Disusun Oleh:
Kelompok 1
Akmal Syauqi Arrahman 2010313310027
Muhammad Yusuf Akbar 2010313210065
Putri Ramadhani Effendy 2010313220020
Tasya Nashira 2010313320001
Yoseph Fernando 2010313210003
Vallentino Bara Mercury 2010313310006
A. Latar Belakang
Keputusan investasi merupakan kebijakan terpenting dari dua kebijakan lain
dalam manajemen keuangan, yaitu kebijakan pendanaan dan kebijakan dividen.
Investasi modal sebagai aspek utama kebijakan manajemen keuangan karena
investasi adalah bentuk alokasi modal yang realisasinya harus menghasilkan manfaat
atau keuntungan di masa yang akan datang. Di sisi lain, manfaat investasi di masa
yang akan datang diliputi oleh ketidakpastian, yang ada dalam konsep manajemen
keuangan disebut risiko investasi. Sebagai konsekuensi, dalam melakukan investasi
harus melalui proses evaluasi secara cermat mengenai prediksi tingkat keuntungan
dan risiko (Harmono 2009 : 9).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan keputusan investasi modal?
2. Bagaimana pendekatan nondiskonto?
3. Apa konsep nilai sekarang?
4. Bagaimana pendekatan diskonto?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami keputusan investasi modal
2. Mengetahui dan memahami pendekatan nondiskonto
3. Mengetahui dan memahami konsep nilai sekarang
4. Mengetahui dan memahami pendekatan diskonto
BAB II
PEMBAHASAN
B. Model Nondiskonto
Model nondiskonto (nondiscounting models) mengabaikan nilai waktu dari uang, Kendati
banyak akuntan mendiskreditkan model nondiskonto karena mengabaikan nilai waktu dari
uang, perusahaan-perusahaan masih terus menggunakannya dalam pengambilan keputusan
investasi modal.
a) Periode Pengembalian (Payback Period)
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode
pengembalian (payback period) adalah waktu yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk
memperoleh investasi awalnya kembali.
Periode pengembalian = Investasi awal/Arus kas tahunan
Contoh soal:
Perusahaan akan mengambil keputusan terhadap dua rencana investasi yaitu membeli
mesin A atau mesin B. Data mengenai kedua mesin tersebut adalah sebagai berikut:
Mesin A Mesin B
Harga perolehan Rp 50.000.000. Rp 50.000.000.
Taksiran umur ekonomis 10 tahun 20 tahun
Laba tunai per tahun Rp 12.500.000. Rp 8.000.000
Contoh Soal:
Perusahaan mempertimbangkan untuk menerima atau menolak usulan pembelian
mesin. Harga perolehan mesin adalah Rp 40.000.000 dan ditaksir mempunyai umur
ekonomis selama 5 tahun. Mesin tersebut dianggap tidak mempunyai nilai residu dan
didepresiasi dengan metode garis lurus. Dari penggunaan mesin tersebut ditaksir akan
menghasilkan laba tunai rata-rata per tahun sebesar Rp 14.000.000. Berdasarkan data
tersebut, rate of return on investment dapat dihitung sebagai berikut:
Rp 40.000.000 − 0
Laba menurut akuntansi = Rp 14.000.000 −
5
= Rp 6.000.000
Rp 6.000.000
Return on Investment (ROI) = = 15 %
Rp 40.000.000
Semakin besar rate of ROI tersebut semakin baik, karena, menunjukkan semakin
besarnya jumlah pengembalian modal yang diinvestasikan. Kriteria penilaiannya,
adalah suatu usulan investasikan dinilai layak, jika rate of return proyek lebih besar
dari rate of return yang dikehendaki manajemen.
Jika modal yang diinvestasikan dihitung berdasarkan investasi rata-rata, maka
perhitungannya menggunakan cara sebagai berikut:
Investasi rata-rata dihitung dari jumlah investasi mula-mula ditambah investasi pada
akhir tahun berakhirnya umur ekonomis dibagi dua. Berdasarkan contoh diatas, maka
rata rata investasinya adalah:
Rp 40.000.000 + 0
= Rp 20.000.000
2
Dengan demikian rate of return on investmennya adalah:
Rp 40.000.000 − 0
Rp 14.000.000 −
5 = 30%
Rp 20.000.000
Nilai dolar pada hari ini tidak sama dengan nilai dolar esok hari. Prinsip dasar tersebut
merupakan kekuatan dari metode pendiskontoan. Metode pendiskontoan mengandalkan
hubungan antara nilai dolar saat ini dan masa depan. Jadi, kita harus memahami hubungan
tersebut untuk menggunakan metode pendiskontoan.
Nilai atau keuntungan yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dan telah
diakumulasi dengan bunga yang telah didapatkan. Pendapatan bunga atas bunga ini sering
disebut pemajemukan bunga (compounding of interest). Nilai yang akan diakumulasikan
pada akhir umur investasi dengan asumsi pengembalian majemuk yang spesifik adalah nilai
masa depan (future value). Misalkan, suatu bank mencantumkan suku bunga tahunan sebesar
4 persen. Jika seorang nasabah menginvestasikan uang sebesar $100, setelah satu tahun, ia
akan menerima jumlah awal sejumlah $100 ditambah bunga $4 [$100 + (0,04) ($100)] = (1 +
0,04) $100 = (1,04) ($100) = $104). Hasil ini dapat dinyatakan dengan persamaan di mana F
adalah jumlah masa depan, P adalah pengeluaran awal, dan i adalah suku bunga.
F = P (1 + i)
F = P (1 + i)n
Nilai Sekarang
Seorang manajer tidak hanya menghitung nilai masa depan, tetapi juga jumlah yang harus
diinvestasikan untuk menghasilkan suatu nilai masa depan. Jumlah yang harus diinvestasikan
sekarang untuk mendapatkan nilai masa depan dikenal sebagai nilai sekarang (present value)
dari jumlah masa depan. Sebagai contoh, berapa jumlah yang harus diinvestasikan sekarang
untuk mendapatkan $363 dua tahun dari sekarang dengan asumsi suku bunga adalah 10
persen? Dengan kata lain, berapa nilai sekarang dari $363 yang akan diterima dua tahun dari
sekarang?
Pada contoh ini, nilai masa depan, tahun, dan suku bunga telah diketahui, kita ingin
mengetahui pengeluaran saat ini yang akan menghasilkan jumlah di masa depan. Pada
persamaan F = P (1 + i)n , variabel yang menyatakan pengeluaran saat ini (nilai sekarang dari
F) adalah P. Jadi, untuk menghitung nilai sekarang dari pengeluaran masa depan yang perlu
kita lakukan adalah mencari P dari persamaan F = P (1 + i)n.
P = F / (1 + i)n.
Dengan menggunakan persamaan diatas, nilai sekarang dari $363 dapat dihitung sebagai
berikut.
P= $363/(1+0,1) 2
=$363/1,21
= $300.
Nilai sekarang yang sebesar $300 sama dengan jumlah masa depan sebesar $363. Dengan
kata lain, memiliki $300 saat ini adalah sama dengan memiliki $363 pada dua tahun dari
sekarang. Jadi, jika perusahaan mensyaratkan tingkat pengembalian 10 persen, maka
perusahaan hanya i membayar $300 hari ini atas setiap investasi yang menghasilkan $363
dua tahun dari sekarang.
Proses penghitungan nilai sekarang dari arus kas masa depan sering disebut
pendiskontoan (discounting), Jadi, kita mengatakan kita mendiskonto nilai masa depan
sebesar $363 menjadi nilai sekarang sebesar $300. Suku bunga yang digunakan untuk
mendiskontokan arus kas masa depan adalah tingkat diskonto (discount rate). Suku bunga
yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan adalah tingkat diskonto
(discount rate). Bagian F / (1 + i)n, dalam persamaan P = F / (1 + i)n merupakan faktor
diskonto (discount factor). Dengan mengganti faktor diskonto dengan istilah df, maka
didapat persamaan P = F(df). Untuk menyederhanakan perhitungan nilai sekarang, disajikan
tabel faktor diskonto untuk berbagai kombinasi nilai i dan n (Tabel Nilai Sekarang). Sebagai
contoh, faktor diskonto untuk i= 10 persen dan n= 2 adalah 0.826.
Dengan faktor diskonto tersebut, nilai sekarang dari $363 dihitung sebagai berikut.
P = F(df)
= $363 x 0,826
=$300 (dibulatkan)
Tabel Nilai Sekarang dapat digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari setiap arus
kas masa depan atau serangkaian arus kas masa depan. Serangkaian arus kas masa depan
disebut anuitas (annuity). Nilai sekarang anuitas diperoleh dengan menghitung nilai sekarang
dari setiap arus kas masa depan, kemudian menjumlahkan nilai-nilai tersebut. Sebagai
contoh, suatu investasi diharapkan menghasilkan arus kas tahunan sebagai berikut: $110,
$121, dan $133,10. Dengan asumsi tingkat diskonto sebesar 10 persen, nilai sekarang dari
serangkaian arus kas tersebut dihitung dengan persamaan F = P (1 + i).
Jika serangkaian arus kas tetap, maka perhitungan nilai sekarang anuitas dapa
disederhanakan. Sebagai contoh, asumsikan suatu investasi diharapkan memberika
pengambilan sebesar $100 per tahun selama tiga tahun. Dengan menggunakan Tabel nilai
sekarang dan asumsi tingkat diskonto sebesar 10 persen, nilai sekarang anuitas terlihat pada
F= P (1 + i)n .
Seperti halnya serangkaian arus kas tidak terap, nilai sekarang pada F= P (1 + i) n
diperoleh dengan menghitung nilai sekarang dari setiap arus kas secara terpisah kemudian
menjumlahkannya. Namun, dalam kasus anuitas yang menggambarka arus kas yang seragam,
perhitungan dapat dikurangi dari tiga menjadi satu seperti yang diuraikan pada catatan kaki
tampilan tersebut. Jumlah setiap faktor diskonto dapat dianggap sebagai faktor diskonto
untuk anuitas dari arus kas yang seragam. Tabel faktor diskonto yang dapat digunakan untuk
anuitas arus kas yang seragam disajikan pada tabel sekarang dari anuitas .
Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Sekarang
D. Model Diskonto
Model diskonto mempertimbangkan nilai waktu dari uang sehingga memasukkan konsep
diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto: nilai sekarang bersih (net
present value -NPV) dan tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR)
= [∑CFt dft ] – I
=P–I
Jika NPV lebih dari nol maka investasi tersebut menguntungkan sehingga dapat diterima.
Jika NPV sama dengan nol pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu
karena investasi tersebut akan menghasilkan jumlah yang tepat sama dengan tingkat
pengembalian yang diminta. Sedangkan jika NPV kurang dari nol maka investasi sebaiknya
ditolak.
Contoh Soal 1
3) Diambil dari tabel nilai sekarang dari Rp1,00 pada tingkat Bunga 20%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai sekarang dari kas masuk bersih berjumlah
Rp7.476.300. Jumlah tersebut lebih besar dari jumlah nilai sekarang dari investasi sebesar
Rp500.000. Dengan demikian rencana investasi tersebut dapat diterima, karena mempunyai
nilai sekarang bersih (net present value) sebesar Rp2.476.300,00 (Rp7.476.300 -
Rp5.000.000).
Contoh 2
Jika laba tunai setiap tahun jumlahnya sama, misalnya sebesar Rp2.400.000, maka
perhitungan nilai sekarang dari rencana investasi tersebut dalam Contoh Soal 1 adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, maka rencana investasi tersebut dapat diterima.
'Kelemahan Metode Net Present Value'
Internal Rate of Return (IRR) adalah metrik yang digunakan dalam analisis keuangan
untuk memperkirakan potensi keuntungan investasi. IRR adalah discount rate yang membuat Net
Present Value (NPV) dari semua arus kas sama dengan nol dalam analisis arus kas yang
dipotong. Perhitungan IRR mengandalkan rumus yang sama seperti NPV.
Keterangan:
Pada penghitungan IRR akan diperoleh net present value atau NPV = 0. Untuk bisa
memperoleh hasil akhir IRR, kita harus mencari discount rate yang menghasilkan NPV positif.
Contoh soal 1
𝑅𝑝5.019.00,00
= 5,019
𝑅𝑝1.000.000,00
Selanjutnya faktor nilai sekarang hasil perhitungan tersebut dicari pada Tabel 7.3. (nilai sekarang
dari Rp1,00 setiap tahun selama n tahun)
Selama 10 tahun (n=10) untuk menentukan internal rate of returnnya. Berdasarkan data pada
Tabel 7.3. tersebut, faktor nilai sekarang 5,019 terletak pada tingkat bunga 15%.
Kriteria untuk menilai suatu usulan investasi berdasarkan metode internal of return,
bahwa suatu usulan investasi dapat diterima jika internal of return hasil perhitungan, lebih besar
daripada rate of return yang dikehendaki oleh perusahaan.
Jika faktor nilai sekarang dari hasil perhitungan tidak terdapat pada tebel nilai sekarang,
maka penentuan internal rate or return dapat dilakukan dengan proses .
Interpolasi adalah suatu proses untuk menentukan selisih rate of return yang tidak
terdapat pada tabel nilai sekarang. Tingkat bunga yang terdapat pada tabel nilai sekarang pada
umumnya dinyatakan dalam persentase yang bulat (misal: 6%, 8%, 10% dan seterusnya)
Sedangkan persentase tingkat bunga suatu usulan investasi biasanya dinyatakan dalam bentuk
pecahan desimal.
Contoh 2
Misalkan, suatu rencana investasi bernilai Rp12.000.000.00 taksiran umur ekonomis 10 tahun
taksiran laba tunai rata-rata per tahun Rp3.000.000,00.
Berdasarkan data tersebut di atas, faktor nilai sekarang dari usulan investasi tersebut dapat
dihitung sebagai berikut:
𝑅𝑝12.000.000,00
= 4,000
𝑅𝑝3.000.000,00
Selanjutnya faktor nilai sekarang tersebut dicari pada tabel nilai sekarang (lihat Tabel 7.3.
halaman 122) untuk n = 10.
Dari Tabel 7.3. tersebut faktor nilai sekarang vang mendekati 4.000 adalah 4,192 (pada tingkat
bunga 20%) dan 3,923 (pada tingkat bunga 22%). Untuk menentukan tingkat bunga dengan
faktor nilai sekarang 4,000 dilakukan dengan proses interpolasi sebagai berikut:
20% 4,192
Selisih 0,192
X% 4,000 Selisih 2% = 0,269
22% 3,923
0,192
X = 20% + ( 𝑥 2%) = 21,4%
0,269
Selisih nilai faktor sekarang 0,269 (4,192 – 3,923) disebabkan oleh selisih tingkat bunga
sebesar 2% (22% - 20%). Sehingga selisih faktor nilai sekarang 0,192 (4,192 – 4,000)
0,192
disebabkan oleh selisih tingkat bunga sebesar 1,4% ( 𝑥 2%). Dengan demikian tingkat
0,269
bunga yang memiliki faktor nilai sekarang sebesar 4,000 adalah 21,4% (20% + 1,4%)
20% 3,923
Selisih 0,077
X% 4,000 Selisih 0,269 = -2%
22% 4,192
0,077
X = 22% + (0,269 𝑥 − 2%) = 21,4%
Jika aliran kas bersih per tahun jumlahnya tidak sama, maka faktor nilai sekarang tidak dapat
dicari dengan menggunakan rumus nilai investasi dibagi dengan aliran kas bersih rata-rata
per tahun.
sebelum proses interpolasi dilakukan, terlebih dahulu dibuat perhitune an nilai sekarang dari
aliran kas bersih dengan teknik coba-coba ftrial and error), yang jumlahnya diperkirakan
mendekati jumlah nilai sekarang dari pengeluaran investasi.
Berdasarkan teknik coba-coba tersebut, tingkat bunga ditentukan secara sembarang, yang
diperkirakan akan menghasilkan jumlah nilai sekarang dari proceeds mendekati jumlah nilai
sekarang dari outlaysnya. Selanjutnya dilakukan proses interpolasi, untuk menentukan
internal rate of return.
Contoh 3.
Berdasarkan data tersebut di atas, penentuan internal rate of return rencana investasi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tingkat bunga yang menghasilkan jumlah nilai sekarang laba tunai mendekati
jumlah rencana investasi sebesar Rp5.000.000,00 dengan teknik coba-coba, sebagai berikut:
a. Tentukan tingkat bunga secara sembarang.
b. Hitung nilai sekarang dari laba tunai setiap tahun dengan faktor nilai sekarang yang
diambil dari tabel nilai sekarang dari Rp1,00 (Tabel 7.2.), pada tingkat bunga yang dipilih.
c. Jumlahnya nilai sekarang dari laba tunai selama 5 tahun (umur proyek).
(1) Lebih besar dari Rp5.000.000,00 (rencana investasi). kemudian tentukan tingkat bunga
yang lebih besar dan pilihan yang pertama, sehingga menghasilkan jumlah nilat sekarang dari
laba tunai yang sama atau lebih dar Rp5.000.000,00.
(2) Lebih besar dari Rp5.000.000,00 selanjutnya pilih tingkat bunga yang lebih kecil dari
pilihan yang pertama, sehingga menghasilkan jumlah nilai sekarang dari laba tunai yang
sama atau lebih besar dari Rp5.000.000.00.
Berdasarkan teknik coba-coba, seperti yang telah diuraikan tersebut di atas, tingkat bunga
yang dipilih adalah 20% dan 45%. Perhitungan nilai sekarang dari laba tunai pada tingkat
bunga yang dipilih tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun Laba Tunai FNS 20% Nilai Sekarang Laba Tunai 20% FNS 45% Nilai Sekarang Laba Tunai
1 Rp2.200.000.000,00 0,833 Rp1.832.000,00 0,690 Rp1.518.000,00
2 3.800.000,00 0,694 2.637.200,00 0,476 1.808.800,00
3 2.500.000,00 0,579 1.447.500,00 0,328 820.000,00
4 1.900.000,00 0,482 915.800,00 0,226 429.400,00
5 1.600.000,00 0,402 643.200,00 0,156 249.600,00
Jumlah Nilai Sekarang Rp7.476.300,00 Rp4.825.800,00
2. Melakukan proses interpolasi (jika tingkat bunga yang dipilih menghasilkan nilai sekarang
dari laba tunai yang jumlahnya sama dengan Rp5.000.000,00 maka proses interpolasi tidak
perlu dilakukan) sebagao berikut:
Nilai sekarang laba tunai
SELISIH
Rp2.650.500,00
𝑅𝑝2.476.300,00
23%( 𝑥 25%)
𝑅𝑝2.650.000,00
Jadi internal rate of return dari rencana investasi tersebut = 20% + 23% = 43%.
Kriteria penilaian investasi menurut metode internal rate of return adalah bahwa suatu
rencana dinilai layak, jika tingkat bunga hasil perhitungan lebih besar daripada tingkat bunga
yang dikehendaki manajemen. Tingkat bunga yang dikehendaki oleh manajemen minimal
sebesar biaya modal (cost of capital).
Kelebihan Metode Internal Rate of Return
4. Internal rate of return dapat digunakan sebagai pedoman untuk membandingkan beberapa
rencana investasi. Semakin tinggi in- ternal rate of return suatu rencana investasi, maka
proyek tersebut dinilai semakin menguntungkan.
1. Penentuan internal rate of return melalui proses interpolasi, yang pada umumnya
memerlukan waktu relatif lama.
2. Jika terjadi kenaikan tingkat bunga selama masa investasi, internal rate of return yang telah
tentukan sebelumnya, tidak dapat disesuaikan.