Anda di halaman 1dari 23

PAPER

KEPUTUSAN INVESTAS MODAL


Dosen Pengampu: Enny Hardi, SE, M.Si., Ak, CA

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Akmal Syauqi Arrahman 2010313310027
Muhammad Yusuf Akbar 2010313210065
Putri Ramadhani Effendy 2010313220020
Tasya Nashira 2010313320001
Yoseph Fernando 2010313210003
Vallentino Bara Mercury 2010313310006

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2022
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengerti bagaimana sebuah
keputusan investasi dibuat berdasarkan berbagai metode yang ada serta bagaimana
pendekatan dilakukan dalam sebuah keputusan investasi. Analisis ini
menggunakan qualitative data analysis yang berdasar dari data mengenai deskripsi
keputusan investasi serta model apa saja yang dipakai. Hasil dari penelitian ini
didapat bahwa keputusan investasi berkaitan dengan proses perencanaan,
penetapan tujuan, dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Serta didapat sebuah pernyataan
bahwa model-model yang dipakai untuk membuat sebuah keputusan investasi
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keputusan investasi merupakan kebijakan terpenting dari dua kebijakan lain
dalam manajemen keuangan, yaitu kebijakan pendanaan dan kebijakan dividen.
Investasi modal sebagai aspek utama kebijakan manajemen keuangan karena
investasi adalah bentuk alokasi modal yang realisasinya harus menghasilkan manfaat
atau keuntungan di masa yang akan datang. Di sisi lain, manfaat investasi di masa
yang akan datang diliputi oleh ketidakpastian, yang ada dalam konsep manajemen
keuangan disebut risiko investasi. Sebagai konsekuensi, dalam melakukan investasi
harus melalui proses evaluasi secara cermat mengenai prediksi tingkat keuntungan
dan risiko (Harmono 2009 : 9).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan keputusan investasi modal?
2. Bagaimana pendekatan nondiskonto?
3. Apa konsep nilai sekarang?
4. Bagaimana pendekatan diskonto?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami keputusan investasi modal
2. Mengetahui dan memahami pendekatan nondiskonto
3. Mengetahui dan memahami konsep nilai sekarang
4. Mengetahui dan memahami pendekatan diskonto
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keputusan Investasi Modal

Keputusan investasi modal (capital investmen decisions) berkaitan dengan proses


perencanaan, penetapan tujuan, dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumber daya pada risiko jangka panjang dan memengaruhi
perkembangan perusahaan secara simultan di masa depan, hal itu merupakan salah satu
keputusan terpenting yang dibuat manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal sering disebut penganggaran modal
(capital budgeting). Ada dua jenis proyek penganggaran modal:
1. Proyek Independen
Proyek independen (independent projects) adalah proyek yang jika diterima atau
ditolak, tidak akan memengaruhi arus kas proyek lainnya.
2. Proyek Saling Eksklusif
Proyek saling eksklusif (mutually exclusive projects) adalah proyek-proyek yang
apabila diterima akan menghalangi penerimaan proyek lain.
Keputusan investasi modal sering kali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva
modal jangka panjang. Pada umumnya investasi modal yang baik akan menghasilkan
Kembali modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan
pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah
memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan Kembali sumber daya
awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Dengan membuat penilaian
ini, seorang manajer dapat memutudkan diterima tidaknya proyek-proyek independent dan
membandingkan proyek-proyek yang saling bersaing berdasarkan keunggulan ekonomisnya.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan
waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap
laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. Proyeksi
harus dibuat bertahun-tahun ke depan dan peramalan sulit diperkirakan dengan ilmu apa pun.
Jelas, ketika akurasi peramalan arus kas meningkat, keandalan keputusan juga meningkat.
Dalam membuat proyeksi, manajer harus mengidentifikasi dan menguantifikasi manfaat
yang berhubungan dengan proyek yang diusulkan. Para manajer harus menetapkan tujuan
dan prioritas investasi modal. Mereka juga harus mengidentifikasi beberapa kriteria dasar
atas penerimaan dan penolakan investasi yang diusulkan. Ada beberapa metode yang
digunakan oleh manajer untuk menunjukan mana proyek yang harus diterima dan mana yang
harus ditolak, diantaranya adalah metode non-diskonto dan metode diskonto.

B. Model Nondiskonto
Model nondiskonto (nondiscounting models) mengabaikan nilai waktu dari uang, Kendati
banyak akuntan mendiskreditkan model nondiskonto karena mengabaikan nilai waktu dari
uang, perusahaan-perusahaan masih terus menggunakannya dalam pengambilan keputusan
investasi modal.
a) Periode Pengembalian (Payback Period)
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode
pengembalian (payback period) adalah waktu yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk
memperoleh investasi awalnya kembali.
Periode pengembalian = Investasi awal/Arus kas tahunan
Contoh soal:
Perusahaan akan mengambil keputusan terhadap dua rencana investasi yaitu membeli
mesin A atau mesin B. Data mengenai kedua mesin tersebut adalah sebagai berikut:
Mesin A Mesin B
Harga perolehan Rp 50.000.000. Rp 50.000.000.
Taksiran umur ekonomis 10 tahun 20 tahun
Laba tunai per tahun Rp 12.500.000. Rp 8.000.000

Periode payback yang dikehendaki manajemen maksimum 5 tahun. Berikut


perhitungan periode payback:
Rp 50.000.000
Mesin A = = 4 tahun
Rp 12.500.000
Rp 50.000.000
Mesin B = = 6 tahun 3 bulan
Rp 8.000.000

Menurut kriteria yang ditetapkan, maka usulan membeli mesin A diterima


sebenarnya jika dilihat dari jumlah laba tunai yang dihasilkan selama umur ekonomis.
Mesin B menghasilkan keuntungan lebih besar dari mesin A, tetapi perlu dikemukakan
di sini bahwa metode ini tidak dimaksudkan untuk mengukur tingkat keuntungan.

Kelebihan metode payback:


1. Metode ini cukup sederhana dan mudah dimengerti.
2. Untuk menilai suatu usulan investasi yang memerlukan modal dalam jumlah relatif
besar, menurut metode ini dapat segera diketahui jangka waktu modal yang
diinvestasikan dapat ditutup.

Kelemahan metode payback:

1. Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang.


2. Mengabaikan aliran kas yang diperoleh setelah periode payback, sehingga usulan
investasi yang ditolak mungkin saja lebih menguntungkan daripada usulan
investasi yang diterima.

b) Tingkat Pengembalian Akuntansi (Accounting Rate of Return)


Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
digunakan secara umum. Tingkat pengembalian akuntansi (accounting rate of return)
mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas
proyek. Tingkat pengembalian akuntansi dihitung dengan menggunakan rumus
berikut.
Laba rata-rata
Tingkat pengembalian akuntansi =
Investasi awal atau investasi rata-rata
Laba tidak setara dengan arus kas karena akrual dan penangguhan yang
digunakan dalam penghitungannya. Laba rata-rata dari suatu proyek dihasilkan dengan
menjumlahkan laba bersih setiap tahun dari proyek, kemudian membagi total laba
bersih tersebut dengan jumlah tahun. Laba bersih rata-rata suatu proyek dapat ditaksir
melalui pengurangan penyusutan rata-rata dari arus kas rata-rata. Dengan asumsi
semua pendapatan yang diperoleh dalam satu periode dikumpulkan dan penyusutan
merupakan satu-satunya beban nonkas, taksiran tersebut akan tepat.
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau investasi rata-rata. Jika I
adalah investasi awal, S adalah nilai sisa (salvage value). Dengan asumsi investasi
dikonsumsi secara merata, investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut.
Investasi rata-rata = (I+S)/2

Contoh Soal:
Perusahaan mempertimbangkan untuk menerima atau menolak usulan pembelian
mesin. Harga perolehan mesin adalah Rp 40.000.000 dan ditaksir mempunyai umur
ekonomis selama 5 tahun. Mesin tersebut dianggap tidak mempunyai nilai residu dan
didepresiasi dengan metode garis lurus. Dari penggunaan mesin tersebut ditaksir akan
menghasilkan laba tunai rata-rata per tahun sebesar Rp 14.000.000. Berdasarkan data
tersebut, rate of return on investment dapat dihitung sebagai berikut:
Rp 40.000.000 − 0
Laba menurut akuntansi = Rp 14.000.000 −
5
= Rp 6.000.000

Rp 6.000.000
Return on Investment (ROI) = = 15 %
Rp 40.000.000

Semakin besar rate of ROI tersebut semakin baik, karena, menunjukkan semakin
besarnya jumlah pengembalian modal yang diinvestasikan. Kriteria penilaiannya,
adalah suatu usulan investasikan dinilai layak, jika rate of return proyek lebih besar
dari rate of return yang dikehendaki manajemen.
Jika modal yang diinvestasikan dihitung berdasarkan investasi rata-rata, maka
perhitungannya menggunakan cara sebagai berikut:
Investasi rata-rata dihitung dari jumlah investasi mula-mula ditambah investasi pada
akhir tahun berakhirnya umur ekonomis dibagi dua. Berdasarkan contoh diatas, maka
rata rata investasinya adalah:
Rp 40.000.000 + 0
= Rp 20.000.000
2
Dengan demikian rate of return on investmennya adalah:
Rp 40.000.000 − 0
Rp 14.000.000 −
5 = 30%
Rp 20.000.000

C. Konsep Nilai Sekarang

Nilai dolar pada hari ini tidak sama dengan nilai dolar esok hari. Prinsip dasar tersebut
merupakan kekuatan dari metode pendiskontoan. Metode pendiskontoan mengandalkan
hubungan antara nilai dolar saat ini dan masa depan. Jadi, kita harus memahami hubungan
tersebut untuk menggunakan metode pendiskontoan.

Nilai Masa Depan

Nilai atau keuntungan yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dan telah
diakumulasi dengan bunga yang telah didapatkan. Pendapatan bunga atas bunga ini sering
disebut pemajemukan bunga (compounding of interest). Nilai yang akan diakumulasikan
pada akhir umur investasi dengan asumsi pengembalian majemuk yang spesifik adalah nilai
masa depan (future value). Misalkan, suatu bank mencantumkan suku bunga tahunan sebesar
4 persen. Jika seorang nasabah menginvestasikan uang sebesar $100, setelah satu tahun, ia
akan menerima jumlah awal sejumlah $100 ditambah bunga $4 [$100 + (0,04) ($100)] = (1 +
0,04) $100 = (1,04) ($100) = $104). Hasil ini dapat dinyatakan dengan persamaan di mana F
adalah jumlah masa depan, P adalah pengeluaran awal, dan i adalah suku bunga.

F = P (1 + i)

Untuk menghitung jumlah selama periode (n) menggunakan rumus:

F = P (1 + i)n

Nilai Sekarang

Seorang manajer tidak hanya menghitung nilai masa depan, tetapi juga jumlah yang harus
diinvestasikan untuk menghasilkan suatu nilai masa depan. Jumlah yang harus diinvestasikan
sekarang untuk mendapatkan nilai masa depan dikenal sebagai nilai sekarang (present value)
dari jumlah masa depan. Sebagai contoh, berapa jumlah yang harus diinvestasikan sekarang
untuk mendapatkan $363 dua tahun dari sekarang dengan asumsi suku bunga adalah 10
persen? Dengan kata lain, berapa nilai sekarang dari $363 yang akan diterima dua tahun dari
sekarang?

Pada contoh ini, nilai masa depan, tahun, dan suku bunga telah diketahui, kita ingin
mengetahui pengeluaran saat ini yang akan menghasilkan jumlah di masa depan. Pada
persamaan F = P (1 + i)n , variabel yang menyatakan pengeluaran saat ini (nilai sekarang dari
F) adalah P. Jadi, untuk menghitung nilai sekarang dari pengeluaran masa depan yang perlu
kita lakukan adalah mencari P dari persamaan F = P (1 + i)n.

P = F / (1 + i)n.

Dengan menggunakan persamaan diatas, nilai sekarang dari $363 dapat dihitung sebagai
berikut.

P= $363/(1+0,1) 2

=$363/1,21

= $300.

Nilai sekarang yang sebesar $300 sama dengan jumlah masa depan sebesar $363. Dengan
kata lain, memiliki $300 saat ini adalah sama dengan memiliki $363 pada dua tahun dari
sekarang. Jadi, jika perusahaan mensyaratkan tingkat pengembalian 10 persen, maka
perusahaan hanya i membayar $300 hari ini atas setiap investasi yang menghasilkan $363
dua tahun dari sekarang.

Proses penghitungan nilai sekarang dari arus kas masa depan sering disebut
pendiskontoan (discounting), Jadi, kita mengatakan kita mendiskonto nilai masa depan
sebesar $363 menjadi nilai sekarang sebesar $300. Suku bunga yang digunakan untuk
mendiskontokan arus kas masa depan adalah tingkat diskonto (discount rate). Suku bunga
yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan adalah tingkat diskonto
(discount rate). Bagian F / (1 + i)n, dalam persamaan P = F / (1 + i)n merupakan faktor
diskonto (discount factor). Dengan mengganti faktor diskonto dengan istilah df, maka
didapat persamaan P = F(df). Untuk menyederhanakan perhitungan nilai sekarang, disajikan
tabel faktor diskonto untuk berbagai kombinasi nilai i dan n (Tabel Nilai Sekarang). Sebagai
contoh, faktor diskonto untuk i= 10 persen dan n= 2 adalah 0.826.

Dengan faktor diskonto tersebut, nilai sekarang dari $363 dihitung sebagai berikut.

P = F(df)

= $363 x 0,826

=$300 (dibulatkan)

Nilai Sekarang dari Serangkaian Arus Kas Tidak Tetap

Tabel Nilai Sekarang dapat digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari setiap arus
kas masa depan atau serangkaian arus kas masa depan. Serangkaian arus kas masa depan
disebut anuitas (annuity). Nilai sekarang anuitas diperoleh dengan menghitung nilai sekarang
dari setiap arus kas masa depan, kemudian menjumlahkan nilai-nilai tersebut. Sebagai
contoh, suatu investasi diharapkan menghasilkan arus kas tahunan sebagai berikut: $110,
$121, dan $133,10. Dengan asumsi tingkat diskonto sebesar 10 persen, nilai sekarang dari
serangkaian arus kas tersebut dihitung dengan persamaan F = P (1 + i).

Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Sekarang

1 $110,00 0,909 $100,00


2 121,00 0,826 100,00
3 133.10 0,751 100,00
Dibulatkan
Nilai Sekarang dari Serangkaian Arus Kas yang Seragam

Jika serangkaian arus kas tetap, maka perhitungan nilai sekarang anuitas dapa
disederhanakan. Sebagai contoh, asumsikan suatu investasi diharapkan memberika
pengambilan sebesar $100 per tahun selama tiga tahun. Dengan menggunakan Tabel nilai
sekarang dan asumsi tingkat diskonto sebesar 10 persen, nilai sekarang anuitas terlihat pada
F= P (1 + i)n .

Seperti halnya serangkaian arus kas tidak terap, nilai sekarang pada F= P (1 + i) n
diperoleh dengan menghitung nilai sekarang dari setiap arus kas secara terpisah kemudian
menjumlahkannya. Namun, dalam kasus anuitas yang menggambarka arus kas yang seragam,
perhitungan dapat dikurangi dari tiga menjadi satu seperti yang diuraikan pada catatan kaki
tampilan tersebut. Jumlah setiap faktor diskonto dapat dianggap sebagai faktor diskonto
untuk anuitas dari arus kas yang seragam. Tabel faktor diskonto yang dapat digunakan untuk
anuitas arus kas yang seragam disajikan pada tabel sekarang dari anuitas .
Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Sekarang

1 $100 0,909 $90.90


2 100 0,826 82,60
3 100 0,751 75,10
Jumlah 2.486 $248.60
Arus kas tahunan sebesar $100 dapat dikalikan dengan jumlah faktor disconto 2,486 untuk
mendaparkan nilai sekarang dari serangkaian yang seragam $248.60

D. Model Diskonto

Model diskonto mempertimbangkan nilai waktu dari uang sehingga memasukkan konsep
diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto: nilai sekarang bersih (net
present value -NPV) dan tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR)

Nilai Sekarang Bersih (NPV)


Nilai Sekarang Bersih (NPV) merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk
dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek

NPV = [(∑ CFt / (1 + I)t )] – I

= [∑CFt dft ] – I

=P–I

Jika NPV lebih dari nol maka investasi tersebut menguntungkan sehingga dapat diterima.
Jika NPV sama dengan nol pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu
karena investasi tersebut akan menghasilkan jumlah yang tepat sama dengan tingkat
pengembalian yang diminta. Sedangkan jika NPV kurang dari nol maka investasi sebaiknya
ditolak.

Contoh Soal 1

Perusahaan mempertimbangkan untuk menanamkan modalnya untuk membeli mesin


seharga Rp5.000.000,00. Mesin tersebut ditaksir mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun,
tanpa nilai residu dan didepresiasi dengan metode Garis Lurus. Selama penggunaan mesin
tersebut, diperkirakan perusahaan akan memperoleh laba bersih sebelum pajak, berturut-turut
sebagai berikut: Rp2.000.000,00; Rp3.000.000.00; Rp2.500.000,00: Rp1.500.000,00;
Rp1.000.000,00. Jika pajak penghasilan sebesar 40% dan tingkat bunga 20% per tahun, maka
perhitungan nilai sekarang dari rencana investasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun Laba bersih Pajak Laba bersih Depresiasi


sebelum pajak penghasilan seletah pajak
1 Rp2.000.000 Rp800.000 Rp1.200.000 Rp1.000.000
2 3.000.000 1.200.000 1.800.000 1.000.000
3 2.500.000 1.000.000 1.500.000 1.000.000
4 1.500.000 600.000 900.000 1.000.000
5 1.000.000 400.000 600.000 1.000.000
Laba Tunai Faktor Nilai Sekarang Nilai sekarang kas masuk
bersih
Rp2.200.000 0,833 Rp1.832.600
2.800.000 0,694 1.943.200
2.500.000 0,579 1.447.500
1.900.000 0,482 915.800
1.600.000 0,402 643.200
Jumlah nilai sekarang kas masuk bersih Rp7.476.300

1) 40% x Laba bersih sebelum pajak


𝑅𝑝5.000.000 − 0
2) 5

3) Diambil dari tabel nilai sekarang dari Rp1,00 pada tingkat Bunga 20%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai sekarang dari kas masuk bersih berjumlah
Rp7.476.300. Jumlah tersebut lebih besar dari jumlah nilai sekarang dari investasi sebesar
Rp500.000. Dengan demikian rencana investasi tersebut dapat diterima, karena mempunyai
nilai sekarang bersih (net present value) sebesar Rp2.476.300,00 (Rp7.476.300 -
Rp5.000.000).
Contoh 2

Jika laba tunai setiap tahun jumlahnya sama, misalnya sebesar Rp2.400.000, maka
perhitungan nilai sekarang dari rencana investasi tersebut dalam Contoh Soal 1 adalah sebagai
berikut:

Nilai sekarang kas masuk bersih


Rp.2.400.000 x 2,991 = Rp7.178.400
Nilai sekarang dari investasi modal = Rp5.000.000
Nilai bersih sekarang = Rp2.178.400
(Diambil dari tabel nilai sekarang dari Rp 1,00 setiap tahun selama n tahun )

Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, maka rencana investasi tersebut dapat diterima.
'Kelemahan Metode Net Present Value'

1. Mempertimbangkan nilai waktu uang.


2. Memperhitungkan aliran kas selama masa investasi.

"Kelemahan Metode Net Present Value"

1. Penentuan tingkat bunga memerlukan perhitungan yang teliti.


2. Jumlah nilai sekarang bersih dari suatu rencana investasi, secara langsung tidak dapat
dibandingkan dengan jumlah nilai sekarang dari rencana investasi yang lain yang jumlah
investasinya tidak sama.

Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah metrik yang digunakan dalam analisis keuangan
untuk memperkirakan potensi keuntungan investasi. IRR adalah discount rate yang membuat Net
Present Value (NPV) dari semua arus kas sama dengan nol dalam analisis arus kas yang
dipotong. Perhitungan IRR mengandalkan rumus yang sama seperti NPV.

IRR= i1+ NPV1NPV1– NPV2 i2–i1

Keterangan:

IRR= Internal Rate of Return

i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+

i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV –

NPV 1 = Net Present Value positif

NPV 2 = Net Present Value Negatif

Pada penghitungan IRR akan diperoleh net present value atau NPV = 0. Untuk bisa
memperoleh hasil akhir IRR, kita harus mencari discount rate yang menghasilkan NPV positif.

Contoh soal 1

Suatu rencana investasi senilai Rp5.019.000,00 ditaksir mempunyai umur ekonomis


selama 10 tahun, menghasilkan aliran kas bersih rata-rata per tahun Rp1.000.000,00. Untuk
memperoleh internal rate of return dari rencana investasi tersebut, cara yang paling sederhana
adalah adalah dengan membagi nilai investasi dengan taksiran aliran kas bersih rata-rata per
tahun untuk mendapatkan nilai sekarang, sebagai berikut:

𝑅𝑝5.019.00,00
= 5,019
𝑅𝑝1.000.000,00

Selanjutnya faktor nilai sekarang hasil perhitungan tersebut dicari pada Tabel 7.3. (nilai sekarang
dari Rp1,00 setiap tahun selama n tahun)
Selama 10 tahun (n=10) untuk menentukan internal rate of returnnya. Berdasarkan data pada
Tabel 7.3. tersebut, faktor nilai sekarang 5,019 terletak pada tingkat bunga 15%.

Kriteria untuk menilai suatu usulan investasi berdasarkan metode internal of return,
bahwa suatu usulan investasi dapat diterima jika internal of return hasil perhitungan, lebih besar
daripada rate of return yang dikehendaki oleh perusahaan.

Jika faktor nilai sekarang dari hasil perhitungan tidak terdapat pada tebel nilai sekarang,
maka penentuan internal rate or return dapat dilakukan dengan proses .

Interpolasi adalah suatu proses untuk menentukan selisih rate of return yang tidak
terdapat pada tabel nilai sekarang. Tingkat bunga yang terdapat pada tabel nilai sekarang pada
umumnya dinyatakan dalam persentase yang bulat (misal: 6%, 8%, 10% dan seterusnya)
Sedangkan persentase tingkat bunga suatu usulan investasi biasanya dinyatakan dalam bentuk
pecahan desimal.
Contoh 2

Misalkan, suatu rencana investasi bernilai Rp12.000.000.00 taksiran umur ekonomis 10 tahun
taksiran laba tunai rata-rata per tahun Rp3.000.000,00.

Berdasarkan data tersebut di atas, faktor nilai sekarang dari usulan investasi tersebut dapat
dihitung sebagai berikut:

𝑅𝑝12.000.000,00
= 4,000
𝑅𝑝3.000.000,00

Selanjutnya faktor nilai sekarang tersebut dicari pada tabel nilai sekarang (lihat Tabel 7.3.
halaman 122) untuk n = 10.

Dari Tabel 7.3. tersebut faktor nilai sekarang vang mendekati 4.000 adalah 4,192 (pada tingkat
bunga 20%) dan 3,923 (pada tingkat bunga 22%). Untuk menentukan tingkat bunga dengan
faktor nilai sekarang 4,000 dilakukan dengan proses interpolasi sebagai berikut:

Tingkat Bunga Faktor Nilai Sekarang

20% 4,192
Selisih 0,192
X% 4,000 Selisih 2% = 0,269

22% 3,923

0,192
X = 20% + ( 𝑥 2%) = 21,4%
0,269

Internal rate of return = 21,4%

Selisih nilai faktor sekarang 0,269 (4,192 – 3,923) disebabkan oleh selisih tingkat bunga
sebesar 2% (22% - 20%). Sehingga selisih faktor nilai sekarang 0,192 (4,192 – 4,000)
0,192
disebabkan oleh selisih tingkat bunga sebesar 1,4% ( 𝑥 2%). Dengan demikian tingkat
0,269

bunga yang memiliki faktor nilai sekarang sebesar 4,000 adalah 21,4% (20% + 1,4%)

Proses interpolasi dapat pula dilakukan dengan cara sebagai berikut:


Tingkat Bunga Faktor Nilai Sekarang

20% 3,923
Selisih 0,077
X% 4,000 Selisih 0,269 = -2%

22% 4,192

0,077
X = 22% + (0,269 𝑥 − 2%) = 21,4%

Jika aliran kas bersih per tahun jumlahnya tidak sama, maka faktor nilai sekarang tidak dapat
dicari dengan menggunakan rumus nilai investasi dibagi dengan aliran kas bersih rata-rata
per tahun.

sebelum proses interpolasi dilakukan, terlebih dahulu dibuat perhitune an nilai sekarang dari
aliran kas bersih dengan teknik coba-coba ftrial and error), yang jumlahnya diperkirakan
mendekati jumlah nilai sekarang dari pengeluaran investasi.

Berdasarkan teknik coba-coba tersebut, tingkat bunga ditentukan secara sembarang, yang
diperkirakan akan menghasilkan jumlah nilai sekarang dari proceeds mendekati jumlah nilai
sekarang dari outlaysnya. Selanjutnya dilakukan proses interpolasi, untuk menentukan
internal rate of return.

Contoh 3.

Data diambil dari contoh 1 (materi NVP) sebagai berikut:

- Rencana investasi sebesar Rp5.000.000,00.

-Taksiran umur ekonomis 5 tahun.

-Taksiran laba tunai selama 5 tahun berturut-turut sebagai berikut:

Rp2.200.000,00; Rp3.800.000,00; Rp2.500.000,00%; Rpl.900.000,00; dan Rp1.600.000,00.

Berdasarkan data tersebut di atas, penentuan internal rate of return rencana investasi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tingkat bunga yang menghasilkan jumlah nilai sekarang laba tunai mendekati
jumlah rencana investasi sebesar Rp5.000.000,00 dengan teknik coba-coba, sebagai berikut:
a. Tentukan tingkat bunga secara sembarang.

b. Hitung nilai sekarang dari laba tunai setiap tahun dengan faktor nilai sekarang yang
diambil dari tabel nilai sekarang dari Rp1,00 (Tabel 7.2.), pada tingkat bunga yang dipilih.

c. Jumlahnya nilai sekarang dari laba tunai selama 5 tahun (umur proyek).

d. Jika jumlah nilai sekarang dari laba tunai.

(1) Lebih besar dari Rp5.000.000,00 (rencana investasi). kemudian tentukan tingkat bunga
yang lebih besar dan pilihan yang pertama, sehingga menghasilkan jumlah nilat sekarang dari
laba tunai yang sama atau lebih dar Rp5.000.000,00.

(2) Lebih besar dari Rp5.000.000,00 selanjutnya pilih tingkat bunga yang lebih kecil dari
pilihan yang pertama, sehingga menghasilkan jumlah nilai sekarang dari laba tunai yang
sama atau lebih besar dari Rp5.000.000.00.

Berdasarkan teknik coba-coba, seperti yang telah diuraikan tersebut di atas, tingkat bunga
yang dipilih adalah 20% dan 45%. Perhitungan nilai sekarang dari laba tunai pada tingkat
bunga yang dipilih tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun Laba Tunai FNS 20% Nilai Sekarang Laba Tunai 20% FNS 45% Nilai Sekarang Laba Tunai
1 Rp2.200.000.000,00 0,833 Rp1.832.000,00 0,690 Rp1.518.000,00
2 3.800.000,00 0,694 2.637.200,00 0,476 1.808.800,00
3 2.500.000,00 0,579 1.447.500,00 0,328 820.000,00
4 1.900.000,00 0,482 915.800,00 0,226 429.400,00
5 1.600.000,00 0,402 643.200,00 0,156 249.600,00
Jumlah Nilai Sekarang Rp7.476.300,00 Rp4.825.800,00

2. Melakukan proses interpolasi (jika tingkat bunga yang dipilih menghasilkan nilai sekarang
dari laba tunai yang jumlahnya sama dengan Rp5.000.000,00 maka proses interpolasi tidak
perlu dilakukan) sebagao berikut:
Nilai sekarang laba tunai

2Pada tingkat 20%

Selama 5 tahun Rp7.476.300,00 Selisih

Rencana Investasi Rp5.000.000,00 Rp2.476.300,00

SELISIH

Rp2.650.500,00

Nilai sekarang laba tunai2

Pada tingkat bunga 45%

Selama 5 tahun Rp4.825.800,00

Selisih nilai sekarang dari laba tunai Rp2.650.500,00 (Rp7.476.300.00 - Rp4.825.000,00)


disebabkan oleh selisih tingkat bunga sebesar 25% (45%- 20%). Sehingga selisih nilai
sekarang dari laba tunai sebesar Rp2.476.300,00 (Rp7.476.300,00 - Rp5.000.000,00)
disebabkan oleh selisih tingkat bunga sebesar:

𝑅𝑝2.476.300,00
23%( 𝑥 25%)
𝑅𝑝2.650.000,00

Jadi internal rate of return dari rencana investasi tersebut = 20% + 23% = 43%.

Kriteria penilaian investasi menurut metode internal rate of return adalah bahwa suatu
rencana dinilai layak, jika tingkat bunga hasil perhitungan lebih besar daripada tingkat bunga
yang dikehendaki manajemen. Tingkat bunga yang dikehendaki oleh manajemen minimal
sebesar biaya modal (cost of capital).
Kelebihan Metode Internal Rate of Return

1. Mempertimbangkan nilai waktu uang.

2. Memperhitungkan semua aliran kas selama masa investasi.

3. Penentuan tingkat bunga dilakukan secara teliti.

4. Internal rate of return dapat digunakan sebagai pedoman untuk membandingkan beberapa
rencana investasi. Semakin tinggi in- ternal rate of return suatu rencana investasi, maka
proyek tersebut dinilai semakin menguntungkan.

Kelemahan Metode Internal Rate of Return

1. Penentuan internal rate of return melalui proses interpolasi, yang pada umumnya
memerlukan waktu relatif lama.

2. Jika terjadi kenaikan tingkat bunga selama masa investasi, internal rate of return yang telah
tentukan sebelumnya, tidak dapat disesuaikan.

Anda mungkin juga menyukai