Anda di halaman 1dari 6

PERMASALAHAN EKOSISTEM DAN PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM

I. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN EKOSISTEM
Masalah-masalah akan timbul apabila manusia tidak dapat menjaga keseimbangan alam, antara lain:
1. Masalah Erosi dan Banjir. Erosi merupakan gejala alamiah dan seringkali pula disebut sebagai erosi
geoglogi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan media air di
sungai yang mengikis dasar dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini juga dipercepat dengan adanya
penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia sehingga merugikan lingkungan.
2. Pencemaran Lingkungan (Polusi)
1. Pencemaran Tanah
Sampah-sampah industri pertanian yang mempergunakan pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran
tanah. Sampah-sampah tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila terkumpul dalam jumlah tertentu dapat
membahayakan kehidupan melalui tanah dimana pepohonan tumbuh dan berkembang. Bagi hewan dan
manusia jumlah nitrat yang berlebihan merupakan racun. Hal tersebut bisa mengakibatkan cyanosis pada
anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan pernafasan karena terganggunya peranan hemoglobin dalam
pengikatan oksigen. Selain itu DDT merupakan indikasi pencemaran yang berbahaya pada tanah karena
bahan tersebut tidak dapat diuraikan dan dapat meresap masuk ke dalam pepohonan ataupun buah hasil
penanaman kita dan hal tersebut mengakibatkan kemandulan pada burung.
2. Pencemaran Air
Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dengan air dalam banyak cara secara langsung dan tidak langsung.
Misalkan melalui pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida, dan insektisida yang dipergunakan
manusia dalam pertanian, dsb.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi saat komponen udara berada dalam jumlah di atas ambang normal dan
membahayakan lingkungan, hal tersebut bisa diperoleh darin beragam aktifitas manusia baik sehari-hari
ataupun dalam produksi dan penggunaan kendaraan bermotor.
4. Pencemaran Suara
Kebisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-
mesin atau kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat secara tidak terkontrol. Hal tersebut
dalam tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manusia karena bisa mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan
depresi.
II. PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
Sehubungan dengan itu dalam pengelompokan ekosistem yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dapat dibagi menjadi ekosistem alami dan buatan.
1. Peranan manusia dalam Ekosistem Alami
Menurut Soemarno (2011), ekosistem alamiah (natural ecosistem). Terdapat heteroginitas yang tinggi dari
organisme hidup di sana sehingga mampu mempertahankan proses kehidupan di dalamnya dengan
sendirinya. Contoh; hutan, danau, laut dan sungai.
 Peranan manusia dalam menjaga ekosistem hutan
Peranan manusia dalam ekosistem hutan adalah:
 Menjaga keseimbangan ekosistem agar tidak terjadi kerusakan terhadap ekosistem
 Menjaga berbagai jenis biota yang terdapat didalam hutan agar mempunyai kehidupan saling
ketergantungan
 Menjaga berbagai kerusakan yang bisa disebabkan manusia
 Peranan manusia dalam menjaga ekosistem danau
Peranan manusia dalam ekosistem danau:
 Menjaga berbagai biota yang terdapat didalam danau
 Menjaga agar tidak terjadi eksploitasi yang bisa menyebabkan biota didanau berkurang
 Menjaga agar danau terhindar dari berbagai pencemaran terhadap lingkungan
 Peranan manusia dalam menjaga ekosistem laut
Peranan ekosistem laut hampir sama dengan ekositem danau yang dimana disini penekanannya lebih ke
menjaga agar tidak terjadi eksploitasi besar-besaran agar biota yang terdapat dilaut tidak punah, dan juga
untuk menjaga ekosistem laut biasanya ada nya program seperti pelestarian terumbu karang yang
dilakukan dari pemerintah setempat, hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
 Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sungai
Peranan manusia dalam ekosistem sungai yaitu:
 Menjaga berbagai boita yang terdapat disungai
 Mencengah terjadi eksploitasi secara besar-besarn
 Menjaga agar sungar tersebut tidak dicemari dari berbagai limbah yang ada
2. Peranan manusia dalam Ekosistem Buatan
Menurut Soemarno (2011), ekosistem buatan (artificial ecosistem). Mempunyai ciri kurang heterogenitas,
sehingga bersifat labil dan untuk membuat ekosistem tersebut tetap stabil perlu diberikan bantuan energi
dari luar dan juga perlu dilakukan perawatan terhadap ekosistem tersebut. Contoh; kolam ikan,
sawah, tambak, aquarium.

 Peranan manusia dalam menjaga ekosistem kolam


Peranan manusia dalam menjaga ekosistem kolam adalah:
 Menjaga keseimbangan dalam ekosistem kolam
 Menjaga agar kolam selalu dialiri air dengan baik agar tidak terjadi kepunahan terhadap biota yang
ada
 Menjaga agar tidak terjadi berbagai pencemeran lingkungan karena bisa menyebabkan terjadinya
kematian pada berbagai biota didalam kolam tersebut
 Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sawah
Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sawah adalah yang paling penting disini bagaimana kita
manusia dalam mengelola sawah tersebut agar bisa menghasilkan berbagai bahan pangan yang kite
perlukan. Jika petani yang sudah ahli biasanya sawah dibuat terasering. Agar bisa memproduksi bahan
yang kuealitas.
 Peranan manusia dalam menjaga ekosistem tambak
Peranan manusia dalam menjaga ekosistem tambak disini sama halnya dengan menjaga ekosistem sungai
ataupun kolam.
 Peranan manusia dalam menjaga ekosistem aquarium
Peranan manusia dalam emnjaga ekositem aquarium yaitu bisa dengan cara menggantikan air atau
mengaliri air pada akuarium agar ikan-ikan yang terdapat pada akuarium tidak cepat mati atau tidak mati,
pada akuarium juga kita bisa meletakkan berbagai tumbuhan kecil yang bisa sebagai bahan makanan yang
dia bisa peroleh.

III. MANUSIA DALAM KESEIMBANGAN EKOSISTEM


Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan homeostatis, yaitu kemampuan
ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Keseimbangan itu diatur
oleh berbagai faktor yang sangant rumit. Dalam mekanisme keseimbangan ini, termasuk mekanisme yang
mengatur penyimpangan bahan-bahan, pelepasan hara makanan, yang mengatur organisme dan produksi
serta dekomposisi bahan-bahan organik (Dwidjoseputro, 1987).
Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang besar sekali terhadapa perubahan tetapi biasanya
batas mekanisme homeostatis dengan mudah dapat diterobos oleh kegiatan manusia. Contoh: sebuah sungai
yang tercemar dapat memperbaiki diri sendiri namun bila polusinya terlalu banyak maka sungai itu akan
menjadi berubah karena batas homeostatis terlampaui bahkan sungai tersebut dapat rusak selamanya.
Manusia mempunyai kemampuan untuk menghancurkan ekosistem dan sebaliknya pula. Manusia harus
didukung IPTEK dan tetap berpegang teguh pada kebijakasanaan dalam memperlakukan alam, karena jika
ekosistem terganggu maka manusiapun akan terganggu hidupnya dan menerima akibatnya.
Setiap usaha manusia terhadap ekosistem harus diperhatikan dengan seksama, sehingga tidak akan terjadi
kerusakan alam. Salah satu tindakan terbaik adalah melakukan pembangunan dengan mempraktekan usaha
perlindungan dan pengawetan alam

IV. LINGKUNGAN HIDUP


Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejah teraan manusia
serta makluk lain (UURI 23 TH 1997).
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkanya makluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai pada
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Masalah –masalah pada Lingkungan Hidup
a. Banjir
b. Kekeringan
c. Tanah longsor
d. Erosi
e. Pemanasan global
f. Kebakaran hutan
g. Lahan kritis
h. Pencemaran (air, udara, tanah)
Masalah Lingkungan Hidup Timbul Pada dasarnya Karena:
a. Dinamika penduduk
b. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang kurang bijaksana
c. Kurang terkendalinya pemanfaatan ilmu pengethuan dan tehnologi maju
d. Dampak negatif yang muncul dari kemajuan ekonomi
e. Benturan tata ruang.

V. PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM


SERTA DALAM USAHA MENGATASI BERBAGAI PERMASALAHAN LINGKUNGAN
A. Peranan manusia dalam ekosistem (Lingkungan)
1. Manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis
Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan makluk yang dominan secara
ekologik.
Terdapat 2 alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik, yaitu :
 Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal
makanan,jika dibandingkan dengan makluk lain selain yang ada dalam ekosistem
 Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau terhadap
organisme lain.
Suatu makluk dikatakan dominan secara ekologik, apabila menyangkut jumlah populasi, ukuran tubuh dan
kemampuan untuk mengubah lingkungannya.
2. Manusia sebagai makhluk pembuat alat
Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sifat tegak manusia yang memungkinkan dia bebas
menggunakan tangannya, disamping itu ,kemampuan itu juga erat hubungannya dengan kemampuan
pengelihatan, kecekatan, dan kemampuan penalaran otaknya yang tinggi, jadi manusia menjadi dominan
dalam ekosistem berkat kemampuan membuat dan menggunakan alat.
Manusia juga merupakan organisme yang membudidayakan makanannya. Perubahan hidup dari
pengumpulan makanan menjadi penanam serta pemetik hasil tanam,merupakan suatu pencapaian yang
memiliki dampak ekologi yang luas. Alat-alat pertanian berkembang dari tingkat penanaman menjadi mesin
modern yang dapat mengelolah tanah yang jauh lebih luas.dengan demikian,terbentuklah ekosistem
dibuatan manusia
3. Manusia sebagai makhluk perampok
Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang digunakan .manusia dikenal
sebagai makhluk yang paling hebat dalam mengeksploitasi ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi ekosistem
darat maupun air. Hal ini terjadi karena sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam
,sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya
saja, tetapi juga keperluanlainnya ,misalnya pakaian dan perumahan.
Sebagai salah satu mata rantai dari jaring-jaring makanan,manusia dapat memusnahkan organisme lain yang
berkompetisi dengannya,dalam mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya. Manusia juga
mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang konsumtif ,misalnya untuk kepercayaan seperti hewan
kurban,hewan untuk olahraga, untuk peliharaan,maupun untuk pretise sosial. Sedangkan tumbuhan juga
dijadikan sebagai tumbuhan estetika seperti bunga hias.
4. Manusia sebagai sebab evolusi
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan merupakan penyebab utama dalam proses evolusi organik.
Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik disengaja maupun
tidak akan mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunya jumlah organisme tertentu bahkan
ada beberapa yang punah .tetapi lain pihak terdapat organisme jenis tertentu jumlahnya meningkat dengan
pesat terutama varietasnya. Semua ini adalah akibat dari adanya intervensi manusia.
Cara manusia mempercepat evolusi adalah dengan membudidayakan hewan dan tumbuhan, menciptakan
habitat baru, serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sampai sekarang manusia masih terus
mengusahakan perkembangan varietas baru yang memenuhi kebutuhan dan selera manusia.
5. Manusia sebagai makhluk pengotor
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungan.hewan membuang kotoran berupa
faeses yang dapat diuraukan untuk daur ulang karena terdiri dari zat organik.tetapi pada manusia,selain
faeses,manusia juga membuang kotoran zat organik lain yang penguraiannya sangat lambat. Kotoran
tersebut berasal dari bahan sintetik dan bahkan zat yang beracun.
Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah .perkebunan.tempat kerja ,alat transportasi dan kegiatan
lain. Semua ini akan mencemari lingkungan .bahan pengotor ini biasanya adalah zat buangan yang
dapatberbentuk padat ,cair,maupun gas. Bahan buangan berbentuk gas merupakan polutan yang banyak
dihasilkan oleh industri,misalnya senyawa karbon (CO,CO2,hidrokarbon) ,belerang dioksida,dan lain-lainnya.
Juga dapat dihasilkan dari pembakaran sampah atau barang tambang seperti batu bara.
Usaha mengatasi berbagai permasalahan lingkungan
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan usaha untuk memelihara atau dan memeperbaiki
mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Beberapa hal yang terkait
dengan kegiatan ini:
 Domestikasi, yaitu pemeliharaan tumbuhan dan hewan liar. Hal ini dimulai sangat awal pada kebudayaan
manusia.
 Citra lingkungan, kearifan ekologi atau gambaran tentang lingkungan hidup. Ini dapat didasarkan
pada ilmu pengetahuan dan mistik.
 Cagar alam, adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora, fauna yang ada di dalamnya
 Cagar budaya, pengertiannya serupa dengan cagar alam, yang dilindungi bukan suatu daerah yang bersifat
alamiah, melainkan hasil budaya manusia. Misal: Candi, Kraton, Bngunan kuno
 Cagar biosfir, dapat meliputi daerah yang dibudidayakan manusia, misalnay untuk pertanian secara
tradisional dan pemukiman. Di sini boleh ada permukiman.
 Taman nasional, pada prinsipnya sama dengan cagar alam, namun di dalamnya dapat dilakukan kegiatan
pembangunan yang tidak bertentangan dengan tujuan pencagar alaman. Misal: pariwisata, pendidikan,
penelitian.
melestarikan lingkungan dari pengaruh pembangunan di berbagai bidang adalah salah satu usaha yang
perlu dijalankan. Pengelolaan lingkungan yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan sebagai akibat
pembangunan. Tujuan pengelolaan lingkungan terutama untuk mencegah kemunduran populasi sumber
daya alam yang dikelola dan sumber daya alam lain yang ada di sekitarnya dan mencegah pencemaran
limbah atau polutan yang membahayakan lingkungan.
Pengelolaan sumber daya alam mencakup beberapa upaya yang dilakukan secara terpadu dan bertahap.
Upaya ini disebut upaya terpadu karena dalam pengelolaan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan
bersama-sama diantaranya kegiatan pemanfaatan, pengendalian, pengawasan, pemulihan, dan
pengembangan lingkungan. Dengan melaksanakan urutan kegiatan tersebut, maka kualitas lingkungan dapat
dijaga kelestariannya, agar selanjutnya dapat tetap mendukung kesejahteraan manusia. Disini harus pula
disertai dengan mental si pengelola yang dengan segala tanggung jawab dan kesadaran harus berusaha
memelihara sumber daya alam yang tersedia untuk mengelola hingga masa yang akan datang.
Pengelolaan lingkungan merupakan upaya yang dilakukan secara bertahap karena tindakan yang dilakukan
dalam pengelolaan diawali dengan penyusunan rencana, disusul dengan tahap pelaksanaan yang berupa
pemanfaatan, pengendalian dan pengawasan. Tahap selanjutnya berupa pemulihan dan pengembangan
lingkungan untuk menjaga kelestarian kualitas lingkungan.
2. Pengelolaan Lahan
Pengelolaan lahan disini termasuk pengelolaan lahan pertanian, pengelolaan lahan untuk pemukiman
maupun industri. Dengan makin berkembangnya ilmu dan teknologi, maka manusia semakin berupaya untuk
mendapatkan strategi baru dalam bidang penggunaan lahan. Strategi tersebut bertujuan untuk
meningkatkan hasil yang maksimal dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya yang semaksimal mungkin
untuk memperoleh:
 Hasil atau produksi yang maksimum dari setiap unit lahan
 Memilih tata cara pengelolaan lahan yang memberi keuntungan maksimum
 menekan sekecil mungkin ketidakmantapan kondisi lahan potensial sehingga dapat meningkatkan hasil
maksimal
 Mencegah menurunnya potensi lahan potensial
3. Pengelolaan Hutan
Hutan mempunyai fungsi dan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan dan kelangsungan lingkungan,
terutama berpengaruh terhadap iklim mikro yaitu iklim yang berlaku pada daerah dalam hutan tersebut.
Dikenal suatu pengelolaan hutan yang merupakan campuran kegiatan kehutanan dengan kegiatan
perkebunan, pertanian dan peternakan. Pengelolaan tersebut disebut “agroforestry” yang menganut sistem
diversifikasi usaha berbagai macam komoditi, tetapi dengan tetap menjaga pemeliharaan hutan secara
optimal. Adapun strategi “agroforestry” adalah:
 Meningkatkan produktivitas lahan hutan secara keseluruhan antara produktivitas hutan dengan pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan
 Mengatasi sempitnya lahan pertanian
 Pemerataan penduduk ke daerah pinggiran hutan dengan meningkatkan taraf hidupnya
Hutan serbaguna merupakan hutan yang dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, antara lain sebagai sumber
plasma nutfah, sarana penelitian, sarana pendidikan, serta tempat wisata.
4. Pengelolaan Air
Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh manusia dan mahluk hidup
lainnya. Manusia memerlukan air baik untuk proses kimia dan fisika tubuh maupun untuk aktifitas kehidupan
lainnya.
Sekalipun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi kualitas air sangat
dipengaruhi oleh peranan manusia dalam pengelolaannya. Pengelolaan air disini termasuk pengelolaan
perairan pantai dan ekosistem danau.
Strategi pengelolaan air meliputi:
 Melindungi perairan agar tetap terjaga kebersihannya sehingga dapat menjaga kelangsungan flora dengan
menjaga perakaran tanaman dari gangguan fisik maupun kimiawi
 Mengusahakan cahaya matahari dapat menembus dasar perairan, sehingga proses fotosintesis dapat
berjalan dengan lancer
 Menjaga agar fauna mangsa dan predator selalu seimbang dengan mempertahankan rantai makanan
 Mempergunakan sumber daya alam berupa air seefisien mungkin, sehingga zat hara yang ada dapat
tersimpan dengan baik yang berarti sebagai penyimpan energi dan materi
Pada prinsipnya pengelolaan sumberdaya alam air ini sangat bergantung bagaimana kita mempergunakan
dan memelihara sumber air itu menjadi seoptimal mungkin, tetapi tanpa merusak ataupun mencemarinya
dan mempertahankan keadaan lingkungan sebaik-baiknya.
5. Usaha Mencegah Pencemaran Air
Usaha pencegahan ini bukan merupakan proses yang sederhana, tetapi melibatkan berbagai faktor sebagai
berikut:
 Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah terlebih dahulu sehingga memenuhi standar air
limbah yang telah ditetapkan pemerintah
 Menentukan dan mencegah terjadinya interaksi sinergisme antar polutan satu dengan yang lainnya.
 Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak yang tumpah di perairan
 Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke dalam perairan, untuk mencegah pencemaran air
oleh bakteri.
 Limbah radioaktif harus diproses terlebih dahulu agar tidak mengandung bahaya radiasi
 Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain dengan menggunakan aktifitas mikroba
tertentu sebelum dibuang ke perairan umum.

6. Pengelolaan Tanah
Pencemaran tanah mempunyai hubungan yang erat dengan pencemaran air dan udara. Air yang terbuang ke
tanah akan masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah.
Usaha Pencegahan Pencemaran Tanah
Untuk menanggulangi sampah plastik, maka sebelum dibuang, sampah plastik dibakar terlebih dahulu :
 Limbah yang mengandung radioaktif hendaknya dibiarkan dahulu dalam waktu lama sebelum dibuang
 Sampah radioaktif yang berbentuk padat harus dibungkus dengan bahan yang terbuat dari Pb untuk
menahan sinar radioaktif, lalu dimasukkan dalam tromol baja anti karat sebelum dibuang
 Pembuangan sampah berbahaya dilakukan ke dasar laut, ke pulau karang kosong, dibuang ke dalam
bekas tambang kosong atau ke dalam sumur yang dalam dan jauh dari pemukiman penduduk

7. Pengelolaan Udara
Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia
dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia, hewan dan tumbuhan serta mahluk hidup lain di
dalam suatu lingkungan. Berdasarkan terjadinya polusi, udara dikategorikan menjadi dua tipe utama
pencemar udara yaitu:
 Polutan primer
Yaitu zat kimia yang mengandung toksik dan masuk secara langsung ke udara dalam konsentrasi yang
merugikan manusia. Zat kimia tersebut dapat berupa komponen alami udara yang konsentrasinya meningkat
misalnya CO2
 Polutan sekunder
Yaitu zat kimia yang merugikan manusia yang terbentuk dalam atmosfir melalui reaksi kimia diantara
komponen udara yang ada

B. Usaha Pencegahan Pencemaran Udara


1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan
lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan
2. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap
polutan atau saringan
3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas dibuang ke udara
bebas
4. Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal
agar tidak menambah polutan yang terperangkap di atas suatu pemukiman atau kota
5. Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan
pribadi
6. Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaaan tumbuhan
adalah sebagai indikator pencemar udara, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
8. Pengelolaan Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia penting untuk menunjang pembangunan. Pencemaran sebagai akibat pembangunan
dapat pula mempengaruhi manusia atau masyarakatnya. Dalam hal ini selain dengan menghilangkan atau
memperkecil resiko penularan, masyarakat dapat diberi sekedar ganti rugi dan ganti rugi ini dalam bentuk:
1. memberikan uang
2. mengangkat mereka menjadi karyawan proyek
3. meningkatkan pengetahuan mereka agar dapat menghindari bahaya limbah
4. menciptakan hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara proyek dan masyarakat di
sekitarnya agar tidak terjadi konflik dan kecemburuan sosial
5. sebagai bapak asuh terhadap proyek-proyek kecil yang diselenggarakan masyarakat

Disamping itu terhadap karyawan proyek yang dapat secara langsung terkena pencemaran, selain dilakukan
tindakan perlindungan sebagai usaha memperkecil pencemaran, juga diadakan pendidikan ketrampilan
khusus, sehingga kalau suatu saat mereka tidak dapat dipekerjakan di tempat dimana mereka bekerja karena
berbagai alasan, khususnya yang menyangkut bahaya pencemaran kepada dirinya, selanjutnya mereka dapat
bekerja sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperolehnya. Dengan demikian
menghindari terjadinya pengangguran, bahkan berarti menciptakan sumber pekerjaan baru di luar proyek
dan meningkatkan ekonomi.

C. Peranan manusia yang merugikan dan menguntungkan lingkungan


Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia
yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak
langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang
bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan
melestarikan daya dukung lingkungan.
 Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
o Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut
(depletion) contohnya : eksploitasi minyak bumi.
o Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota, contonya menurunnya jenis tanaman tertentu
seperti pohon meranti dll.
o Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap
karena terus menerus memerlukan subsidi energi,contoh berubahnya lahan hutan menjadi lahan pertanian.
o Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan
longsor
o Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air,
udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan
dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri, contohnya masuknya senyawa timbal
pabrik ke DAS, asap pabrik yang mengandung gas CO.
 Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
o Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat
diperbaharui;
o Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk
mencegah terjadinya erosi dan banjir;
o Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke
dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
o Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk
tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan
tanah yang mengandung humus;
o Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis
makhluk hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. 1987. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Erlangga : Jakarta


Kartawinata, K. 2013. Diversitas Ekosistem Alami Indonesia. LIPI Press dan Yayasan Obor Indonesia : Jakarta
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan . Bumi Aksara : Jakarta
Indriyanto. 2008. Pengantar Budi daya Hutan. Bumi Aksara : Jakarta
Irwan, 2003. Prinsip-prinsip ekologi dan organisasi, ekosistem, komunitas dan lingkungan. Bumi Aksara :
Jakarta
Soemarwoto. O. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan . Djambatan : Jakarta
Soemarno, 2011. Ekologi dan Ilmu Lingkungan . PMPSLP PPSUB. Bahan kajian MK. Pengantar Lingkungan
Endriyanto, B. 2012. Peranan manusia dalam lingkungan. Bahan memenuhi mata kuliah ekologi : Universitas
Muhammadiyah Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai