Anda di halaman 1dari 17

Perencanaan Wilayah

WILAYAH EKOLOGI
Ekosistem Mangrove

Dosen Pengampu :
Ajeng Nugrahaning Dewanti, S.T., M.T., M.Sc.
Dwiana Novianti Tufail, S.T., M.T.
Ir. Firdaus, S.T., M.T., M.Si. IPM., IAP., ASEAN Eng
Anggota
Kelompok

Firman Surya Natan Melvira Wulandari


08211027 08211043
Marshanda Aulia Putri
08211041

Ivana Diva Putri Pani Angelina Aritonang


08211033 08211062
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Outline Tujuan
Pembahasan Pembahasan
Study Case
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang
menjadi acuan bagi dasar hukum perencanaan wilayah
menjelaskan bahwa wilayah merupakan ruang yang
merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
Dalam perencanaan, konsep perencanaan kawasan ekologi
merupakan suatu proses perencanaan yang memiliki tujuan
untuk melindungi, mengelola, dan memanfaatkan wilayah
atau kawasan yang memiliki nilai ekologi yang tinggi serta
keragaman hayati yang penting.
Rumusan masalah Tujuan

1. Bagaimana pentingnya kawasan 1. Memahami pentingnya kawasan


ekologi hutan mangrove dalam ekologi hutan mangrove dalam
perencanaan wilayah? perencanaan wilayah.
2. Apa saja karakteristik kawasan 2. Mengidentifikasi dan memahami
ekologi hutan mangrove yang harus karakteristik kawasan ekologi hutan
dipertimbangkan dalam perencanaan mangrove yang relevan dengan
wilayah? perencanaan wilayah.
BAB II
PEMBAHSAN
Pengertian Perencanaan
Sistem Ekologi
Perencanaan dengan sistem ekologi adalah pendekatan perencanaan yang
mempertimbangkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antar
organisme dengan lingkungan sekitarnya. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan
perencanaan yang berkelanjutan dan mempertahankan ekologi dalam pengembangan

Teori Perencanaan
wilayah atau proyek tertentu.

Sistem Ekologi
Teori perencanaan sistem ekologi adalah pendekatan perencanaan yang
mempertimbangkan aspek lingkungan dan kepunahan dalam pengembangan suatu
kawasan. Perencanaan dengan sistem ekologi berfokus pada pemahaman dan
pengintegrasian aspek-aspek ekologi dalam proses perencanaan dan pengembangan
suatu wilayah, proyek, atau sistem.
Konsep Pengembangan
Sistem Ekologi
Wilayah Sistem/Fungsional Ekologi Daya Dukung Ekologi

Konsep ini mengacu pada wilayah yang


Daya dukung ekologi dalam rencana
dibatasi berdasarkan sifat-sifat tertentu
pembangunan wilayah adalah untuk
pada wilayah baik sifat fisik maupun
menentukan nilai maksimal suatu wilayah
biologis. Konsep ini memberikan landasan
yang terkait dengan kehidupan ekosistem.
pengelolaan kawasan secara berkelanjutan.

Wilayah Pantai/Pesisir Keberlanjutan Ekologis

Pembangunan yang dilakukan dengan Pembangunan yang hanya


memanfaatkan sumberdaya pantai tanpa mempertimbangkan aspek sosial dan
memperhatikan prinsip ekologis akan dapat ekonomi tanpa memikirkan kepentingan
merusak fungsi dari ekosistem pantai. ekologisnya akan menyebabkan
ketidakseimbangan lingkungan.
Karakteristik Kawasan
Sistem Ekologi
Keanekaragaman Hayati Produktivitas

Pada kawasan ekologi mempunyai


Pada kawasan ekologi memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi, baik
produktivitas yang tinggi, baik dari segi
dari segi flora, fauna, maupun organisme
sumber daya alam maupun ekonomi.
lain yang hidup di dalamnya.

Keterkaitan Ekologis Keterkaitan Sosial-Ekonomi

Pada kawasan ekologi memiliki keterkaitan Kawasan ekologi dapat mendukung sektor-
ekologis yang erat antara komunitas dan sektor seperti pariwisata, perikanan,
jenis alami yang ada di dalamnya. pertanian, dan penelitian ilmiah.
BAB III
STUDI KASUS
Studi
Jurnal: Sistem Sosial-Ekologi
Kasus
Mangrove di Kabupaten Tangerang

Teori yang digunakan dalam studi kasus tersebut adalah


Teori Sistem Sosial-Ekologi (SSE), yang mempertimbangkan
interaksi antara komponen biologi, geologi, fisik, serta aktor
dan institusi sosial terkait.
1. Sumber daya pesisir, di mana ekosistem mangrove
dianggap sebagai sumber daya pesisir yang penting bagi
masyarakat pesisir. Ekosistem tersebut memberikan
berbagai jasa ekosistem yang meliputi jasa penyediaan,
jasa pengaturan, jasa pendukung, dan jasa budaya.
Studi
Jurnal: Sistem Sosial-Ekologi
Kasus
Mangrove di Kabupaten Tangerang

2. Ancaman dan kerentanan, mangrove di Kabupaten Tangerang menghadapi ancama


degradasi dan kerusakan akibat konversi lahan menjadi tambak, permukiman, pertanian
dan perkebunan.
3. Interaksi sosial-ekologi, sistem sosial-ekologi mangrove terbentuk melalui interak
antara masyarakat pesisir dan ekosistem mangrove. Masyarakat lokal memanfaatka
ekosistem mangrove untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sementara ekosistem
mangrove memberikan manfaat ekonomi dan sosial pada masyarakat.
4. Nilai ekonomi dan lingkungan, ekosistem mangrove memiliki nilai ekonomi yan
signifikan terutama melalui kegiatan penangkapan ikan dan udang, serta penjualan bib
mangrove.
Studi
Jurnal: Sistem Sosial-Ekologi
Kasus
Mangrove di Kabupaten Tangerang
Selain itu ekosistem mangrove juga memiliki nilai ekonomi
yang penting seperti melindungi pantai dari abrasi dan
menyimpan karbon. Sehingga, dari penjelasan sebelumnya
dapat diketahui bahwa konsep yang digunakan dalam studi
kasus tersebut adalah konsep jasa ekosistem berbasis ilmiah,
yang menjelaskan bahwa kawasan ekologi hutan mangrove
memiliki nilai penting dalam perencanaan wilayah karena
berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem,
melindungi pantai dari abrasi, menyediakan habitat bagi
berbagai spesies, serta memberikan manfaat ekonomi dan
sosial bagi masyarakat setempat.
BAB VI
KESIMPULAN
Kesimpulan
1.Perencanaan dengan sistem ekologi pada kawasan ekosistem mangrove merupakan
pendekatan perencanaan yang secara khusus mempertimbangkan dan mengintegrasikan
aspek-aspek ekologi dalam pengembangan, pelestarian, dan pengelolaan kawasan
mangrove. Yang bertujuan untuk menciptakan perencanaan yang berkelanjutan dan
mempertahankan ekologi dalam pengembangan wilayah atau proyek tertentu.
2.Dalam suatu proses pembangunan, aspek sosial, aspek ekologis, dan ekonomi harus
seimbang. Pembangunan yang hanya mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi
tanpa memikirkan kepentingan ekologisnya akan menyebabkan ketidakseimbangan
lingkungan. Kawasan ekologi memiliki karakteristik yang membedakannya dari
kawasan ekologi lainnya.
3.konsep yang digunakan dalam studi kasus tersebut adalah konsep jasa ekosistem
berbasis ilmiah, yang menjelaskan bahwa kawasan ekologi hutan mangrove memiliki
nilai penting dalam perencanaan wilayah karena berkontribusi dalam menjaga
keseimbangan ekosistem,melindungi pantai dari abrasi, menyediakan habitat bagi
berbagai spesies, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai