Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman Mata Kuliah

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

OPSI DAN MANAJEMEN KEUANGAN

Oleh:
Aliefiah Arief Zuraidha
Fitriaman

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015

1. Opsi
Pihak yang membeli opsi berarti telah memiliki hak untuk meminta
pihak lain (penjual atau writer dari opsi tersebut) membeli atau
menjual aset (underlying) pada waktu yang telah ditentukan di masa
yang akan datang. Pembeli memegang seluruh hak, sementara
penjual yang memiliki kewajiban.
Terminologi dalam opsi:
a. Excercise/strike price (harga penebusan) adalah harga beli atau
jual dari aset yang mendasari opsi (underlying assets).
b. Time to expiration adalah tanggal kadaluarsa yang merupakan
batas akhir pelaksanaan (exercise).
c. Underlying asset adalah aset yang menjadi subyek untuk dibeli
atau dijual dalam opsi.
d. Option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi
kepada penjual opsi.
e. Pembeli opsi adalah pihak yang membeli opsi.
f. Penjual (writer) opsi adalah yang menjual opsi.
Call option memberikan hak kepada pembeli (buyer/holder) opsi untuk
membeli (call) aset tertentu seperti saham, mata uang atau komoditas
pada periode waktu dan harga yang ditetapkan (exercise price). Put
option memberikan hak kepada pembeli untuk menjual underlying
asset pada harga yang telah ditentukan. Pelaksanaan (exercise)
sebuah opsi merupakan hak pembeli untuk melaksanakan atau tidak
melaksanakan opsi. Penjual opsi tidak memiliki pilihan karena harus
melaksanakan opsi jika pembeli opsi melakukan exercise atas opsi
yang dimilikinya.
2. Call Option
Membeli Call Option
a. Investor yang membeli call option sebuah saham berharap harga
saham yang menjadi underlying asset akan meningkat di masa
depan sehingga dapat memberikan keuntungan kepada pemegang
hak opsi.
b. Nilai intrinsik

sebuah

call

option

adalah nilai ketika

harga

penebusan (exercise price) (E) lebih rendah dari harga pasar


terkini underlying asset (S0).
i. Opsi yang memiliki nilai intrinsik positif sidebut in-the-money
E < S0

ii.

Opsi yang memiliki nilai intrinsik sama dengan 0 disebut at-

iii.

the-money E = S0
Jika opsi memiliki nilai intrinsik negatif disebut dengan out-of-

the-money E > S0
3. Put Option
Komponen Harga Opsi
Harga opsi atau option premium terdiri dari dua komponen yaitu
nilai intrinsik (intrinsic value) dan time premium (nilai ekstrinsik).
Option premium = Intrinsic value + Time premium
Nilai intrinsik sebuah put ption adalah nilai ketika harga penebusan
E > S0 atau 0. Time premium adalah biaya yang harus ditanggung
atas lamanya opsi dipegang. Semakin lama rentang waktu dari kontrak
opsi dimulai dengan tanggal berakhir, maka semakin berisiko investasi
tersebut. Hal ini mengakibatkan kenaikan pada time premium atas
opsi tersebut.
4. Kombinasi Opsi
Call option dan put option dapat digabungkan dengan sekuritas
lainnya untuk menjadi satu kontrak opsi yang rumit.
Protective put adalah strategi yang dilaksanakan untuk membeli put
option dari saham perusahaan yang telah dimiliki. Dalam hal ini
investor membeli saham suatu perusahaan sekaligus put option-nya.
a. Posisi dalam saham adalah investor membeli atau sudah memiliki
sahamnya (long) sedangkan posisi di put option adalah membeli
(long).
b. Tujuan pembelian saham sekaligus put option-nya adalah untuk
mencegah kerugian yang terjadi karena turunnya harga saham.
Strategi covered call adalah kegiatan menjual call option suatu
saham dan pada saat yang bersamaan membeli saham tersebut di
pasar. Posisi dalam opsi adalah membeli/menjual call ption (short) dan
dalam saham adalah membeli atau sudah memiliki sahamnya (long).
Tujuan dari strategi covered call adalah mencegah terjadinya kerugian
dari transaksi penjualan call option tanpa memiliki sahamnya terlebih
dahulu apabila harga saham yang menjadi underlying asset lebih
tinggi dari harga penebusannya (exercise price).
5. Penilaian Opsi
Faktor-faktor yang
premium)

mempengaruhi

Harga

Opsi

(option

a. Harga penebusan
Kenaikan pada harga penebusan akan menurunkan harga call
option.
b. Tanggal berakhirnya opsi
Semakin lama tanggal berakhirnya opsi, maka semakin tinggi
harga call option. Tanggal berakhirnya opsi yang lebih panjang
memungkinkan volatilitas harga saham yang menjadi underlying
asset juga lebih tinggi.
c. Harga saham
Semakin tinggi harga saham yang menjadi underlying asset
sebuah call option, semakin tinggi harga call option-nya hal ini
terjadi karena intrinsic value call option adalah

S0

E, semakin

tinggi harga saham (S0) semakin tinggi pula nilai intrinsiknya.


d. Variabilitas dari underlying asset
Semakin besar variabilitas dari underlying asset maka call option
semakin berharga
e. Tingkat biaya
6. Rumus Harga Opsi
Terdapat dua metode untuk menentukan harga opsi yaitu:
a. Metode Binomial
i. Langkah pertama menentukan harga tertinggidan terendah
dari suatu underlying asset di masa depan, misalnya harga
ii.

tahun depan.
Dari harga tertinggi dan terendah suatu underlying asset,

iii.

maka tentukan pay-off call option nya.


Tentukan delta yang diperoleh dengan cara membagi selisih
pay-off call option dengan selisih antara harga tertinggi dan

iv.
v.

terendah saham.
Tentukan nilai sekarang dari jumlah yang harus dipinjam
Harga call option = harga saham saat ini x Delta dikurangi
pinjaman

b. Model Black-Scholes option pricing model


Model ini dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes.
Berikut ini adalah persamaan dari Black-Scholes option pricing
model.
C0 = S x N(d1) EeRt x N(d2)
Dimana:
C0 = adalah nilai dari European call option pada saat t = 0
R = suku bunga bebas risiko

t
2

1 n ( S /E )+
d1
R+

d 2=d 1 t
N(d) = probability that a standardized, normally distributed,
random variable will be less than or equal to d.
7. Saham dan Utang sebagai Opsi
Asumsikan PT ABC telah memperoleh konsensi untuk mengadakan
kegiatan Asian Games di tahun depan. Perusahaan tersebut akan
ditutup setelah penyelenggaraan Asian Games berakhir. Perusahaan
mendanai kegiatan dengan utang. Utang pokok dan beban bunga
tahun depan adalah Rp800 milyar. Berikut ini adalah skenario arus kas
PT ABC untuk tahun depan:
Perkiraan arus kas PT ABC
Penyelengga Penyelengga Penyelengga
raan sangat
raan cukup
raan cukup
berhasil
berhasil
gagal
Arus kas
sebelum
bunga dan
pokok
utang
Bunga dan
pokok
utang
Arus kas
untuk
pemegang
saham

Gagal
total

Rp1 trilyun

Rp850 milyar

Rp700 milyar

Rp550
milyar

Rp800 milyar

Rp800 milyar

Rp800 milyar

Rp800
milyar

Rp200 milyar

Rp50 milyar

a. Perusahaan dinyatakan dalam call option


Saham dapat dianggap sebagai call option di perusahaan. Dalam
tabel di atas dapat dilihat bahwa pemegang saham tidak akan
menerima apapun apabila arus kas kurang dari Rp800 milyar.
Apabila arus kas di bawah Rp800 milyar maka seluruh arus kas
akan diberikan kepada pemegang obligasi.
Underlying asset dalam hal ini adalah PT ABC itu sendiri.
Pemegang obligasi adalah pemilik perusahaannya. Pemegang

saham dalam hal ini memiliki call option dengan harga penebusan
sebesar Rp800 milyar. Jika arus kas perusahaan diatas Rp800
milyar, perusahaan akan melakukan exercise. Dengan kata lain,
perusahaan akan membeli perusahaan dari pemegang obligasi
seharga Rp800 milyar. Apabila arus kas perusahaan sebesar Rp1
trilyun maka arus kas bersih maka pemegang saham akan memilih
untuk melakukan exercise atas seluruh arus kas ke pemegang
obligasi.
Pemegang obligasi akan memperoleh seluruh kas apabila arus kas
yang diperoleh kurang dari Rp800 milyar. Apabila arus kas lebih
besar

dari

Rp800

milyar

maka

pemegang

obligasi

tetap

memperoleh Rp800 milyar. Dalam hal ini pemegang obligasi adalah


penjual call option dengan harga penebusan Rp800 milyar.
8. Aplikasi Opsi pada Keputusan Perusahaan
a. Merjer dan Diversifikasi
Seringkali diversifikasi dijadikan alasan untuk melakukan merjer.
Apakah merjer itu baik bagi perusahaan? Merjer yang murni karena
alasan keuangan semata adalah ide yang buruk karena merjer
tersebut justru makin melindungi pemegang obligasi karena utang
sekarang ditanggung oleh dua perusahaan. Keuntungan pemegang
obligasi adalah kerugian bagi pemegang saham.
b. Option dan Capital Budgeting
Untuk perusahaan yang memiliki utang dalam perusahaan
dalam struktur pendanaannya akan lebih menyukai proyek-proyek
yang menghasilkan NPV yang lebih rendah dibandingkan proyek
dengan NPV yang tinggi.
Pemegang saham bahkan cenderung terkadang mengambil
proyek dengan NPV yang negatif karena proyek yang NPV-nya
rendah

bahkan negatif memiliki risiko yang tinggi dan akan

memberikan

tingkat

pengembalian

yang

tinggi

pula

untuk

pemegang saham jika proyek tersebut berjalan dengan sukses.


9. Opsi dan Investasi Proyek
Ketika melakukan analisis atas proyek-proyek jangka panjang
(capital budgeting analysis), prediksi atas arus kas yang berasal dari
proyek tersebut dilakukan pada tanggal 0. Arus kas di masa depan
tersebut akan didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto

yang pantas dan dikurangi dengan pengeluaran investasi awal untuk


memperoleh NPV dari proyek tersebut. apabila NPV lebih besar dari 0
maka proyek tersebut layak untuk dijalankan.
Perusahaan menilai sebuah saat ini dengan asumsi keputusan di
masa depan akan optimal. Meskipun demikian perusahaan masih
belum terlalu yakin terkait dengan keputusan yang dibuat karena
banyak informasi tentang kegiatan proyek di masa depan yang
diperoleh.

Kemampuan

perusahaan

untuk

menunda

keputusan

investasi dan operasinya sampau informasi di masa depan diperoleh


adalah option.
10. Executive Stock Options
Kompensasi untuk eksekutif

perusahaan

umumnya

ditambah dengan hal-hal berikut ini:


a. Kompensasi jangka panjang
b. Bonus tahunan
c. Kontribusi iuran pensiun
d. Opsi saham
Opsi untuk membeli saham perusahaan

adalah

menajdi

gaji

alternatif

kompensasi selain kenaikan gaji karena berbagai alasan, yaitu:


a. Opsi saham membuat eksekutif perusahaan memiliki kepentingan
yang sama dengan pemegang saham perusahaan sehingga
mereka akan mengambil keputusan untuk kebaikan pemegang
saham.
b. Opsi dapat mengurangi gaji yang dibayarkan untuk eksekutif.
c. Opsi membuat perusahaan membayar eksekutif bergantung pada
kinerja perusahaan.
Nilai ekonomis dari opsi saham untuk manajemen ditentukan oleh
berbagai faktor seperti volatilitas dari saham yang menjadi underlying
asset dan periode pemberian opsi saham. Nilai opsi saham per
lembarnya dapat diperoleh dengan metode Black-Scholes.
11. Menilai Perusahaan yang Baru Berdiri
Mendirikan perusahaan baru penuh dengan

ketidakpastian.

Perusahaan dapat menggunakan analisis capital budgeting untuk


menilai

perusahaan

yang

akan

didirikan.

Penggunaan

capital

budgeting secara tradisional kemungkinan besar akan menghasilkan


NPV yang negatif sehingga perusahaan tidak jadi didirikan.

Opsi

yang

perusahaan

diterapkan
baru.

ketika

Apabila

menganalisis

kondisi

buruk

untuk

yang

mendirikan

terjadi

setelah

perusahaan didirikn maka terdapat opsi untuk menghentikan bisnis


perusahaan. Apabila kondisi baik maka perusahaan akan melakukan
ekspansi usaha.
12. Analisis Lanjutan Model Binominal
Diasumsikan PT ABC adalah distributor minyak diesel sedangkan PT
XYZ adalah perusahaan pembangkit listrik. Pada tanggal 1 September
harga minyak diesel adalah $2/gallon. Harga minyak periode 1
September sampai dengan 1 Desember akan bervariasi antara $2,74
atau $1,46.
PT XYZ melakukan pendekatan kepada PT ABC dan berjanji akan
membeli minyak diesel pada harga $2,10 pada tanggal 1 Desember
sebanyak 6 juta galon. Jika harga minyak diesel per 1 Desember
sebesar $2,74 maka PT ABC akan rugi sebesar $0,64 (2,74 - 2,10)
sedangkan apabila harga mencapai $1,46 maka PT XYZ tidak akan
membeli minyak diesel dari PT ABC karena lebih murah untuk membeli
di pasar.
Untuk mengkompensasi risiko kerugian yang mungkin akan diterima
oleh PT ABC, manajemen PT XYZ akan membayar di awal sebesar $1
juta untuk memperoleh hak membeli minyak diesel pada harga $2,10
dengan

pengiriman

minyak

diesel

pada

Desember.

Apakah

perjanjian bisnis ini adil?


Harga minyak diesel akan naik sebesar 37% ($2,74/$2 1) atau
turun sebesar 27% ($1,46/$2 1). Pertumbuhan atau penurunan harga
tersebut dapat dianggap return sehinggan return relatif untuk
kenaikan harga adalah 1,37 (1 + 0,37) dan penurunan harga sebesar
0,73 (1 0,27).
Langkah menentukan Risk-neutral probabilities
Probabilitas kenaikan harga dari tingkat pengembalian minyak diesel
adalah sama dengan tingkat suku bunga bebas risiko. Jika suku bunga
bebas risiko adalah 8%/tahun yang berarti sebesar 2% dalam 3 bulan
maka probabilitas kenaikan harga adalah:
2% = probabilitas kenaikan x 0,37 + (1 probabilitas kenaikan) x
0,27

Probabilitas kenaikan = 45% sedangkan probabilitas penurunan =


0,55.
Hitung Kontrak
Jika harga minyak diesel naik menjadi $2,74 pada tanggal 1
Desember maka PT XYZ akan membeli minyak diesel dari PT ABC pada
harga $2,10 dan PT ABC akan rugi sebesar $0,64 per gallon karena
harus membeli ke pasar pada harga @2,74.
Jika harga minyak turum menjadi $1,46 maka PT XYZ tidak akan
membeli minyak dari PT ABC sehingga PT ABC tidak akan mempeoleh
kerugian atau keuntungan pada harga $1,46.
Nilai kontrak untuk PT ABC adalah:
(0,45 x ($2,10 - $2,74) x 6 juta gallon + 0,55 x 0) / 1,02 +$1.000.000
= -$694.118.
Nilai kontrak yang negatif ini adalah nilai call option untuk PT ABC
sedangkan nilai kontrak untuk PT XYZ adalah $694.118
13. Keputusan untuk Menghentikan dan Melanjutkan Kembali
Dalam menjalankan bisnisnya manajemen terkadang harus
membuat keputusan apakah menghentikan sementara bisnisnya
sambil menunggu saat yang tepat untuk kembali melanjutkan bisnis.
Keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan bisnisnya dan
melanjutkan kembali di masa depan dapat dibantu dengan melakukan
analisis atas pendekatan binomial.

Anda mungkin juga menyukai