Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI MANAJEMEN

“PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS”

DOSEN PENGAMPU
Enny Hardi, SE, M.Si, Ak

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Amelia 1810313120043
Ariyani Fatimah 1810313320019
Aulia Yulianti 1810313320027
Aulia Rahmah 1810313220049
Riska Nur Ita Aini 1810313220030
Regita Endah Noviana 1810313320052

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
2019
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

Keputusan Investasi Menurut Para Ahli

1. Menurut Sutrisno (2012:5)


keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan
dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan
dimasa yang akan datang.
2. Menurut Sudana (2011:3)
keputusan investasi adalah keputusan keuangan tentang aktiva yang harus dibeli
perusahaan.
3. Menurut Harmono (2011:9)
menjelaskan bahwa keputusan investasi merupakan kebijakan penting dari kedua
kebijakan lain dalam manajemen keuangan, yaitu keputusan pendanaan dan kebijakan
deviden. Investasi modal sebagai aspek utuma kebijakan manajemen keuangan karena
investasi adalah bentuk alokasi modal yang realisasinya harus menghasilkan manfaat atau
kaeuntungan dimasa yang akan datang.

Dari beberapa pengertian keputusan investasi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
keputusan investasi adalah keputusan mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi
yang akan menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang.
Keputusan investasi modal (capital investment decision) berkaitan dengan proses
perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan serta penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aset jangka panjang.
Proses pengambilan keputusan investasi modal disebut penganggaran modal (capital budgeting).
Salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan
kembali sumber daya awalnya atau tidak dan memberikan pengembalian yang wajar.
Para manajer harus menetapkan tujuan dan prioritas investasi modal. Mereka juga harus
mengidentifikasi beberapa kriteria dasar atas penerimaan dan penolakan investasi yang
diusulkan.
Ada 2 (dua) pendekatan yang dapat digunakan untuk menuntun para manajer dalam menerima
atau menolak investasi yang potensial, yaitu: pendekatan keputusan nondiskonto dan
pendekatan keputusan diskonto.

1. Pendekatan Nondiskonto
Pendekatan nondiskonto itu tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, perusahaan –
perusahaan masih terus menggunakan pendekatan ini dalam pengembilan keputusan
investasi modal.

a. Periode Pengembalian (Payback Period)


Mengukur lamanya waktu yang diperlukan oleh suatu proyek investasi sampai proyek
tersebut dapat menutup seluruh dana atau modal yang telah ditanamkan. Periode
pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk memperoleh kembali
investasi awalnya. Apabila arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap jumlahnya
maka rumus berikut dapat digunakan :

2
Periode pengembalian = investasi awal / arus kas tahunan

Kriteria diterima, periode payback investasi < periode payback yg dikehendaki


manajemen.
Kelebihan:
 Metode ini cukup sederhana dan mudah dimengerti
 Untuk menilai suatu usulan investasi yang memerlukan modal dalam jumlah
relatif besar, menurut metode ini dapat segera jangka waktu modal yang diinvestasikan
dapat ditutup.

Kelemahan:
 Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang.
 Mengabaikan aliran kas yang diperoleh setelah periode payback, sehingga usulan
investasi yang ditolak mungkin saja lebih menguntungkan daripada usulan investasi
yang diterima.

Contoh : ( Sumber : Buku Akuntansi Manajemen karangan Abdul Halim dan Bambang
Supomo )
Perusahaan akan mengambil keputusan terhadap dua rencana investasi yaitu
membeli mesin A atau mesin B. Data mengenai kedua mesin tersebut adalah sebagai
berikut :
Mesin A Mesin B
Harga perolehan 50.000.000 50.000.000
Taksiran umur ekonomis 10 tahun 20 tahun
Laba tunai per tahun 12.500.000 8.000.000

Periode payback yang dikehendaki manajemen maksimum 5 tahun perhitungan periode


payback.

Mesin A = Rp.50.000.000
Rp.12.500.000
= 4 tahun

Mesin B = Rp.50.000.000
Rp.8.000.000
= 6 tahun 3 bulan

Menurut kriteria yang diterapkan, maka usulan membeli Mesin A diterima sebenarnya
jika dilihat dari jumlah laba tunai yang dihasilkan selama umur ekonomis. Mesin B
menghasilkan keuntungan lebih besar daripada mesin A. Akan tetapi perlu dikemukakan
di sini bahwa metode ini tidak dimaksudkan untuk mengukur tingkat keuntungan.

