UNIVERSITAS PAKUAN
1. Indonesia dikenal sebagai negara terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok, yang
menyumbang pencemaran sampah plastik ke laut. Menurut anda apa dampak pencemaran
sampah plastic tersebut terhadap kehidupan makhluk hidup di laut dan manusia.
2. Berikan penjelasan, bahwa salah satu kendala mengelola (menjaga dan mengatur
keberlanjutan) sumber daya hayati laut adalah karena laut bersifat “Open Accsess”.
3. Salah satu konsep pengembangan yang dapat mengkom-binasikan antara pemanfaatan dan
sekaligus konservasi di kawasan mangrove adalah “Silvo-fishery (wanamina)”. Apa yang anda
ketahui tentang Silvo-Fishery tersebut. Berikan penjelasan
4. Apa yang anda ketahui tentang “Agroekosistem” dan apa tujuan utama dari konsep
Agroekosistem tersebut.
5. Ekosistem alam (nature ecosystem) memiliki lingkup dan pengertian yang berbeda dengan
agroekosistem. Berikan penjelasan.
6. Jelaskan apa perbedaan Agroekosistem intensif (seperti banyak contoh di Pulau Jawa)
dengan Agroekosistem ekstensif (sepeerti contoh di luar Jawa).
7. Apa peran hutan secara umum ditinjau dari sisi sosio-ekonomi dan ekologi untuk kehidupan
manusia dan mahluk hidup lainnya.
8. Apa yang harus dilakukan terhadap hutan yang fungsinya telah mengalami penurunan agar
berfungsi sebagaimana mestinya.
9. Intervensi teknologi dalam pengembangan pertanian, jika dilakukan dengan cara tidak benar
dapat menyebabkan gangguan ekologi dan penurunan produksi secara berkelanjutan.
Berikan penjelasan
10. Salah satu dampak dari terjadinya pemanasan global adalah “terjadinya perubahan iklim”.
Apa saja dampak perubahan iklim terhadap Pertanian?
3. .
Silvofishery atau sering disebut sebagai wanamina adalah suatu bentuk
kegiatan yang terintegrasi (terpadu) antara budidaya air payau dengan pengembangan
mangrove pada lokasi yang sama. Konsep silvofishery ini dikembangkan sebagai
salah satu bentuk budidaya perikanan berkelanjutan dengan input yang rendah.
Pendekatan antara konservasi dan pemanfaatan kawasan mangrove ini
memungkinkan untuk mempertahankan keberadaan mangrove yang secara ekologi
memiliki produktivitas relatif tinggi dengan keuntungan ekonomi dari kegiatan
budidaya perikanan.
4. .
Agroekosistem merupakan suatu ekosistem alami yang telah dimodifikasi oleh
manusia untuk mempertahankan kehidupan dan tersusun makhluk hidup (biotik) dan
makhluk tak hidup (abiotik). Manusia, dalam hal ini memiliki peran penting yang
berperan sebagai petani, melakukan intervensi terhadap sistem lingkungan dengan
tujuan utama meningkatkan produktivitas sehingga mereka mampu memenuhi
kebutuhan hidup bagi keluarganya.
Dalam perspektif yang lebih luas, peran yang juga ikut dalam mendukung
intervensi adalah masyarakat, yang dikarenakan untuk menghasilkan pangan dengan
harga yang terjangkau bagi mereka-mereka yang tidak bekerja di sektor pertanian,
seperti halnya para pekerja di sektor-sektor industri, dan lain sebagainya.
5. .
Dalam agroekosistem, penggunaan sumber energi tidak hanya menggunakan
sumber energi pada sinar matahari, air dan nutrisi tanah, akan tetapi juga berasal dari
sumber-sumber lain yang sudah dikonsolidasikan oleh manusia, seperti pupuk,
pestisida, teknologi dan lain sebagainya.
Hal lain yang membedakan adalah tingkat keanekaragaman hayati pada
agroekosistem cenderung rendah, didominasi oleh varietas-varietas yang seragam,
serta kontrol dikendalikan oleh faktor eksternal, dalam hal ini manusia, bukan oleh
feedback system sebagaimana yang terjadi pada ekosistem alam. Hal ini, dalam
agroekosistem, manusia adalah faktor yang memegang peranan sangat penting untuk
menglola dan memanfaatkan agroekosistem yang ada.
6. .
Apa yang dinamakan sebagai agroekosisem intensif, adalah sebuah
agroekosistem yang didominasi oleh tanaman tunggal yang terbuka, sangat tergantung
pada mineral yang dibawa air sebagai bahan makanannya (oleh karenanya pada tahap
tertentu juga memerlukan intervensi bangunan air), memiliki keseimbangan yang
relative stabil, dan cenderung mengatasi tekanan penduduk dengan cara memusatkan.
Salah satu contoh dari agroekosistem intensif ini adalah sawah yang banyak terdapat
di Jawa.
Agroekosistem ekstensif adalah sebuah agroekosistem yang memiliki tingkat
keragaman tanaman cukup tinggi, bersifat tertutup, peredaran zat-zat makanan yang
menopang sistem terjadi melalui mekanisme kehidupan (biotis), memiliki tingkat
keseimbangan tinggi dan cenderung mengatasi tekanan jumlah penduduk dengan cara
menyebarkan. Contoh dari model agroekosistem seperti ini adalah ladang-ladang tebas
bakar yang banyak terdapat di luar Jawa. Kendatipun demikian, menurut Geertz, baik
sawah maupun ladang pada dasarnya adalah sebuah usaha untuk mengubah ekosistem
alam sehingga dapat menaikkan arus energy ke manusia. Persawahan mencapai hal ini
dengan cara mengolah kembali alam sekitar, sedangkan perladangan dengan cara
meniru alam sekitar.
7. .
Dalam peran ekologisnya,
secara umum hutan dapat dipandang memiliki fungsi-fungsi sebagai:
- Habitat kehidupan liar
- Penghasil kayu bakar, kayu gergajian dan produk kertas
- Tempat rekreasi
- Penting dalam daur ulang global untuk air, oksigen, karbon, dan nitrogen. Ekosistem
hutan mencerminkan cadangan CO2 paling penting di seluruh dunia.
- Menyerap, menahan, dan melepas secara perlahan siklus air sehingga mengurangi
erosi
dan banjir (fungsi hidro-orologis).
9. .
Kegiatan usaha pertanian tanpa perhitungan perlakuan yang tepat dapat menurunkan
kesuburan sifat fisik tanah. Hal ini bisa terjadi karena terjadi kerusakan pada lapisan
tanah bagian atas yang mengandung humus dan dapat menyebabkan terjadinya erosi
tanah yang disebabkan oleh air.
10. .
Kekeringan di daerah pertanian yang akan menyebabkan pada hasil pertanian.
Akan menyebabkan banjir di daerah pertanian yang akan mengakibatkan gagal
panen.
Tanaman akan terkena serangan hama dan penyakit tanaman
Pangan akan semakin berkurang di bagian daerah yang rawan bencana kering
dan banjir