Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang


dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari
alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat
pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini.

Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk


mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang
memilliki implikasi jangka panjang. Investasi tidak hanya mencakup penanaman
dana, tetapi pembelian barang dagangan dan peralatan merupakan investasi.

Keputusan investasi modal merupakan suatu reaksi terhadap beberapa solusi


alternative berhubungan dengan keuangan proyek-proyek investasi jangka
panjang dalam suatu perusahaan atau organisasi. Dalam hal ini, manajer harus
secara hati-hati memilih proyek yang menjanjikan pengembalian masa mendatang
yang paling besar. Kepiawaian para manajer untuk membuat keputusan investasi
modal merupakan faktor yang paling penting yang berpengaruh terhadap
perusahaan dalam jangka panjang.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana mahasiswa mampu
memahami konsep-konsep analisis keputusan investasi modal.
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu
memahami teori terkait keputusan investasi modal yang meliputi kerangka kerja
keputusan, komponen analisis, metode analisis, perputaran dana yang
diinvestasikan dan lainnya yang terkait dengan keputusan investasi modal.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kerangka Kerja Keputusan

Analisis yang efektif atas investasi modal mensyaratkan bahwa analisis


dan pengambilan keputusan sangat menyadari akan banyaknya dimensi yang
terlibat, analis perlu menetapkan serangkaian aturan dasar untuk memastikan
bahwa hasil-hasil atas keputusan yang diambil bersifat menyeluruh, konsisten dan
berarti. Aturan dasar ini meliputi definisi masalah, hakikat investasi, estimasi
biaya dan manfaat masa depan, tambahan arus kas, data akuntansi yang relevan
dan biaya tertanam (sunk cost) dan nilai waktu dari uang.
Definisi Masalah : seorang analis perlu memikirkan banyak alternative
yang biasanya mengelililngi suatu pengeluaran modal besar.
Hakikat Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva
yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Estimasi Biaya dan manfaat masa depan : Keberhasilan dari suatu
investasi dengan jangka waktu 2 sampai 25 tahun, seluruhnya terletak pada
kejadian masa depan dan ketidakpastian yang mengelilinginya. Karena itu seorang
analis didorong untuk mempertimbangakan sebanyak mungkin kemungkinan
perubahan dari kondisi sekarang dalam semua variable yang relelvan bagi analisis.
Arus kas tambahan yaitu, perubahan jumlah total arus kas perusahaan yang
terjadi sebagai akibat langsung dipilihnya suatu investasi .
Ada tiga hal penting yang berhubungan dengan masalah arus kas
tambahan ini :
1) Berapakah dana tambahan yang diperlukan untuk melaksanakan alternative
yang dipilih ?
2) Pendapatan apa yang akan dihasilkan darinya dan pendapatan apa yang akan
hilang karena alternative yang dipilih ?
3) Biaya yang akan ditambahkan atau dihapuskan dari suatu investasi.

Data akuntansi yang relevan : Perubahan-perubahan yang dilaporkan


dalam alokasi harus memiliki perubahan yang sebenarnya dalam pengeluaran kas
dan pendapatan, jika tidak (hanya masalah redistribusi saja), maka tidak
mencerminkan biaya yang sebenarnya terjadi.
Biaya tertanam (sunk cost) : adalah biaya yang terjadi dimasa lalu, sudah
dibayar dan tidak dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambi keputusan.
Nilai waktu dari uang : atau time valued of money adalah perbedaan antara nilai

2
uang saat ini dengan nilai uang dimasa yang akan datang ( current value +
interest), perlu diperhatikan dalam analisis ini.
2.2. Komponen Analisis
Untuk menilai daya tarik dari suatu investasai, kita harus
mempertimbangakan unsur-unsur berikut :
a. Investasi bersih (atau jumlah yang dikeluarkan) : kebutuhan modal kotor
untuk aktiva baru dikurangi dengan setiap modal yang dapat dipulihkan dari
pertukaran atau penjualan aktiva yang ada.
b. Potensi Keuntungan (Arus Masuk Kas Operasi) ; dasar operasional bagi
manfaat ekonomi selama umur investasi adalah perubahan laba bersih positif
yang disebabkan oleh investasi, (laba bersih adalah laba setelah dipotong oleh
pajak yang berlaku).
c. Umur Ekonomis yaitu periode waktu saat menghasilkan keuntungan dari
suatu investasi.
d. Nilai Akhir, yaitu setiap pemulihan modal pada saat penghakhiran investasi

Contoh : suatu pengeluaran sebesar $ 100,000 untuk peralatan dibutuhkan


guna memproduksi produk baru yang diharapkan memberikan manfaat arus kas
sesudah pajak sebesar $ 25,000 selama jangka waktu 6 tahun, tanpa fluktuasi
tahuan yang besar. Meskipun peralatan tersebut tidak sepenuhnya akan habis
terpakai sesudah 6 tahun, tidak mungkin merealisasikan jumlah yang lebih besar
dari nilai sisa pada saat itu, karena adanya sisa ini, penyusutan selama enam tahun
dengan metode garis lurus sebesar $16.667/tahun. Telah disesuaikan dengan benar
dalam angka arus kas sebesar $25,000, laba bersih setelah pajak yang diharapkan
diakhir periode sebesar $ 8.333

2.3. Metode Analisis


Metode sederhana dalam analisis merupakan pedoman yang secara intuitif
berkaitan dengan pertukaran antara investasi dan arus kas operasi. Juga diuraikan
mengenai pembayaran kembali (pay back) dan tingkat hasil pengembalian yang
sederhana (simple rate of return).

Metode Periode Pengembalian / Payback Period Periode pengembalian – payback


period

Periode “Payback” menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun)


suatu investasi akan bias kembali. Periode “Payback” menunjukkan perbandingan
antara “ initial investment” dengan aliran kas tahunan, dengan rumus umu sebagai
berikut :
Payback period = Nilai Investasi / Proceed

3
Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan
proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak. Jangka waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan
– penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk
mengukur keepatan kembalinya dana investasi.

Kebaikan Payback Method


1) Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
2) Dapat di gunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate
of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka
waktu pengembaliannya cepat.
3) Cukup sederhana untuk memilih ususl-usul investasi.

Kelemahan Payback Method


1) Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.
2) Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
3) Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian.

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
Periode pengembalian = n + { [ ( a- b ) / (tahun c – b)] x 1}
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup
investasimula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
Periode pengembalian = (investasi awal tahun / arus kas) x 1

Usulan proyek investasi


 Periode pengembalian lebih cepat : layak
 Periode pengembalian lebih lama : tidalk layak
 Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang
lebih cepat yang dipilih.

Metode Nilai Sekarang Bersih


Metode nilai sekarang bersih – net present value (NPV), setelah
kelemahan-kelamahan pada metode sebelumnya, orang mulai mencari cara untuk
memperbaiki keefektifan evaluasi proyek investasi. Metode yang dimaksud adalah

4
niali sekarang bersih atau NPV, yang mengandalkan pada teknik arus kas yang di
diskontokan.
a – b = n + 1 tahun c - b investasi awal = x 1 tahun arus kas
pembayaran kembali = investasi bersih / arus kas operasi rata-rata tahunan
= $100,000 / $25,000
= 4 tahun

2.4. Perputaran Dana yang Diinvestasikan


Pada prinsipnya perusahaan berharap dengan investasi di aktiva tetap akan
memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tersebut. Namun waktu
pengembalian untuk investasi di aktiva tetap lebih lama dibandingkan dengan
investasi di aktiva lancer. Perbedaannya dapat digambarkan sebagai berikut :
 Investasi Aktiva Lancar : Kas → Aktiva Lancar → Kas
 Investasi Aktiva Tetap : Kas → Aktiva Tetap → Depresiasi → Kas

2.5. Capital Budgeting


Capital budgeting mempunyai arti sangat penting karena :
1) Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang
2) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di
waktu yang akan dating
3) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang
besar.
4) Kesalahan dala pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut
akan mempunyai akibat panjang dan berat.

2.6. Usul-usul Investasi dan Pemilihan Alternatif


Ada berbagai cara dalam menggolong-golongkan usul-usul investasi, salah
satu penggolongan usul-usul investasi didasarkan menurut kategori dibawah ini :
1) Investasi penggantian
2) Investasi penambahan kapasitas
3) Investasi penambahan jenis produk baru
4) Investasi lain-lain.

2.7. Pengertian Cash Flow


Setiap usul pengeluaran modal (Capital expenditure) selalu mengandung
dua macam aliran kas, yaitu :
1) Aliran kas keluar neto (net outflow of cash), yaitu kas yang diperlukan untuk
investasi baru.

5
2) Aliran kas neto tahunan (net annual inflow of cash), yaitu sebagai hasil dari
investasi baru tersebut, yang ini sering pula disebut sebagai proceeds.

Untuk lebih jelas, terlampir contoh :


Suatu perusahaan mempunya rencana untuk membeli sebuah mesin baru
untuk mengganti sebuah mesin lama yang dianggap sudah tidak efisian lagi.
Harga mesin baru beserta biaya pemasangannya sebesar Rp. 60.000 dengan
taksiran umur penggunaan 3 tahun. Mesin lama masih mem[unyai umur
penggunaan 3 tahun lagi, kalau dijual pada waktu ini harganya sesuai dengan nilai
buku yaitu Rp. 15.000.
Kalau mesin lama dijual dan diganti dengan mesin baru, maka jumlah
investasi tambahan atau aliran kas keluar untuk proyek investas tersebut adalah
Rp.45.000 (Rp.60.000 – Rp.15.000). Penggantian ini diharapkan dapat
menghemat biaya tenaga kerja, material dan biaya reparasi dalam setahunnya
sebesar Rp.27.500 sebelum pajak PPH 40%.
Berdasarkan data tersebut kita dapat menyusun atas dasar akuntansi atau
accrual basic dan cash flow.
Perhitungan sebagai berikut :

Tambahan nett cash in flows setiap tahunnya sebesar Rp. 22.500 adalah
sama besarnya dengan keuntungan netto sesudah pajak Rp. 7.500 plus tambahan
depresiasi Rp. 15.000.
Tambahan cash flows selama 3 tahun yaitu 3 x 22.500 – Rp. 67.500

6
Kalau digambarkan maka pola cash flow dari proyek investasi penggantian
tersebut sebagai berikut :

0 1 2 3
Investasi tambahan
Cash outlay 45,000 - - -
Aliran kas masuk - 22,500 22,500 22,500

2.8. Metode Payback Period


Ada berbagai metode penilaian proyek investasi atau metode untuk
menyusun ranking usul-usul investasi :
1) Pay back period
2) Net Present Value
3) Internal Rate of Return (yield method)
4) Accounting rate if return

Metode payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat
menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau
aliran kas neto. Payback periode menggambarkan panjangnya waktu yang
diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali
seluruhnnya. Apabila proceed setiap tahunnya sama jumlahnya maka paybak
period dapat dicari dengan cara membagi jumlah investasi dengan proceeds
tahunan.

Untuk kasus diatas payback period = (Rp 45.000 / Rp 22.500) x 1 tahun = 2 tahun
Prinsipya kita harus memilih investasi yang memiliki payback periode
sekecil/secepat mungkin.
Metode ini memiliki kelemahan :
 Mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh
sesudah payback period tercapai. Oleh karenanya, criteria inibukan alat
pengukr profitability tapi alat pengukur rapidity atau kecepatan kembalinya
dana.
 Metode ini juga mengabaikan nilai waktu dari uang.

7
2.9. Net Present Value
Berbeda degan payback period, metode ini memperhatikan nilai waktu dari
uang. Dalam konsep ini, sebuah investasi akan diterima apabila jumlah present
value keseluruhan proceeds lebih besar daripada PV dari investasinya.
Dengan menggunakan contoh diatas, setelah ditambah keterangan mengenai
cost of capital atau rate of return yang kita inginkan, maka dapatlah dihitung
NPV-nya, misalnya discount rate yang digunakan sebesar 10%

Jumlah investasi = Rp 45.000


Proceeds tahunan selama 3 tahun = Rp 22.500
Discount rate 10%
PV dari proceeds (2,287 x Rp 22.500) = Rp 55.958
PV dari outlays = Rp 45.000 -
NPV = Rp 10.958

Hasil dari perhitungan diatas menunjukan rate of return yang positif,


artinya keputusan investasi dapat diterima
Apabila proceed suatu investasi tidak sama besarya dari tahun ke tahun.
Kita harus menghitung PV dari proceeds setiap tahunnya. Untuk kemudian
dijumlahkan sehingga diperoleh jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang
diharapkan dari investasi tersebut terlampir contoh :

8
2.10. Internal Rate of Return (Yield Method)

Didefenikan sebagi tingkat bunga yang akan menjadi jumlah nilai sekarang
dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama
dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran model (PV of Capital outlays).
Cara ini harus dengan cara trial and eror. Dengan langkah sebagai berikut :
o Pertama kita menghitung PV dari proceeds dengan menggunakan tingkat
bunga yang kita pilih.
o Hasil perhitungan diatas kita bandingakn dengan jumlah PV dari otlaysnya.
o Kalau PV dari proceeds > PV investasinya atau outlaysnya. Kita harus
menggunakan tingkat bunga yang lebih tinggi. Sebalikna kalau PV dari
proceeds lebih kecil dari PV kita harus menggunakan bunga yang lebih
rendah.
o Cara diatas kita lakukan berulang kali sampai kita temukan tingkat bunga
yang dapat menjadikan PV dari proceeds sama dengan PV dari outlays. Pada
tingkat bunga inilah NPV dari usulan investasi tersebut nol atau mendekati
nol.
o Besarnya tingkat bunga tersebut menggambarkan besarnya IRR dari usul
investasinya tersebutnya.

Dari contoh diatas kita akan hitung IRR sebagai berikut :


Jumlah investasi Rp 45.000
Jumlah proceeds selama 3 tahun = Rp 22.500
Missal kita memakai tingkat bunga 20% untuk menghitung PV dari proceeds.
Dengan menggunakan table A-2 kita dapat menghitung NPV nya sebagai berikut :

PV dari proceeds = 2.106 x Rp 22.500 = Rp 47.385


PV dari outlays = Rp 45.000
NPV = Rp 2.385

Oleh karena hasil perhitungan positif maka kita coba untuk menggunakan
tingkat bunga yang lebih tinggi. Misalnya tingkat bunga 24%. Dengan
menggunakan table A2 kita dapat menghitung NPV sebagai berikut.

PV dari proceeds = 1,981 x Rp 22.500 = Rp 44.573


PV dari outlays = Rp 45.000
NPV = Rp 427 (minus)

Hasil perhitungan menunjukan bahwa NPV negative. Berarti tingkat


bunga ynag sebenarnya lebih kecil dari 24%. Kita coba menggunakan tingkat
bunga 23% maka dihitung NPV sebagai berikut :

9
PV dari proceeds = 2,011 x Rp 22.500 = Rp 45.248
PV dari outlays = Rp 45.000
NPV = Rp 248 (Positif)

Hasil perhitungan ini menunjukan tingkat bunga yang sebenarnya diatas


23% dan 24%.
Internal rate sebenarnya dapat dihitung sbb :

Artinya usul investasi penggantian mesin lama dengan baru dapat diterima
karena IRR nay lebih besar dari rate of return yang dikehendaki atau cost of
capital 10%.
Apabila proceed suatu investasi tidak sama dari tahun ke tahunnya kita
dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
R = P1 – (C1 x (P2-P1/C2-C1))
Dimana :
R = IRR yang dicari
P1 = tingkat bunga ke 1
P2 = tingkat bunga ke 2
C1 = NPV ke 1
C2 = NPV ke 2

2.11. Accounting Rate of Return (ARR)


Metode ini sering juga disebut sebagai average rate of return, menunjukan
presentasi keuntungan sesudah pajak dihitung dari average investment. Yang
mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Kelebihan metode
ini adalah kesederhanaan dan mudah dimengerti. Dalam perhitungannya
menggunakan accounting yang tersedia, sehingga tidak memerlukan perhitungan

10
tambahan. Sesudah accounting rate of return ini yang dianggap wajar oleh
perusahaan.
Apabila ARR lebih besar dari minimum ARR maka usul investasinya
tersebut diterima dan sebaliknya.
Kekurangan metode ini :
1) Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang
2) Menitik beratkan pada masalah accounting dan kurang pada cashflows dari
investasi yang bersangkutan.
3) Pendekatannya jangka pendek.
4) Kurang memperhatikan panjangnya jangka waktu investasi.

Dari contoh sebelumnya kita dapat menghitung ARR sbb :


= 7.500 (EAT) / 45.000 (initial investment) x 100%
= 16,67%
ARR atas dasar investasi rata-rata :
{7.500 / (45.000 : 2)} x 100% = 33,34 %

11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Walaupun perhitungan dengan model diskonto hingga saat ini masih unggul
dalam penetapan keputusan inventasi namun manajemen investasi kontemporer
harus mencakup kriteria keuangan dan nonkeuangan, terkait dengan strategi
perusahaan secara umum.
Pengetahuan terbuka mengenai hal lain yang mendukung strategi, seperti
peningkatan produk, diversifikasi, pengurangan resiko, dan lain-lainnya haruslah
menjadi pertimbangan tambahan dalam pengambilan keputusan investasi modal.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen.2007.Managerial Accounting. Mason:


Thomson South-Western
http://supratmansp.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-keputusan-investasi-
modal.html
http://sophiaririn.blogspot.com/2011/06/akuntansi-manajemen-keputusan-
investasi.html
http://www.scribd.com/doc/15793685/Keputusan-Investasi-Modal
http://www.scribd.com/doc/55362740/Keputusan-Investasi-Modal#download

13

Anda mungkin juga menyukai