga perlu dilakukan penggantian dengan mesin yang baru. dengan merencanakan investasi
penggantian aktiva tetap ini maka diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari
sebelumnya, dan sebelum melakukan perencanaan tersebut, maka perlu suatu penilaian untuk menilai
apakah rencana itu layak dilaksanakan atau tidak. Dalam menilai kelayakan rencana ini peneliti melihat
dari segi aspek keuangan saja.
Tabel 3 Total Aktiva tetap / Asset Perusahaan PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk

No Jenis Mesin Banyak Tahun Pembelian Harga


1 Stone Cruiser 1 2002 Rp.1.500.000.000
2 Bulldozer 1 2014 Rp. 975.020.000
3 Excavator 1 2014 Rp. 205.000.000
4 Vibator Roller 1 2014 Rp. 579.072.000
5 Finiser 1 2014 Rp. 650.000.000
JUMLAH Rp.3.909.092.000

PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk mempunyai aktiva tetap (Mesin) berupa Stone Cruiser
sebanyak 1 buah, tahun pembeliannya 2002 dan harga satuannya senilai Rp.1.500.000.000, Bulldozer
sebanyak 1 buah, tahun pembeliannya 2014 harga satuannya senilai Rp.975.020.000 , Excavator
sebanyak 1 buah, tahun pembeliannya 2014 harga satuannya senilai Rp. 205.000.000, Vibator Roller
sebanyak 1 buah, tahun pembeliannya 2014 harga satuannya senilai Rp.579.072.000 dan untuk finiser
sebanyak 1 buah tahun pembeliannya 2014 harganya satuannya senilai Rp.650.000.000 .

75
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

Tabel 4 Rencana Investasi Aktiva Tetap PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk
No Aktiva Tetap banyak Harga Satuan
1 Stone Cruiser 1 Rp.1.500.000.000
Jumlah Investasi Rp.1.500.000.000
Sumber : Data Sekunder Diolah 2018

PT. Kharisma Abadi berencana mengganti aktiva tetapnya berupa mesin stone cruiser sebanyak
1 buah, dengan harga satuannya sebesar Rp.1.500.000.000. Sebelum menilai kelayakan investasi
penggantian mesin, perusahaan harus menghitung Return on Invesment (ROI) dan Cashflownya :
1. Perhitungan Return on Investment (ROI) untuk investasi baru adalah :
Laba sebelum pajak 2017 Rp. 1.342.226.044
Pajak 2017 Rp.564.612.919,05 -
Laba Setelah Pajak (EAT) 2017 Rp. 777.613.064,95

= 0,19 x 100%
= 19%
Maka ROI dari investasi ini sebesar 19% yang selanjutnya dipakai sebagai discount of rate
dalam menilai investasi layak atau tidak untuk dilanjutkan. Penentuan Cash Flow Penentuan arus
kas dalam proyek ini dihitung dengan mempertimbangkan kemampuan operasional perusahaan
saat masih beroperasi.
2. Operasional Cash Flow
Operasional Cash Flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi
usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan pada saat periode
Sugiono (21; 2009). Rumus yang digunakan untuk menaksir Operasional Cash Flow/Aliran Kas
bersih yaitu:

76
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

Operasional Cash Flow = EAT + Penyusutan


Tabel 5 Aliran kas bersih ( cashflow)

Tahun EAT + Beban Penyusutan Total

2017 Rp.777.613.064,95+Rp.879.815.834,31 Rp.1.657.428.899,26


Sumber : Data Sekunder Diolah 2018
Aliran kas bersih (cashflow) pada tahun 2017 sebesar Rp.1.657.428.889,26. nilai dari
cashflow didapat dari hasil perhitungan EAT (Laba setelah pajak) sebesar Rp.777.613.064,95
ditambahkan dengan Beban Penyusutan sebesar Rp.879.815.834,31 .
Perhitungan Capital Budgeting
1. Payback Periode
Payback periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterimanya. Untuk mengetahui kelayakan
investasi dengan metode ini adalah membandingkan masa payback period dengan target lamanya
kembali investasi. Bila payback period lebih kecil dibanding dengan target kembalinya investasi,
maka proyek investasi layak, sedangkan bila lebih besar proyek tidaak layak.dalam menghitung
payback period laba yang digunakan adalah laba tunai atau cashflow.

= 1,9 Tahun
Hasil perhitungan Payback period adalah selama 1 tahun 9 bulan, maka dari hasil tersebut
menunjukan bahwa perusahaan dapat memperoleh pengembalian dana yang diinvestasikannya
dalam jangka waktu 1 tahun 9 bulan. dan itu juga dikarenakan oleh adanya aliran kas
bersih/cashflow yang baik pada tahun pertama, sehingga hampir bisa menutupi nilai investasi
tersebut. kesimpulan dari hasil perhitungan payback period tersebut menunjukan investasi yang
akan dilakukan oleh PT. Kharisma Abadi Arta guna layak untuk dilaksanakan, karena hasil payback
period lebih kecil dari pada waktu pengembalian yang telah direncakan atau tidak sesuai dengan
target pengembalian oleh perusahaan yaitu 3 tahun, dan hal ini dapat memberikan gambaran bagi
perusahaan, bahwa resiko ketidakpastian yang dapat ditimbulkan dari investasi ini sangat kecil.

77
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

2. Net Present Value


cashflow yang digunakan untuk menutup investasi tersebut diterima dimasa yang akan
datang, sementara dana untuk investasi dikeluarkan pada saat sekarang. Oleh karena itu perlu
metode yang memperhatikan konsep time value of money .Salah satu metode untuk menilai
investasi yang memperhatikan time value of money adalah net present value. Net present value
(NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari cashflow dengan nilai sekarang dari investasi.Untuk
menghitung NPV, pertama menghitung present value dari penerimaan atau chasflow dengan tingkat
discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value investasi. Bila selisih antara
PV dari chasflow lebih besar berarti terdapat NPV positif, artinya proyek investasi layak, sebaliknya
bila PV dari chasflow lebih kecil dibanding PV investasi, maka NPV negatif dan investasi
dipandang tidak layak.
Tabel 6 Perhitungan Net Present Value Discount Factor (DF) 19%
Present Value Of CashFlow
Tahun CashFlow (Rp) 19%
(Rp)
2017 Rp.1.657.428.899,26 0,840 Rp.1.392.240.275,37
2018 Rp.1.972.340.390,11 0,706 Rp.1.392.472.315,41
2019 Rp.2.347.085.064,24 0,593 Rp.1.391.821.443,09
2020 Rp.2.793.031.226,44 0,499 Rp.1.393.722.581,99
2021 Rp.3.323.707.159,47 0,419 Rp.1.392.633.299,81
2022 Rp.3.955.211.519,77 0,061 Rp. 241.267.902,70
2023 Rp.4.706.701.708,53 0,296 Rp.1.393.183.705,72
2024 Rp.5.600.975..033,15 0,249 Rp. 1.394.642.783,25
2025 Rp.6.665.160.289,44 0,209 Rp.1.393.018.500,49
2026 Rp.7.931.540.744,44 0,176 Rp.1.395.951.171,02 +
Jumlah PV Rp.12.780.953.978,85
Investasi Rp. 1.500.000.000 -
NPV Rp.11.280.953.978,85
Sumber : Data Diolah 2018
Pada hasil perhitungan NPV terlihat bahwa Present value of cash flow lebih besar dari pada
Initial Investment, dimana Present value of cash flow tersebut diperoleh NPV sebesar
Rp.11.280.53.978,85 yang nilainya lebih besar dari nol atau mempunyai nilai positif, dan hal ini
memberikan gambaran bahwa apabila perusahaan ingin merealisasikan investasi ini dimasa yang
78
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

akan datang maka perusahaan akan memperoleh keuntungan yang lebih besar sehingga investasi
tersebut diterima atau layak untuk dijalankan.
3. Profitability Index
profitability index (PI) ini menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan
dengan present value dari investasi. Bila profitabilitas index ini lebih besar dari 1, maka proyek
investasi dianggap layak untuk dijalankan. Metode ini lebih sering digunakan untuk merangking
beberapa proyek investasi yang ada. Untuk memilih proyek dari beberapa alternatif proyek, yang
diutamakan adalah yang mempunyai profitability index paling besar

PI =

= 8,5
Dari hasil perhitungan Profitability Index adalah sebesar 8,5 yang artinya lebih dari satu dan
hal ini menggambarkan bahwa Present value of cashflow dari investasi tersebut lebih besar dari
pada nilai investasi sehingga akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, maka investasi
dikatakan menguntungkan dan layak untuk dijalankan.
4. Accounting Rate of Return
Accounting Rate of Return adalah metode penilaian investasi yang mengukur seberapa besar
tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini menggunakan dasar laba akuntasi, sehingga angka
yang di pergunakan dasar Laba Setelah Pajak (EAT) yang dibandingkan dengan rata-rata investasi .
Untuk menghitung rata-rata EAT dengan cara menujukkan EAT (Laba Setelah Pajak) selama umur
investasi, Setelah angka Accounting Rate of Return dihitung kemudian dibandingkan dengan tingkat
keuntungan yang disyaratkan maka investasi ini menguntungkan. apabila lebih kecil dari pada
tingkat keuntungan yang diisyaratkan investasi ini tidak layak.

= 10,36%

79
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

Dari hasil perhitungan Accounting Rate Of Return sebesar 10,36% yang artinya melebihi
tingkat Cost of capital yang di inginkan perusahaan yaitu sebesar 10%, hal ini berarti investasi
tersebut layak untuk dilaksanakan.

Tabel 7 Hasil Perhitungan Kelayakan Investasi Dari empat metode

Hasil Pengukuran pada


No Metode Kelayakan Investasi keterangan
investasi Pengganti

1 Payback Period 1,9 Tahun Layak


2 Net Pressent Value Rp. 11.280.53.978,85 Layak
3 Profitability Index 8,5 Layak
4 Accounting Rate Of Return 10,36% Layak
Sumber : Diolah 2018
Dari tabel 7 terlihat bahwa pada semua metode yang digunakan memperoleh hasil yang
menunjukan bahwa investasi tersebut layak untuk dijalankan, dan hal tersebut juga dapat
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mengetahui gambaran prospek kedepan dari
investasi yang akan dijalankannya dan sebagai hasil evaluasi atas investasi aktiva tetap lama yang
dimilikinya. Hasil perhitungan Payback period adalah selama 1 tahun 9 bulan, maka dari hasil
tersebut menunjukan bahwa perusahaan dapat memperoleh pengembalian dana yang
diinvestasikannya dalam jangka waktu 1 tahun 9 bulan. dan itu juga dikarenakan oleh adanya aliran
kas bersih/cashflow yang baik pada tahun pertama, sehingga hampir bisa menutupi nilai investasi
tersebut. kesimpulan dari hasil perhitungan payback period tersebut menunjukan investasi yang
akan dilakukan oleh PT. Kharisma Abadi Arta guna layak untuk dilaksanakan, karena hasil payback
period lebih kecil dari pada waktu pengembalian yang telah direncakan atau tidak sesuai dengan
target pengembalian oleh perusahaan yaitu 3 tahun, dan hal ini dapat memberikan gambaran bagi
perusahaan, bahwa resiko ketidakpastian yang dapat ditimbulkan dari investasi ini sangat kecil.
Pada hasil perhitungan NPV terlihat bahwa Present value of cash flow lebih besar dari pada
Initial Investment, dimana Present value of cash flow tersebut diperoleh NPV sebesar Rp.
11.280.53.978,85 yang nilainya lebih besar dari nol atau mempunyai nilai positif, dan hal ini
memberikan gambaran bahwa apabila perusahaan ingin merealisasikan investasi ini dimasa yang
akan datang maka perusahaan akan memperoleh keuntungan yang lebih besar sehingga investasi
tersebut diterima atau layak untuk dijalankan.

