ALEXIUS MONI
DAFTAR ISI
HALALMAN COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Metode penulisan
BAB II PEMBHASAN
A. ISI
A. Kesimpulan
B. Saran
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam biologi, ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan fisik di sekitarnya. Ekosistem
dengan lingkungan fisik, tetapi dapat juga organisme yang mempengaruhi lingkungan
fisik tersebut. Dalam bahasa Inggris, ekosistem disebut ecosystem. Istilah ekosistem
pertama kali diperkenalkan oleh seorang ekologi Inggris yakni Sir Arthur George
Tansley pada tahun 1935 dalam tulisannya yang berjudul The Use and Abuse of
Vegetational Concept and Terms yang diterbitkan dalam jurnal Ecology Volume 16
Nomor 3. Meskipun sebelumnya telah ada sebuah istilah bernama biocoenosis yang
diperkenalkan oleh Karl Mobius dan istilah “mikrokosm” yang diperkenalkan oleh
S.A. Forbes pada tahu 1887 yang juga memiliki makna yang sama dengan ekosistem.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019
1. Menurut Soemarwoto (1983), ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk
2. Menurut Arthur George Tansley (1935), ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di
sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai
5. Menurut Pudyo Susanto (2000), ekosistem adalah suatu unit lingkungan hidup yang
B. RUMUSAN MASALAH
3. Keseimbangan Ekosistem?
C. TUJUAN/MANFAAT
Adapun Tujuan dari Tugas besar ini adalah Mahasiswa dapat pahami dalam
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
Manusia sedikit demi sedikit menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya. Manusia
Manusia bergulat dan bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan memanfaatkan sumber alam yang ada di lingkungan hidupnya. Sumber alam dapat
- Sumber alam yang dapat diperbarui (renewble resources) atau disebut pula sumber-
sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua mahluk hidup,
- Sumber alam yang tidak dapat diperbarui (nonrenewble resourches) atau disebut pula
sebagai golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam abiotik adalah
keinginan. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme
lainnya terutama pada penggunaan sumber-sumber alamnya seperti pertanian dan tanah,
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif
maupun negatif. Berpengaruh baik bagi hidup dan kehidupan manusia karena manusia
mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019
Dampak Negatif :
1. Sering terjadinya kebakaran hutan. Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai
nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi
serta kesuburan tanah, dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan dan perlindungannya diatur
oleh Undang-undang dan peraturan pemerintah. Kebakaran merupakan salah satu bentuk
gangguan terhadap sumberdaya hutan dan akhir-akhir ini makin sering terjadi. Kebakaran
hutan menimbulkan kerugian yang sangat besar dan dampaknya sangat luas, bahkan melintasi
batas negara. Di sisi lain upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan selama ini
masih belum memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu perbaikan secara
menyeluruh, terutama yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam
kawasan hutan.
2. Kebakaran hutan membawa dampak yang besar pada keanekaragaman hayati. Hutan yang
terbakar berat akan sulit dipulihkan, karena struktur tanahnya mengalami kerusakan.
daya hayati dengan cara menghilangkan batasan pemilikan terhadap keanekaragaman hayati.
7. Terjadi kepunahan dalam jenis tertentu akibat kebakaran ataupun pembakaran hutan.
8. Spesies yang memiliki potensi ekonomi dan sosial mungkin hilang sebelum mereka
ditemukan.
9. Sumberdaya obat-obatan dan bahan kimia yang bermanfaat yang dikandung oleh spesies
10. Hutan alam mungkin memerlukan ratusan tahun untuk berkembang menjadi sistem yang
rumit yang mengandung banyak spesies yang saling tergantung satu sama lain.
Dampak Positif :
1. Nilai ekonomi
devisa untuk industri). Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan.
Bahan-bahan industri misalnya: kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, kayu jati
dan rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk industri minuman, gandum dan kedelai untuk
industri makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan alcohol. Rempah-rempah, misalnya lada,
vanili, cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya: kelapa sawit dan karet.
2. Nilai Biologis
Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau penunjang kehidupan bagi makhluk
hidup termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2) pada proses
fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk pernafasan, menghasilkan zat
organik misalnya biji, buah, umbi sebagai bahan makanan makhluk hidup lain. Hewan
dapat dijadikan makanan dan sandang oleh manusia. Jasad renik diperlukan untuk
mengubah bahan organik menjadi bahan anorganik, untuk membuat tempe, oncom,
kecap, dan lain-lain. Nilai biologis lain yang penting adalah hutan sebagai gudang
3. Nilai Ekologis
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019
misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai
lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan
atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek
rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu
4. Nilai Sosial
Pangan:
- Sumber lemak: ikan, daging, telur, kelapa, alpukat, durian, dan lain-lain.
7. Sebagai sumber plasma nutfah, Misalnya hutan Di hutan masih terdapat tumbuhan dan
hewan yang mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan sebagai sumber
8. Manfaat ekologi
9. Manfaat keilmuan
Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat
Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, akibat intensitas hujan yang sangat tinggi beberapa hari
belakangan ini. Akan tetapi, faktor lingkungan di cagar alam Cycloop yang sering diganggu
dengan penebangan pohon secara ilegal, juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.
Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG V Jayapura, Suroto menjelaskan, dari hasil
pemantauan Geofisika Angka sebelum terjadinya banjir curah hujan sangat lebat hingga
ketinggian air mencapai 248,5 mm per hari di wilayah cagar alam Cycloop. Hal itu
mengakibatkan terjadinya genangan air dan longsor di beberapa wilayah seperti Kota Jayapura
dan banjir di wilayah Kabupaten Jayapura. 14 Jam Pascabanjir Sentani Jayapura “Bayangkan
saja curah hujan kalau sudah 100 mm itu sudah dikatakan ekstrim. Akan tetapi saat kejadian
curah hujan mencapai 250 mm. Selain itu kita tahu kemiringan Cycloop mencapai 180 derajat.
Sehingga air dipastikan akan mengalir dengan deras,” ungkap Suroto. Disamping itu, Suroto
menyampaikan, air danau juga meluap akibat tak dapat menampung debit air yang tinggi.
“Jadi kemarin itu, air danau meluap akibat air yang ditampung sangat tinggi. Sedangkan air
yang keluar dari danau sedikit. Akibatnya danau tak dapat menampung air dan meluap,”
ujarnya. Pembalakan liar Ia menegaskan, faktor lain yang menyebabkan banjir bandang adalah
lingkungan di Cycloop, yang sering diganggu atau terjadinya pembalakan liar dan juga adanya
aktivitas di lereng Cycloop. “Banyak masyarakat tinggal di wilayah cagar alam ini. Bahkan
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019
mereka juga membuka kebun dan menebangi pohon. Kerusakan cagar alam dipastikan
menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang ini Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Ini Penyebab Lain Banjir Bandang di Sentani Jayapura, Selain
3.Keseimbangan Ekosistem
Semua kelas organisasi kehidupan pada ekosistem saling hubungan timbal balik membentuk
kehidupan harmonis dan seimbang. Sama dengan tubuh manusia yang mempunyai sistem
penunjang untuk menjaga kestabilan, begitupun ekosistem terjadi hubungan yang hampir
sama. Kondisi inilah yang disebut dengan keseimbangan ekosistem atau keadaan
homeostasis.Sama halnya pada sistem tubuh seperti sistem pencernaan manusia atau sistem
sirkulasi manusia, di dalam sistem ekosistem juga bisa terganggu keseimbangannya. Kondisi
bumi selalu berubah setiap waktu walaupun sedikit, misalnya ialah cuaca. Cuaca hari ini bisa
saja berbeda dengan cuaca pada esok hari. Kita mungkin pernah belajar tentang musim di
Indonesia.Dua dekade terakhir, pada musim hujan dan musim kemarau yang ada di Indonesia
bisa saja diprediksi waktunya. Sementara sekarang, musim penghujan serta kemarau sulit
diprediksi awalnya.
Perubahan di ekosistem terpegaruh oleh beberapa faktor sehingga akan mengganggu kondisi
1. Faktor Alam
Faktor alam banyak terpengaruh oleh bencana alam yang telah terjadi. Beberapa bencana
Gunung meletus
Tsunami
Gempa
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019
Banjir
Longsor
Beberapa bencana alam ini kemungkinan terjadi karena ulah dari manusia sendiri, seperti
Perilaku manusia yang tak bertanggungjawab bisa merusak keseimbangan ekosistem, baik
dalam ekosistem alami ataupun ekosistem buatan. Dengan pertumbuhan penduduk sangat
pesat, manusia menjadi semakin banyak mengeksploitasi alam secara berlebihan guna
memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Sejumlah perilaku manusia yang dapat mengganggu
3. Penggunaan pupuk anorganik & pestisida. Pemakaian pupuk anorganik dan pestisida
bisa mengikis kesuburan pada tanah sehingga tanah menjadi rusak dan membunuh
4. Pembuangan limbah sembarangan. Semua limbah jika tak diolah dan langsung
manusia.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019
Ekosistem di darat terdiri dari berbagai macam jenis ekosistem, diantaranya ekosistem
Daerah pertanian merupakan ekosistem yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Oleh
karena itu dalam melestarikan ekosistem pertanian, penting untuk mempelajari peran biologi
dalam bidang pertanian. Bukan untuk menentang penggunaan teknologi dalam bidang
pertanian namun bagaimana teknologi dipakai sesuai dengan kekayaan hayati, sosial, dan
manusia didalamnya.
menerapkan teknik terasiring atau sengkedan – fungsinya untuk menahan aliran air
melakukan rotasi tanaman (crop rotation) – fungsinya untuk menjaga kualitas tanah
dan mencegah terkumpulnya patogen dan hama yang menyerang satu jenis tanaman.
hama kurang baik karena menurunkan kualitas tanah dan membuat tanah menjadi
keras.
penerapan dari rantai makanan. semakin banyak predator pemakan hama maka jumlah
Ekosistem hutan Indonesia merupakan salah satu ekosistem penting bagi dunia. Hutan hujan
di kawasan Kalimantan dianggap menjadi salah satu paru paru dunia, yang berperan dalam
mengurangi dampak pemanasan global. Oleh karena itu ekosistem hutan perlu dijaga dengan
cara:
Melakukan sistem tebang pilih – sistem tebang pilih adalah sistem penebangan
dengan memilih pohon terbaik atau pohon terburuk untuk ditebang, sesuai dengan
tujuan penebangan.
Ekosistem perairan Indonesia terdiri atas ekosistem sungai, danau, laut dan pantai.
Sungai di Indonesia masih banyak digunakan sebagai sarana transportasi dan melakukan
kegiatan sehari hari seperti memancing, mandi, membuang limbah, mencuci dan sebagainya.
Kegiatan ini dapat merusak ekosistem di sungai. Cara melestarikan ekosistem sungai antara
lain:
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019
Tidak membuang limbah logam berat pada aliran sungai – bahaya logam berat bukan
hanya bagi organisme yang hidup di sungai namun juga manusia yang
memanfaatkannya.
Tidak mengambil batuan besar di sungai – batu batu di sungai berfungsi sebagai
Danau merupakan salah satu contoh ekosistem air tawar yang tidak mengalir. Ciri ciri
ekosistem air tawar adalah tingkat salinitasnya sangat rendah. Beberapa cara untuk
menjaga keadaan tanah agar tidak terjadi sedimentasi berlebihan yang menyebabkan
danau meluap
Menjaga kualitas tanah dengan melakukan terasiring dan reboisasi untuk mencegah
tidak merusak terumbu karang dengan mengambilnya dari habitat asli untuk
kepentingan pribadi
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat eratdan saling ketergantungan,
karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup
adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik.
ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup
yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. komponen abiotik adalah komponen
ekosistemyang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau
temperature, mineral dan gas.Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu
organisme Autotrof, adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan
organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan mendapatkan makanannya dari
ekosistem alami dan ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem juga dapat berubahkarena
Saran
a.Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal.oleh
karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat
tinggal kita
b.Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/28991658/Makalah_Ekosistem_dan_Peranan_Manusia.docx,
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN 2019