JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
10. PENILAIAN SAHAM
4. Nilai sekarang setiap aliran kas dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai intrinsik
saham.
Strategi ini merupakan strategi tindakan aktif oleh seorang investor dalam menyeleksi
saham, seperti dalam hal jual beli, informasi mengenai saham, harga saham, dan tindakan
lainnya dengan tujuan mendapatkan return abnormal. Dalam strategi aktif terdapat beberapa
strategi dalam aktivitas menyeleksi, yaitu
1. Strategi momentum harga
Strategi ini menekankan pada penetapan waktu dalam membeli atau menjual sebuah
saham untuk meningkatkan return
2. Strategi pemilihan saham
Strategi ini menekankan pada investor yang melakukan perbandingan satu saham dengan
saham lainnya sesuai urutan return yang diinginkan.
3. Strategi saham individu
Strategi ini diterapkan dengan seorang investor memperhatikan masing-masing saham,
lalu dapat melakukan transaksi jual beli dengan tujuan memaksimalkan tingkat
pengembalian
4. Strategi rotasi sektor
Strategi ini teruntuk para investor yang berinvestasi pada dunia industri, dimana yang
dimaksudkan rotasi adalah para investor berpindah investasi dari industri satu ke industri
lainnya sesuai pergerakan ekonomi di Indonesia. Strategi ini hanya diterapkan oleh
investor yang berinvestasi saham Indonesia.
Strategi pasif
Strategi ini merupakan tindakan pasif oleh seorang investor dalam menyeleksi saham,
dimana cenderung hanya memperhatikan pergerakan dasar saham terhadap pergerakan indeks
pasar. Dalam strategi ini investor hanya berasumsi bahwa pasar modal tidak melakukan
mispricing, tetapi bila melakukan mispricing maka investor tidak dapat mengidentifikasi
apalagi memanfaatkannya. Kegiatan strategi pasif pada investor terdiri dari
1. Analisis Fundamental
Menganalisis kinerja dan proyeksi perusahaan dengan melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai saham agar dapat memperkirakan harga saham, faktor-faktor
yang mempengaruhi sebagai berikut :
a. Analisis Makro
Terkait regulasi pemerintah dalam kondisi perekonomian secara makro,
contohnya tingkat inflasi, tingkat suku bunga, GDP, dll.
b. Kondisi fundamental perusahaan
Terkait dengan kondisi perusahaan keseluruhan yaitu menganalisis produk dan
pemasaran perusahaan, ringkat ptofit, pertumbuhan pendapatan, dll.
c. Kondisi industri
Terkait pada kondisi perusahaan berada pada tahap awal, pertumbuhan,
peningkatan, atau penurunan sehingga apa dampak bagi profit perusahaan.
2. Analisis Teknikal
Dalam analisis ini menggunakan data historis perusahaan untuk mengetahui
perubahan harga saham, volume perdagangan, dan indikator pasar lainnya, contohnya
dengan melihat rata-rata jumlah volume perdagangan, rata-rata pergerakan saham, dll.
Dan untuk memilih saham terdapat 2 pendekatan yaitu :
1. Top down approach
2. Buttom up approach
Penjelasannya sebagai berikut :
C. Kerangka Kerja Pendekatan Fundamental
Hal-hal yang perlu dilakukan saat analisis dengan menggunakan pendekatan fundamental
adalah sebagai berikut :
hal yang pertama dalam analisis dengan pendekatan fundamental adalah dengan cara mencari
data perusahaan yang dituju, hal ini dapat dilakukan dengan melihat dan menganalisis
laporan keuangannya, dengan menggunakan rasio-rasio yang dibutuhkan maka investor dapat
melihat dan menilai kinerja perusahaan tersebut.
Selain itu yaitu investor juga dapat memilih dan menilai perusahaan dengan Melakukan
analisis top-down . Analisis top-down dapat digunakan dengan cara :
1.Analisis makro
Analisis makro yaitu dilakukan dengan cara melihat pertumbuhan ekonomi seperti inflasi,
Tingkat Pengangguran, Tingkat Suku Bunga, Gross Domestic Product (GDP),Defisit
Anggaran dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut.
2.Analisis industri,
dilakukan untuk melihat sektor mana yang lebih unggul.
Beberapa penelitian menyebutkan;
a. Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda
b. Tingkat return masing-masing industri berbeda disetiap tahunnya
c. Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup
beragam
d. Tingkat risiko industri juga beragam
e. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu
3.Analisis perusahaan
bisa dilakukan dengan menganalisis kondisi perusahaan melalui laporan keuangannya.
Dari Analisa Laporan Keuangan dan Analisa Rasio akan diketahui tentang kondisi
perusahaan sebagai berikut :
a. Tingkat Keuntungan (Profitabilitas)
1. Return on Asset (ROA)
Menunjukkan seberapa besar assetyang dimiliki oleh perusahaan dapat dapat
dikembangkan untuk menghasilkan laba