80
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

Dari hasil perhitungan Profitability Index adalah sebesar 8,5 yang artinya lebih dari satu dan
hal ini menggambarkan bahwa Present value of cashflow dari investasi tersebut lebih besar dari
pada nilai investasi sehingga akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, maka investasi
dikatakan menguntungkan dan layak untuk dijalankan Dan Dari hasil perhitungan Accounting Rate
Of Return sebesar 10,36% yang artinya melebihi tingkat Cost of capital yang di inginkan
perusahaan yaitu sebesar 10%, hal ini berarti investasi tersebut layak untuk dilaksanakan .
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan dari hasil penilaian Capital Budgeting untuk menilai kelayakan investasi penggantian
mesin baru pada PT. Kharisma Abadi Arta Guna Luwuk dengan menggunakan metode Average Rate
Of Return (ARR), Internal Rate Of Return (IRR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV) , dan
Profitability Indeks (PI) memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa investasi baru yang akan
dilakukan oleh perusahaan tersebut layak untuk dijalankan
Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya pemilik perusahaan dapat merealisasikan investasi yang telah direncanakan oleh
perusahaan. Namun manajemen perusahaan hendaknya jangan terlalu berpatokan pada hasil
perhitungan ini saja, karena keadaan eksternal perusahaan memiliki tingkat ketidakpastian yang
cukup besar, oleh karena itu perusahaan sebisa mungkin meminimalisir resiko dari pada
ketidakpastian tersebut.
2. Perusahaan harus secara cermat dalam melakukan kontrol terhadap biaya-biaya usaha yang
dikeluarkannya dalam kegiatan operasional perusahaan, agar biaya-biaya tersebut sebisa mungkin
untuk diminimalkan, sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan juga dapat ditingkatkan.
3. Untuk aktiva lama yang akan diganti oleh perusahaan, hendaknya pihak perusahaan dapat
mengambil tindakan yang tepat, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian serta dapat
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

81
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Fitra. 2015. Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Pembelian Mesin Printing Pada Radja
Digital Printing Samarinda. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. 2015 3 (2). 297-310

Arief Sugiono. (2009). Manajemen Keuangan :Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta : PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.

Amelia, Suryani, Sugiharto. 2012. Studi Kelayakan Investasi Mesin Pengolahan Hasil Panen
Tembakau Di Bojonegoro. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 Tahun
2012

Atmaja, L.S. 2009. Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Andi. Yogyakarta

Baridwan, Z. 2000. Intermediate Accounting. BPFE UGM. Yogyakarta

Diniaty Dewi, Nova Gustia Kurnia Irma. 2016. Analisis Kelayakan Investasi Penambahan Mesin Oven
Pada Industri Pengolahan Kayu CV. Riau Pallet. Seminar Nasional Teknologi Informasi,
Komunikasi dan Industri Ke 8, Pekanbaru, 09 November 2016

Handono Mardiyanto.(2009). Intisari Manajemen Keuangan:Teori,soal dan jawaban.Jakarta: Grasido

m bdu ‘ Manajemen K u ng n” D -dasar Pembelanjaan Perusahaan, Manajemen


dan Analisis v ’ Penerbit BPEE-yogyakarta 2008

Johar Arifin Muhammad Syukuri,(2007) Studi Kelayakan bisnis, Penerbit PT Alex Media Komputindo
Kelompok Gramedia,Jakarta

Kasmir dan Jakfra. 2012. Studi ikelayakan bisnis (edisirevisi). Jakarta. Kencana

Kholik Mujayin Heri. 2007. Analisis Kelayakan Rencana Investasi Mesin Produksi Guna Memenuhi
Permintaan. Jurnal Teknik Industri Vol.8 No.1 Februari 2007 . 31-36

Putra Fidiandri Muhammad, Usman Ridwan, Rusmiland Rimsa. 2017. Analisis Kelayakan Investasi
Pembelian Mesin Filter Press Untuk Pengusangan Limbah Sludge. Jurnal String Vo.2 No.2
Desember 2017.

Rachadian, Agassi, Sutopo. 2013. Analisis Kelayakan Investasi Penambahan Mesin Frais Baru Pada
CV. XYZ. Jurnal J@ti UNDIP Vol.VIII No. 1 Januari 2013

Simamora, H. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis; Jilid Kedua, Cetakan
Pertama.Selemba Empat. Jakarta.

82
Jurnal EMOR Vol. 2, No 1, hal 70 – 83

Toto Prihadi. (2010). Analisis Kelayakan Investasi.Ppm Manajemen, Jakarta

Weygandt J Jerry, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 2007. Pengantar Akuntansi. EdisiTujuh .Buku
Satu .diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Wsailah, Rangga Handika, Penerbit : Salemba
Empat . Jakarta

83
Review Jurnal
Digital Budgeting

Nama : Marshanda Aulia Putri


NIM : 08211041
Kelas : Pembiayaan Pembangunan B

Nama Jurnal : IKRA-ITH TEKNOLOGI


Volume, No dan Halaman : Vol. 3, No. 3
Tahun : 2019
Penulis : Lilik Zulaihah, Mohammad Rachman, dan Akalily Mardhiya
Judul :

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI DENGAN METODE CAPITAL


BUDGETING (STUDI KASUS: PENDIRIAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR
GAS (SPBG) DI PONDOK LABU, JAKARTA SELATAN)

Abstrak
Biaya investasi pendirian SPBG menjadi masalah klasik yang semakin lama semakin
tinggi dan sensitif, apabila menggunakan dana pemerintah mengakibatkan biaya yang tinggi.
Dengan skema pembiayaan Build Operate Transfer (BOT), diharapkan sumber dana dari pihak
swasta dapat membantu proses pembangunan proyek infrastruktur guna menunjang kebijakan
dari bahan bakar minyak ke Gas. Pihak investor yang terlibat dalam skema pembiayaan BOT ini
dapat mengoptimalkan dana investasinya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
kelayakan berinvestasi dengan metode penganggaran modal . SPBG, menurut hasil dari analisis
di awal perencanaan dan pada saat sekarang.

Latar Belakang
Masalah biaya modal untuk pembangunan SPBG merupakan masalah yang relatif
meningkat dari waktu ke waktu karena terbatasnya penggunaan dana pemerintah membuat jalan
lain mahal untuk dirawat dan dibangun. Agar investor yang mengikuti skema pendanaan BOT ini
dapat mengoptimalkan dana investasinya, diperlukan adanya diskusi tentang kelayakan investasi
menggunakan teknik penganggaran modal yang diperlukan.
Investasi pembangunan SPBG menunjukkan karakteristik investasi infrastruktur yang
sangat kuat. Selain kekayaan alam, investasi SPBG dicirikan oleh persyaratan finansial yang
sangat tinggi yang harus disediakan sejak awal. Selama ini, profil risiko investasi selalu berubah
sesuai dengan siklus hidup proyek. Karena sifat dan karakteristiknya, baik negara maupun calon
pengusaha harus melakukan analisis kelayakan finansial secara menyeluruh, juga menyangkut
kepentingan yang berbeda. Dalam penelitian ini perhatian difokuskan pada penilaian terhadap
risiko kenaikan harga lahan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, masalah yang akan diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Apakah investasi kelayakan proyek pendirian SPBG menggunakan metode Capital
Budgeting layak dilakukan?
2. Bagaimanakah kelayakan investasi proyek pendirian SPBG pada masa sekarang dengan
menggunakan metode Capital Budgeting?

Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis kelayakan investasi proyek Pendirian SPBG pada saat perencanaan
dengan menggunakan metode Capital Budgeting
2. Untuk menganalisis kelayakan investasi proyek Pendirian SPBG pada masa sekarang
dengan menggunakan metode Capital Budgeting.

Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi langsung, dengan cara
mewawancarai pihak-pihak yang berkaitan dengan proyek Pendirian SPBG.
b. Data sekunder merupakan data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh
pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya seperti laporan keuangan/cash
flow, tingkat suku bunga BI rate, dll.

Metode
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada saat penelitian,
yaitu:
1. Penentuan topik penelitian, topik dalam penelitian ini adalah analisis investasi proyek
dengan metode Capital Budgeting untuk Menilai kelayakan investasi
2. Penentuan landasan teori, tahapan ini menjadi landasan teori yang berhubungan dengan
topik sebagai landasan dalam pelaksanaan penelitian. Landasan teori yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah Capital Budgeting.

Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam menilai keputusan investasi, yaitu:
a. Metode Payback Periode
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐸𝐴𝑇
Payback Period = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑥1Th
b. Metode Net Present Value
𝑛
𝐴𝑡
NPV = ∑ = (1+𝑟)𝑡
𝑡=0
c. Internal Rate Of Return
𝑛
𝐴𝑡
IRR = ∑ = [ (1+𝑟)𝑡 ] = 0
𝑖=0
d. Capital Budgeting
Menggambarkan keuntungan suatu rencana investasi aset tetap untuk dilakukan oleh
perusahaan, sehingga dapat dijadikan salah satu dasar bagi perusahaan dalam mengambil
keputusan untuk melakukan investasi dalam aset.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan perhitungan kebutuhan MRU per hari yang sudah dilakukan, dibutuhkan 10
MRU setiap harinya. Tetapi, dalam penelitian ini hanya menggunakan 5 mobil MRU. Penelitian
ini, menggunakan suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2019
berdasarkan awal perencanaan investasi pada proyek Pendirian SPBG. Berikut hasil perhitungan
menggunakan rumus yang telah ditentukan:

1. Perhitungan Capital Budgeting


Setelah dilakukan perhitungan, total investasi pada saat perencanaan proyek Pendirian
SPBG adalah sebesar Rp 16.982,600,000.
2. Perhitungan Beban Penyusutan
Setelah dilakukan perhitungan, nilai penyusutan per tahun sebesar Rp. 433,266,667
dimana nilai tersebut bernilai positif dan memperlihatkan pembangunan SPBG layak
secara investasi.
3. Perhitungan Laba Rugi
Setelah dilakukan perhitungan, nilai perhitungan laba rugi sebesar Rp. 6,052,756,937,
dimana nilai tersebut bernilai positif dan memperlihatkan pembangunan SPBG layak
secara investasi.
4. Perhitungan CashFlow
Setelah dilakukan perhitungan, nilai perhitungan cash flow sebesar Rp.
77,832,283,248.00, dimana nilai tersebut bernilai baik dan memperlihatkan pembangunan
SPBG layak secara investasi.
5. Perhitungan NPV
Setelah dilakukan perhitungan, nilai NPV sebesar Rp 37,395,209,689.58 dimana nilai
tersebut bernilai positif dan memperlihatkan pembangunan SPBG layak secara investasi.
6. Payback Period
Setelah dilakukan perhitungan, investasi pendirian SPBG di Pondok Labu, Jakarta
Selatan sangat menjanjikan karena lama pengembalian investasi dalam proyek ini adalah
selama 2 Tahun 223 hari.
7. Internal Rate of Return (IRR)
Setelah dilakukan perhitungan, hasil IRR sebesar i1+ {NPV1/(NPV1-NPV2)}x(i2- i1) =
38.98 dan lebih besar dari BI Rate yakni 6% maka proyek layak diterima pendirian SPBG
ini memberikan tingkat pengembalian diatas BI rate, dimana nilai tersebut membuat
proyek ini layak dilakukan secara finansial.
8. Perhitungan Profitability Index
Kas Masuk Rp. 77,832,283,248.00

Kas Keluar Rp. 16,982,600,000.00

Profitability Index 4.58


Hasil profitability index menunjukan hasil lebih dari 1 maka proyek dapat diterima.

Kesimpulan
Masalah yang sedang perusahaan hadapi terjadi dengan maksud mengurangi polusi
dengan rencana pendirian SPBG di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan. Rencana investasi aset
yang akan dilakukan melalui analisis capital budgeting. Teknik perhitungan dalam analisis
capital budgeting yang digunakan untuk menentukan diterima atau ditolaknya rencana investasi
agar dapat dilaksanakan, beberapa teknik dalam perhitungan Initial Cash Flow, Beban
Penyusutan, Proyeksi Laba Rugi, Cash Flow, Capital Budgeting, NPV, Payback Period,
Profitability Index, IRR. Dari perhitungan analisis kelayakan didapatkan hasil rencana pendirian
SPBG sangat layak untuk dilaksanakan karena dari hasil pengujian lama pengembalian investasi
dalam proyek ini adalah selama 2 Tahun 223 hari.

Lampiran

https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-teknologi/article/download/514/383
ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI DENGAN
METODE CAPITAL BUDGETING
STUDI KASUS: PENDIRIAN STASIUN PENDIRIAN BAHAN BAKAR GAS (SPBG) DI
PONDOK LABU, JAKARTA SELATAN

Lilik Zulaihah1, Mohammad Rachman Waluyo2, Akalily Mardhiyya3

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta


1,2,3

Alamat Lengkap institusi Penulis


E-mail : lilikzulaihah@yahoo.com1, aanvicenzo@gmail.com2,
akalilymardhiyya2@gmail.com3

ABSTRAK

Biaya investasi pendirian SPBG adalah masalah klasik yang semakin lama relatif semakin
tinggi dan senstif, apabila menggunakan dana pemerintah akan mengakibatkan biaya yang tinggi.
Pemerintah sebagai pemilik penyelenggara SPBG menyerahkan wewenangnya kepada Badan
Hukum Usaha Negara yaitu PT. Pertamina (Persero). Dengan skema pembiayaan Build Operate
Transfer (BOT), diharapkan sumber-sumber dana yang ada pada pihak swasta dapat membantu
proses pembangunan proyek infrastruktur guna menunjang kebijakan dari bahan bakar minyak ke
Gas. Pihak investor yang terlibat dalam skema pembiayaan BOT ini dapat mengoptimalkan dana
investasinya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan berinvestasi dengan
metode penganggaran modal (Capital Budgeting). Metode Capital Budgeting digunakan untuk
menentukan peningkatan nilai proyek, serta untuk menentukan kelayakan dari proyek pendirian
SPBG, menurut hasil dari analisis di awal perencanaan dan pada saat sekarang (kondisi riil). Dari
hasil analisis pada awal investasi di dapatkan nilai Intial Cash Flow sebesar 16.982,600.00; Beban
Penyusutan 433.266.667; Proyeksi Laba Rugi 6.052.756.937; Cash Flow 77.832.283.248; NVP
Rp. 37.395.209.689,58; Profitabiliy Index 4.58; Payback Period 2 tahun 223 hari; IRR 38.98%,
dengan kesimpulan investasi layak dilakukan.
Kata kunci : Pendirian SPBG, Investasi, Initial Cash Flow, Beban Penyusutan, Proyeksi Laba
Rugi, Cash Flow, Capital Budgeting, NPV, Payback Period, Profitability Index, IRR.

ABSTRACT

The investment cost of establishing a SPBG is a classic problem that is getting relatively high
and senstif over time, if using government funds will result in high costs. The government as the
owner of the SPBG organizer hands over its authority to the State Business Legal Entity, namely
PT. Pertamina (Persero). With the Build Operate Transfer (BOT) financing scheme, it is expected
that the sources of funds available to the private sector can assist the process of infrastructure project
development to support the policy from fuel oil to gas. Investors involved in this BOT financing
scheme can optimize their investment funds, so the purpose of this study is to analyze the feasibility
of investing with the Capital Budgeting method. The Capital Budgeting method is used to
determine the increase in the value of the project, as well as to determine the feasibility of the SPBG
establishment project, according to the results of the analysis at the beginning of planning and at
the present time (real conditions). From the results of the analysis at the beginning of the investment
we get a value of Intial Cash Flow of 16,982,600.00; Depreciation Expenses 433,266,667; Profit
and Loss Projection 6.052.756.937; Cash Flow 77,832,283,248; NVP Rp. 37,395,209,689,58;
Profitabiliy Index 4.58; Payback Period 2 years 223 days; IRR 38.98%, with the conclusion that
the investment is feasible.

JurnalIKRA-ITH
Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI
TEKNOLOGI Vol1 Bulan
Vol 3 No 3 No November
3 Bulan November
2019 2019 23
23
Keyword : SPBG establishment, Investment, Initial Cash Flow, Depreciation Expense, Profit
and Loss Projection, Cash Flow, Capital Budgeting, NPV, Payback Period, Profitability Index,
IRR.

1. PENDAHULUAN kelayakan dibutuhkan sejumlah data dan


asumsi yang memadai dan asumsi tentang
Salah satu kebijakan masalah lalu lintas harian rata-rata adalah salah
transportasi untuk mengatasi polusi di satunya. Dalam penulisan ini perhatian
wilayah perkotaan dan sekaligus difokuskan pada penilaian terhadap risiko
mendukung perkembangan daerah kenaikan harga lahan. Tujuan
sekitarnya adalah dengan konversi BBM dilakukannya penelitian ini adalah untuk
ke BBG. BBG adalah suatu jalan menganalisis kelayakan investasi proyek
alternatif untuk mengurangi polusi dan Pendirian SPBG pada saat perencanaan
ramah lingkungan. Masalah biaya dengan menggunakan metode Capital
investasi pendirian SPBG adalah masalah Budgeting serta menganalisis kelayakan
yang semakin lama relatif semakin tinggi, investasi proyek Pendirian SPBG pada
apabila menggunakan dana pemerintah masa sekarang dengan menggunakan
yang terbatas akan mengakibatkan biaya metode Capital Budgeting. Jika proyek
pemeliharaan dan pembangunan jalan dinyatakan tidak layak, maka akan
yang lain akan besar. Dengan skema dianalisis pada tahun ke berapa proyek
pembiayaan Build Operate Transfer akan dinyatakan layak.
(BOT), diharapkan sumber-sumber dana
yang ada pada pihak swasta dapat 2. METODOLOGI
membantu proses pembangunan proyek Setiap penelitian terdiri dari
SPBG ini. Agar pihak investor yang beberapa tahapan, yang mana setiap tahap
terlibat dalam skema pembiayaan BOT ini tersebut memiliki fungsi dan
dapat mengoptimalkan dana investasinya, kegunaannya masing-masing dimana
diperlukan pembahasan mengenai antara tahap yang satu dengan tahap yang
kelayakan berinvestasi dengan metode lainnya harus dikerjakan secara berurutan
penganggaran modal (capital badgeting). dan saling berhubungan serta tidak dapat
Investasi pendirian SPBG dipisahkan satu dengan yang lainnya.
memiliki karakteristik sebagai investasi Secara garis besar, tahapan yang
infrastruktur yang sangat kuat. Di dilakukan dalam penelitian ini dapat
samping memiliki aset yang bersifat dijelaskan pada Gambar 1.
mengendap (sunk), investasi SPBG
memiliki karakteristik kebutuhan
pendanaan yang sangat tinggi yang harus
disediakan di awal (high up-front capital
requirement). elama kurun waktu
tersebut profil risiko investasi senantiasa
berubah mengikuti siklus hidup proyek
(Andreas Wibowo, 2012). Karena sifat
dan karakteristiknya itulah baik
pemerintah maupun calon badan usaha
dituntut melakukan analisis kelayakan
finansial yang mendalam meski untuk
kepentingan berbeda. Dalam analisis

24 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 3 Bulan November 2019


melalui wawancara dengan
pihak-pihak yang berkaitan
dengan proyek Pendirian SPBG.
Data sekunder merupakan data
primer yang sudah diolah lebih
lanjut dan disajikan oleh pihak
pengumpul data primer atau
pihak lain misalnya seperti
laporan keuangan/cash flow,
tingkat suku bunga BI rate, dll.
Data ini digunakan utuk
mendukung informasi primer
yang diperoleh.

3. LANDASAN TEORI

Kebutuhan MRU
Berdasarkan penelitian sebelumnya
yang berjudul Analisis Effisiensi
Penggunaan Bahan Bakar Gas
Gambar 1. Bagan Alir Diagram Studi “Compressed Natural Gas” (CNG) Dan
Kelayakan Investasi Pendirian SPBG Perhitungan Portable (Mobile Refueling
Metode penelitian dalam tesis ini secara Unit) Untuk Sektor Angkutan Kota Di
sistematis adalah sebagai berikut: Pondok Labu Jakarta Selatan, didapatkan
1. Penentuan topik penelitian perhitungan konsumsi CNG melalui
Adapun topik dalam penelitian konversi BBM ke BBG dengan rumus
ini adalah analisis investasi sebagai berikut.
proyek dengan metode Capital 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐵𝐵𝐺 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 =
Budgeting untuk Menilai 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐵𝐵𝑀
kelayakan invetasi. 26968.45 𝑙𝑠𝑝/ℎ𝑎𝑟𝑖
= 19067.92 26968,45
2. Penentuan landasan teori
= 0,707045 MMSCFD
Dalam tahapan ini diuraikan 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐵𝐵𝐺 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 =
landasan teori yang berhubungan 0,707045 x 365 hari = 258,07159
dengan topik sebagai landasan MMSCF/tahun. SPBG MRU yang
dalam pelaksanaan penelitian. digunakan pada penelitian ini memiliki
Adapun landasan teori yang spesifikasi seperti yang tertera pada Tabel
berkaitan dengan penelitian ini 5.
adalah Capital Budgeting. No Deskripsi Jumlah
3. Pengumpulan data 1 Jumlah 16 unit
Jenis dan Sumber Data Tabung MRU
Data primer merupakan data yang 2 Volume tiap 61.5 Liter Setara
tabung Premium (lsp)
didapatkan dari sumber informasi
3 Volume MRU 984 Liter Setara
pertama yaitu individu atau Premium (lsp)
perorangan seperti hasil
wawancara yang dilakukan oleh Dari spesifikasi SPBG MRU maka
peneliti. Data ini diperoleh didapat perhitungan sebagai berikut.

Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 3 Bulan November 2019 25


Kebutuhan MRU = budgeting. Capital budgeting adalah
19067,9077 𝑙𝑠𝑝 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 keseluruhan proses perencanaan,
984 𝑙𝑠𝑝 pengumpulan, pengevaluasian,
= 19,38 𝑀𝑅𝑈 𝑝𝑒𝑟 2 ℎ𝑎𝑟𝑖 penyeleksian dan penentuan alternatif
= 10 𝑀𝑅𝑈 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 penanaman modal yang akan memberikan
penghasilan bagi perusahaan untuk
Asumsi waktu pengisian 8 menit per jangka waktu yang lebih dari setahun”.
unit kendaraan, maka didapat: Total Analisis capital budgeting
kendaraan x waktu = 908 angkot x 8 menit menggambarkan keuntungan suatu
= 7.264 menit rencana investasi asset tetap untuk
= 121 jam per dilakukan oleh perusahaan, sehingga
2 hari dapat dijadikan salah satu dasar bagi
= 60,53 perusahaan dalam mengambil keputusan
untuk melakukan investasi dalam asset.
Tabel Kebutuhan CNG Keseluruhan
Total angkot 1141 Unit Payback Period
keseluruhan angkot Periode “Payback” diartikan
1 Total angkot 908 Unit sebagai jumlah tahun yang dbutuhkan
aktif angkot (berapa lama) suatu investasi akan bisa
2 Total 19.067.92 Liter/hari kembali. Periode “payback”
Kebutuhan menunjukkan perbandingan antara “initial
BBM semua invesment” dengan aliran kas tahunan.
unit kendaraan
Oleh karena itu hasil perhitungannya
3 Konversi BBG 0,707045 mmscfd
jenis CNG
dinyatakan dalam satuan waktu yaitu
4 Total 19.067,92 lsp/hari tahun atau bulan. Dengan rumus umum
Kebutuhan sebagai berkut :
CNG Payback Period = Nilai Investasi /
Proceed
Tabel Kebutuhan MRU Net Present Value (NPV)
N Deskripsi Jumlah NPV merupakan selisih antara
o
pengeluaran dan pemasukan yang telah
1 Jam kerja per hari 15 jam 4 lokasi
didiskon dengan menggunakan social
2 Jumlah Tabung 16 unit
MRU opportunity cost of capital sebagai diskon
3 Volume tiap tabung 61.5 lsp faktor, atau dengan kata lain merupakan
4 Volume MRU 984 lsp arus kas yang diperkirakan pada masa
5 Kebutuhan Gas 19.067,92 yang akan dating yang didiskontokan
CNG lsp/hari pada saat ini. Untuk menghitung NPV
6 Kebutuhan MRU 10 unit diperlukan data tentang perkiraan biaya
Per Hari investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan
serta perkiraan manfaat/benefit dari
Capital Budgeting proyek yang direncanakan. Jadi
Perusahaan dalam melakukan perhitungan NPV mengandalkan pada
perencanaan investasi asset tetap teknik arus kas yang didiskontokan.
diperlukan suatu analisis dan perhitungan
yang matang. Proses perencanaan dan Internal Rate of Return (IRR)
pengambilan keputusan mengenai Metode ini untuk membuat
pengeluaran dana yang terkait dengan peringkat usulan investasi dengan
investasi asset tetap sering disebut menggunakan tingkat pengembalian atas
penganggaran modal atau capital investasi yang dihitung dengan mencari

26 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 3 Bulan November 2019


Nilai Sisa
tingkat diskonto yang menyamakan nilai Umur Harga Depresiasi Akumulasi Setelah 20
sekarang dari arus kas masuk proyek yang No Jenis Aktiva
1 Tanah
Aktiva Perolehan
0 12,000,000,000
pertahun
-
Depresiasi
-
Tahun
12,000,000,000
diharapkan terhadap nilai sekarang biaya 2 Bangunan 20 3,000,000,000 150,000,000 3,000,000,000 -
Peralatan
proyek atau sama dengan tingkat diskonto Operasional
1 ATG 5 145,000,000 29,000,000 580,000,000 -
yang membuat NPV sama dengan nol. Tangki
2 pendam 30 300,000,000 10,000,000 200,000,000 -
3 Dispenser 5 810,000,000 162,000,000 3,240,000,000 -
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4 Genzet
Tabung
5 20,000,000 4,000,000 80,000,000 -

Berdasarkan perhitungan kebutuhan 5 pemadam


6 Sumur bor
5
5
28,000,000
7,000,000
5,600,000
1,400,000
112,000,000
28,000,000
-
-
MRU per hari yang sudah dilakukan, 7 Pompa air 5 4,000,000 800,000 16,000,000 -
8 Biaya PLN 20 28,000,000 1,400,000 28,000,000 -
dibutuhkan 10 MRU per harinya. Akan 9 Instalasi Listrik 20 120,000,000 6,000,000 120,000,000 -
Peralatan
tetapi, dalam penelitian ini hanya kantor
menggunakan 5 mobil MRU. Masing- 1 Brankas
2 Furniture
5
3
20,000,000
5,000,000
4,000,000
1,666,667
80,000,000
33,333,333
-
-
masing MRU melakukan routing 2 kali 3 Komputer 3 10,000,000 3,333,333 66,666,667 -
4 CCTV 3 15,000,000 5,000,000 100,000,000 -
dalam sehari sehingga dapat memenuhi 5 AC 5 4,000,000 800,000 16,000,000 -
Seragam, topi, 16,600,000 16,600,000 332,000,000 -
kebutuhan MRU per hari. 3 mobil MRU 6 sepatu 1
Biaya
digunakan sebagai jalur pengisian CNG, Organisasi
sedangkan 2 mobil MRU standbye untuk 1 Izin Pemda
2 Izin Pertamina
5
30
100,000,000
350,000,000
20,000,000
11,666,667
400,000,000
233,333,333
-
-
menggantikan MRU yang CNG nya
sudah habis.
• BI Rate
Sumber : Data Diolah, 2019
BI rate merupakan suku bunga
dengan tenor satu bulan yang Total investasi pada saat
diumumkan oleh Bank Indonesia perencanaan proyek Pendirian SPBG
secara periodik yang berfungsi adalah sebesar Rp 16.982,600,000.
sebagai sinyal kebijakan moneter.
Perhitungan Beban Penyusutan
Secara sederhana, BI rate
Beban penyusutan adalah pengakuan
merupakan indikasi level suku atas penggunaan manfaat potensial dari
bunga jangka pendek yang suatu aktiva. Sifat beban penyusutan
diinginkan Bank Indonesia dalam secara konsep tidak berbeda dengan
upaya mencapai target inflasi. beban yang mengakui pemanfaatan atas
Didalam penelitian ini, premi asuransi ataupun sewa yang dibayar
digunakan suku bunga yang dimuka selama periode berjalan. Beban
penyusutan merupakan beban yang tidak
dikeluarkan oleh Bank Indonesia
memerlukan pengeluaran uang kas
pada tahun 2019 berdasaarkan (noncash outlay expence). Alokasi harga
awal perencanaan investasi pada perolehan aktiva tetap dilakukan dengan
proyek Pendirian SPBG. cara mendebet akun beban penyusutan
dan mengkredit akun akumulasi
penyusutan. Akun beban penyusutan akan
Perhitungan Capital Budgeting tampak dalam laporan laba rugi,
Rincian biaya investasi untuk sedangkan akun akumulasi penyusutan
membangun SPBG dapat dilihat pada akan terlihat dalam neraca.
Tabel 1:

Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 3 Bulan November 2019 27


Berdasarkan Tabel diatas dapat Perhitungan Cashflow
diketahui nilai penyusutan pertahun
Tahun EAT Beban penyusutan Proceeds
sebesar Rp. 433,266,667 dimana nilai 1 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
tersebut bernilai positif dan 2 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
3 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
memperlihatkan pembangunan SPBG 4 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
layak secara investasi. 5 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
6 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
7 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
8 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
Perhitungan Laba Rugi 9 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
10 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
11 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
12 Rp 6,052,756,937.33 Rp 433,266,666.67 Rp 6,486,023,604.00
Total Proceeds Cash Flow Rp 77,832,283,248.00

Berdasarkan Tabel diatas dapat


diketahui nilai perhitungan cash flow
sebesar Rp. 77,832,283,248.00, dimana
nilai tersebut bernilai baik dan
memperlihatkan pembangunan SPBG
layak secara investasi.

Perhitungan NPV
Perhitungan NPV dimulai pada
menghitung jumlah cash flow discounted
yang terdiri atas net income dan biaya
tahunan, kemudian mengurangi jumlah
cash flow tersebut dengan initial
investment Selanjutnya hasil perhitungan
NPV dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini :

Beban DF (Bi Present Value of


Tahun EAT penyusutan Proceeds rate 6%) Proceeds Cash Flow

1 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.943396 6,118,890,192.45

2 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.889996 5,772,537,917.41

3 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.839619 5,445,790,488.12

4 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.792094 5,137,538,196.34

5 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.747258 4,846,734,147.49


Berdasarkan Tabel diatas dapat
6 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.704961 4,572,390,705.18
diketahui nilai perhitungan laba rugi 7 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.665057 4,313,576,136.96
sebesar Rp. 6,052,756,937, dimana nilai 8 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.627412 4,069,411,449.96

tersebut bernilai positif dan 9 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.591898 3,839,067,405.63

memperlihatkan pembangunan SPBG 10 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.558395 3,621,761,703.42

layak secara investasi. 11 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.526788 3,416,756,323.98

12 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.496969 3,223,355,022.63


PRESENT VALUE 54,377,809,689.58
Penjualan (pertahun) Rp 77,220,000,000 COST OF CAPITAL (16,982,600,000.00)
NPV 37,395,209,689.58
Harga Pokok Penjualan (Pertahun) Rp 70,200,000,000
Laba Kotor (Pertahun) Rp 7,020,000,000

Biaya operasional perbulan


Gaji operator Rp 9,500,000 Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui
Gaji manajer Rp 22,148,033
Listrik Rp 6,000,000 nilai NPV sebesar Rp 37,395,209,689.58
Telepon Rp 1,000,000
Jumlah biaya operasional perbulan Rp 38,648,033
dimana nilai tersebut bernilai positif dan
Jumlah biaya operasional pertahun Rp 463,776,396 memperlihatkan pembangunan SPBG
Laba operasional Rp 6,556,223,604
Beban penyusutan Rp 433,266,667 layak secara investasi.
EBT Rp 6,122,956,937
Total Pph Rp 70,200,000
EAT Rp 6,052,756,937

28 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 3 Bulan November 2019


Payback Period (PP) Tahun EAT
Beban
penyusutan Proceeds
DF (rate
40%)
Present Value of
Proceeds Cash Flow

Payback period digunakan untuk Rp


1 6,052,756,937.33
Rp
433,266,666.67
Rp
6,486,023,604.00 0.714286
Rp
4,632,874,002.86
Rp Rp Rp Rp
melihat jangka waktu pengembalian 2 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.510204 3,309,195,716.33
Rp Rp Rp Rp
investasi melalui jumlah cash flow yang 3 6,052,756,937.33
Rp
433,266,666.67
Rp
6,486,023,604.00 0.364431
Rp
2,363,711,225.95
Rp
dihasilkan dari setiap tahun. Di bawah ini 4 6,052,756,937.33
Rp
433,266,666.67
Rp
6,486,023,604.00 0.260308
Rp
1,688,365,161.39
Rp
adalah perhitungan payback period: 5 6,052,756,937.33
Rp
433,266,666.67
Rp
6,486,023,604.00 0.185934
Rp
1,205,975,115.28
Rp
6 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.13281 861,410,796.63
Rp Rp Rp Rp
7 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.094865 615,293,426.16
Tahun Keterangan Rp Rp Rp Rp
8 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.06776 439,495,304.40
Initial Cash Flow 16,982,600,000.00 Rp Rp Rp Rp
9 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.0484 313,925,217.43
1 Proceeds Cash Flow 6,486,023,604.00 Rp Rp Rp Rp
10 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.034572 224,232,298.16
10,496,576,396.00 Rp Rp Rp Rp
11 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.024694 160,165,927.26
2 Proceeds Cash Flow 6,486,023,604.00 Rp Rp Rp Rp
12 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.017639 114,404,233.76
4,010,552,792.00 Rp
PRESENT VALUE 15,929,048,425.61
Rp
COST OF CAPITAL (16,982,600,000.00)
4,010,552,792.00 222.60 Rp
NPV 2 (1,053,551,574.39)
6,486,023,604.00
Tahun ketiga 222.60
atau 223 hari
Dari perhitungan diatas
menunjukan bahwa perhitungan IRR
sebesar i1+ {NPV1/(NPV1-NPV2)}x(i2-
Berdasarkan Tabel diatas dapat
i1) = 38.98 dan lebih besar dari BI Rate
diketahui investasi pendirian SPBG di
yakni 6% maka proyek layak diterima
Pondok Labu, Jakarta Selatan sangat
pendirian SPBG ini memberikan tingkat
menjanjikan karena lama pengembalian
pengembalian diatas BI rate, dimana nilai
investasi dalam proyek ini adalah selama
tersebut membuat proyek ini layak
2 Tahun 223 hari.
dilakukan secara finansial.
Internal Rate of Return (IRR)
Perhitungan Profitability Index
IRR digunakan untuk
memperkirakan minimum expected rate
of return dari suatu proyek. Proyek akan
dinilai layak apabila nilai IRR lebih besar
daripada cost of capitalnya dalam
penulisan ini yang digunakan adalah nilai Dikarenakan hasil profitability index
dari BI rate. menunjukan hasil lebih dari 1 maka
proyek dapat diterima.
Beban DF Present Value of
Tahun EAT penyusutan Proceeds (rate 6%) Proceeds Cash Flow

1 6,052,756,937.33
Rp
433,266,666.67
Rp
6,486,023,604.00
Rp
0.943396 6,118,890,192.45 5. KESIMPULAN
Rp Rp Rp
2 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.889996 5,772,537,917.41 Penelitian ini dilakukan untuk
Rp Rp Rp
3 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.839619 5,445,790,488.12 merancang kelayakan analisa pendirian
Rp Rp Rp
4 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.792094 5,137,538,196.34 SPBG. Permasalahan yang dihadapi
Rp Rp Rp Rp
5 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.747258 4,846,734,147.49 perusahaan adalah terjadi untuk
Rp Rp Rp Rp
6 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.704961 4,572,390,705.18 mengurangi polusi dengan cara pendirian
Rp Rp Rp Rp
7 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.665057 4,313,576,136.96 SPBG didaerah Pondok Labu, Jakarta
Rp Rp Rp Rp
8 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.627412 4,069,411,449.96 Selatan. Rencana investasi asset tetap
Rp Rp Rp Rp
9 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.591898 3,839,067,405.63 yang akan dilaksanakan melalui analisis
Rp Rp Rp Rp
10 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.558395 3,621,761,703.42 capital budgeting. Teknik perhitungan
Rp Rp Rp Rp
11 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.526788 3,416,756,323.98 dalam analisis capital budgeting yang
Rp Rp Rp Rp
12 6,052,756,937.33 433,266,666.67 6,486,023,604.00 0.496969 3,223,355,022.63 digunakan untuk menentukan diterima
Rp
PRESENT VALUE 54,377,809,689.58 atau ditolaknya rencana investasi agar
Rp
(16,982,600,000.00 dapat dilaksanakan, beberapa teknik
COST OF CAPITAL )
Rp dalam perhitungan Initial Cash Flow,
NPV 1 37,395,209,689.58

Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 3 Bulan November 2019 29


Beban Penyusutan, Proyeksi Laba Rugi,
Cash Flow, Capital Budgeting, NPV,
Payback Period, Profitability Index, IRR.
Dari analisis kelayakan didapat
bahwasanya rencana pendirian SPBG
sangat layak untuk dilaksanakan karena
dari hasil pengujian lama pengembalian
investasi dalam proyek ini adalah selama
2 Tahun 223 hari.

DAFTAR PUSTAKA

Pamela P. Peterson and Frank J. Fabozzi.


(2002). " Capital Budgeting ".
243 pages (ISBN: 0-471-7196-1).
Arde Nugroho Kristianto. (2010). “Studi
Kelayakan Investasi Pembangkit
Listrik Tenaga
Wibowo, Andreas. (2012). “Inflasi dalam
Analisis Finansial Investasi Jalan
Tol: Perlakuan dan Pengaruhnya
bagi Badan Usaha dan
Pemerintah”. Jurnal Teoritis dan
Terapan Bidang Rekayasa Sipil,
Vol. 19, No. 1.
Ahmad Subagyo. (2007). Studi
Kelayakan Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Emmelia, Moch. Dzulkirom & Rahayu
Mangesti, 2016. Analisis Capital
Budgeting Sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan
Investasi Aktiva Tetap (Studi
Kasus Pada PT,Blue Sky Travel
Surabaya)”. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) |Vol.30 No.1

30 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 3 Bulan November 2019

Anda mungkin juga menyukai