OLEH KELOMPOK 7:
0
1. KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penyusunan tujuan dan
prioritas, mengatur pembiayaan, dan menggunakan kriteria tertentu untuk memilih aset jangka
panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan jumlah sumber daya yang besar pada
risiko jangka panjang dan sekaligus mempengaruhi masa depan pengembangan perusahaan,maka
keputusan investasi modal termasuk keputusan yang paling penting yang dibuat oleh para
manajer. Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas, yang harus digunakan untuk
mempertahankan atau meningkatkan profitabilitas jangka panjang. Keputusan investasi modal
yang lemah akan menyebabkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya.
Ada dua jenis proyek investasi modal yaitu independen dan saling eksklusif.
a) Proyek Independen merupakan proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
memengaruhi arus kas proyek lainnya. Contoh: keputusan Astra Internasional untuk
membangun pabrik baru Toyota tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk
membangun pabrik Daihatsu.
b) Proyek Saling Eksklusif merupakan proyek yang jika diterima akan menghalangi
penerimaan semua alternatif proyek lainnya. Contoh: keputusan untuk meneruskan
penggunaan mesin manual atau menggantikannya dengan mesin yang terotomatisasi.
Untuk membuat keputusan investasi modal, para manajer harus mengestimasikan
kuantitas dan waktu dari aliran kas, menilai risiko dari investasi dan mempertimbangkan dampak
proyek tersebut terhadap keuntungan perusahaan.
Manajer harus menentukan tujuan dan prioritas untuk investasi modal. Manajer juga
harus mengidentifikasi kriteria dasar untuk menerima atau menolak investasi yang diusulkan.
Secara garis besar kita akan mempelajari empat metode dasar yang dapat menjadi acuan bagi
manajer untuk menerima atau menolak investasi potensial. Metode tersebut termasuk di
dalamnya pendekatan nondiscounting dan discounting.
1
apakah model tersebut akan menjawab pertanyaan tentang nilai waktu dari uang. Terdapat dua
model dalam model nondiskonto yaitu:
Namun apabila jumlah arus kas diasumsikan tidak tetap, maka periode pengembalian dihitung
dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali.
Kelebihan metode periode kembalian investasi:
1) Mengontrol resiko yang terkait pada ketidakpastian arus kas masa mendatang
2) Meminimalkan dampak dari suatu investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan
3) Mengontrol resiko keuangan mengontrol dampak dari suatu investasi terhadap ukuran
kemampuan perusahaan
Namun, penggunaan payback periods kurang dapat dipertahankan karena ukuran ini memiliki dua
kelemahan utama, yaitu;
1) Mengabaikan kinerja investasi yang melewati periode pengembalian
2) Mengabaikan nilai waktu uang.
2
Keuntungan:
1) Ukuran jelas untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak merugikan
terhadap pendapatan bersih perusahaan
2) Kepastian dampak menguntungkan terhadap pendapatan sehingga bonus dapat meningkat
Kerugian:
1) Mengabaikan nilai waktu dari nilai uang
MODEL DISKONTO
Model Diskonto tidak mengabaikan nilai waktu dari uang, sehingga memasukkan konsep
diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar.
3
Rumus untuk menghitung NPV adalah :
NPV = [(∑ CFt / (1+i)t] – I
= [ ∑ CFtdft] - I
= P-I
Dimana:
I = nilai sekarang dari biaya proyek,
CFt = arus kas masuk yang diterima dalam periode t, dengan t=1…n,
N =umur manfaat proyek,
i =tingkat pengembalian yang diminta,
t =periode waktu,
P =nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan,
dft =1/(1+i)t, faktor diskonto
Jika NPV >0,berarti hasil investasi > tingkat pengembalian. ada peningkatan kekayaan.
(diterima)
Jika NPV = 0,berarti hasil investasi = tingkat pengembalian yang diminta. (boleh diterima
atau ditolak)
Jika NPV <0,berarti hasil investasi < tingkat pengembalian yang diminta. (ditolak)
4
tersebut dapat diterima. Jika IRR sama dengan tingkat pengembalian yang diminta, proyek dapat
diterima. Jika IRR sama dengan tingkat pengembalian yang diminta, proyek dapat diterima atau
ditolak. Jika IRR lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diminta, maka proyek ditolak.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik invetasi modal yang paling banyak digunakan
dikarenakan konsep tingkat pengembaliannya.
5
6.1 PENYESUAIAN PERAMALAN UNTUK INFLASI
Inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi keputusan investasi modal dalam
suatu perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan internasional. Dengan
adanya inflasi yang tinggi, penting mengetahui bagaimana menyesuaikan modal
penganggaran modal atas pengaruh inflasi. Dalam lingkungan inflasi , pasar
keuangan bereaksi terhadap kenaikan biaya modal. Dimana biaya modal terdiri
atas dua unsur yaitu: tingkat riil dan unsur inflasi (investor meminta premi sebagai
kompensasi atas hilangnya daya beli dollar atau mata uang lokal).
Inflasi juga harus dilibatkan dalam memprediksi arus kas operasi. Jika
arus kas operasi tidak disesuaikan dengan inflasi, maka dihasilkan keputusan yang
salah. Sementara, bila disesuaikan akan menghasilkan keputusan yang benar.
Dalam menyesuaikan prediksi arus kas, dapat digunakan indeks perubahan harga
spesifik, jika tidak mungkin, bisa menggunakan indeks harga umum.
Arus kas setelah pajak = laba bersih setelah pajak + Beban nonkas
CF = NI + NC
6
Dimana:
CF = arus kas setelah pajak (after tax cash flows)
NI = laba bersih setelah pajak (after tax net income)
NC = beban nonkas (noncash expenses)
Contoh beban non kas adalah penyusutan dan kerugian. Beban nonkas
bukan merupakan arus kas, tetapi menghasilkan arus kas dengan mengurangi
pajak.
Pendekatan dekomposisi menghitung arus kas operasi dengan menghitung arus
kas setelah pajak untuk setiap pos dalam laporan laba rugi.
7
analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian
internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru
meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
1) Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi jauh lebih kompleks
dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar,
biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang
terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar.
3) Nilai Sisa
Nilai sisa seringkali diabaikan dalam keputusan investasi. Alasan yang biasa
dikemukakan adlah karena sulitnya mengistimasi nilai sisa. Karena ketidakpastian ini, dampak
nilai sisa sering diabaikan. Namun, pendekatan tersebut mungkin tidak bijaksana karena nilai
sisa dapat menghasilkan perbedaan keputusan atara melakukan investasi atau tidak. Pendekatan
terbaik berkaitan dengan ketidakpastian ini adalah dengan menggunakan analisis sensitivitas.
Analisis sensitivitas mengubah asumsi yang mengandalkan analisis investasi modal dan menilai
pengaruhnya terhadap pola arus kas.
4) Tingkat Diskonto
Apabila kita konservatif dengan tingkat diskonto nyatanya dapat membahayakan. Secara
teori, jika arus kas masa depan diketahui dengan pasti, maka tingkat diskonto yang tepat
8
merupakan biaya modal perusahaan. Dalam praktiknya, arus kas masa depan tidak pasti dan
manajer sering memilih tingkat diskonto yang lebih tinggi daripada biaya modal untuk
menghindari ketidakpastian. Jika tingkat diskonto yang dipilih terllau tinggi, maka akan
membiaskan proses pemilihan investasi jangka pendek.
KASUS 20–14
HATFIELD COMPANY
9
apabila dapat dibuktikan maka harus dikeluarkan biaya yang cukup mahal.. Manajemen sedang
mempertimbangkan pemasangan nol-debit dengan sistem loop tertutup untuk mengobati air
limbah. Yang diusulkan sistem loop tertutup tidak hanya memurnikan air limbah, tetapi juga akan
menghasilkan air bersih melebihi yang sedang digunakan, meningkatkan kualitas plating. Sistem
loop tertutup akan menghasilkan empat pon lumpur, dan lumpur akan dijadian logam yang
hampir murni, dengan nilai pasar yang signifikan. Sistem itu membutuhkan investasi $ 420.000
dengan biaya $ 30.000 dalam peningkatan tahunan operasi ditambah pembelian tahunan sebesar
$ 5.000 dari media filtrasi. Namun, manajemen memproyeksikan tabungan berikut:
Peralatan telah memenuhi syarat sebagai aset MACRS tujuh tahun. Manajemen telah
memutuskan untuk menggunakan penyusutan garis lurus untuk tujuan pajak, menggunakan
setengah tahun yang diperlukan konvensi. Tarif pajak adalah 40 persen. Proyeksi umur ekonomis
sistem ini adalah 10 tahun. Tingkat rintangan adalah 16 persen untuk semua penganggaran modal
proyek, meskipun biaya modal perusahaan adalah 12 persen.
Diminta:
1. Berdasarkan data keuangan yang diberikan, siapkan jadwal arus kas yang diharapkan.
2. Apa payback period?
3. Hitung NPV dari sistem loop tertutup. Harus perusahaan berinvestasi di
sistem tersebut?
4. Perhitungan pada soal no 3 mengabaikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
viabilitas proyek : seperti halnya savings untuk menghindari denda tahunan, efek
positif pada penjualan dalam pemberitaan lingkungan yang menguntungkan,
meningkatkan kualitas plating dari sistem baru dan penghindaran perkara hukum.
Bisakah faktor-faktor tersebut diukur ? jika bisa, haruskah faktor-faktor tersebut
10
dimasukkan dalam analisis ? misalnya dicontohkan denda/bunga tahunan yang terjadi
$ 50.000, efek penjualan $ 40.000 per tahun, efek kualitas bisa diperkirakan dan
pembatalan perkara hukum karena penggunaan sistem baru sehingga dapat
menghindari biaya hukum sebesar 200.000 yang harus dibayar pada tahun ke 3
termasuk di dalamnya biaya legal. Asumsikan semua jumlah tersebut adalah jumlah
setelah pajak, efek apakah yang akan tecermin dalam payback period dan dalam
NPV ?
11
Jawaban No. 1 :
Jawaban No. 2 :
Payback period:
$136,800 1.00 Tahun
148,800 1.00
134,400 0.90 ($134,400/$148,800)
$420,000 2.90 Tahun
Jawaban No. 3 :
Tahun Arus Kas Discount Factor Present Value
0 $(420,000) 1.000 $ (420,000)
1 136,800 0.862 117,922
2–7 148,800 3.176 472,589
8 136,800 0.305 41,724
9 124,800 0.263 32,822
10 124,800 0.227 28,330
NPV $ 273,387
Nilai NPV ini menunjukkan nilai yang positif sehingga ada signal untuk menerima proyek.
Jawaban No. 4 :
Semua faktor tersebut dapat diukur dan dapat dimasukkan di dalam analisis. Semua biaya
langsung dan tidak langsung termasuk juga biaya faktor tak berwujud harus dimasukkan
12
Sebaliknya, jika tidak dimasukkan mungkin saja akan menyebabkan perusahaan kehilangan
investasi yang sangat menguntungkan. . Khususnya pengeluaran untuk denda atas pencemaran
lingkungan merupakan hal yang membingungkan, namun bisa dengan mudah diukur dan
pastinya menghindari biaya tersebut sangat penting untuk penghematan. Efek pada penjualan
juga dapat diperkirakan-sudah ada beberapa indikasi bahwa perusahaan tersebut menilai hasil ini.
Jadi, apabila biaya tersebut dimasukkan maka besarnya payback period dan NPV adalah
sejumlah berikut ini :
Arus kas tahunan meningkat $ 90.000 (denda dan penjualan efek) [misalnya, arus kas masuk
meningkat menjadi $ 226.800 di Tahun 1 ($ 136.800 + $ 90.000) dan $ 238.800 untuk tahun 2-7
($ 148.800 + $ 90.000)].
Payback Period:
$ 226.800 1,00 tahun
193.200 0,81 ($ 193.200 / $ 238,800)
$ 420.000 1,81 tahun
Payback berkurang selama 1,09 tahun dari 2,90 tahun
NPV meningkat dengan jumlah berikut:
Denda dan penjualan efek ($ 90,000 4,833) $ 434.970
Gugatan penghindaran ($ 200,000 0,641) 128.200
Jumlah peningkatan NPV $ 563.170
Pengaruh faktor-faktor dihilangkan lebih besar dari faktor disertakan. Meskipun hal ini mungkin
tidak menjadi keadaan normal, namun hal ini menekankan pada pentingnya memasukkan semua
faktor ke dalam analisis. Pengecualian terhadap faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan
perusahaan melewatkan kesempatan untuk melakukan investasi yang menguntungkan.
13
REFERENSI
Hansen,Don R and Mowen, Maryanne M. 2005. Management Accounting 7th Edition. South
Western Publishing Company.
Hansen,Don R and Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial Buku 1 Edisi 8. Jakarta :
Salemba Empat.
14