Anda di halaman 1dari 7

Resume Pertemuan 10

Penilaian Saham (Common Stocks) serta Menganalisis Strategi


untuk Memilih Saham

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Tugas Mata Kuliah


Manajemen Investasi
Dosen pengampu: Ika Permatasari, S.E., Ak, M.Ak, CA
Disusun oleh:
Dewi Susanti 16080694004
Sri Harnindawati Wahyuningtyas 16080694022
Ni Luh Putu Kartikasari 16080694044
Arba’atin Rizky Kasanah 16080694054
Bramastio Wahyudi 16080694074
Firdaus Fridikus Matondang 16080694082

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
10. PENILAIAN SAHAM

A. Pendekatan Present Value


 Caranya dengan mendiskontokan arus kas yang diharapkan di masa depan dengan
tingkat diskonto yang sama dengan tingkat return nya. Tingkat return harapan adalah
tingkat return minimal yang diharapkan atas pembelian suatu saham.
 Proses penilaian saham meliputi:
1. Perkiraan kas di masa depan.
2. Perkiraan return.
3. Mendiskontokan aliran kas sebesar return nya

4. Nilai sekarang setiap aliran kas dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai intrinsik
saham.

 Tahapan penentuan present value

 Model diskonto dividen digunakan untuk memperkirakan nilai saham dengan


mendiskontokan dividen yang diterima di masa depan dengan rumus:

 Model pertumbuhan dividen nol


Berasumsi dividen tiap tahun jumlahnya sama
 Model pertumbuhan dividen konstan
Rumus ini digunakan untuk pertumbuhan dividen sama tiap tahun

B. Pendekatan P/E Ratio


 Pendekatan PER merupakan suatu pendekatan yang bertujuan menginformasikan
penilaian pasar terhadap suatu saham baik nilai saham yang diharapkan maupuun
nilai saham yang akan datang. Dengan cara membandingkan harga saham dengan
laba per lembar saham.
 Rumus P/E Ratio = Harga saham : Earning Per Share
Semakin rendah nilai PER suatu perusahaan maka harga sahamnya akan semakin
murah.

11. ANALISIS DAN STRATEGI SAHAM


A. Strategi pasif dan aktif
Strategi aktif

Strategi ini merupakan strategi tindakan aktif oleh seorang investor dalam menyeleksi
saham, seperti dalam hal jual beli, informasi mengenai saham, harga saham, dan tindakan
lainnya dengan tujuan mendapatkan return abnormal. Dalam strategi aktif terdapat beberapa
strategi dalam aktivitas menyeleksi, yaitu
1. Strategi momentum harga
Strategi ini menekankan pada penetapan waktu dalam membeli atau menjual sebuah
saham untuk meningkatkan return
2. Strategi pemilihan saham
Strategi ini menekankan pada investor yang melakukan perbandingan satu saham dengan
saham lainnya sesuai urutan return yang diinginkan.
3. Strategi saham individu
Strategi ini diterapkan dengan seorang investor memperhatikan masing-masing saham,
lalu dapat melakukan transaksi jual beli dengan tujuan memaksimalkan tingkat
pengembalian
4. Strategi rotasi sektor
Strategi ini teruntuk para investor yang berinvestasi pada dunia industri, dimana yang
dimaksudkan rotasi adalah para investor berpindah investasi dari industri satu ke industri
lainnya sesuai pergerakan ekonomi di Indonesia. Strategi ini hanya diterapkan oleh
investor yang berinvestasi saham Indonesia.
Strategi pasif

Strategi ini merupakan tindakan pasif oleh seorang investor dalam menyeleksi saham,
dimana cenderung hanya memperhatikan pergerakan dasar saham terhadap pergerakan indeks
pasar. Dalam strategi ini investor hanya berasumsi bahwa pasar modal tidak melakukan
mispricing, tetapi bila melakukan mispricing maka investor tidak dapat mengidentifikasi
apalagi memanfaatkannya. Kegiatan strategi pasif pada investor terdiri dari

1. Strategi beli dan simpan


Strategi ini dilakukan oleh investor dengan membeli lalu menyimpan atau mendiamkan
sahamnya untuk sementara waktu dengan tujuan menghindari biaya transaksi ataupun
tambahan yang tinggi
2. Strategi mengikuti index
Strategi ini dilakukan investor dengan membeli instrumen reksadana yang diharapkan
kumpulan saham yang dibelinya termasuk duplikasi daari kinerja indeks pasar.

B. Pendekatan untuk menganalisis dan memilih saham


Dalam menganalisis saham dapat menggunakan 2 analisi yaitu :

1. Analisis Fundamental
Menganalisis kinerja dan proyeksi perusahaan dengan melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai saham agar dapat memperkirakan harga saham, faktor-faktor
yang mempengaruhi sebagai berikut :
a. Analisis Makro
Terkait regulasi pemerintah dalam kondisi perekonomian secara makro,
contohnya tingkat inflasi, tingkat suku bunga, GDP, dll.
b. Kondisi fundamental perusahaan
Terkait dengan kondisi perusahaan keseluruhan yaitu menganalisis produk dan
pemasaran perusahaan, ringkat ptofit, pertumbuhan pendapatan, dll.
c. Kondisi industri
Terkait pada kondisi perusahaan berada pada tahap awal, pertumbuhan,
peningkatan, atau penurunan sehingga apa dampak bagi profit perusahaan.
2. Analisis Teknikal
Dalam analisis ini menggunakan data historis perusahaan untuk mengetahui
perubahan harga saham, volume perdagangan, dan indikator pasar lainnya, contohnya
dengan melihat rata-rata jumlah volume perdagangan, rata-rata pergerakan saham, dll.
Dan untuk memilih saham terdapat 2 pendekatan yaitu :
1. Top down approach
2. Buttom up approach
Penjelasannya sebagai berikut :
C. Kerangka Kerja Pendekatan Fundamental
Hal-hal yang perlu dilakukan saat analisis dengan menggunakan pendekatan fundamental
adalah sebagai berikut :
hal yang pertama dalam analisis dengan pendekatan fundamental adalah dengan cara mencari
data perusahaan yang dituju, hal ini dapat dilakukan dengan melihat dan menganalisis
laporan keuangannya, dengan menggunakan rasio-rasio yang dibutuhkan maka investor dapat
melihat dan menilai kinerja perusahaan tersebut.

Selain itu yaitu investor juga dapat memilih dan menilai perusahaan dengan Melakukan
analisis top-down . Analisis top-down dapat digunakan dengan cara :

1.Analisis makro
Analisis makro yaitu dilakukan dengan cara melihat pertumbuhan ekonomi seperti inflasi,
Tingkat Pengangguran, Tingkat Suku Bunga, Gross Domestic Product (GDP),Defisit
Anggaran dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut.

2.Analisis industri,
dilakukan untuk melihat sektor mana yang lebih unggul.
Beberapa penelitian menyebutkan;
a. Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda
b. Tingkat return masing-masing industri berbeda disetiap tahunnya
c. Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup
beragam
d. Tingkat risiko industri juga beragam
e. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu

3.Analisis perusahaan
bisa dilakukan dengan menganalisis kondisi perusahaan melalui laporan keuangannya.
Dari Analisa Laporan Keuangan dan Analisa Rasio akan diketahui tentang kondisi
perusahaan sebagai berikut :
a. Tingkat Keuntungan (Profitabilitas)
1. Return on Asset (ROA)
Menunjukkan seberapa besar assetyang dimiliki oleh perusahaan dapat dapat
dikembangkan untuk menghasilkan laba

2. Return on Equity (ROE)


Rasio ini mengindentifikasikan tentang kemampuan perusahaan alam menghasilkan laba dari
modal sendiri (ekuitas)
3. Net Profit Margin (NPM)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari total
penjualan yang di lakukan.

b. Posisi Hutang (Solvabilitas)


1. Debt to Equity Ratio :
Rasio ini mengidentifikasi sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan, apakah lebih
banyak dari ekuitas (modal sendiri) atau dari pinjaman/hutang
2. Debt to Total Asset :
Rasio ini menunjukkan berapa besar Asset perusahaan yang telah dibiayai dari dana
pinjaman/ hutang atau berapa besar hutang perusahaan dapat dijamin dengan assetnya

c. Tingkat Likuiditas (Liquidity)


1. Curent Ratio :
Menunjukkan kemampuan emiten untuk melunasi hutang/kewajiban jangka pendeknya
dari sumber dana jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini semakin baik
2. Quick Ratio :
Menunjukkan kemampuan emiten untuk melunasi hutang/kewajiban jangka pendeknya dari
sumber dana jangka pendek yang paling lancar (cash & equivalent)
Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi tingkat likuiditas emiten.

d. Penilaian Rasio Sekuritas (saham )


1. Earning Per Share (EPS) :
Merupakan keuntungan (return) yang diperoleh investor per sahamnya

2. Price Earning Ratio (PER)


Menunjukkan apresiasi pasar terhadap kemampuan emiten dalam menghasilkan laba, yang
dihitung dalam satuan kali.
Bagi investor semakin kecil rasio ini semakin baik, karena saham tersebut termasuk murah

3. Net Asset Value/Book Value Ratio (BV)


Menunjukkan perbandingkan Total Modal (Ekuitas) terhadap jumlah saham yang beredar.

Anda mungkin juga menyukai