Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI MANAJEMEN

CAPITAL DECISION INVESTMENT


SAP 12

OLEH KELOMPOK 7:

Nama NIM No. Absen

Ni Nyoman Widiasih 1781621004 04

Ni Komang Trie Julianti Dewi 1781621006 06

Ervin Saputra 1781621012 12

Ni Luh Putu Nuarsih 1781621015 15

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018

0
1. KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penyusunan tujuan dan
prioritas, mengatur pembiayaan, dan menggunakan kriteria tertentu untuk memilih aset jangka
panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan jumlah sumber daya yang besar pada
risiko jangka panjang dan sekaligus mempengaruhi masa depan pengembangan perusahaan,maka
keputusan investasi modal termasuk keputusan yang paling penting yang dibuat oleh para
manajer. Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas, yang harus digunakan untuk
mempertahankan atau meningkatkan profitabilitas jangka panjang. Keputusan investasi modal
yang lemah akan menyebabkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya.
Ada dua jenis proyek investasi modal yaitu independen dan saling eksklusif.
a) Proyek Independen merupakan proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
memengaruhi arus kas proyek lainnya. Contoh: keputusan Astra Internasional untuk
membangun pabrik baru Toyota tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk
membangun pabrik Daihatsu.
b) Proyek Saling Eksklusif merupakan proyek yang jika diterima akan menghalangi
penerimaan semua alternatif proyek lainnya. Contoh: keputusan untuk meneruskan
penggunaan mesin manual atau menggantikannya dengan mesin yang terotomatisasi.
Untuk membuat keputusan investasi modal, para manajer harus mengestimasikan
kuantitas dan waktu dari aliran kas, menilai risiko dari investasi dan mempertimbangkan dampak
proyek tersebut terhadap keuntungan perusahaan.
Manajer harus menentukan tujuan dan prioritas untuk investasi modal. Manajer juga
harus mengidentifikasi kriteria dasar untuk menerima atau menolak investasi yang diusulkan.
Secara garis besar kita akan mempelajari empat metode dasar yang dapat menjadi acuan bagi
manajer untuk menerima atau menolak investasi potensial. Metode tersebut termasuk di
dalamnya pendekatan nondiscounting dan discounting.

2. MODEL NON DISKONTO (NONDISCOUNTING METHODS)


Dalam memutuskan apakah akan menerima atau menolak proyek yang diusulkan,
manajer membuat keputusan investasi modal dengan menggunakan model formal. Dimana
model keputusan tersebut diklasifikasikan sebagai nondiskonto dan diskonto, bergantung pada

1
apakah model tersebut akan menjawab pertanyaan tentang nilai waktu dari uang. Terdapat dua
model dalam model nondiskonto yaitu:

a. Periode Pengembalian (Payback Period)


Payback Period merupakan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk memperoleh
investasi awalnya kembali. Apabila jumlah arus kas dari sebuah proyek diasumsikan tetap, maka
periode pengembalian dapat dihitung dengan membagi nilai investasi awal dengan arus kas
tahunan yang dihasilkan proyek tersebut.

Namun apabila jumlah arus kas diasumsikan tidak tetap, maka periode pengembalian dihitung
dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali.
Kelebihan metode periode kembalian investasi:
1) Mengontrol resiko yang terkait pada ketidakpastian arus kas masa mendatang
2) Meminimalkan dampak dari suatu investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan
3) Mengontrol resiko keuangan mengontrol dampak dari suatu investasi terhadap ukuran
kemampuan perusahaan
Namun, penggunaan payback periods kurang dapat dipertahankan karena ukuran ini memiliki dua
kelemahan utama, yaitu;
1) Mengabaikan kinerja investasi yang melewati periode pengembalian
2) Mengabaikan nilai waktu uang.

b. Tingkat Pengembalian Akuntansi (Accounting Rate of Return)


Tingkat Pengembalian Akuntansi ini mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam
kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Tingkat pengembalian akuntansi dihitung dengan
membagi laba rata-rata dan investasi awal atau investasi rata-rata.
Tingkat pengembalian akuntansi ini bisa dikatakan tidak seperti periode pengembalian,
karena tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek namun masih
mengabaikan nilai waktu dari uang. Selain itu, tingkat pengembalian akuntansi ini berguna
meyakinkan rasio akuntansi tertentu tidak terpengaruh (terutama rasio akuntansi yang dapat
dipantau untuk memastikan ketaatan perjanjian utang).

2
Keuntungan:
1) Ukuran jelas untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak merugikan
terhadap pendapatan bersih perusahaan
2) Kepastian dampak menguntungkan terhadap pendapatan sehingga bonus dapat meningkat
Kerugian:
1) Mengabaikan nilai waktu dari nilai uang

MODEL DISKONTO
Model Diskonto tidak mengabaikan nilai waktu dari uang, sehingga memasukkan konsep
diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar.

3. METODE NILAI SEKARANG BERSIH / NET PRESENT VALUE (NPV)


Metode ini digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu investasi. Nilai NPV yang
bernilai positif (lebih besar dari 0), menandakan bahwa investasi tersebut dapat diterima.
Dengan metode NPV, penilaian sebuah usulan investasi dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
1) Seluruh arus kas masuk yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi dinilai tunaikan.
2) Seluruh arus kas keluar selama umur proyek juga dinilaitunaikan.
3) Nilai tunai arus kas masuk dijumlahkan dan nilai tunai arus kas keluar juga dijumlahkan.
Bandingkan nilai uang tunai arus kas masuk dan jumlah nilai tunai arus kas keluar.Selisih
antara kedua angka disebut dengan net present value. Angka ini digunakan untuk membuat
keputusan menerima atau menolak sebuah usulan investasi. Mengapa analisis menekankan pada
arus kas?
Alasan utamanya adalah bahwa laba akuntansi dihitung berdasarkan konsep akrual yang
mengabaikan timing arus masuk dan arus keluar kas. Meskipun informasi laba bersih sangat
bermanfaat bagi keperluan lain, namun informasi laba bersih tidak digunakan dalam analisis
pendiskontoan arus kas. Dengan demikian, manajer dapat mengabaikan informasi laba bersih
dan lebih berkonsetrasi pada upaya mengidentifikasi arus kas yang berhubungan dengan sebuah
proyek investasi.

3
Rumus untuk menghitung NPV adalah :
NPV = [(∑ CFt / (1+i)t] – I
= [ ∑ CFtdft] - I
= P-I

Dimana:
I = nilai sekarang dari biaya proyek,
CFt = arus kas masuk yang diterima dalam periode t, dengan t=1…n,
N =umur manfaat proyek,
i =tingkat pengembalian yang diminta,
t =periode waktu,
P =nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan,
dft =1/(1+i)t, faktor diskonto

Jika NPV >0,berarti hasil investasi > tingkat pengembalian. ada peningkatan kekayaan.
(diterima)
Jika NPV = 0,berarti hasil investasi = tingkat pengembalian yang diminta. (boleh diterima
atau ditolak)
Jika NPV <0,berarti hasil investasi < tingkat pengembalian yang diminta. (ditolak)

4. Tingkat Pengembalian Internal / Internal Rate of Return (IRR)


IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama
dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menentukan IRR proyek.
I - ∑ CFt / ( 1 + I )t
Di mana t = 1 …n
Sisi kanan persamaan di atas merupakan nilai sekarang dari arus kas masa depan dan sisi
kirinya merupakan investasi. I, CFt, dan t diketahui. Jadi IRR dapat diketahui dengan
menggunakan cara coba-coba. IRR dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang diminta
perusahaan. Jika IRR lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diminta, maka proyek

4
tersebut dapat diterima. Jika IRR sama dengan tingkat pengembalian yang diminta, proyek dapat
diterima. Jika IRR sama dengan tingkat pengembalian yang diminta, proyek dapat diterima atau
ditolak. Jika IRR lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diminta, maka proyek ditolak.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik invetasi modal yang paling banyak digunakan
dikarenakan konsep tingkat pengembaliannya.

5. NPV VS IRR: MUTUALLY EXCLUSIVE PROJECTS


NPV dan IRR memiliki metode yang berbeda dalam membantu para manajer membuat
suatu keputusan investasi yang terbaik. Namun baik NPV maupun IRR mampu menghasilkan
sebuah keputusan yang sama bagi suatu proyek independen. Hal tersebut dibuktikan dengan
apabila nilai NPV lebih besar dari nol dan IRR juga lebih besar dari tingkat imbal hasil yang
diminta, maka kedua model tersebut menghasilkan keputusan yang sama-sama tepat. Namun
apabila kedua metode tersebut digunakan dalam sebuah proyek yang saling bersaing, maka akan
menghasilkan hasil yang berbeda. Akan tetapi biasanya metode yang secara konsisten
mengungkapkan proyek dengan keuntungan yang maksimal yang akan lebih dipilih dan
disenangi.
Terdapat 2 perbedaan antara metode NPV dan IRR, yaitu sebagai berikut:
a) NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali
pada tingkat imbal hasil yang diminta, sedangkan IRR mengasumsikan bahwa setiap arus
kas masuk diinvestasikan kembali pada IRR yang dihitung. (namun dalam hal ini
menginvestasikan kembali pada tingkat imbal hasil yang diminta lebih realistis dan dapat
memberikan hasil yang dapat dipercaya dibandingkan dengan membandingkan proyek
yang saling eksklusif).
b) Metode NPV menngukur profitabilitas dalam nilai absolute, sedangkan metode IRR
mengukur profitabilitas dalam nilai relative
Oleh karena itu, NPV yang sebaiknya digunakan dalam memilih diantara beberapa proyek
yang bersaing, proyek saling eksklusif atau proyek yang bersaing jika dana modal terbatas.

6. PERHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS


Langkah penting dalam analisis investasi modal adalah menentukan pola arus setiap
proyek. Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1) Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal
2) Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak

5
6.1 PENYESUAIAN PERAMALAN UNTUK INFLASI
Inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi keputusan investasi modal dalam
suatu perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan internasional. Dengan
adanya inflasi yang tinggi, penting mengetahui bagaimana menyesuaikan modal
penganggaran modal atas pengaruh inflasi. Dalam lingkungan inflasi , pasar
keuangan bereaksi terhadap kenaikan biaya modal. Dimana biaya modal terdiri
atas dua unsur yaitu: tingkat riil dan unsur inflasi (investor meminta premi sebagai
kompensasi atas hilangnya daya beli dollar atau mata uang lokal).
Inflasi juga harus dilibatkan dalam memprediksi arus kas operasi. Jika
arus kas operasi tidak disesuaikan dengan inflasi, maka dihasilkan keputusan yang
salah. Sementara, bila disesuaikan akan menghasilkan keputusan yang benar.
Dalam menyesuaikan prediksi arus kas, dapat digunakan indeks perubahan harga
spesifik, jika tidak mungkin, bisa menggunakan indeks harga umum.

6.2 KONVERSI ARUS KAS KOTOR MENJADI ARUS KAS SETELAH


PAJAK
Untuk menganalisis pengaruh pajak, arus kas biasanya dibedakan menjadi
dua kategori yaitu: arus kas keluar awal yang diperlukan untuk mendapatkan asset
proyek dan arus kas masuk yang dihasilkan selama umur proyek. Arus kas keluar
dan arus kas masuk yang disesuaikan untuk pengaruh pajak disebut arus kas
keluar dan arus kas masuk bersih.
6.3 ARUS KAS SETELAH PAJAK: TAHUN AWAL
Arus kas keluar bersih pada tahun awal adalah selisih antara biaya awal
proyek dan setiap arus kas masuk yang secara langsung berhubungan dengannya.
Penyesuaian arus kas masuk dan arus kas keluar terhadap pengaruh pajak
memerlukan pengetahuan mengenai tarif pajak perusahaan yang berlaku.
Konsekuensi pajak dapat dinilai dengan mengurangi nilai buku dari harga jual.
Jika selisihnya positif, maka perusahaan mengalami keuntungan, jika selisihnya
negatif maka perusahaan mengalami kerugian nonkas.

6.4 ARUS KAS SETELAH PAJAK : UMUR PROYEK


Arus kas setelah pajak tahunan merupakan jumlah dari laba proyek setelah
pajak dan beban nonkas. Penghitungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

Arus kas setelah pajak = laba bersih setelah pajak + Beban nonkas
CF = NI + NC
6
Dimana:
CF = arus kas setelah pajak (after tax cash flows)
NI = laba bersih setelah pajak (after tax net income)
NC = beban nonkas (noncash expenses)

Contoh beban non kas adalah penyusutan dan kerugian. Beban nonkas
bukan merupakan arus kas, tetapi menghasilkan arus kas dengan mengurangi
pajak.
Pendekatan dekomposisi menghitung arus kas operasi dengan menghitung arus
kas setelah pajak untuk setiap pos dalam laporan laba rugi.

CF = [(1- Tarif Pajak) x Pendapatan] – [(1- Tarif Pajak) x Beban Kas] +


[(1-Tarif
Penjelasannya Pajak)
sebagai x Beban nonkas]
berikut:
a) (1-Tarif Pajak) x Pendapatan : arus kas masuk setelah pajak dari
pendapatan kas
b) (1-Tarif Pajak) x Beban Kas : arus kas keluar setelah pajak dari beban
operasional kas
c) (1-Tarif Pajak) x Beban nonkas : arus masuk dari penghematan pajak yang
dihasilkan oleh beban non kas.

Ciri dari dekomposisi adalah kemampuannya menghitung arus kas setelah


pajak dalam format spreadsheet. Format spreadsheet disusun dengan membuat
empat kolom, tiga untuk masing-masing kategori arus kas dan satu lagi untuk
total arus kas setelah pajak, yaitu jumlah ketiga kategori pertama. Ciri kedua dari
dekomposisi adalah kemampuannya menghitung pengaruh kas setelah pajak atas
dasar pos per pos.

7. LINGKUNGAN MANUFAKTUR YANG CANGGIH


Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya
berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Namun, sebelum setiap komitmen untuk otomatisasi dibuat,
pertama-tama perusahaan sebaiknya menggunakan teknologi yang ada secara efisien. Banyak
manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai,
akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun

7
analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian
internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru
meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
1) Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi jauh lebih kompleks
dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar,
biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang
terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar.

2) Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan


Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama
untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak
berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan
otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan
hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat
diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan
kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud
namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.

3) Nilai Sisa
Nilai sisa seringkali diabaikan dalam keputusan investasi. Alasan yang biasa
dikemukakan adlah karena sulitnya mengistimasi nilai sisa. Karena ketidakpastian ini, dampak
nilai sisa sering diabaikan. Namun, pendekatan tersebut mungkin tidak bijaksana karena nilai
sisa dapat menghasilkan perbedaan keputusan atara melakukan investasi atau tidak. Pendekatan
terbaik berkaitan dengan ketidakpastian ini adalah dengan menggunakan analisis sensitivitas.
Analisis sensitivitas mengubah asumsi yang mengandalkan analisis investasi modal dan menilai
pengaruhnya terhadap pola arus kas.

4) Tingkat Diskonto
Apabila kita konservatif dengan tingkat diskonto nyatanya dapat membahayakan. Secara
teori, jika arus kas masa depan diketahui dengan pasti, maka tingkat diskonto yang tepat

8
merupakan biaya modal perusahaan. Dalam praktiknya, arus kas masa depan tidak pasti dan
manajer sering memilih tingkat diskonto yang lebih tinggi daripada biaya modal untuk
menghindari ketidakpastian. Jika tingkat diskonto yang dipilih terllau tinggi, maka akan
membiaskan proses pemilihan investasi jangka pendek.

5) Konsep Nilai Sekarang


Uang dapat di investasikan dan menghasilkan bunga. Metode pendiskontoan
mengandalakan hubungan antara nilai dolar saat ini dan masa depan. Jadi, kita harus memahami
hubungan tersebut dengan menggunakan metode pendiskontoan.
 Nilai Masa Depan, adalah jumlah uang tunai pada tanggal tertentu di masa depan yang setara
nilainya dengan jumlah tertentu hari ini.
 Nilai Sekarang; seorang manajer tidak hanya menghitung nilai masa depan, tetapi juga jumlah
yang harus di investasikan untuk menghasilkan sutu nilai masa depan. Jumlah yang harus di
investasikan sekarang untuk mendapatkan nilai masa depan dikenal sebagai nilai sekarang.
 Nilai Sekarang dari Serangkaian Arus Kas Tidak Tetap; serangkaian arus kas masa depan
disebut annuitas. Nilai sekarang anuitas diperoleh dengan menghitung nilai sekarang sampai
dari setiap arus kas masa depan, kemudian menjumlahkan nilai - nilai tersebut.
 Nilai Sekarang jadi Serangkaian Arus Kas yang Seragam; jika serangkaian arus kas tetap,
maka perhitungan nilai sekarang anuitas dapat disederhanakan.

KASUS 20–14

HATFIELD COMPANY

Perusahaan Hatfield memproduksi perhiasan yang membutuhkan electroplating dengan emas,


perak, dan logam berharga lainnya. Electroplating menggunakan sejumlah besar air dan bahan
kimia, memproduksi air limbah dengan sejumlah residu beracun. Saat ini, Hatfield menggunakan
tank pemukiman untuk membuang limbah; Namun, pendekatan ini tidak efisien, dan banyak
residu beracun tersisa di air yang dibuang ke sungai setempat. Jumlah debit beracun
melebihi yang diijinkan oleh hukum dan perusahaan dihadapkan pada substansial, denda
lingkungan berkelanjutan. Pelanggaran lingkungan juga menyebabkan reaksi yang tidak
menguntungkan dari publik dan berpengaruh terhadap penjualan. Gugatan juga akan datang,

9
apabila dapat dibuktikan maka harus dikeluarkan biaya yang cukup mahal.. Manajemen sedang
mempertimbangkan pemasangan nol-debit dengan sistem loop tertutup untuk mengobati air
limbah. Yang diusulkan sistem loop tertutup tidak hanya memurnikan air limbah, tetapi juga akan
menghasilkan air bersih melebihi yang sedang digunakan, meningkatkan kualitas plating. Sistem
loop tertutup akan menghasilkan empat pon lumpur, dan lumpur akan dijadian logam yang
hampir murni, dengan nilai pasar yang signifikan. Sistem itu membutuhkan investasi $ 420.000
dengan biaya $ 30.000 dalam peningkatan tahunan operasi ditambah pembelian tahunan sebesar
$ 5.000 dari media filtrasi. Namun, manajemen memproyeksikan tabungan berikut:

Penggunaan air $ 45.000


Penggunaan bahan kimia 28.000
Pembuangan lumpur 60.000
Penjualan logam pulih 30.000
Sampling debit 80.000
Total $ 243.000

Peralatan telah memenuhi syarat sebagai aset MACRS tujuh tahun. Manajemen telah
memutuskan untuk menggunakan penyusutan garis lurus untuk tujuan pajak, menggunakan
setengah tahun yang diperlukan konvensi. Tarif pajak adalah 40 persen. Proyeksi umur ekonomis
sistem ini adalah 10 tahun. Tingkat rintangan adalah 16 persen untuk semua penganggaran modal
proyek, meskipun biaya modal perusahaan adalah 12 persen.

Diminta:

1. Berdasarkan data keuangan yang diberikan, siapkan jadwal arus kas yang diharapkan.
2. Apa payback period?
3. Hitung NPV dari sistem loop tertutup. Harus perusahaan berinvestasi di
sistem tersebut?
4. Perhitungan pada soal no 3 mengabaikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
viabilitas proyek : seperti halnya savings untuk menghindari denda tahunan, efek
positif pada penjualan dalam pemberitaan lingkungan yang menguntungkan,
meningkatkan kualitas plating dari sistem baru dan penghindaran perkara hukum.
Bisakah faktor-faktor tersebut diukur ? jika bisa, haruskah faktor-faktor tersebut

10
dimasukkan dalam analisis ? misalnya dicontohkan denda/bunga tahunan yang terjadi
$ 50.000, efek penjualan $ 40.000 per tahun, efek kualitas bisa diperkirakan dan
pembatalan perkara hukum karena penggunaan sistem baru sehingga dapat
menghindari biaya hukum sebesar 200.000 yang harus dibayar pada tahun ke 3
termasuk di dalamnya biaya legal. Asumsikan semua jumlah tersebut adalah jumlah
setelah pajak, efek apakah yang akan tecermin dalam payback period dan dalam
NPV ?

11
Jawaban No. 1 :

Jadwal arus kas yang diharapkan perusahaan harfield :

TAHUN BIAYA OPERASI SAVINGS PENYUSUTAN TOTAL


0 $(420.000)
1 (21.000) 145.800 12.000 $ 136.800
2 (21.000) 145.800 24.000 $ 148.800
3 (21.000) 145.800 24.000 $ 148.800
4 (21.000) 145.800 24.000 $ 148.800
5 (21.000) 145.800 24.000 $ 148.800
6 (21.000) 145.800 24.000 $ 148.800
7 (21.000) 145.800 24.000 $ 148.800
8 (21.000) 145.800 12.000 $ 136.800
9 (21.000) 145.800 - $ 124.800
10 (21.000) 145.800 - $ 124.800

Jawaban No. 2 :
Payback period:
$136,800 1.00 Tahun
148,800 1.00
134,400 0.90 ($134,400/$148,800)
$420,000 2.90 Tahun

Jadi, tingkat pengembalian investasi ini adalah selama 2 tahun 9 bulan.

Jawaban No. 3 :
Tahun Arus Kas Discount Factor Present Value
0 $(420,000) 1.000 $ (420,000)
1 136,800 0.862 117,922
2–7 148,800 3.176 472,589
8 136,800 0.305 41,724
9 124,800 0.263 32,822
10 124,800 0.227 28,330
NPV $ 273,387

Nilai NPV ini menunjukkan nilai yang positif sehingga ada signal untuk menerima proyek.

Jawaban No. 4 :
Semua faktor tersebut dapat diukur dan dapat dimasukkan di dalam analisis. Semua biaya
langsung dan tidak langsung termasuk juga biaya faktor tak berwujud harus dimasukkan

12
Sebaliknya, jika tidak dimasukkan mungkin saja akan menyebabkan perusahaan kehilangan
investasi yang sangat menguntungkan. . Khususnya pengeluaran untuk denda atas pencemaran
lingkungan merupakan hal yang membingungkan, namun bisa dengan mudah diukur dan
pastinya menghindari biaya tersebut sangat penting untuk penghematan. Efek pada penjualan
juga dapat diperkirakan-sudah ada beberapa indikasi bahwa perusahaan tersebut menilai hasil ini.
Jadi, apabila biaya tersebut dimasukkan maka besarnya payback period dan NPV adalah
sejumlah berikut ini :
Arus kas tahunan meningkat $ 90.000 (denda dan penjualan efek) [misalnya, arus kas masuk
meningkat menjadi $ 226.800 di Tahun 1 ($ 136.800 + $ 90.000) dan $ 238.800 untuk tahun 2-7
($ 148.800 + $ 90.000)].

Payback Period:
$ 226.800 1,00 tahun
193.200 0,81 ($ 193.200 / $ 238,800)
$ 420.000 1,81 tahun
Payback berkurang selama 1,09 tahun dari 2,90 tahun
NPV meningkat dengan jumlah berikut:
Denda dan penjualan efek ($ 90,000 4,833) $ 434.970
Gugatan penghindaran ($ 200,000 0,641) 128.200
Jumlah peningkatan NPV $ 563.170

Pengaruh faktor-faktor dihilangkan lebih besar dari faktor disertakan. Meskipun hal ini mungkin
tidak menjadi keadaan normal, namun hal ini menekankan pada pentingnya memasukkan semua
faktor ke dalam analisis. Pengecualian terhadap faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan
perusahaan melewatkan kesempatan untuk melakukan investasi yang menguntungkan.

13
REFERENSI

Hansen,Don R and Mowen, Maryanne M. 2005. Management Accounting 7th Edition. South
Western Publishing Company.
Hansen,Don R and Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial Buku 1 Edisi 8. Jakarta :
Salemba Empat.

14

Anda mungkin juga menyukai