Anda di halaman 1dari 16

PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR PADA LEISA

“Makalah ini disusun untuk memenuhi mini workshop mata kuliah Ekonomi Pembangunan
Pertanian”

Disusun Oleh :

A’la Fahmi 0810440001

Arif Lukman Hakim 0810440024

Suhendar Widyantoro 0810440281

Agung Christianto W. 0810443027

Noviyanto C. 0810443043

JURUSAN SOSIAL EKONOMI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010
BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Secara harafiah, ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya
atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup.
Menurut Haeckel (1868) dalam Suarna (2003) memberi batasan tentang ekologi
sebagai hubungan yang menyeluruh antara makhluk hidup dengan lingkungan
biotik dengan abiotiknya. Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem.

Dalam suatu ekosistem (satu unit sistem ekologi), selalu ada keseimbangan
antara energi yang masuk dengan energi yang keluar untuk menjaga agar
ekosistem tersebut dapat terus berlangsung. Ekosistem akan mengalami
pertumbuhan apabila energi yang masuk lebih besar dari energi yang keluar.
Sebaliknya, ekosistem akan mengalami kemunduran apabila energi yang masuk
lebih kecil dari energi yang keluar.

Pada hakekatnya pembangunan berkelanjutan merupakan aktivitas


memanfaatkan seluruh sumberdaya, guna meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat manusia. Pelaksanaan pembangunan pada dasarnya
juga merupakan upaya memelihara keseimbangan antara lingkungan alami
(sumberdaya alam hayati dan non hayati) dan lingkungan binaan (sumberdaya
manusia dan buatan), sehingga sifat interaksi maupun interdependensi antar
keduanya tetap dalam keserasian yang seimbang. Dalam kaitan ini, eksplorasi
maupun eksploitasi komponen-komponen sumberdaya alam untuk pembangunan,
harus seimbang dengan hasil/produk bahan alam dan pembuangan limbah ke alam
lingkungan. Prinsip pemeliharaan keseimbangan lingkungan harus menjadi dasar
dari setiap upaya pembangunan atau perubahan untuk mencapai kesejahteraan
manusia dan keberlanjutan fungsi alam semesta. Sistem masukan dan keluaran
dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, dapat dikontrol dari segi sains
dan teknologi. Penggunaan perangkat hasil teknologi diarahkan untuk tidak
merusak lingkungan alam, serta bersifat ‘teknologi bersih’, dan mengutamakan
sistem daur ulang.

Pemahaman ilmiah tentang LEISA masih sangat dini. Namun, pengetahuan


dan pengalaman yang dicapai sejauh ini dalam studi agroekologi, pertanian asli
setempat di daerah tropis dan pertanian ekologis di seluruh dunia menunjukkan
beberapa prinsip ekologi mendasar yang dapat membimbing proses
pengembangan sistem LEISA. Di sini, kami akan mengkonsentrasikan pada
prinsip-prinsip ekologis, meskipun diakui bahwa prinsip-prinsip sosio ekonomi,
budaya, dan politik memainkan peranan yang tidak kalah pentingnya dalam
konteks ini.

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 1


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

Pengaruh jangka panjang dari perkembangan dunia pertanian dan industri


dalam sistem petanian modern, ternyata menghasilkan dampak negatif yang besar
terhadap ekosistim alam. Pencemaran oleh bahan-bahan kimia beracun akibat
tingginya intensitas pemakaian pupuk, pestisida dan herbisida telah lama
diketahui. Pertanian modern juga telah mengurangi keragaman spesies tanaman
secara drastis akibat penerapan sistem monokultur secara besar-besaran. Hal ini
bertentangan dengan konsep pertanian berkelanjutan, yang selain memperhatikan
pemenuhan kebutuhan manusia yang selalu meningkat dan berubah, sekaligus
mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan
sumber daya alam.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Apa saja yang terdapat pada prinsip-prinsip ekologi dasar?
 Bagaimana cara menjamin kondisi tanah yang dapat mendukung
pertumbuhan tanaman?
 Bagaimana cara mengoptimalkan ketersediaan dan daur unsur hara?
 Bagaimana cara mengelola arus radiasi sinar matahari, air, dan udara?
 Bagaimana cara pemanfaatan keterpaduan dan sinergi sumber daya
genetik?

1.3 TUJUAN
Dalam makalah ini dapat menjawab permasalahan yang ada sehingga
dirumuskan tujuan sebagai berikut :
 Mengetahui hal-hal apa saja yang terdapat pada prinsip-prinsip ekologi
dasar
 Mengetahui cara menjamin kondisi tanah yang dapat mendukung
pertumbuhan tanaman
 Mengatahui cara mengoptimalkan ketersediaan dan daur unsur hara
 Mengetahui cara mengelola arus radiasi sinar matahari, air, dan udara
 Mengetahui cara pemanfaatan keterpaduan dan sinergi sumber daya
genetik

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 2


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam membangun pertanian berkelenjutan harus menyusun beberapa teknik dan
strategi agar dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan, dan masalah yang
menyangkut tentang kerusakan lingkungan dapat teratasi. Di bawah ini akan
dijelaskan beberapa teknik dan strategi yang akan dilaksanakan.
Prinsip-prinsip ekologi dasar pada LEISA yang bisa dikelompokkan sebagai
berikut.
1. Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman,
khususnya dengan mengelola bahan-bahan organik dan meningkatkan
kehidupan dalam tanah.
2. Mengoptimalkan ketersediaan unsur hara dan menyeimbangkan arus unsur
hara, khususnya melalui pengikatan nitrogen, pemompaan unsur hara, daur
ulang dan pemanfaatan pupuk luar sebagai pelengkap.
3. Mengoptimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara, dan air
dengan cara pengelolaan iklim mikro, pengelolaan air, dan pengendalian
erosi.
4. Meminimalkan serangan hama dan penyakit terhadap tanaman dan hewan
melalui pencegahan dan perlakuan yang aman.
5. Saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber daya genetik yang
mencakup penggabungan dalam sistem pertanian terpadu dengan tingkat
keanekaragaman funsional yang tinggi.
Prinsip-prinsip ini bisa diterapkan dengan berbagai macam teknik dan strategi.
Tiap-tiap strategi dan teknik memiliki pengaruh yang berbeda dalam
produktivitas, jaminan, kontinuitas, dan identitas di dalam sistem pertanian.
Pengaruh ini tergantung pada peluang dan keterbatasan (keterbatasan-
keterbatasan sumber daya).
2.1 Menjamin kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman
Proses-proses fisik, kimiawi, dan biologis di dalam tanah sangat dipengaruhi
oleh iklim kehidupan tanaman dan hewan serta aktivitas manusia. Petani harus
menyadari bagaimana proses-proses ini dipengaruhi dan bisa dimanipulasi guna
membudidayakan tanaman yang sehat dan produktif. Mereka harus menciptakan
dan/atau mempertahankan kondisi-kondisi tanah sebagai berikut :

 Ketersediaan air, udara, dan unsur hara tepat waktu dalam jumlah seimbang
dan mencukupi.

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 3


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

 Struktur tanah yang meningkatkan pertumbuhan akar, pertukaran unsur hara


gas, ketersediaan air, dan kapasitas penyimpanan

 Suhu tanah yang meningkatkan kehidupan tanah dan pertumbuhan tanaman

 Tidak adanya unsur-unsur toksik


 Unsur-unsur tanah yang penting
Tanah sering kali digambarkan terdiri dari partikel-partkel padat, air,
unsur-unsur gas, humus dan bahan organik mentah. Aspek yang sangat
penting yang seringkali dilupakan adalah bahwa tanah juga merupakan
tempat tinggal bagi sejumlah makhluk hidup yang sangat beragam
(terdapat suatu aturan pokok bahwa dalam kondisi yang memadai
sepersepuluh kandungan bahan organik dalam tanah terdiri dari hewan
tanah. Jadi, lapisan setebal 10 cm pada suatu tanah seluas 1 hektar dengan
kandungan bahan organik sebesar 1% kira-kira mengandung 1.500 kg
fauna tanah. Ini sama dengan berat 3-4 ekor sapi (Daizel et al.1987)).
Kehidupan tanah ini mencakup flora tanah (flora mikro seperti bakteri,
aktinomiset, jamur, dan alga) dan fauna tanah (fauna mikro, seperti
protozoa, faunamiso sperti nematoda dan collembola; fauna mikro seperti
kumbang, sentipoda, milipoda, semut, rayap; faunamega, seperti cacing
tanah, binatang mengerat, tikus mondok). Organisme-organisme ini
memainkan peranan utama dalam berbagai proses tanah, mineralisasi
sampai pada unsur hara bebas untuk pertumbuhan tanaman, pembentukan
humus, pengikatan nitrogen, pelarutan fosfat serta penyerapan unsur hara
oleh akar tanaman.
Humus yaitu bahan organik yang telah didekomposisikan oleh
kehidupan tanah memainkan peranan penting dalam menciptakan tanah
yang subur. Humus mengikat partikel tanah dalam gumpalan yang lebih
besar yang diperlukan untuk mendapatkan struktur tanah yang stabil dan
keropos. Struktur tanah yang baik meningkatkan kapasitas tanah untuk
manahan air. Ini penting untuk daerah-daerah kering (musiman), di mana
peningkatan kadar humus dalam tanah mengakibatkan sistem pertanian
lebih tahan terhadap kekeringan dan memungkinkan pemanfaatan air yang
ada secara efisien.
 Mengelola bahan organik
Bahan organik berfungsi sebagai penyimpanan unsur hara yang secara
perlahan akan dilepaskan ke dalam larutan air tanah dan disediakan bagi
tanaman. Bahan organik di dalam atau di atas juga melindungi dan
membantu mengatur suhu dan kelembaban tanah. Seringkali pemanfaatan
bahan organik digabungkan dengan teknik-teknik lain dengan fungsi
saling melengkapi, misalnya pemanfaatan pupuk buatan, pengelolaan

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 4


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

tanah, pengumpulan air, penaungan, dan pembuatan pematang.


Pengelolaan bahan organik berbeda sesuai dengan situasi dan
tanamannya. Pengelolaan yang tidak memadai dapat menyebabkan
pemanfaatan unsur hara yang tidak efisien, hilangnya unsur hara,
pengikatan unsur hara atau pengemasan.
Ada lima cara dasar penanganan bahan organik sebagai berikut : (1)
memberikannya langsung ke tanah, baik itu sebagai mulsa pada permukaan
tanah maupun dipendam dalam tanah; (2) membakarnya (mengakibatkan
mineralisasi); (3) mengomposnya; (4) menjadikannya sebagai makan
ternak; (5) memfermentasikannya dalam instalasi biogas.
 Mengelola tanah
Kondisi tanah bisa juga diperbaiki dengan pengolahan yang
berpengaruh terhadap struktur tanah, kemampuan menahan air, aerasi,
kemampuan infiltrasi, suhu, dan evaporasi.
Pengolahan tanah dapat menciptakan kondisi yang mendukung
perkecambahan benih dan mungkin diperlukan untuk memerangi gulma
dan hama tanaman yang lain atau untuk membantu mengendalikan erosi.
 Mengelola kesehatan tanah
Kesehatan tanaman dipengaruhi secara tidak langsung ketika suatu
organisme tanah menekan perkembangan organisme lain yang bisa
mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pemupukan yang seimbang merupakan dasar kesehatan tanaman.
Unsur hara yang terlalu banyak atau yang terlalu sedikit bisa menyebabkan
tanaman lebih rentan terhadap serangan penyakit dan hama.

2.2 Mengoptimalkan ketersediaan dan daur unsur hara


Kekurangan dan ketidakseimbangan unsur hara merupakan halangan utama
bagi produksi tanaman, khususnya di daerah dengan kandungan unsur hara buruk
atau tanahnya terlalu asam atau basa. Ketersediaan unsur hara sangat tergantung
pada kondisi tanah dan pengolahan bahan organik. Namun, perhatian yang besar
harus juga diberikan pada pemberian unsur hara yang diperlukan bagi
pertumbuhan tanaman.
 Membatasi hilangnya unsur hara
o Mendaur limbah organik, misalnya kotoran hewan dibuat menjadi
pupuk kandang

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 5


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

o Menangani pupuk buatan dan pupuk organik sedemikian rupa


sehingga unsur hara tidak merembes oleh hujan deras atau
menguap karena suhu tinggi atau radiasi sinar matahari
o Mengurangi erosi

o Mengurangi pembakaran vegetasi

o Mengurangi penguapan

o Menghindari perembesan dengan memanfaatkan pupuk organik


dan pupuk buatan.
o Memompakan unsur hara yang sebagian merembes dari lapisan
tanah dengan memanfaatkan seresah poho atau tanaman lain
berakar dalam atau pupuk hijau
o Membatasi pengeluaran unsur hara melalui produk pertanian
dengan membudidayakannya
o Memproduksi untuk mencukupi kebutuhan sendiri

 Memperoleh dan mengelola unsur hara


o Pengikatan nitrogen melalui organisme mikro yang hidup dalam
suatu simbiosis.
o Pengumpulan unsur hara dengan menangkap sedimen air angin
atau air dari luar lahan pertanian
o Memanfaatkan ternak untuk menyediakan unsur hara

o Menanam tanaman pupuk hijau

o Mengkonsentrasikan unsur hara pada suatu lahan.

 Menambah unsur hara


Ada beberapa unsur tanah dari luar termasuk :
o Bahan organik dari tempat lain. Misalnya penggunaan pupuk
kandang dari kotoran hewan.
o Pakan atau konsentrat yang dibeli, atau makanan manusia

o Pupuk mineral seperti debu batuan, misalnya kapur, batu fosfat


dan pupuk buatan

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 6


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

o Ada juga dari produk samping agroindustri, misalnya


pembuatan minyak (ampas), pembuatan bir (sisa malt), pabrik
juice (kulitnya), dan sebagainya.

2.3 Mengelola arus radiasi sinar matahari, air, dan udara


Tumbuhan dan hewan yang berbeda memiliki kebutuhan akan cahaya, suhu,
air, dan kelembaban yang berbeda pula. Ada tumbuhan yang membutuhkan
banyak sinar matahari, ada yang lebih menyukai naungan. Beberapa lagi
membutuhkan tingkat kelembaban yang tinggi; yang lainnya lebih menyukai
aliran air untuk menginduksi pembungaan, ada yang bereaksi terhadap jumlah
jam terang per hari, dan ada yang terhadap suhu. Beberapa tanaman dan hewan
rentan terhadap suhu yang ekstrim, panas, dan kebekuan, namun yang lainnya
tidak tahan (agak tahan). Kemunculan hama serangga, penyakit, dan gulma bisa
dipengaruhi oleh intensitas cahaya, kelembaban, kekeringan atau banjir. Aliran
radiasi sinar matahari, air, dan udara dapat juga menyebabkan erosi tanah yang
hebat.
Ada beberapa teknik untuk menggabungkan sumber daya air, tanah dan udara
yang ada guna memanfaatkan radiasi dan air secara maksimum :
 Pengelolaan iklim mikro
Ada banyak cara pengelolaan iklim mikro, salah satunya yaitu dengan
cara penggabungan tanaman (penanaman bertingkat-tingkat, tumbuhan
tumpang sari, pagar hidup) yang masing-masing dengan ciri tajuk yang
saling melengkapi, sehingga satu jenis tanaman menciptakan kondisi
yang mendukung (dalam hal naungan, perlindungan dari angin,
kelembaban, dan sebagainya) bagi tanaman lainnya.
 Pengelolaan air
Cara pengelolaan air antara lain :
- meningkatkan infiltrasi dan menurunkan penguapan (misalnya
melalui pemulsaan dan pengolahan tanah)
- dengan mengeluarkan air dari lahan (melalui drainase)
- untuk di daerah kering di buat tempat penampungan air
 Pengendalian erosi
Erosi tanah dapat terjadi sebagai akibat aliran radiasi, angin atau air,
dan seringkali karena kombinasi ketiga-tiganya. Tanah sangat peka
terhadap radiasi, khususnya di daerah beriklim kering.

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 7


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

 Perlindungan tanaman
Ada kategori tindakan-tindakan perlindungan tanaman :
- tindakan sanitasi, misalnya pemanfaatan bibit,benih, alat-alat yang
bersih dan sehat
- penanganan ganda, misalnya dengan budidaya ganda, maupun rotasi
- praktek budidaya, misalnya dengan pemupukan kandang
- tindakan mekanisme, misalnya pengolahan tanah dengan mencangkul
atau membajak
- tindakan biologis, misalnya pelestarian musuh alami
- eksploitasi ketahanan inang
- tindakan kimia, baik yang dari tumbuhan maupun yang buatan
- praktek penyimpanan
 Melindungi ternak
Berbeda dengan tanaman, ternak tidak perlu ditempatkan disatu tempat
saja. Mobilitas ini memberikan kemungkinan untuk menghindari penyakit
dan penularannya dengan menghindari daerah-daerah berisiko tinggi.
Cara yang dilakukan yaitu dengan cara mengembala.
Ketika penyakit menjangkit, banyak pengembala ternak tradisional
mengambil keputusan untuk tindakan karantina. Karantiana dapat
memperlambat penyebaran penyakit, tetapi tidak menghentikannya. Di
lain pihak, ada menggunakan/memanfaatkaan bahan kimia untuk
mencegah penyakit menular tetapi tidak bisa digunakan sebagai hal
berkelanjutan. Ini mungkin bisa membantu dalam jangka pendek, namun
dalam jangka panjang pemanfaatan obat-obatan kimia mau tak mau akan
mengakibatkan perkembangan baksil-baksil yang kebal terhadap bahan-
bahan kimia yang dipakai.
Ada beberapa cara yang efektif dalam mencegah, mengobati, dan
mendiagnosis penyakit hewan. Diagnosisnya berdasarkan gejala-gejala,
pemeriksaan bangkai hewan yang terserang penyakit. Metode pengobatan
dan pencegahan termasuk :
- ramuan dan obat-obatan lainnya
- metode pembedahan seperti perwatan luka, pemasangan tulang,
pengeluaran darah dan pembakaran luka

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 8


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

- praktek-praktek pengelolaan
- vaksinasi
 Memanfaatkan toleransi terhadap penyakit pada tanaman dan
ternak
Salah satu cara untuk meminimalkan masalah hama dan penyakit yang
ramah lingkungan dan sangat efektif adalah dengan memanfaatkan
tanaman dan hewan yang secara lokal diadaptasikan, karena pada
umumnya kurang rentan terhadap hama dan penyakit dibanding spesies
hasil pengembangbiakan, indukan dan varietas yang diperkenalkan dari
daerah-daerah lain.
2.4 Memanfaatkan Keterpaduan dan Sinergi Sumber Daya Genetik
Untuk mengoptimalkan kelangsungan usaha tani, keluarga petani harus
memilih dan memadukan tanaman dan hewannya sedemikian rupa sehingga
usaha tani sebagai suatu keseluruhan terpadu menjadi lebih dari sekedar
kumpulan organisme perseorangan di dalamnya.
Kesesuaian lahan, permintaan pasar, ketersediaan sumberdaya alam, dan
input-input mengharuskan petani untuk mengutamakan tanaman atau hewan
tertentu yakni untuk membatasi keanekaragaman. Menciptakan peluang pasar
bagi produk sejumlah tanaman, pohon, dan hewan yang lebih beragam akan
memberikan lebih banyak peluang kepada petani untuk mendapatkan keuntungan
dari budidaya sistem penanaman ganda yang terpadu. Karena kondisi dan
peluang dari rumah tangga berubah terus menerus, petani harus selalu
meneruskan proses pemilihan paduan dan susunan sumberdaya genetik yang
terbaik dalam ruang dan waktu.
Beberapa kombinasi sumber daya genetik yang bisa digunakan oleh petani
dalam LEISA :
 Memanfaatkan Interaksi Tanaman.
Tanaman berinteraksi dalam ruang dan waktu. Perkembangan tanaman
dalam ruang yakni pertumbuhan tanaman merupakan suatu proses yang
terjadi dalam waktu. Selama proses ini, tanaman mengambil energi, air
dan unsur hara dari lingkungan namun kebutuhan tanaman akan faktor-
faktor ini berbeda-beda.
Pertumbuhan tanaman merupakan suatu proses interaktif yang
berlangsung terus-menerus antara tanaman yang berubah dengan
lingkungan yang juga berubah.

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 9


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

 Memanfaatkan Interaksi Hewan-Tanaman dan Hewan-Hewan.


Pemanfaatan interaksi antara hewan dengan tanaman serta antara hewan
yang berbeda dapat menguntungkan petani. Dampak hewan terhadap
tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengelola vegetasi. Dengan
pengetahuan pakan yang disukai berbagai macam hewan, tekanan
pengembalaan dapat dimanipulasi untuk menciptakan atau
mempertahankan suatu komposisi vegetasi yang dikehendaki.
Dengan memanipulasi vegetasi dan mengubah iklim mikro, petani bisa
memperbaiki kondisi spesies hewan yang diinginkan. Perlu
dipertimbangkan secara cermat jenis dan bentuk vegetasi yang mana akan
mendukung penarikan makhluk hidup yang akan memberikan manfaat
bagi budidaya tanaman dan yang bisa dipanen secara langsung sebagai
bahan pangan maupun untuk tujuan-tujuan lain yang berguna.
 Mempertahankan Keanekaragaman dan Fleksibilitas.
Keberlanjutan suatu sistem usahatani tergantung pada fleksibilitasnya
dalam keadaan lingkungan yang terus menerus berubah. Adanya
keanekaragaman sumber daya genetik yang tinggi pada tingkat usaha tani
akan menunjang fleksibilitas tersebut.
Petani dapat mempertahankan keanekaragaman hayati dengan
memanfaatkan campuran berbagai macam spesies, campuran berbagai
macam varietas dari spesies yang sama maupun varietas yang memiliki
komposisi genetika bervariasi :
 Campuran spesies menunjang jaminan panen dan nutirsi di
lingkungan yang tidak stabil dan beragam.
 Campuran varietas memberikan keanekaragaman tambahan pada
saat perkecambahan, pembungaan, pertumbuhan, pengisian biji,
dan pemanenan.
 Mencampur Tanaman.
Ketika dua jenis tanaman atau lebih ditanam pada lahan yang sama,
usaha ini disebut dengan budidaya ganda yang pada umumnya berupa
tanaman tahunan atau musiman.
Manfaat budidaya ganda bagi petani lahan sempit :
 Tingkat produktivitas yang dapat dipanca per satuan luas lebih
tinggi daripada dalam budidaya tanaman tunggal dengan tingkat
pengelolaan yang sama dengan keuntungan hasil panen mencapai
20% hingga 60%.

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 10


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

 Jika beberapa tanaman budidaya tumbuh sekaligus maka


kegagalan salah satu tanaman dapat dikompensasikan oleh
tanaman yang lain sehingga dapat mengurangi risiko usahatani.
 Sistem budidaya ganda tahan terhadap erosi tanah sehingga
budidaya ini lebih memberikan perlindungan yang lebih baik pada
modal usahatani alami.
 Memadukan Spesies Berkayu.
Spesies berkayu dapat menyumbangkan pada kelangsungan sistem
usahatani dengan berbagai cara. Spesies berkayu tidak hanya memiliki
fungsi produktif yang penting tetapi juga memiliki fungsi reproduktif,
protektif dan sosial. Spesies berkayu dapat menciptakan iklim mikro yang
cocok bagi komponen produktif lainnya yaitu tanaman budidaya atau
hewan didalam usahatani.
Dibeberapa daerah, spesies berkayu sudah mengalami kepunahan. Hal ini
dikarenakan oleh berbagai faktor seperti kebutuhan lahan yang lebih
banyak untuk produksi tanaman budidaya dan ternak; tekanan terus
menerus terhadap sumberdaya pohon; ketidakpastian perjanjian
persewaan lahan; privatisasi dan nasionalisasi lahan masyarakat; serta
pembatasan kekuasan otoritas tradisional desa. Menurut Arnold (1990),
terdapat situasi dimana pertumbuhan pohon sebagai suatu pemanfaatan
sumberdaya yang efisien :
 Pemanfaatan lahan dengan intensitas rendah
Petani mulai mempersingkat periode pembenaran. Suatu praktek
umum untuk memperkaya lahan bera adalah dengan membiarkan
tumbuh atau menanam spesies berkayu yang mempercepat atau
meningkatkan regenerasi kesuburan tanah, atau memproduksi
output yang benilai subsistens atau komersial, ataupun kombinasi
keduanya.
 Pemanfaatan lahan dengan intensitas tinggi
Ketika pekarangan dengan spesies berkayu dimanfaatkan untuk
menambah output usahatani yang dapat menyebarkan tenaga
kerja, output dan pendapatan. Spesies yang berbeda memberikan
produk yang berbeda pula.
Memelihara lebih dari satu spesies ternak juga merupakan suatu
strategi untuk meminimalkan risiko. Keuntungan juga bisa
diambil dari kecepatan perkembangbiakan yang berbeda dari
spesies yang berbeda untuk memulihkan kembali pemilihan ternak
setelah masa kekeringan.

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 11


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

 Memadukan Tanaman dan Ternak.


Dalam kondisi LEIA, integrasi ternak kedalam sistem pertanian sangat
penting, yaitu untuk :
 Meningkatkan jaminan subsistens dengan memperbanyak jenis-
jenis usaha untuk menghasilkan pangan untuk keluarga petani.
 Memindahkan unsur hara dan energi antara hewan dan tanaman
melalui pupuk kandang dan pakan dari daerah pertanian dan
melalui pemanfaatan hewan penarik
Pakan ternak terutama diambil dari lahan yang tidak cocok untuk
budidaya tanaman dan lahan yang untuk sementara tidak ditanami. Lahan
ini seringkali berada diantara plot-plot yang ditanami dan dapat dijadikan
tempat untuk menggembalakan dan menambatkan ternak.
 Mengintegrasikan Akualkultur.
Budidaya tumbuhan dan satwa yang hidup di air disebut aquakultur.
Memadukan ikan, hewan darat, pepohonan, sayuran dan tanaman
budidaya dalam satu usahatani merupakan cara memaksimalkan
produktifitas per satuan lahan.
 Mengelola Ruang Sempit.
Struktur fisik dan biologis yang dibentuk oleh petani, batas lahan, jalan
setapak dan pepohonan merupakan infrastruktur lahan pertanian. Dengan
menggabungkan struktur tersebut dapat menciptakan suatu infrastruktur
yang melestarikan sumberdaya yang melalui interaksi positif, tidak
menurunkan bahkan bisa meningkatkan kemampuan produktif dari sistem
tersebut.
Tidak semua kombinasi meningkatkan produktivitas karena banyak
interaksi yang justru menimbulkan negatif antarorganisme. Tanaman,
pepohonan, hewan dan manusia dapat bersaing satu sama lain untuk
memperebutkan lahan, energi matahari, air, unsur hara, makanan atau
tenaga kerja.
 Memperkenalkan Benih dan Ras.
Penggunaan benih unggul yang semakin meningkat mungkin akan
menjadi salah satu cara paling murah dan sederhana secara teknis bagi
petani LEIA untuk meningkatkan produktivitas.
Para petani lahan sempit mencari varietas tanaman dengan hasil panenan
yang baik, bisa diandalkan, stabil dari tahun ke tahun dan dalam kondisi

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 12


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

lingkungan yang kurang mendukung; dan varietas yang memberikan hasil


panen baik dengan pupuk organisasi.
 Memanfaatkan Tumbuhan dan Hewan Lokal Setempat.
Sistem usahatani lokal setempat mencangkup banyak spesies tanaman
dan ternak, varietas dan biakan lokal yang sesuai dengan kondisi khusus
setempat. Tumbuhan setempat memberikan pakan yang beragam dan
bergizi serta menjadi sangat penting selama musim paceklik yang dapat
memberikan banyak produk nonpangan yang berguna dan sumber
pendapatan.

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 13


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

BAB III

KESIMPULAN

Menjamin kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman dapat


dilakukan dengan proses-proses fisik, kimiawi, dan biologis di dalam tanah yang
sangat dipengaruhi oleh iklim kehidupan tanaman dan hewan serta aktivitas
manusia. Petani harus menyadari bagaimana proses-proses ini dipengaruhi dan
bisa dimanipulasi guna membudidayakan tanaman yang sehat dan produktif.

Mengoptimalkan ketersediaan dan daur unsur hara membatasi hilangnya unsur


hara, memperoleh dan mengelolah unsurhara, serta menambah unsurhara

Mengelola arus radiasi sinar matahari, air, dan udara dapat beberapa
digabungkan dengan mengggunakan teknik: Pengelolaan iklim mikro,
Pengelolaan air, Pengendalian erosi, Perlindungan tanaman, Melindungi ternak,
dan Memanfaatkan toleransi terhadap penyakit pada tanaman dan ternak

Keterpaduan dan sinergi sumber daya genetik dapat bermanfaat untuk


mengoptimalkan kelangsungan usaha tani, keluarga petani harus memilih dan
memadukan tanaman dan hewannya sedemikian rupa sehingga usaha tani sebagai
suatu keseluruhan terpadu menjadi lebih dari sekedar kumpulan organisme
perseorangan di dalamnya.

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 14


BAB V [PRINSIP – PRINSIP EKOLOGI DASAR LEISA]

DAFTAR PUSTAKA

Reijntjes,Coen,dkk .1999 . Pertanian Masa Depan. Kanisius : Yogyakarta

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Page 15

Anda mungkin juga menyukai