3
b. Tingkat Pengembalian Akuntansi (Accounting Rate of Return)
Mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas
proyek. Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model non diskonto kedua yang
umun digunakan. Rumus perhitungan tingkat pengembalian akuntansi adalah sebagai
berikut:

Tingkat pengembalian akuntansi = laba rata-rata / investasi awal atau investasi rata-rata

Kriteria diterima, ARR investasi > ARR yg ditetapkan manajemen


Kelebihan:
 Sederhana dan mudah dimengerti
 Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak
memerlukan perhitungan tambahan

Kelemahan:
 Tidak memperhitungkan “time value of money”
 Menitik beratkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi
bersangkutan
 Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi

Contoh: ( Sumber : Buku Akuntansi Manajemen karangan Abdul Halim dan Bambang
Supomo )
Perusahaan mempertimbangkan untuk menerima atau menolak usulan pembelian mesin.
Harga perolehan mesin adalah 40.000.000 dan ditaksir mempunyai umur ekonomis
selama 5 tahun. Mesin tersebut dianggap tidak mempunyai nilai residu dan didepresiasi
dengan menggunakan metode garis lurus. Dari penggunaan mesin tersebut ditaksir akan
menghasilkan laba tunai rata-rata per tahun sebesar 14.000.000 . Berdasarkan data
tersebut diatas, rate of retrun on investment dapat dihitung sebagai berikut.

Laba menurut akuntansi = Laba rata-rata tunai per tahun – Penyusutan


= Rp.14.000.000 – ( Rp.40.000.000 – 0/5 )
= Rp.14.000.000 – Rp. 8.000.0000
= Rp. 6.000.000

Return on Investment = Laba


Investasi awal
= Rp.6.000.000
Rp. 40.000.000
= 15 %

Semakin besar rate of ROI tersebut semakin baik. Karena menunjukan semakin besarnya
jumlah pengambilan modal yang diinvestasikan. Kriteria penilaiannya adalah suatu
usulan investasikan dinilai layak. Jika rate of retrun proyek lebih besar dari rate of
return yang dikehendaki manajemen.

4
Jika modal diinvestasikan dihitung berdasarkan investasi rata-rata, maka perhitungan
menggunakan cara sebagai berikut: investasi rata-rata dihitung dari jumlah investasi
mula-mula ditambah investasi pada akhir tahun berakhirnya umur ekonomis dibagi dua.
Berdasarkan contoh diatas rata – rata investasi adalah :

Investasi rata rata = Investasi mula-mula + investasi akhir tahun berakhir


2
= Rp.40.000.000 + 0
2
= Rp.20.000.000

Dengan demikian Rate on Investment adalah :


Rate on Investment = Laba
Investasi rata- rata
= Rp.6.000.000
Rp.20.000.000
= 30%

Konsep Nilai Sekarang


Suatu hal yang menarik dari uang adalah uang dapat di investasikan dan dapat
menghasilkan bunga. Nilai dollar pada hari ini tidak sama dengan nilai dollar esok hari. Prinsip
dasar tersebut merupakan kekuatan dari metode pendiskontoan. Metode pendiskontoan
mengandalkan hubungan antara nilai dollar saat ini dan masa depan. Jadi, kita harus memahami
hubungan tersebut untuk menggunakan metode pendiskontoan.

Nilai Masa Depan


Misalkan suatu bank mencantumkan suku bunga tahunan sebesar 4%. Jika seorang
nasabah menginvestasikan uang sebesar $100, setelah satu tahun, ia akan menerima jumlah awal
sejumlah $100 ditambah bunga $4 {($100 + (0,04) ($100)) = (1+0,04) $100 = (1,04) ($100) =
$104}. Hasil ini dapat sinyatakan dengan persamaan diman F adalah jumlah masa depan, P
adalah pengeluaran awal, dan i adalah suku bunga.

F = P (1+i) (13 A.1)

Sebagai contoh F = $100 (1 + 0,04) = $100 (1,04) = $104.


Misalkan, bank yang sama menawarkan suku bunga sebesar 5% jika nasabah tetap
menyimpan tabungan awalnya, ditambah setiap bunga, atas tabungannya untuk dua tahun.
Berapa banyak yang akan diterima nasabah pada akhir dua tahun? Sekali lagi, asumsikan seorang
nasabah menabung sebesar $100. Dengan menggunakan persamaan 13 A.1, nasabah akan
mendapatkan $105 pada akhir tahun 1 [F = $100 (1 + 0,05) = ($100) (1,05) = $105]. Jika jumlah
ini tetap dibiarkan dalam rekening sampai tahun kedua, maka persamaan 13A.1 digunakan lagi
dengan nilai P sekarang adalah $105. Pada akhir tahun kedua, totalnya adalah $110,25 (F = S105
(1 + 0,05) = ($105)(1,05) = $110,25). Pada tahun kedua, bunga diperoleh dari deposit awal dan
bunga yang diperoleh pada tahun pertama. Pendapatan bunga atas bunga ini sering disebur
pemajemukan bunga (compounding of interest). Nilai yang akan diakumulasikan pada akhir

5
umur investasi dengan asumsi pengembalian majemuk yang spesifik adalah nilai masa depan
(future value). Nilai masa depan dari deposit sebesar $100 pada contoh kedua adalah $110,25.
Ada cara yang lebih praktis untuk menghitung nilai masa depan. Penerapan pertama dari
persamaan 13A.1, dapat dijabarkan sebagai F- $105 = $100(1,05),dan penerapan kedua dapat
dijabarkan sebagai F = S105(1,05) =$100(1,05)(1,05) =$100(1,05) = P(1+ i)^2. Hal tersebut
menghasilkan rumus berikut untuk menghitungjumlahnya selama periode n.

F= P (1 + i )^2
(13 A.2)
Nilai Sekarang
Seorang manajer tidak hanya menghitung nilai masa depan, tetapi juga jumlah yang harus
diinvestasikan untuk menghasilkan suatu nilai masa depan. Jumlah yang harus diinvestasikan
sekarang untuk mendapatkan nilai masa depan dikenal sebagai nilai sekarang (present value) dari
jumlah masa depan. Sebagai contoh, berapa jumlah yang harus diinvestasikan sekarang untuk
mendapatkan $363 dua tahun dari sekarang dengan asumsi suku bunga adalah 10 persen?
Dengan kata lain,berapa nilai sekarang dari $363 yang akan diterima dua tahun dari sekarang?
Pada contoh ini, nilai masa depan, tahun, dan suku bunga telah diketahui; kita ingin
mengetahui pengeluaran saat ini yang akan menghasilkan jumlah di masa depan. Pada
persamaan 13A.2, variabel yang menyatakan pengeluaran saat ini (nilai sekarang dari F) adalah
P. Jadi, untuk menghitung nilai sekarang dari pengeluaran masa depan yang perlu kita lakukan
adalah mencari P dari persamaan 13A.2,

P = F/(1 + i)^n (13 A.3)

Dengan menggunakan persamaan 13A.3, nilai sekarang dari $363 dapat dihitung sebagai berikut.

P = $363/(1 +0,1)^2
= $363/1,21
= $300

Nilai sekarang yang sebesar S300 sama dengan jumlah masa depan sebesar $363. Dengan kata
lain, memiliki $300 saat ini adalah sama dengan memiliki $363 pada dua tahun dari sekarang.
Jadi, jika perusahaan mensyaratkan tingkat pengembalian 10 persen, maka perusahaan hanya
ingin membayar $300 hari ini atas setiap investasiyang menghasilkan $363 dua tahun dari
sekarang.
Proses penghitungan nilai sekarang dari arus kas masa depan sering disebut
pendiskontoan (discounting). Jadi, kita mengatakan kita mendiskonto nilai masa depan sebesar
$363 menjadi nilai sekarang sebesar $300. Suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan
arus kas masa depan adalah tingkat diskonto (discount rate). Bagian F/1+ i)^n dalam persamaan
13A.3 merupakan faktor diskonto (discount factor). Dengan mengganti faktor diskonto dengan
istilah df yang sama dengan F(1 + i)^n , persamaan 13A.3 dapat dinyatakan sebagai P = F(df).
Untuk menyederhanakan perhitungan nilai sekarang, disajikan tabel faktor diskonto untuk
berbagai kombinasi nilai i dan n (lihat pada Tabel A). Sebagai contoh, faktor diskonto untuk i =
10 persen dan n= 2 adalah 0,826 (lihat kolom 10 persen pada tabel dan tarik ke bawah pada baris
kedua). Dengan faktor diskonto tersebut, nilai sekarang dari $363 dihitung sebagai berikut.
P = F(df)

6
= $363 x 0,826
= $300 (dibulatkan)

Nilai Sekarang dari Serangkaian Arus Kas Tidak Tetap


Pada Tabel A dapat digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari setiap arus kas masa
depan atau serangkaian arus kas masa depan. Serangkaian arus kas masa depan disebut anuitas
(annuity). Nilai sekarang anuitas diperoleh dengan menghitung nilai sekarang dari setiap arus kas
masa depan, kemudian menjumlahkan nilai-nilai tersebut. Sebagai contoh, suatu investasi
diharapkan menghasilkan arus kas tahunan sebagai berikut: $110, S121, dan $133,10. Dengan
asumsi tingkat diskonto sebesar 10 persen, nilai sekarang dari serangkaian arus kas tersebut
dihitung pada Tampilan 13A-1.

Tahun Arus Kas Factor Diskonto Nilai Sekarang*


1 $110,00 0,909 $100,00
2 121,00 0,826 100,00
3 133,10 0,751 100,00
*dibulatkan
Tampilan 13 A.1 Nilai Sekarang dari Serangkaian Arus Kas Tidak Tetap

Nilai Sekarang dari Serangkaian Arus Kas yang Seragam


Jika serangkaian arus kas tetap, maka perhitungan nilai sekarang anuitas dapat
disederhanakan. Sebagai contoh, asumsikan suatu investasi diharapkan memberikan
pengambilan sebesar $100 per tahun selama tiga tahun. Dengan menggunakan Tabel B dan
asumsi tingkat diskonto sebesar 10 persen, nilai sekarang anuitas terlihat pada tampilan 13A-2.
Seperti halnya serangkaian arus kas tidak tetap, nilai sekarang pada tampilan 13A-2
diperoleh dengan menghitung nilai sekarang dari setiap arus kas secara terpisah, kemudian
menjumlahkannya. Namun, dalam kasus anuitas yang menggambarkan arus kas yang seragam,
perhitungan dapat dikurangi dari tiga menjadi satu seperti yang diuraikan pada catatan kaki
tampilan tersebut. Jumlah setiap faktor diskonto dapat dianggap sebagai faktor diskonto antuk
anuitas dari arus kas yang seragam. Tabel faktor diskonto yang dapat digunakan untuk anuitas
arus kas yang seragam disajikan pada Tabel A

Tahun Arus Kas* Faktor Diskonto Nilai sekarang


1 $100 0,909 $90,90
2 100 0,826 82,60
3 100 0,751 75,10
2,486 $248,60
*Arus kas tahunan sebesar $100 dapat dikalikan dengan jumlah faktor diskonto (2,486) untuk
mendapatkan nilai sekarang dan serangkaian yang seragam (248,60).
Tampilan 13 A.2 Nilai Sekarang dari Serangkaian Arus Kas yang Seragam

7
2. Pendekatan Diskonto
Berbeda dengan pendekatan nondiskonto yang tidak memperhatikan nilai waktu dari
uang, sebaliknya pendekatan diskonto memperhatikan nilai waktu dari uang. Ada dua
metode yang digunakan dalam pendekatan diskonto. Yaitu, metode nilai sekarang bersih dan
metode internal rate of retrun.
a. Metode Nilai Sekarang Bersih ( Net Present Value-NPV)
Nilai sekarang bersih (net present value) merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus
kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek.
Kelebihan:
 Mempertimbangkan nilai waktu uang
 Mempertimbangkan aliran kas selama masa iinvestasi

Kelemahan:
 Penentuan tingkat bunga memerlukan perhitungan yang teliti.
 Jumlah nilai sekarang bersih dari suatu rencana investasi, secara langsung
tidak dapat dibandingkan dengan jumlah nilai sekarang dari rencana investasi yang lain
yang jumlah investasinya tidak sama.

Contoh 1 : ( Sumber : Buku Akuntansi Manajemen karangan Abdul Halim dan Bambang
Supomo )

Perusahaan mempertimbangkan untuk menanamkan modalnya untuk membeli mesin


seharga 5.000.000 . Mesin tersebut ditaksir mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun,
tanpa nilai residu dan didepresiasikan dengan metode garis lurus. Selama penggunaan
mesin tersebut, diperkirakan perusahaan akan memperoleh laba bersih sebelum pajak,
berturut-turut sebagai berikut: 2.000.000; 3.000.000; 2.500.000; 1.500.000; 1.000.000;
jika pajak penghasilan sebesar 40% dan tingkat bunga 20% per tahun, maka perhitungan
nilai sekarang dari rencana investasi tersebut adalah sebagai berikut :

Laba Bersih Pajak Laba bersih


Tahun Depresiasi*2)
Sebelum Pajak Penghasilan*1) setelah pajak
1 2.000.000 800.000 1.200.000 1.000.000
2 3.000.000 1.200.000 1.800.000 1.000.000
3 2.500.000 1.000.000 1.500.000 1.000.000
4 1.500.000 600.000 900.000 1.000.000
5 1.000.000 400.000 600.000 1.000.000

Faktor Nilai Sekarang Nilai Sekarang Kas


Laba Tunai
*3) Masuk Bersih
2.200.000 0,833 1.832.600
2.800.000 0,694 1.943.200
2.500.000 0,579 1.447.500
1.900.000 0,482 915.800
1.600.000 0,402 643.200
Jumlah nilai sekarang kas masuk bersih 6.782.300

8
*
1). 40% x Laba bersih sebelum pajak

5.000.000−0
2).
5

3). Diambil dari tabel nilai sekarang dari 1,00 (tabel A) pada tingkat bunga 20%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai sekarang dari kas masuk bersih berjumlah
6.782.300 jumlah tersebut lebih besar dari jumlah nilai sekarang dari investasi tersebut
dapat diterima, karena mempunyai nilai sekarang bersih (net persent value) sebesar
1.782.300 (6.782.300 – 5.000.000)

Comtoh 2 : ( Sumber : Buku Akuntansi Manajemen karangan Abdul Halim dan Bambang
Supomo )
Jika laba tunai setiap tahun jumlahnya sama, misalnya sebesar 2.400.000 maka
perhitungan nilai sekarang dari rencana investasi tersebut dalam contoh 1 adalah sebagai
berikut :
Nilai sekarang kas masuk bersih
2.400.000 x 2,991* = 7.178.400
Nilai sekarang dari investasi modal = 5.000.000
_______________-

Nilai sekarang bersih = 2.178.400

*Diambil dari tabel nilai sekarang dari 1,00 setiap tahun selama n tahun (Tabel B)

Bedasarkan perhitungan tersebut diatas, maka rencana investasi tersebut dapat diterima .

b. Metode Internal Rate of Retrun


Metode ini sering disebut pula dengan metode time-adjusted rate of return,
menghitung tingkat bunga yang sesungguhnya dari suatu rencana investasi, agar nilai
sekarang dari aliran kas bersih dapat menutup jumlah modal yang diinvestasikan. Dengan
perkataan lain, metode ini menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan nilai
sekarang dari investasi (cash outflows) dengan nilai sekarang dari hasil investasi tersebut,
atau tingkat bunga yang akan menyebabkan nilai sekarang bersih sama dengan nol.
Kelebihan:
 Mempertimbangkan nilai waktu uang.
 Memperhitungkan semua aliran kas selama masa investasi.
 Penentuan tingkat bunga dilakukan secara teliti.
 Internal rate of return dapat digunakan sebagai pedoman untuk
membandingkan beberapa rencana investasi. Semakin tinggi internal rate of return suatu
rencana investasi, maka provek tersebut dinilai semakin menguntungkan.

Kelemahan:
9
 Penentuan internal rate of return melalui proses interpolasi, yang pada
umumnya memerlukan waktu relatif lama.

Contoh 1 : ( Sumber : Buku Akuntansi Manajemen karangan Abdul Halim dan Bambang
Supomo )
Suatu rencana investasi senilai Rp5.019.000,00 ditaksir mempunyai umur ekonomis
selama 10 tahun, menghasilkan aliran kas bersih rata-rata per tahun Rp1.000.000,00.
Untuk memperoleh internal rate of return dari rencana investasi tersebut, cara yang
paling sederhana adalah dengan membagi nilai investasi dengan taksiran aliran kas bersih
rata-rata per tahun untuk mendapatkan faktor nilai sekarang, sebagai berikut:

Rp 5.019 .000
=5.019
Rp 1.000 .000

Selanjutnya faktor nilai sekarang hasil perhitungan tersebut, dicari pada Tabel B. (nilai
sekarang dari Rp1.00 setiap tahun selaman tahun) selama 10 tahun (n = 10) untuk
menentukan internal rate or return nya. Berdasarkan data pada Tabel B. tersebut, faktor
nilai sekarang 5,019 terletak pada tingkat bunga 15%.
Kriteria untuk menilai suatu usulan investasi berdasarkan metode internal rate of
return, bahwa suatu usulan investasi dapat diterima jika internal rate of return hasil
perhitungan, lebih besar daripada rate of return yang dikehendaki oleh perusahaan.
Jika faktor nilai sekarang dari hasil perhitungan tidak terdapat pada tabel nilai
sekarang, maka penentuan internal rate of return dapat dilakukan dengan proses
interpolasi.
Interpolasi adalah suatu proses untuk menentukan selisih rate of return yang tidak
terdapat pada tabel nilai sekarang. Tingkat bunga yang terdapat pada tabel nilai sekarang
pada umumnya dinyatakan dalam persentase yang bulat (misal: 6%, 8%, 10% dan
seterusnya). Sedangkan persentase tingkat bunga suatu usulan investasi biasanya
dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal.
Contoh 2: ( Sumber : Buku Akuntansi Manajemen karangan Abdul Halim dan Bambang
Supomo )
Misalkan, suatu rencana investasi bernilai Rp12.000.000.00 taksiran umur ekonomis 10
tahun taksiran laba tunai rata-rata per tahun Rp3.000.000,00.
Berdasarkan data tersebut di atas, faktor nilai sekarang dari usulan investasi tersebut
dapat dihitung sebagai berikut:

Rp 12.000 .000
=4.000
Rp 3.000 .000

Selanjutnya faktor nilai sekarang tersebut dicari pada tabel nilai sekarang (lihat Tabel B.)
untuk n = 10.
Dari Tabel B. tersebut faktor nilai sekarang yang mendekati 4.000 adalah 4,192 (pada
tingkat bunga 20%) dan 3,923 (pada tingkat bunga 22%). Untuk menentukan tingkat
bunga dengan faktor nilai sekarang 4,000 dilakukan dengan proses interpolasi sebagai
berikut:

10
Tingkat Bunga Faktor Nilai Sekarang
20% 4.192----- selisih ------
X% 4.000----- 0.192 selisih 2% = 0.269
22% 3.923--------------------

X = 20% + { ( 0.192 / 0.269) x 2%)


= 21,4 %

Selisih faktor nilai sekarang 0,269 (4,192 3,923) disebabkan oleh selisih tingkat bunga
sebesar 2% (22%- 20%). Sehingga selisih faktor nilai sekarang 0,192 (4,192 - 4,000)
0,192
disebabkan oleh selisih tingkat bunga sebesar 1,4% ( x 2% ). Dengan demikian
0,269
tingkat bunga yang mempunyai factor nilai sekarang sebesar 4.000 adalah 21,4% (20% +
1,4%) .
Proses interpolasi dapat pula dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Tingkat Bunga Faktor Nilai Sekarang


22% 3.923----- selisih ------
X% 4.000----- 0.077 selisih -2% = 0269
20% 4.192--------------------

X = 20% + { ( 0.077 / 0.269) x -2%)


= 21,4 %

Jika aliran kas bersih per tahun jumlahnya tidak sama, maka factor nilai sekarang
tidak dapat dicari dengan menggunakan rumus nilai investasi dibagi dengan aliran kas
bersih rata-rata per tahun, seperti yang dilakukan pada contoh 1 dan 2 tersebut di atas.
Dalam hal ini,sebelum proses interpolasi dilakukan, terlebih dahulu dibuat perhitung an
nilai sekarang dari aliran kas bersih dengan teknik coba-coba (trialand error), yang
jumlahnya diperkirakan mendekati jumlah nilai sekarang dari pengeluaran investasi.
Berdasarkan teknik coba-coba tersebut, tingkat bunga ditentukan secara
sembarang, yang diperkirakan akan menghasilkan jumlah nilai sekarang dari proceeds
mendekati jumlah nilai sekarang dari outlays-nya. Selanjutnya dilakukan proses
interpolasi, untuk menentukan internal rate of return.
Contoh 3: ( Sumber : Buku Akuntansi Manajemen karangan Abdul Halim dan Bambang
Supomo )
Data diambil dari contoh 7.5. sebagai berikut:
- Rencana investasi sebesar Rp5.000.000,00.
- Taksiran umur ekonomis 5 tahun.
- Taksiran laba tunai selama 5 tahun berturut-turut sebagai berikut:
Rp2.200.000,00; Rp3.800.000,00; Rp2.500.000,003 ;Rp1.900.000,00; dan
Rp1.600.000,00.

Berdasarkan data tersebut di atas, penentuan internal rate of return rencana investasi
tersebut adalah sebagai berikut:

11
1. Menentukan tingkat bunga yang menghasilkan jumlah nilai sekarang laba tunai
mendekati jumlah rencana investasi sebesar Rp5.000.000,00 dengan teknik coba-coba,
sebagai berikut:
a. Tentukan tingkat bunga secara sembarang.
b. Hitung nilai sekarang dari laba tunai setiap tahun dengan faktor nilai sekarang yang
diambil dari tabel nilai sekarang dari Rp1,00 (Tabel A.), pada tingkat bunga yang
dipilih.
c. Jumlahnya nilai sekarang dari laba tunai selama 5 tahun (umur proyek).
d. Jika jumlah nilai sekarang dari laba tunai.
(1) Lebih besar dari Rp5.000.000,00 (rencana investasi),kemudian tentukan tingkat
bunga yang lebih besar dari pilihan yang pertama, sehingga menghasilkan
jumlah nilai sekarang dari laba tunai yang sama atau lebih dari
Rp5.000.000,00.
(2) Lebih besar dari Rp5.000.000,00 selanjutnya pilih tingkat bunga yang lebih
kecil dari pilihan yang pertama, sehingga menghasilkan jumlah nilai sekarang
dari laba tunai yang sama atau lebih besar dari Rp5.000.000,00.
Berdasarkan teknik coba-coba, seperti yang telah diuraikan tersebut di atas, tingkat bunga
yang dipilih adalah 20% dan 45%. Perhitungan nilai sekarang dari laba tunai pada tingkat
bunga yang dipilih tersebut adalah sebagai berikut:

Tahu FNS Nilai sekarang Laba FNS Nilai Sekarang Laba


Laba Tunai
n 20% Tunai 20% 45% Tunai 45%
1 2.200.000 0,833 1.832.600 0,690 1.518.000
2 3.800.000 0,694 2.637.200 0,476 1.808.800
3 2.500.000 0,579 1.447.500 0,328 820.000
4 1.900.000 0,482 915.800 0,226 429.400
5 1.600.000 0,402 643.200 0,156 249.600
Jumlah nilai sekarang 7.476.300 4.825.800

2. Melakukan proses interpolasi (ika tingkat bunga yang dipilih menghasilkan nilai
sekarang dari laba tunai yang jumlahnya sama dengan Rp5.000.000,00 maka proses
interpolasi tidak perlu dilakukan), sebagai berikut:

Nilai sekarang laba tunai (i = 20%, 5 tahun) = Rp.7.476.300


Rencana Investasi = Rp.5.000.000
Nilai sekarang laba tunai (i = 45%, 5 tahun) = Rp.4.825.800

Selisih nilai sekarang dari laba turnai Rp2.650.500,00 (Rp7.476.300,00-


Rp4.825.000,00) disebabkan oleh selisih tingkat bunga sebesar 25% (45% - 20%).
Sehingga selisih nilai sekarang dari laba tunai sebesar Rp2.476.300,00 (Rp7.476.300,00
-Rp5.000.000,00) disebabkan oleh selisih tingkat bunga sebesar:

Rp 2.476 .300
¿ 20 %+( x 25 %)
Rp2.650 .5 00
= 43%

12
Jadi internal rate of return dari rencana investasi tersebut = 43%

Kriteria penilaian investasi menurut metode internal rate of return adalah bahwa
suatu rencana dinilai layak, jika tingkat bunga hasil perhitungan lebih besar daripada
tingkat bunga yang dikehendaki manajemen.
Tingkat bunga yang dikehendaki oleh manajemen minimal sebesar biaya modal (cost
of capital). Uraian lebih lanjut mengenai cost of capital dapat dilihat pada Buku-buku
Manajemen Keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

13
Hansen & Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial, Buku 2 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat

Halim, Abdul dkk. 2012. Akuntansi Manajemen (Akuntansi Manajerial). Edisi 2.


Yogyakarta: BPFE

Solihin, Mahfud. 2004. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Subroto, Bambang. 1997. Akuntansi Manajemen. Malang: PT Danar Wijaya-Brawijaya


University Press.

Fuad, M. dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai