Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN

JURNAL CAPITAL BUGDETING

RAHMAD SEPTIANO
22101429
MANAJEMEN ( II )
-
-
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah
Depok
2023
PENDAHULUAN

Keputusan investasi adalah salah satu tugas manajer keuangan dalam mengalokasikan dana
perusahaan. Investasi merupakan penanaman modal baik dalam aset tetap ataupun aset tidak tetap guna
untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Sebelum menentukan rencana investasi
diterima atau ditolak, manajer keuangan memerlukan analisis untuk menilai investasi tersebut. Investasi
Aset tetap sangatlah penting dan diperlukan bagi perusahaan barang ataupun jasa. Aset tetap merupakan
modal utama dalam pendirian sebuah perusahaan. Aset tetap perusahaan dapat digunakan untuk keperluan
produksi perusahaan guna meningkatkan aktivitas produksi perusahaan.

Pada perusahaan yang berproduksi barang, aset tetap merupakan mesin-mesin yang digunakan
dalam proses produksi sehari-hari. Untuk perusahaan jasa, asset tetap dapat berupa alat untuk membantu
proses produksi. Aset tetap lainnya yang dimiliki perusahaan dapat berupa gedung, kendaraan dan sarana
penujang lainnya. Seiring bertambahnya waktu, aset tetap akan mengalami kerusakan yang tidak dapat
digunakan secara maksimal. Hal ini akan mengakibatkan proses produksi tidak maksimal dan
mengganggu proses produksi perusahaan. Oleh karena itu, aset tetap membutuhkan pemeliharaan,
perbaikan, penggantian ataupun penambahan aset tetap. Perusahaan akan mengeluarkan dana yang cukup
besar untuk pengadaan aset tetap perusahaan.

Dana yang cukup besar untuk pengadaan aset tetap yang dikeluarkanperusahaan merupakan dana
yang jangka waktu pengembalian modalnya tidak pasti, maka dari itu perusahaan harus memperhitungkan
secara cermat dan tepat untuk menginvestasikan dananya untuk aset tetap perusahaan. Pengadaan aset
tetap perusahaan dapat dilakukan dengan cara melakukan perbaikan aset tetap perusahaan, melakukan
penggantian aset-aset perusahaan atau dapat dengan menambah aset tetap perusahaan seperti menambah
komponen-komponen mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi.Sebelum melakukan pengadaan aset
tetap , perusahaan memerlukan perencanaan anggaran modal atau disebut juga “Capital Budgeting” yang
berfungsi sebagai penilaian rencana investasi yang akan direncanakan. Dengan pembuatan perencanaan
anggaran modal ini, diharapkan manajer perusahaan dapat mempertimbangkan keputusan investasi yaitu
menerima atau menolak investasi yang direncanakan. Dilihat dari penelitia terdahulu capitalbudgeting
dilakukan dengan melakukan beberapa teknik penilaian sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan
akan menerima atau menolak rencana investasi. Pengambilan keputusan dapat dilihat dari rata-rata
pengembalian settelah pajak (averagerateofreturn/ARR), perhitungan jangka waktu pengembalian
(payback periode/PP), net presentvalue (NPV), dan internal rate of return (IRR). Dengan adanya teknik
capital budgeting ini diharapkan manajer keuangan dapatmenentukan keputusan akan investasi yang
direncanakan untuk keberlangsungan perusahaan di waktu yang akan datang.

I. Capital Budgeting ( by : Dipta Ardhi & Rohmat Hidayatullah dari ITSN )

Proses pengambilan keputusan investasi modal sering disebut sebagai penganggaran modal
(Capital Budgeting). Untuk mengetahui pengertian capital budgeting secara jelas, beberapa ahli

mendefinisikan capital budgeting dengan berbagai macam versi. Menurut Syamsuddin (2009), capital
budgeting merupakan keseluruhan proses pengumpulan, pengevaluasian, penyeleksian dan penentuan
alternative penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu
yang lebih dari setahun (capital expenditure). Menurut Horne (2008), ada 4 alternatif metode yang
digunakan untuk menilai suatu proyek dalam capital budgeting, yaitu:

1. Payback Period (PP)

Merupakan perhitungan atau penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup initial

investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan oleh proyek tersebut.

Payback period dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

𝑃𝑃 = 𝑎 + (𝑏−𝑐 𝑑 )

Dimana:

a = tahun terakhir saat jumlah kumulatif kas sebelum mencapai nilai investasi awal

b = nilai investasi awal

c = jumlah kumulatif kas pada tahun

ke-“a” sebelum mencapai nilai investasi awal

d = jumlah cashflow di tahun pertama setelah jumlah kumulatif kas melebihi nilai investasi

2. Internal Rate of Return (IRR)

Sebagai tingkat discount atau bungayang akan menyamakan present value cash inflow dengan
jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai. Pada umumnya, perhitungan IRR dilakukan
dengan cara trial & error dengan menggunakan table present value sampai mendapatkan nilai discount
yang akan membuat NPV sama dengan nol.
Dalam hal ini, suatu investasi akan disetujui jika nilai IRR investasi tersebut lebih besar atau

sama dengan nilai Cost of Capital atau biaya modalnya. Sebaliknya, jika nilai IRR investasi lebih kecil
dari nilai modalnya, maka investasi tersebut tidak layak disetujui.

3. Net Present Value (NPV)

Adalah salah satu dari teknik capital budgeting yang mempertimbangkan nilai waktu/uang yang
paling banyak digunakan, dan merupakan selisih antara cash inflow yang didiskonto pada tingkat bunga
minimum atau cost of capital dikurangi dengan nilai investasi. Investasi dapat diterima jika nilai NPV
bersifat positif dan sebaliknya. NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑁𝑃𝑉 = 𝑃𝑉 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑜𝑤 − 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡

4. Profitability Index

Profitability Index juga sering disebut dengan istilah Benefit Cost Ratio (B/C Ratio). Pendekatan
ini mirip dengan metode NPV. Pada metode NPV, digunakan untuk menghitung berapa jumlah kelebihan
nilai present value cash inflow dibandingkan dengan nilai initial investment, sedangkan profitability index
mengukur present value untuk setiap jumlah uang yang diinvestasikan. Selama hasil perhitungan
Profitability index ≥1, maka usulan investasi dapat diterima,tapi jika sebaliknya maka usulan proyek
harus ditolak. Profitability index dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑃𝐼 = 𝑃𝑉 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑜𝑤

𝑃𝑉 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡

II. Capital Budgeting ( By : Wahyu Susanti, dkk dari UnBra )

“Capital Budgeting adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan


mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu
satu tahun (capital expenditure)” (Syamsuddin, 2009:412-413). Pengeluaran ini termasuk
untuk pembelian aset tetap (plant investment), yaitu tanah, bangunan-bangunan, mesin-mesin,
dan pengeluaran dana untuk proyek advertensi jangka panjang, penelitian dan
pengembangan. Berdasarkanpendapat tersebut capital budgeting dapat diartikan sebagai
keputusan investasi jangka panjang yang memerlukan pengevaluasian, penyeleksian dan
pengujian karena menyangkut pengeluaran modal besar.
 Teknik-teknik dalam capital budgeting
Teknik-teknik yang digunakan penilaian kelayakan investasi ini disebut dengan
teknik capital budgeting, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Metode Average rate of return (ARR)
Average rate of return merupakan metode yang menghitung tingkat keuntungan rata-rata
menurut akuntansi yang diperoleh dari suatu investasi. Apabila hasilnya lebih besar dari
keuntungan yang disyaratkan maka proyek diterima dan sebaliknya apabila lebih kecil dari
keuntungan yang disyaratkan maka proyek ditolak.
ARR= Averageearningaftertax
Average investment

b. Metode Payback
Metode Payback Period adalah perhitunganatau penentuan jangka waktu yang
dibutuhkan untuk menutup initial investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash
inflow yang dihasilkan oleh proyek tersebut Metode inidipergunakan untuk mengetahui
berapa lama initial investment akan kembali. Apabila waktu yang diperlukan lebih pendek
atau sama dengan yang disyaratkan, maka proyek dapat diterima. Hal ini dikarenakan
semakin cepat waktu pengembalian maka akan semakin kecil resikonya, sebaliknya apabila
lebih panjang dari yang disyaratkan maka proyek ditolak. Perhitungan Payback Period untuk
suatu proyek yang mempunyai pola cash inflow yang sama dari tahun ke tahun dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Initial investment
Payback Periode =
Cash inflow

Untuk payback period yang memiliki cash inflow yang setiap tahunnya tidak sama, dapat
dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:
Payback period= t b+c
d-c

t: tahun terakhir dimana jumlah cashinflow


belum menutup initial investment.
b: initial investment
c: kumulatif cash inflow pada tahunke t
d:jumlah kumulatif cash inflow pada tahun t + 1
c. Metode Net Present Value (NPV)
Net present value (NPV) suatu proyek adalah selisih dari present value of proceeds
dengan PV of initial investment selama umur ekonomisnya berada pada discount rate
tertentu. Discount rate yang digunakan untuk menghitung NPV ini adalah cost of capital
(minimum required rate of return) Net Present Value adalah satu-satunya dari teknik capital
budgeting yang mempertimbangkan nilai waktu/uang yang paling banyak digunakan.
Perhitungan NPV dilakukan seebagai berikut:
Net Present Value = present cash inflow - present value investment
Keputusan tentang suatu proyek dapatditerima atau diltolak sangat tergantung pada
hasil perhitungan net present value ini, apabilanilainya lebih atau sama dengan nol maka
diterima, tetapi apabila nilainya lebih kecil dari nol maka usulan proyek ditolak.
d. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) didefinisikansebagai tingkat bunga atau discount yang
akan menyamakan present value cash inflow dengan jumlah initial investment dari proyek
yang sedang dinilai. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat discount yang akan menyebabkan
NPV sama dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat discount tersebut akan
sama dengan initial investment. Kriteria penerimaan atau penolakan suatu usulan proyek
ditentukan sebagai berikut, usulan proyek investasi akan diterima apabila:IRR >cost of
capital dan akan ditolak apabila IRR <cost of capital.
Perhitungan harus dilakukan secara “trial and error” (coba – coba sampai pada akhirnya
diperoleh tingkat discount yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol.

e. Metode Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

Metode (B/C Ratio) disebut juga dengan istilah “profitability index”, Pendekatan ini
hampir sama dengan metode NPV hanya saja (B/C Ratio) mengukur present value untuk
setiap rupiah yang diinvestasikan.

III. Capital Bugdeting ( By : Moh. Reza palevi dari UIN Malang )

Menurut Francis J. Clauss (2010), capital budgeting merupakan suatu metode yang
digunakan untuk menganalisis ( mengidentifikasi dan memilih ) kelayakan suatu proyek/jenis
investasi dalam jangka panjang yang akan dilakukan oleh perusahaan dan diharapkan untuk
menghasilkan benefit lebih dari satu tahun. Keputusan capital budgeting melibatkan
penggunaan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk suatu komitmen dalam jangka
panjang. Ketika keputusan tersebut akan dilaksanakan maka perusahaan tersebut harus dapat
menetapkan kondisi sekarang dan kemungkinan pengeluaran dana di masa depan. Capital
Budgeting dibagi dalam empat tahapan yaitu project definition & cash flow estimation,
project analysis & project selecgtioon, project implementation, project review.
Capital budgeting memainkan suatu peranan penting dalam menentukan pakah suatu
perusahaan akan meraih sukses atau tidak. Komitmen terhadap dana yang dikeluarkan pada
suatu investasi sangat besar dan bahkan tidak dapat diubah. Meskipun ada beberapa
keputusan capital budgeting yang rutin dan tidak mengubah risiko yang diahadapi oleh
perusahaan, tetapi ada pula beberapa keputusan capital budgeting yang cukup berpengaruh
pada posisi pasar di masa depan. Keputusan investasi yang dilakukan dengan perhitungan
capital budgeting melibatkan alokasi dana yang besar dan periode waktu yang panjang.
Capital budgeting melibatkan alokasi dana atas waktu yang bertujuan untuk memaksimalkan
market value dari common stock perusahaan, atau dengan kata lain adalah meningkatkan
kesejahteraan pemegang saham.
Tujuan unuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham kemudian
diterjemahkan menjadi prinsip capital budgeting sebagai berikut:
a. Pilih investasi-investasi yang serupa dan memiliki ketersediaan informasi
yang serupa.
b. Ambil seluruh investasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang
saham.
c. Tolak seluruh investasi yang dapat menurunkan kesejahteraan pemegang
saham

Anda mungkin juga menyukai