Anda di halaman 1dari 23

PPAK -CA Modul

Modul -6
CHAPTER 6: Relevant Cost
Langkah Langkah Decision
Making:
Kegunaan Sistem Informasi Manajemen
Memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan
keputusan.

Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan :


- Mengindentifikasi masalah
- Mengindentifikasi alternatif-alternatif solusi masalah.
- Mengidentifikasi biaya yg dikeluarkan dan
pendapatan/manfaat yang akan diperoleh.
- Menilai dampak dari setiap alternatif solusi masalah
yang diambil.
- Memilih alternatif yang paling menguntungan dan
tidak bertentangan dengan tujuan perusahaan.
Contoh pengambilan
keputusan
Perusahaan dalam keadaan lesu dan beroperasi tidak
dalam kapasitas maksimal.
Terdapat calon pembeli yang ingin beli produk dengan
harga lebih murah dari harga normal perusahaan.
1. Alternatif yang dipilih : menerima atau menolak
pesanan tsb.
2. Dilakukan perhitungan tambahan pendapatan dan
tambahan biaya jika menerima pesanan.
3. Apakah pemberian harga khusus dibawah harga
normal akan merusak harga pasar produk
perusahaan ?
4. Pesanan akan diterima kalau tambahan pendapatan
lebih besar dari biaya tambahan yang dikeluarkan.
Konsep biaya dalam pengambilan keputusan (Jangka Pendek) :
1. Sunk Cost
2. Opportunity Cost
3. Relevant Cost

Sunk Cost :
Biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan tidak dapat
ditarik kembali. Biasanya biaya untuk investasi
Contoh : Pemerintah Inggris & Perancis telah menanamkan
modalnya dalam jumlah yang besar pada produksi pesawat
concorde. Walaupun produk ini kurang laku dan tidak
menguntungkan, tetapi proyek ini telah dilanjutkan karena telah
mengeluarkan investasi yang besar yang tidak dapat ditarik lagi
(sunk cost).
Biaya ini tidak relevan untuk pengambilan keputusan.
Opportunity Cost
Adalah biaya yang terjadi adanya kesempatan yang hilang karena
perusahaan memilih alternatif tertentu. Kesempatan yang hilang
berupa pendapatan, marjin kontribusi dan profit yang hilang.
Contoh :
Misal PT X sudah beroperasi dengan kapasitas maksimal/penuh.
Ada pesanan tambahan A yang menghasilkan kontribusi marjin Rp
30 juta.
Untuk dapat memenuhi pesanan ini, PT X harus mengorbankan
pesanan lainnya (pesanan B) dengan marjin kontribusi yang
diperoleh Rp 20 juta. Pengorbanan ini adalah opportunity cost.

Keputusannya : tambahan pendapatan tambahan biaya : Rp 30


juta -20 juta = 10 juta (net). Favaorable ?
Relevant Cost:
Biaya-Biaya yang dapat terkait dan dihitung pada saat pengambilan
keputusan.
Agar dapat dianggap biaya relevan, harus memenuhi 2 syarat:
1. Biaya tersebut belum terjadi.
2. Biaya tersebut harus berbeda untuk setiap alternatif keputusan
Contoh :
Kapasitas produksi : 100.000 unit. Perusahaan sudah memproduksi
80.000 unit. Kemudian perusahaan ingin memproduksi tambahan
10.000 unit. Biaya yang relevan adalah biaya variabel, karena
biaya variabel akan naik dengan adanya tambahan unit yang
diproduksi.
Sedangkan Biaya tetap tidak relevan, karena dengan produksi
80.000 atau 90.000 unit biaya tetap tidak berubah (masih dalam
kapasitas produksi).
Kasus Relevan Cost
1. Special Order (Pesanan Khusus)
PT Serasi Selaras memperoduksi berbagai macam furniture. Saat ini
perusahaan dalam keadaan lesu. Perusahaan memiliki kapasitas
produksi 100.000 jam mesin, namun yang terpakai hanya 60.000
jam mesin. Dalam kondisi ini, ada pembeli yang akan membeli
5.000 kursi. Untuk memproduksi dibutuhkan 10.000 jam mesin
(setiap 5.000 kursi). Biaya Bahan Baku untuk satu kursi adalah
Rp20.000. sedangkan jam TK langsung adalah 15 menit per kursi.
Biaya TK langsung adalah Rp 16.000 per jam TK langsung. Biaya
overhead dibebankan atas dasar jam mesin. Biaya overhead variabel
adalah Rp 6.000 per jam. Tarif biaya overhead tetap adalah Rp
8.000 per jam mesin yang dihitung atas dasar kapasitas mesin
sebesar 100.000 jam mesin. Tidak ada biaya biaya lain terkait
pesanan ini. Selama ini perusahaan menjual kursi dengan harga Rp
60.000 per kursi.
Pertanyaan :
1. Jika pemesan memberikan penawaran harga kursi Rp 42.000 per
kursi, Apakah pesanan tersebut sebaiknya diterima ?
2. Dengan penawaran yang sama butir 1 diatas, apakah pesanan
tersebut sebaiknya diterima apabila perusahaan sudah
berproduksi dalam kapasitas penuh/maksimal ?
3. Dengan penawaran yang sama butir 1 diatas, apakah pesanan
tersebut sebaiknya diterima apabila perusahaan saat ini sudah
menggunakan kapasitas 95.000 jam mesin untuk pesanan
regularnya ?
Jawab :
1.Jika pemesan memberikan penawaran harga kursi Rp 42.000
per kursi, Apakah pesanan tersebut sebaiknya diterima ?
Saat ini perusahaan memproduksi dibawah kapasitas yang ada. Jika
memproduksi 60.000 jam mesin maupun 100.000 jam mesin maka
biaya overhead tetap adalah sama.
Yang merupakan biaya relevan adalah semua biaya variable.
Tambahan Pendapatan : Rp 42.000
Tambahan biaya variabel:
Biaya Bahan Baku : Rp 20.000
Biaya TK langsung :Rp 4.000 (Rp16.000/4);
1 Jam =4 unit (setiap 15 menit = 1unit)
Biaya OH Variable 1 kursi : Rp 12.000 (10.000/5.000)x Rp6.000
Increamental (tambahan) pendapatan = 42.000-36.000=6.000
Keputusan : pesanan diterima.
Jawab :
2. Dengan penawaran yang sama butir 1 diatas, apakah pesanan
tersebut sebaiknya diterima apabila perusahaan sudah
berproduksi dalam kapasitas penuh/maksimal ?
Jika perusahaan sudah memproduksi dengan kapasitas penuh.
Tambahan kapasitas menimbulkan tambahan biaya tetap. Namun
dalam kasus ini diasumsikan tidak ada tambahan biaya tetap.
Berarti kita akan membanding marjin kontribusi penjualan reguler
dengan marjin kontribusi penjualan khusus.
Reguler : 60.000 36.000 = 24.000 x 5.000 kursi = 120.000.000
Khusus : 42.000- 36.000 = 6.000 x 5000 kursi = 30.000.000
Keputusan : pesanan khusus ditolak karena marjin kontribusi
reguler lebih besar.
Jawab :
3. Dengan penawaran yang sama butir 1 diatas, apakah pesanan
tersebut sebaiknya diterima apabila perusahaan saat ini sudah
menggunakan kapasitas 95.000 jam mesin untuk pesanan
regularnya ?
Perusahaan memiliki kapasitas menganggur 5.000 jam tetapi harus
memproduksi tambahan 10.000 jam berarti over capacity 5.000 jam
untuk memproduksi tambahan 2.500 unit (10.000jam=5.000 unit).
Seharusnya ada tambahan biaya tetap.
Dalam kasus ini diasumsikan tidak ada tambahan biaya tetap.
Berarti kita akan membanding marjin kontribusi penjualan reguler
dengan marjin kontribusi penjualan khusus.
Reguler : 60.000 36.000 = 24.000 x 2.500 = 60.000.000
Khusus : 42.000- 36.000 = 6.000 x 2.500 = 15.000.000
Keputusan : pesanan khusus ditolak karena marjin kontribusi
reguler lebih besar.
Contoh Soal Relevan Cost
Special Order (Pesanan Khusus) dengan tambahan biaya tetap
PT ABC memperoduksi barang A. Saat ini perusahaan
memproduksi 80.000 unit sesuai dengan kapasitas produksinya.
Harga jual barang A reguler sebesar Rp 10.000 per unit. Perusahaan
memperoleh pesanan khusus 10.000 unit. Biaya bahan baku adalah
Rp 2.000 per unit. Biaya tenaga kerja langsung adalah Rp 2.000 per
unit dan biaya overhead variabel adalah Rp 3.000 per unit. Harga
pesanan khusus adalah Rp 8.000 per unit. Ada biaya tambahan
overhead tetap yang terdiri dari :
- Biaya transport khusus : Rp 500.000
- Biaya asuransi : Rp 1.000.000

Question : apakah pesanan khusus diterima ?


Jawab :
Karena tidak ada kapasitas menganggur
Berarti dihitung berapa tambahan pendapatan yang diterima :
Harga jual pesanan khusus : 8.000
Variable cost : (2.000+2000+3000) : 7.000
Fixed cost :
- Transport : 500.000/10.000= 50
- Asuransi : 1.000.000/10.000=100
Total fixed cost : : 150
Total cost : 7.150
Margin laba per unit : 850
Total tambahan laba : 850 x 10.000 unit=Rp 8,5 juta
2. Make or Buy:

Dalam hal ini, perusahaan memproduksi komponen yang dipakai


pada produknya. Namun terdapat penawaran yang lebih murah dari
pemasok diluar perusahaan. Jadi keputusan yang diambil adalah
tetap memproduksi sendiri atau beli dari pemasok di luar
perusahaan.
2. Make or Buy:
Contoh Soal:
PT Indah Abadi memproduksi Kipas Angin. Selama ini pisau kipas
angin diproduksi sendiri. Biaya untuk membuat pisau kipas angin :
-Bahan Baku : Rp 10.000 per pisau
-TK Langsung: Rp 6.000 berdasarkan jam TK Langsung
-OH Variable : Rp 4.000 berdasarkan jam TK Langsung
Diperlukan 10 menit jam TK Langsung untuk membuat satu pisau.
Perusahaan menyewa satu buah mesin untuk membuat pisau dan
biaya sewa mesin adalah Rp 100.000.000 per tahun. Jika produksi
pisau dihentikan maka kontrak sewa dapat dibatalkan. Besar biaya
penyusutan pabrik Rp 40.000.000 per tahun. Jika produksi pisau
dihentikan, ruangan tidak dapat dipergunakan untuk apapun. Jumlah
pisau yang diproduksi adalah 20.000 pisau per tahun. Saat ini ada
pemasok pisau dari luar dengan harga Rp 17.000 per pisau.
Pertanyaan : apakah akan memproduksi sendiri atau membeli dari
pemasok luar ?
Jawab :
Biaya yang relevan adalah biaya variabel. Jika memproduksi sendiri
biaya variable muncul. Jika membeli dari luar biaya variable akan
hilang. Dalam hal ini, biaya sewa mesin pisau merupakan biaya
tetap yang relevan.
Biaya variable produksi pisau :
-Bahan Baku : 10.000
-TK Langsung: 600 per pisau (6.000/10 mnt)
-OH Variable : 400 per pisau (4.000/10 mnt)
Total B Variable : Rp 11.000 per pisau
Sewa mesin : Rp 5.000 per pisau (100.000.000/20.000)
Total biaya produksi sendiri : Rp 16.000 per pisau
Kalau beli dari luar : Rp 17.000 per pisau
Keputusan : buat sendiri.
3. Keep or Drop:
Dalam hal ini perusahaan memproduksi beberapa jenis produk. Ada
produk yang tidak menguntungkan. Jika menghentikan produksi
salah satu produk maka biaya tetap bersama (un-avoidable FC)
tetap ditanggung perusahaan.
Apakah perusahaan akan tetap mempertahankan penjualan produk
tersebut atau menghentikan penjualan dan produksi produk tersebut
Contoh Soal :
PT Bagus Hijau memproduksi 3 jenis produk dengan kinerja sbb:

Pertanyaan : apakah produk C akan dihentikan karena rugi ?


Jawab :
Dalam hal ini biaya variable semua produk adalah relevan. Karena
kalau mempertahankan produk maka biaya variable tetap ada.
Sedangkan kalau dihentikan biaya variable tidak ada.
Biaya tetap langsung untuk produk dapat dihilangkan namun biaya
tetap bersama tidak dapat dihilangkan

Keputusan :produk C tidak dapat dihentikan karena laba total akan


berkurang dari Rp 69 juta menjadi Rp 17 juta
3. Keep or Drop: contoh 2
PT ABC memiliki 3 jenis usaha : Rumah makan, usaha dagang dan usaha jasa. Dalam
tahun ini, usaha dagang mengalami kerugian Rp 25 juta. Apakah perusahaan akan tetap
mempertahankan penjualan produk tersebut atau menghentikan penjualan dan produksi
produk tersebut
Laba-Rugi PT ABC
dalam jutaan Rp RM UD UJ Total
Penjualan 600 300 400 1,300
Biaya Variable 200 250 200 650
contribution margin 400 50 200 650
Biaya tetap
-avoidable:
Gaji 100 40 50 190
Iklan 30 5 5 40
Asuransi Karyawan 50 15 10 75
-unavoidable:
Depresiasi 20 5 5 30
PBB 20 5 10 35
Asuransi Gedung 30 5 5 40
Biaya tetap 250 75 85 410
Pertanyaan : apakah
laba produk C akan dihentikan
150 (25) karena
115rugi ? 240
Jawab : keep or drop contoh 2
Dalam hal ini ada biaya tetap yang tidak dapat dihindari seperti : depresiasi, PBB dan
asuransi gedung dan harus tetap ditanggung.
Laba-Rugi PT ABC-setelah penutupan
dalam jutaan Rp RM UD UJ Total
Penjualan 600 400 1,000
Biaya Variable 200 200 400
contribution margin 400 - 200 600
Biaya tetap
-avoidable:
Gaji 100 50 150
Iklan 30 5 35
Asuransi Karyawan 50 10 60
-unavoidable:
Depresiasi 20 5 5 30
PBB 20 5 10 35
Keputusan
Asuransi Gedung: penutupan UD disetujui
30 karena
5 laba
5 total akan
40
Biaya tetap 250 15 85 350
meningkat
laba
dari Rp 240 juta menjadi
150
Rp 250juta
(15) 115 250
4. Sell or Process Further:
Dalam hal ini perusahaan memproduksi joint product dimana
terdapat proses produksi lanjutan untuk memproduksi produk
lainnya. Alokasi joint cost bukan biaya relevan karena produk
dihasilkan setelah joint process.
Contoh Soal :
PT Kimia Rumit memproduksi bahan kimia. Dalam satu proses
memproduksi 3 jenis bahan kimia yaitu : AAA, BBB, CCC. Joint
cost untuk proses produksi adalah Rp 100.000.000. Unit yang
diproduksi dari proses tersebut adalah 3.000 kg AAA, 4.000 kg
BBB dan 4.000 kg CCC. Semua produk dapat langsung dijual (pada
titik split off/pemisahan proses). Harga jual produk AAA:Rp 20.000
per kg, produk BBB: Rp15.000 per kg; produk CCC: Rp10.000 per
kg. Produk AAA dapat diproses lebih lanjut untuk menjadi produk
A
AAA1. Biaya proses lebih lanjut Rp 2.000 per kg, dan harga jual
produk AAA1 adalah Rp 23.000 per kg. Apakah produk AAA lebih
Jawab :
Dalam hal ini tambahan pendapatan dan biaya adalah relevan untuk
pengambilan keputusan.

Untuk memproses lebih lanjut:


Tambahan pendapatan : Rp 23.000-Rp 20.000=Rp 3.000
Tambahan biaya =Rp 2.000
Berarti ada tambahan marjin kontribusi =Rp 1.000 per kg
Keputusan : proses lebih lanjut karena lebih menguntungkan
Thank You

PPAK- CA Modul
Managerial Accounting

Anda mungkin juga menyukai