Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

PASAR EFISIEN (Efficient Securities Market)

DISUSUN OLEH :

HESTI EKA PRATIWI 16043090


YUNI 16043066
SOFYAN YULIANTONI 16043064

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Seminar Akuntansi Keuangan. Makalah ini membahas tentang PASAR EFISIEN
(Efficient Securities Market)

Makalah ini penulis susun berdasarkan silabus Seminar Akuntansi Keuangan.


Tujuan utamanya adalah untuk membantu penulis sendiri agar dapat memahami materi
sesuai silabus yang telah diberikan serta dapat menambah pengetahuan bagi siapa saja yang
membacanya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik/saran dari para pemakai.

Semoga makalah ini memberi manfaat yang sebesar-besarnya.

Padang, 28 Agustus 2019

Penulis

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

Sebagian besar kalangan akademisi berkeyakinan bahwa pasar saham merupakan


pasar yang efisien. Suatu pasar dikatakan efisien apabila harga barang-barang yang dijual
telah menunjukan semua informasi yang ada sehingga tidak bias (not biased) menjadi terlalu
murah atau terlalu mahal. Perubahan harga di masa mendatang hanya tergantung dari
datangnya informasi baru di masa mendatang yang tidak diketahui sebelumnya. Perubahan
harga terjadi dengan sangat cepat sehingga tidak memungkinkan untuk dieksploitasi. Karena
informasi baru datangnya tidak bisa diduga, maka perubahan harga pun tidak bisa diduga
alias random. Fama (1970) menyatakan bahwa pasar yang efisien adalah pasar yang
harganya mencerminkan informasi yang relevan, yang berarti harga saham tersebut sulit
untuk diprediksi

Dalam setiap Negara, pasar modal memiliki peran penting dalam menjalankan dua
fungsi yaitu sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal (investor) dan sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument
keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana dan lainnya. Dengan demikian, masyarakat
dapat menetapkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan resiko
masing – masing instrument.
Pada pasar modal terdapat teori pasar efisien yang merupakan suatu model ideal
untuk menguji kemampuan pasar modal dalam mengolah dan merespon informasi. Di pasar
modal terdapat banyak sekali investor yang setiap saat saling bersaing untuk memperoleh
keuntungan maksimal dengan memanfaatkan dan menganalisis berbagai informasi yang
tersedia. Oleh karena itu, harga sekuritas di bursa secara otomatis telah mencerminkan hasil
analisis dari investor atas berbagai macam informasi yang ada.
Para pemodal individual (baik perorangan maupun lembaga keuangan) memilih
portofolio (atau berbagai portofolio) apabila mereka dihadapkan estimasi tentang berbagai
variable yang relevan. Apabila setiap pemodal individu bertindak seperti yang kita pikirkan,
maka kita akan berhasil merumuskan bagaimana seluruh pemodal akan berprilaku, dan
karenanya bagaimana harga dan tingkat keuntungan akan ditentukan oleh pasar.
Pembentukan model-model keseimbangan umum memungkinkan kita untuk menentukan
pengukur resiko yang relevan dan bagaimana hubungan antara risiko untuk setiap asset

3
apabila pasar modal berada dalam keadaan seimbang. Dalam bab ini akan membicarakan
model keseimbangan (equilibrium model) yaitu Capital Asset Pricing Model (CAPM).

Asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) memberikan


kesempatan kepada manajer untuk bertindak oportunis, yaitu memperoleh keuntungan
pribadi. Dalam hal pelaporan keuangan, manajer dapat melakukan manajemen laba
(earnings management) untuk menyesatkan pemilik (pemegang saham) mengenai kinerja
ekonomi perusahaan.

Makalah ini berupaya memberikan paparan tentang topik tersebut

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasar Efisien dan Implikasi Pasar Efisien terhadap Pelaporan Keuangan
1. Konsep Pasar Efisien
Sesungguhnya, di dalam teori pasar efisien informasi akuntansi berada pada posisi bersaing
(competition) dengan sumber-sumber informasi lainnya seperti berita-berita dalam media
(new media), analis keuangan (financial analysts), dan bahkan harga pasar itu sendiri.
Sebagai suatu alat atau sarana untuk menyampaikan imformasi kepada infestor, informasi
akuntansi akan bermanfaat hanya apabila infomarmasi tersebut relevan (relevant), dapat di
percaya (reliabel), tepat waktu (timely), dan hemat (cost-effective), relatif dibandingkan
dengan sumber informasi lainnya.
Sayangnya dalam kenyataan, informasi tidak bersifat bebas atau dalam kondisi yang tidak
ideal. Setiap investor harus melakukan estimasi subjektif sendiri-sendiri dalam melakukan
penilaian terhadap profitabilitas (profitability), aliran kas (cash flows), dan dividen
(dividend) perusahaan yang akan datang. Selanjutnya, estimasi-estimasi tersebut akan selalu
mengalami revisi (penyempurnaan) apabila ditemukan informasi baru. Dalam menghadapi
situasi tersebut, biasanya setiap investor akan menggunakan pertimbangan cost-benefit
dalam menentukan pertimbangan seberpa besar pengorbanan(biaya) yang akan dilakukan
dan seberapa besar manfaat (informasi) dapat diperoleh.
Terdapat sejumlah sumber-sumber informasi yang relevan, misalnya: financial press,
masukan informasi dari teman dan asosiasi, perubahan kondisi ekonomi, saran analis dan
pialang, dan lain-lain. Pada umumnya investor secara terus menerus akan melakukan revisi
atau penyempurnaan terhadap pertimbangan probabilitas subjektif yang mereka gunakan
setelah menerima berbagai macam informasi. Dari berbagai kemungkinan informasi
tersebut, yang pada umumnya dipertimbangkan sebagai sumber utama informasi yang
bersifat cost-efektive adalah laporan keuangan tahunan perusahaan.
Terdapat sejumlah investor yang menghabiskan waktu dan uang mereka untuk
menggunakan berbagai sumber infomasi tersebut sebagai dasar yang memberikan pedoman
di dalam pemilihan pengambilan keputusan. Investor yang mempunyai informasi lebih
banyak (informed) biasanya akan bergerak lebih cepat setelah menerima informasi baru.
Apabila mereka tidak bertindak demikian, maka investor lain akan mendahuluinya dan nilai

5
pasar sekuritas akan segera mengalami penyesuaian dalam mengeliminasi manfaat
informasi baru.
Apabila investor dalam jumlah yang cukup signifikan berperilaku dengan cara seperti di
atas, maka pasar akan menjadi efisien. Terdapat beberapa definisi pasar sekuritas efisien.
Definisi yang digunakan di sini adalah pasar sekuritas efisien dalam bentuk semi-strong
form, yaitu:
Suatu pasar sekuritas efisien adalah apabila harga-harga sekuritas yang diperdagangkan di
dalam pasar pada setiap waktu benar-benar mencerminkan (properly reflect) semua
informasi yang terpublikasi mengenai sekuritas tersebut.
Sebagian besar kalangan akademisi berkeyakinan bahwa pasar saham merupakan pasar yang
efisien. Suatu pasar dikatakan efisien apabila harga barang-barang yang dijual telah
menunjukan semua informasi yang ada sehingga tidak bias (not biased) menjadi terlalu
murah atau terlalu mahal. Perubahan harga di masa mendatang hanya tergantung dari
datangnya informasi baru di masa mendatang yang tidak diketahui sebelumnya. Perubahan
harga terjadi dengan sangat cepat sehingga tidak memungkinkan untuk dieksploitasi. Karena
informasi baru datangnya tidak bisa diduga, maka perubahan harga pun tidak bisa diduga
alias random. Fama (1970) menyatakan bahwa pasar yang efisien adalah pasar yang
harganya mencerminkan informasi yang relevan, yang berarti harga saham tersebut sulit
untuk diprediksi. Fama juga membagi bentuk-bentuk efisiensi pasar ke dalam 3 bentuk :
1. Efisiensi pasar bentuk lemah
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara
penuh dari informasi masa lalu..
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat
Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan
semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan
keuangan perusahaan. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa sebagai berikut ini
a. Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan
yang mempublikasikan informasi tersebut. Contohnya seperti pengumuman laba,
pengumuman pembagian dividen, pengumuman pengembangan produk baru, dll.
b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah
perusahaan. Contohnya seperti regulasi untuk meningkatkan kebutuhan cadangan yang harus
dipenuhi oleh semua bank-bank.

6
c. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua
perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Contohnya ialah peraturan akuntansi untuk
mencantumkan laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi privat.
Pengujian Efisiensi Pasar
1.Efisiensi Bentuk Lemah
Cara menguji efisiensi bentuk lemah yaitu dengan melihat prediktibiltas return,
Prediktibilitas return dapat dilakukan dengan cara:
– Mempelajari pola return seasonal : dengan melihat pola harian dan pola bulanan return
saham.
– Menggunakan data return di masa lalu, baik untuk prediktibilitas jangka pendek maupun
jangka panjang.
– Mempelajari hubungan return dengan karakteristik perusahaan, dinyatakan dalam sebuah
anomali pasar yang efisien., karena tidak ada seorang investor pun yang dapat memperoleh
return abnormal dengan menggunakan informasi perusahaan.
2. Efisiensi Bentuk Setengah Kuat
Cara menguji harga saham dengan bentuk ini yaitu melakukan event studies dengan
mempelajari dampak informasi terhadap harga saham dan memprediksi seberapa cepat
informasi dapat masuk ke pasar.
3. Efisiensi Bentuk Kuat
Cara mengujinya yaitu dengan private information, apakah pihak insider (orang dalam) atau
investor tertentu mendapat akses informasi yang baik sehingg mendapatkan abnormal return
dibanding return di pasar. Pihak-pihak yang disebut insider adalah direktur, manajer,
karyawan atau pemegang saham yang dianggap bisa mendapatkan informasi yang
sesungguhnya mengenai perusahaan yang tidak dapat dilakukan oleh pihak lainnya. Pihak
insider umumnya diharuskan melaporkan kegiatan perdagangannya kepada suatu komisi
yang bertindak sebagai pengawas bursa. Rozelf dan Zaman (1988), menemukan bahwa
investor yang bukan insider ternyata juga dapat memperoleh return dengan menggunakan
informasi yang terpublikasi serta memperhatikan transaksi yang dilakukan oleh insider.
Faktor yang mempengaruhi pasar efisien :
Banyak terdapat investor yang rasional
Semua pelaku pasar mendapat informasi yang sama dengan cara yang mudah

7
Informasi yang terjadi bersifat random
Investor bereaksi cepat terhadap informasi baru
Implikasi Pasar Efisien Terhadap Pelaporan Keuangan
Efisiensi pasar sekuritas memiliki implikasi yang penting di dalam akuntansi keuangan.
Salah satunya adalah bahwa efisiensi pasar sekuritas membawa implikasi secara langsung
terhadap konsep full disclosure. Efisiensi berimplikasi bahwa informasi mengandung
disclosure, bukan dalam bentuk disclosure itu sendiri, tetapi yang bermanfaat bagi pasar.
Sehingga, informasi dapat di sampaikan dengan mudah dalam bentuk catatan kaki
(footnotes) dan mengungkapkan tambahan (supplemantary disclosure) seperti halnya yang
terdapat di dalam laporan keuangan itu sendiri. Implikasi yang jelas mengenai keberadaan
pasar sekuritas akan berfluktuasi secara acak (fiuctuate rondomly) sepanjang waktu.
Implikasi pasar modal efisien menurut Beaver:
1. Perubahan dari satu metoda akuntansi ke yang lain. Manajer tidak seharusnya perlu
direpotkan dengan kebijakan akuntansi mana yang akan digunakan, kecuali kebijakan
akuntansi tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas. Banyak alternatif
kebijakan akuntansi yang diperdebatkan yang sebenarnya sepanjang :
- Tidak memiliki efek terhadap aliran kas,
- Kebijakan akuntansi tersebut dan cara perubahan ke metoda yang lain diungkap,
- Info yang memadai diungkap,
maka harga saham tidak akan berubah.Konsekuensinya: Pelaporan Keuangan harus berisi
penjelasan tentang kebijakan akuntansi yang digunakan.
2. Efisiensi Securities Market berjalan bersamaan dengan pengungkapan penuh.
Perusahaan harus mengungkapkan informasi sebanyak mungkin. Jika managemen memiliki
info relevan dan bisa diungkapkan dengan biaya yang rendah, maka managemen harus
mengungkapkan dengan segera. Hal ini dikarenakan, semua informasi yang tersedia dan
relevan untuk memperbaiki prediksi digunakan oleh investor, selain itu semakin banyak info
yang dipublikasi maka akan semakin banyak yang tersedia di pasar tentang perusahaan
tersebut. Pasar modal efisien tidak mementingkan bentuk pengungkapan melainkan
kandungan informasinya. Selain itu, pasar modal efisien lebih mengutamakan media
pengungkapan yang cost-effective.
3. Perusahaan tidak perlu terlalu memperhatikan investor yang naif (sering disebut
investor yang price-protected) pada waktu menentukan kebijakan dan format pengungkapan.
Karena :

8
- Jika ada cukup banyak investor yang memahami informasi yang telah diungkapkan,
maka itu sudah cukup menjamin bahwa harga pasar sebuah saham telah sama dengan jika
seluruh investor memahaminya.
- Investor yang naif bisa :
1. Menyewa orang lain untuk menginterpretasi info, atau
2. Meniru keputusan orang lain yang lebih paham.
- Investor cukup dilindungi oleh harga.
4. Pasar modal efisien tertarik pada informasi yang relevan dari berbagai sumber, tidak
hanya dari laporan keuangan. Laporan keuangan hanya merupakan salah satu sumber
informasi bagi pasar modal.
5. Akuntan berkompetisi dengan penyedia info yang lain. Jika tidak menyediakan info
yang bermanfaat dan efektif-kos, maka kegunaan info akuntansi akan menurun.
Implikasi hipotesis pasar efisien terhadap investor yang berinvestasi di pasar modal
dilihat dari implikasinya terhadap investor yang menerapkan:
• Analisis teknikal. Mereka pada dasarnya percaya bahwa pergerakan harga saham di masa
yang akan datang bisa diprediksi dari data pergerakan harga saham di masa lampau.
• Analisis fundamental. Merupakan analisis saham yang dilakukan dengan mengestimasi
nilai intrinsik saham berdasar informasi fundamental yang telah dipublikasikan perusahaan
(seperti laporan keuangan, perubahan dividen dan lainnya) untuk menentukan keputusan
menjual atau membeli saham.

B. Keinformatifan Harga

Inkonsistensi Logis

Efisiensi mengimplikasikan bahwa harga pasar dari sekuritas setiap waktu secara
tepat merefleksikan seluruh hal yang diketahui secara publik tentang sekuritas. Apakah yang
mendorong harga pasar untuk karakteristik “yang

merefleksikan secara tepat” ini? Adalah tindakan dari investor yang telah diberikan
informasi yang selalu berusaha untuk memperolehdan memproses informasi untuk membuat
keputusan menjual/membeli terbaik.

Dengan definisi dari efisiensi pasar, seluruh informasi yang tersedia telah
terefleksikan dalam harga pasar. Yaitu harga sepenuhnya informatif (fully informative).
Sejak perolehan informasi memerlukan biaya, dan investor tidak dapat mengharapkan untuk

9
melawan pasar ketika harga pasar telah menggambarkan informasi yang telah diketahuis
ecara publik, investor dapat dengan mudah menghentikan pengumpulan informasi dan
mempercayakan pada harga pasar sebagai indikator terbaik dari tingkat pengambilan
sekuritas masa depan.

Inkonsistensi logika kemudian adalah jika harga sepenuhnya merefleksikan


informasiyang tersedia, tidak ada motivasi bagi para investor untuk memperoleh informasi;
sehinggaharga tidak akan sepenuhnya menggambarkan informasi yang tersedia. Yang
menjadimasalah adalah apakah informasi laporan keuangan berguna bagi investor. Hal ini
juga bertentangan dengan SFAC 1 (bagian 3.8) yang mengimplikasikan bahwa investor
menemukan bahwa pelaporan keuangan berguna.

Bagaimanapun, terdapat cara mudah untuk keluar dari inkonsistensi ini yaitu untuk
mengakui bahwa terdapat sumber-sumber lain dari permintaan dan penawaran untuk
sekuritas daripada keputusan membeli/menjual dari investor rasional yang telah diberikan
informasi. Contoh, orang-orang mungkin membeli/menjual sekuritas untuk berbagai
alasanyang tidak dapat diprediksi – mereka mungkin memutuskan untuk pensiun awal,
merekamungkin memerlukan uang untuk membayar hutang-hutang judi, mereka mungkin
menerima“uang panas”, dan lain-lain. Orang-orang ini disebut pedagang likuiditas
(liquidity traders) atau pedagang bising (noise traders). Keputusan membeli/menjual
mereka akan mempengaruhi harga pasar sekuritas, tetapi keputusannya datang secara acak –
mereka tidak mendasarkan pada evaluasi rasional dari informasi yang relevan.

Sebuah poin yang penting untuk diperhatikan adalah investor sekarang


memilikiinsentif untuk meningkatkan ketepatan keyakinan mereka dengan mengumpulkan
lebih banyak informasi. Jika mereka dapat menemukan informasi mana yang benar, hal ini
akan berbalik menjadi sebuah kesempatan investasi yang menguntungkan.

Ketika investor berperilaku seperti yang telah dijelaskan, mereka dapat


dikatakanmemiliki harapan yang rasional (rational expectations). Harga sekuritas
dikatakan informatif secara parsial (partially informative) dengan hadirnya noise trading
dan harapanyang rasional. Harga pasar masih efisien dengan kehadiran noise trading, tetapi
jika harapan noise trading adalah nol, investor mengharapkan bahwa harga pasar sekuritas
sepenuhnya merefleksikan seluruh informasi yang diketahui secara publik.

10
Pihak manajemen perusahaan mempunyai insentif untuk memenuhi keinginan
investor terhadap informasi yang jelas. Contoh, manajemen perusahaan memiliki informasi
dari dalam yang membawa pada keyakinan bahwa perusahaan dinilai lebih rendah dari
padagang seharusnya. Untuk meluruskan hal ini, manajemen dapat terlibat pada
pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), yaitu pengungkapan informasi yang
melampaui persyaratanminimal dari GAAP dan standar pelaporan lainnya. Pengungkapan
seperti ini dapat memiliki kredibilitas sekalipun tidak diaudit, sejak kewajiban legal
menjatuhkan disiplin pada keputusan pelaporan manajer. Sayangnya, terdapat batasan dalam
pengungkapan sukarela tidak hanya karena sistem legal yang mungkin tidak sanggup untuk
memeperkuat kredibilitas secara lengkap, tetapi karena manajemen tidak akan mau
memberikan informasi yang aka nmenjauhkan keuntungan kompetitif.

Istilah “merefleksikan secara tepat” dalam definisi pasar sekuritas efisien harus di
interprestasikan dengan hati-hati. Hal itu tidak berarti bahwa harga sekuritas sepenuhnya
informatif dalam hubungannya dengan informasi yang tersedia setiap waktu. Jika tidak hal
iniakan memiliki implikasi yang sebaliknya terhadap kegunaan laporan keuangan.

C. Capital Asset Pricing Modal (CAPM)

Pengertian Capital Asset Pricing Modal (CAPM)

Dalam bab ini, akan dijelaskan suatu bentuk hubungan yang dinamakan dengan
Capital Asset Pricing Modal (CAPM), yang didasarkan pada prinsip-prinsip logika ekonomi
yang sederhana. Dalil dasar yang mendasari teori keuangan ini adalah asset-aset yang
memiliki resiko sistematis yang sama, semestinya memiliki tingkat expected return yang
sama, yakni harga dari asset-aset di pasar modal akan menyesuaikan diri hingga asset-aset
yang memiliki risiko yang ekuivalen memiliki expected return yang identik.

Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM
merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukan oleh Markowitz dengan
memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko
spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk /unsystematic risk). Pada tahun 1990, William
Sharpe memperoleh nobel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang
kemudian disebut Capital Asset Pricing Model (CAPM)

11
Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM)
merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern. Capital Asset Pricing Model
(CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat
harapan pengembalian (expected return). Walaupun Capital Asset Pricing Model belum
dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model sudah luas digunakan karena
Capital Asset Pricing Model memiliki akurasi yang cukup pada aplikasi penting.

Capital Assets Pricing Model (CAMP) merupakan model untuk menentukan harga
suatu asset pada kondisi ekuilibrium. Tujuannya adalah untuk menentukan tingkat
pengembalian yang disyaratkan (required rate of return-RRR) minimum dari investasi yang
beresiko. Dalam keadaan ekuilibrium, RRR investor untuk suatu saham akan dipengaruhi
oleh risiko saham tersebut. Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan hanyalah risiko
sistematis atau risiko pasar yang diukur dengan beta (β). Sedangkan risiko yang tidak
sistematis dianggap tidak relevan karena risiko ini dapat dihilangkan melalui diversifikasi.

Dalam membahas CAMP, secara implisit harus dibuat sejumlah asumsi yang
diperlukan agar model ini memiliki pondasi yang kuat. Asumsi-asumsi ini meliputi asumsi-
asumsi mengenai perilaku investor dan kondisi-kondisi dalam pasar modal. Asumsi-asumsi
berikut dianggap memadai yang memungkinkan model yang dimaksud dibentuk:

1. Pasar terdiri dari para investor yang bersikap menghindari risiko (risk-averse), yang
mengukur risiko melalui standar deviasi dari pengembalian portofolio. Asumsi ini
menyediakan basis bagi pemakai ukuran-ukuran risiko semacam beta (β).
2. Semua investor memiliki periode waktu yang sama bagi pembuatan keputusan investasi
(misalnya: sebulan, setahun, dan sebagainya). Asumsi ini memungkinkan kita untuk
mengukur ekspektasi-ekspektasi investor atas interval waktu yang sama, sehingga membuat
perbandingan-perbandingan memiliki arti.
3. Semua investor diasumsikan memiliki ekspektasi yang sama menyangkut pengembalian dan
risiko sekuritas di masa depan. Satu-satunya alasan yang membuat mereka memilih
portofolio-portofolio yang berbeda adalah perbedaan-perbedaan dalam risiko sistematis dan
dalam preferensi risiko. Tanpa asumsi ini, analisis tersebut akan menjadi lebih rumit.
4. Pasar modal adalah sempurna dalam arti bahwa semua asset bisa dipecahkan secara
sempurna, tidak ada biaya-biaya transaksi atau tingkat pajak yang berbeda-beda, dan suku
bunga pinjaman dan memberi pinjaman sama satu sama lain dan sama bagi semua investor.

12
Tanpa kondisi-kondisi ini, akan ada kendala-kendala friksional terhadap kondisi-kondisi
ekuilibrium yang mendasari model ini.

Walaupun asumsi-asumsi ini telah memadai untuk membentuk CAMP, tidak jelas
apakah semua asumsi tersebut diperlukan dalam bentuk kaku seperti itu. Mungkin saja
sejumlah asumsi bisa dilonggarkan secara substansial tanpa menghasilkan perubahan yang
signifikan dalam bentuk model. Sejumlah besar riset telah dilakukan untuk meneliti hal ini.

Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada
suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan
mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga
mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para
investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat
diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan
pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk
free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik.

Persamaan Risiko dan Perolehan (Equation Risk and Return)

Persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) adalah :

Rs = Rf + Rp

Rs = Expected Return on a given risky security

Rf = Risk-free rate

Rp = Risk premium

Bila nilai β = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar
seperti yang diukur indek pasar (market index), contohnya nilai yang diukur oleh Dow-Jones
Industrials dan Standard and Poor’s 500-stock-index. β adalah ukuran dari hubungan paralel
dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren dalam pasar saham. Bila β > 1.00 artinya
saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar. β < 1.00 artinya saham
cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indek pasar secara umum (general market
index).

13
Perubahan persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) dengan memasukan
faktor β dinyatakan sebagai:

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)

Rs = Expected Return on a given risky security

Rf = Risk-free rate

Rm = Expected return on the stock market as a whole

βs = Stock’s beta, yang dihitung berdasarkan waktu tertentu

CAPM bertahan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh unsystematic risk,
dan saham yang menawarkan risiko yang relatif lebih tinggi (higher βs) akan dihargai relatif
lebih daripada saham yang menawarkan risiko lebih rendah (lower βs). Riset empiris
mendukung argumen mengenai βs sebagai prediktor yang baik untuk memprediksi nilai
saham di masa yang akan datang (future stock prices).

CAPM dikritik sebagai penyebab masalah kompetisi di Amerika Serikat. Manajer di


sebuah perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan CAPM terpaksa membuat
investasi yang aman dalam jangka pendek dan perolehannya dapat diprediksi dalam jangka
pendek daripada investasi yang aman dan perolehan dalam jangka panjang. Para peneliti
telah menggunakan CAPM untuk menguji hipotesa yang berhubungan dengan hipotesa
pasar efisien.

Aplikasi CAPM

Model yang dikembangkan CAPM menjelaskan bahwa tingkat return yang diharapkan
adalah penjumlahan dari return bebas risiko dan premium risiko. Premium risiko dihitung
dari beta dikalikan dengan premium risiko pasar yang diharapkan. Premium risiko pasar
sendiri dihitung dari tingkat return pasar yang diharapkan dikurangi dengan tingkat return
bebas risiko. Bentuk matematika CAPM :

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)

14
Rf biasanya diukur dengan tingkat return suku bunga bank sentral, di Indonesia umumnya
risk free aset diukur dengan tingkat return suku bunga Bank Indonesia.

βs diukur dengan menghitung data time series saham dengan data return pasarnya.

Dari definisi CAPM bahwa Rm adalah tingkat return pasar yang diharapkan, bukan tingkat
return pasar yang periode yang lalu. Untuk mendapatkan nilai Rm tentunya harus dapat
memprediksi berapa tingkat return IHSG yang diharapkan. Salah satu cara memprediksi
IHSG adalah dengan cara analisis faktor. Di sini anda harus melakukan studi empiris, anda
harus menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG, kemudian membuat persamaan
regresi dari IHSG dan faktor yang mempengaruhinya. Dan terakhir anda harus memprediksi
nilai dari faktor yang mempengaruhi IHSG untuk x periode yang anda tentukan. Cara
lainnya adalah menggunakan nilai IHSG dari hasil penelitian empiris dari peneliti lain.

D. Asimetri Informasi
Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal
dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang
saham). Oleh karena itu sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal
mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan
melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan.
Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak, termasuk
manajemen perusahaan itu sendiri. Namun yang paling berkepentingan dengan laporan
keuangan sebenarnya adalah para pengguna eksternal (diluar manajemen). Laporan
keuangan tersebut penting bagi para pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok
ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya (Ali, 2002). Para pengguna
internal (para manajemen) memiliki kontak langsung dengan entitas atau perusahannya dan
mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang terjadi, sehingga tingkat ketergantungannya
terhadap informasi akuntansi tidak sebesar para pengguna eksternal.
Situasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri
informasi (information asymmetry). Yaitu suatu kondisi di mana ada ketidakseimbangan
perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan
pihak pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna informasi (user).
Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:
1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya
mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor

15
pihak luar. Dan fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh
pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.
2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya
diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat
melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan
sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.
Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara
principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan
sendiri. Eisenhardt (1989) mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu: (1) manusia
pada umunya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir
terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu
menghindari resiko (risk adverse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut
menyebabkan bahwa informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu
dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan.

BAB 3
KESIMPULAN
Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana
pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan
mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga
mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para
investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat
diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan
pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk
free rate).
Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya, hipotesis pasar efisien adalah teori yang
menyatakan bahwa dalam pasar bebas, dengan persaingan dalam memperoleh keuntungan,
semua informasi pengetahuan dan perkiraan direfleksikan secara akurat didalam harga –
harga pasar. Adapun syarat – syarat umum yang harus dipenuhi bagi terciptanya suatu pasar
modal yang efisien yaitu disclouseure, pasar dalam keadaan seimbang, dan kondisi pasar
berlangsung secara bebas.
Secara umum pasar modal efisien secara memiliki karakteristik yaitu harga saham
akan merefleksikan secara cepat dan akurat terhadap semua bentuk informasi baru, harga
saham bersifat random, jadi harga tidak mengikuti beberapa kecenderungan informasi masa

16
lalu dan tidak digunakan untuk menentukan kecenderungan harga, dan saham – saham yang
menguntungkan (profitable) tidak mudah untuk diprediksi.
Pasar modal yang efisien memiliki beberapa bentuk yaitu hipotesa pasar efisien
bentuk lemah (the weak form efficient market hypothesis), hipotesa pasar efisien bentuk
setengah kuat (semistrong form efficient market hypothesis), dan hipotesa pasar modal
efisien bentuk kuat (strong form efficient market hypothesis).
Untuk mengetahui apakah suatu pasar modal berada dalam bentuk efisien yang
lemah, setengah kuat atau kuat dapat dilakukan pengujian. Secara singkat pengujian untuk
bentuk efisien lemah dapat dilakukan Pengujian Prekditabilitas Return. Untuk pengujian
efisiensi setengah kuat dapat dilakukan dengan menguji event studies. Sedangkan untuk
menguji efisiensi dalam bentuk kuat dapat dilakukan dengan pengujian private information.

DAFTAR PUSTAKA
Nufusz. Implikasi pasar efisien terhadap pelaporan keuangan. Diakses tanggal 03 September 2019
pukul 11.30 WIB. https://www.coursehero.com/file/p232mia/B-Implikasi-Pasar-Efisien-
Terhadap-Pelaporan-Keuangan-Implikasi-pasar-modal/
Nasution, Yenni Samri Juliati. 2015. HYPOTHESIS PASAR EFISIEN/EFFICIENT MARKET
HYPOTHESIS (Pasal Modal menurut Teori Fama dan Pandangan Islam). Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara. JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM. Volume
1Nomor1. Diakses pada tanggal 03 September 2019 pada pukul 11.37.
https://www.google.com/search?q=ARTIKEL+FAMA+1970+PASAR+EFISIEN&oq=ART
IKEL+FAMA+1970+PASAR+EFISIEN&sourceid=chrome&ie=UTF-8

17

Anda mungkin juga menyukai