I. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN EKOSISTEM
Masalah-masalah akan timbul apabila manusia tidak dapat menjaga keseimbangan alam, antara lain:
1. Masalah Erosi dan Banjir. Erosi merupakan gejala alamiah dan seringkali pula disebut sebagai erosi
geoglogi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan media air di
sungai yang mengikis dasar dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini juga dipercepat dengan adanya
penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia sehingga merugikan lingkungan.
2. Pencemaran Lingkungan (Polusi)
1. Pencemaran Tanah
Sampah-sampah industri pertanian yang mempergunakan pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran
tanah. Sampah-sampah tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila terkumpul dalam jumlah tertentu dapat
membahayakan kehidupan melalui tanah dimana pepohonan tumbuh dan berkembang. Bagi hewan dan
manusia jumlah nitrat yang berlebihan merupakan racun. Hal tersebut bisa mengakibatkan cyanosis pada
anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan pernafasan karena terganggunya peranan hemoglobin dalam
pengikatan oksigen. Selain itu DDT merupakan indikasi pencemaran yang berbahaya pada tanah karena
bahan tersebut tidak dapat diuraikan dan dapat meresap masuk ke dalam pepohonan ataupun buah hasil
penanaman kita dan hal tersebut mengakibatkan kemandulan pada burung.
2. Pencemaran Air
Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dengan air dalam banyak cara secara langsung dan tidak langsung.
Misalkan melalui pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida, dan insektisida yang dipergunakan
manusia dalam pertanian, dsb.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi saat komponen udara berada dalam jumlah di atas ambang normal dan
membahayakan lingkungan, hal tersebut bisa diperoleh darin beragam aktifitas manusia baik sehari-hari
ataupun dalam produksi dan penggunaan kendaraan bermotor.
4. Pencemaran Suara
Kebisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-
mesin atau kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat secara tidak terkontrol. Hal tersebut
dalam tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manusia karena bisa mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan
depresi.
II. PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
Sehubungan dengan itu dalam pengelompokan ekosistem yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dapat dibagi menjadi ekosistem alami dan buatan.
1. Peranan manusia dalam Ekosistem Alami
Menurut Soemarno (2011), ekosistem alamiah (natural ecosistem). Terdapat heteroginitas yang tinggi dari
organisme hidup di sana sehingga mampu mempertahankan proses kehidupan di dalamnya dengan
sendirinya. Contoh; hutan, danau, laut dan sungai.
Peranan manusia dalam menjaga ekosistem hutan
Peranan manusia dalam ekosistem hutan adalah:
Menjaga keseimbangan ekosistem agar tidak terjadi kerusakan terhadap ekosistem
Menjaga berbagai jenis biota yang terdapat didalam hutan agar mempunyai kehidupan saling
ketergantungan
Menjaga berbagai kerusakan yang bisa disebabkan manusia
Peranan manusia dalam menjaga ekosistem danau
Peranan manusia dalam ekosistem danau:
Menjaga berbagai biota yang terdapat didalam danau
Menjaga agar tidak terjadi eksploitasi yang bisa menyebabkan biota didanau berkurang
Menjaga agar danau terhindar dari berbagai pencemaran terhadap lingkungan
Peranan manusia dalam menjaga ekosistem laut
Peranan ekosistem laut hampir sama dengan ekositem danau yang dimana disini penekanannya lebih ke
menjaga agar tidak terjadi eksploitasi besar-besaran agar biota yang terdapat dilaut tidak punah, dan juga
untuk menjaga ekosistem laut biasanya ada nya program seperti pelestarian terumbu karang yang
dilakukan dari pemerintah setempat, hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sungai
Peranan manusia dalam ekosistem sungai yaitu:
Menjaga berbagai boita yang terdapat disungai
Mencengah terjadi eksploitasi secara besar-besarn
Menjaga agar sungar tersebut tidak dicemari dari berbagai limbah yang ada
2. Peranan manusia dalam Ekosistem Buatan
Menurut Soemarno (2011), ekosistem buatan (artificial ecosistem). Mempunyai ciri kurang heterogenitas,
sehingga bersifat labil dan untuk membuat ekosistem tersebut tetap stabil perlu diberikan bantuan energi
dari luar dan juga perlu dilakukan perawatan terhadap ekosistem tersebut. Contoh; kolam ikan,
sawah, tambak, aquarium.
6. Pengelolaan Tanah
Pencemaran tanah mempunyai hubungan yang erat dengan pencemaran air dan udara. Air yang terbuang ke
tanah akan masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah.
Usaha Pencegahan Pencemaran Tanah
Untuk menanggulangi sampah plastik, maka sebelum dibuang, sampah plastik dibakar terlebih dahulu :
Limbah yang mengandung radioaktif hendaknya dibiarkan dahulu dalam waktu lama sebelum dibuang
Sampah radioaktif yang berbentuk padat harus dibungkus dengan bahan yang terbuat dari Pb untuk
menahan sinar radioaktif, lalu dimasukkan dalam tromol baja anti karat sebelum dibuang
Pembuangan sampah berbahaya dilakukan ke dasar laut, ke pulau karang kosong, dibuang ke dalam
bekas tambang kosong atau ke dalam sumur yang dalam dan jauh dari pemukiman penduduk
7. Pengelolaan Udara
Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia
dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia, hewan dan tumbuhan serta mahluk hidup lain di
dalam suatu lingkungan. Berdasarkan terjadinya polusi, udara dikategorikan menjadi dua tipe utama
pencemar udara yaitu:
Polutan primer
Yaitu zat kimia yang mengandung toksik dan masuk secara langsung ke udara dalam konsentrasi yang
merugikan manusia. Zat kimia tersebut dapat berupa komponen alami udara yang konsentrasinya meningkat
misalnya CO2
Polutan sekunder
Yaitu zat kimia yang merugikan manusia yang terbentuk dalam atmosfir melalui reaksi kimia diantara
komponen udara yang ada
Disamping itu terhadap karyawan proyek yang dapat secara langsung terkena pencemaran, selain dilakukan
tindakan perlindungan sebagai usaha memperkecil pencemaran, juga diadakan pendidikan ketrampilan
khusus, sehingga kalau suatu saat mereka tidak dapat dipekerjakan di tempat dimana mereka bekerja karena
berbagai alasan, khususnya yang menyangkut bahaya pencemaran kepada dirinya, selanjutnya mereka dapat
bekerja sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperolehnya. Dengan demikian
menghindari terjadinya pengangguran, bahkan berarti menciptakan sumber pekerjaan baru di luar proyek
dan meningkatkan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA