Oleh :
Fatulloh Ashari
Kaerul Umam
TI12K1
PLAN BUILD
RUN
Investor Bank Pemerintah
Untuk mengetahui
tingkat keuntungan Untuk mengetahui Untuk mengetahui
dari investasi yang tingkat keamanan Tingkat kelayakan bisnis
akan di jalankan kredit yang diberikan secara hukum dan
dan kelancaran mengetahui manfaat
pengembaliannya investasi dalam bidang
ekonomi, sosial budaya,
serta dampak terhadap
lingkungan
ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN
BISNIS
Profit
Customer Customer Marketing
through
Market Needs Integrated
satisfactions
The Marketing Concept
Untuk dapat mencapai tujuan di atas, hal-hal yang perlu dianalisis dalam aspek ini
adalah :
a. Lingkungan pemasaran ( marketing environment ) dan tingkat Kebutuhan (needs)
b. Pasar konsumen ( consumer markets ) dan tingkah laku pembeliannya ( buying
behavior )
c. Industri dan persaingan
d. Identifikasi segmen pasar ( market segments ) dan target pasar ( market targets )
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di mana
strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan, karena potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang
yang mengetahui hal tersebut.
Bidang usaha yang membutuhkan AMDAL dalam pendiriannya sesuai Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No. KEP-11/MENLH/3/94 tanggal 19 Maret 1994, adalah usaha dalam :
LANDASAN UTAMA :
Memperhatikan kemampuan daya dukung lingkungan lokasi proyek dan alam
sekitarnya.
Mengelola penggunaan sumber daya secara bijaksana dengan merencanakan,
memantau, dan mengendalikan secara bijaksana.
Memperkecil dampak negatif dan memperbesar dampak positif.
POTENSI SUMBER PENCEMARAN
MASUKAN PROSES
PENGOLAHAN
• Bahan Mentah
• Bahan Penolong (Katalis) • Mekanis
• Energi • Fisika
• Kimia
KELURAN
• Produk
• Limbah Non Reguler
• Limbah Reguler
Sumber Pencemaran
POLUTAN INDUSTRI
INDUSTRI POTENSI JENIS PENCEMARAN
Pabrik Kertas dan Pulp BOD, COD, NH3, SS, DS
Pengolahan Susu pH, BOD, COD, SS, DS
Pengawetan dan Pengalengan Sayur pH, BOD, SS
Pengawetan Makanan BOD, COD, SS, DS, Cl
Gula dari Tebu BOD, COD, SS, DS, NH3
Pemintalan Tekstil BOD, COD, DS, warna, SS, Cu, Cr, Zn, G
Pabrik Semen DS, SS, pH, Panas
Pabrik Kimia Anorganik BOD, COD, SS, basa, panas, partikel logam berat
Pabrik Pupuk pH, P, F, Cd, As, V, N, O, NO3
Kilang Minyak Bumi O, S, Phenol, NH3, O, SS, DS, warna, partikel logam berat, N,
O&G, panas
Pabrik Logam BOD, SS, DS, COD, Cn, pH, P, logam berat, panas
Alat-alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah :
A. Analisis Ratio ( Ratio Analysis )
B. Analisis Arus Kas ( Cash Flow Analysis )
ANALISIS RASIO
ROE ( Return On Equity ) digunakan untuk menilai kinerja & kemampuan para
manajer perusahaan dalam mengelola dana setoran modal para pemegang saham.
ROE diformulasikan sbb :
Net Income
Shareholder’s Equity
( 1 – DPO ), merupakan proporsi dana hasil keuntungan yang tidak digunakan untuk
pembayaran devidend. Proporsi dana ini dapat digunakan perusahaan untuk
pengembangan (pertumbuhan) usaha
Cash Devidends
DPO=
Net Income
SUSTAINABLE GROWTH RATE
Devidend Payout
R O E
𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
1. 𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭 𝐓𝑶 =
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
2. Working Capital TO =
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 −𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
Rasio ( 1 ) & ( 2 ) di atas menunjukkan berapa banyak dana yang diterima dari hasil
penjualan agar dapat digunakan untuk membiayai aktiva lancar ( current assets )
atau modal kerja ( working capital ).
B. ASSETS MANAGEMENT
𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
3. Accounts Receivable TO =
𝑨𝒄𝒄. 𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆
𝑪𝑶𝑮𝑺
5. Accounts Payable TO =
𝑨/𝑷
1. Arus Kas yang berasal dari operasi perusahaan ( Cash Flow from Operations
), yaitu dana kas yang bersumber dari hasil penjualan produk perusahaan setelah
dikurangi dengan biaya input dan operasional.
2. Arus Kas yang berasal dari aktivitas investasi ( Cash Flow related to
Investment activities ), yaitu dana kas yang dikeluarkan untuk investasi atau yang
diterima dari penjualan aktiva tetap.
3. Arus Kas yang berasal dari aktivitas pembiayaan ( Cash Flow related to
Financing activities ), yaitu dana kas yang diterima ( dikeluarkan ) perusahaan
dari ( untuk ) pemegang saham dan kreditur.
Dengan melakukan analisis arus kas menggunakan Total Cash Flow tersebut, dapat
diketahui apakah perusahaan telah melakukan fungsi pembiayaan yang sehat,
misalnya :
Sumber pembayaran bunga pinjaman tidak berasal dari pinjaman namun seharusnya
bersumber dari hasil operasional perusahaan yaitu terdiri dari : Laba Sebelum
Bunga & Pajak + Penyusutan ( EBIT + Depreciation );
Pembiayaan kebutuhan modal kerja bersumber dari hasil operasional usaha dan
pinjaman jangka pendek ( bukan dari pinjaman jangka panjang );
Pembiayaan untuk pembelian barang modal bersumber dari dana sendiri dan pinjaman
jangka panjang;
Adalah merupakan Manfaat langsung dan nampak jelas dari hasil adanya suatu
proyek. Manfaat ini bisa berupa :
~ Adanya kenaikan dalam output phisik dari kegiatan yang ditangani proyek
~ Kenaikan nilai daripada output yang disebabkan karena adanya perbaikan kualitas
~ Kenaikan nilai output karena adanya perubahan lokasi dan perubahan waktu
penjualan
~ Kenaikan nilai output karena adanya perubahan bentuk ( grading, processing, dan
perubahan bentuk lainnya )
~ Penurunan biaya ( costs ) yang disebabkan oleh adanya mekanisasi
~ Penurunan biaya ( costs ) yang disebabkan oleh penurunan biaya pengangkutan
~ Penurunan biaya ( costs ) yang disebabkan terhindar dari adanya kerugian, seperti
kerusakan dan lain sebagainya
INDIRECT BENEFIT / SECONDARY BENEFIT
INTANGIBLE BENEFIT
Maksudnya suatu manfaat yang secara tidak langsung bisa dinikmati oleh masyarakat,
tetapi sulit untuk dinilai dalam bentuk uang.
Intangible benefit ini bisa berupa :
~ Adanya perbaikan lingkungan ( Environments changes )
~ Bertambahnya pemandangan baru di suatu tempat, seperti tempat rekreasi
~ Terciptanya distribusi pendapatan
~ Bertambahnya peningkatan pertahanan nasional
CONTINGENCY ALLOWANCES
Biaya yang terjadi karena adanya perubahan design tehnis pada waktu
implementasi atau adanya kesalahan-kesalahan dalam perhitungan ( adanya under
estimates ). Hal ini tidak dapat dihindari
~ Ada yang diakibatkan oleh kenaikan harga ( price contingency ) yang disebabkan
karena pengaruh inflasi
~ Diakibatkan oleh perubahan fisik pekerjaan ( physical contingency )
SUNK COST
Adalah biaya - biaya yang dikeluarkan di waktu yang lampau atau biaya - biaya
yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan proyek. Sunk cost selalu ada
dalam suatu proyek. Dalam analisa proyek, sunk cost tidak diperhitungkan dalam
komponen biaya karena proyek melihat Future Cost & Benefit. Contoh : Beli tanah
untuk investasi dan belum ada keputusan untuk proyek apa, apabila tanah tsb dipagari
untuk pembatas. Biaya pembuatan pagar ini disebut Sunk Cost.
INTANGIBLE COST
Merupakan hal-hal yang riel, akan tetapi sulit diperhitungkan dalam nilai uang,
namun mencerminkan nilai-nilai yang sebenarnya. Bentuk daripada Intangible Cost ini
dapat berupa : polusi, suara bising, pemandangan yang kurang nyaman dari adanya
suatu proyek.
SALVAGE VALUE
Adalah nilai sisa dari suatu investasi, sehingga mengurangi biaya investasi, tetapi
karena terjadi pada akhir umurnya maka dimasukkan sebagai benefit