Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

Ekologi sangat erat kaitannya dengan lingkungan, makhluk hidup dan hubungan
diantara keduanya. Kelahiran, kematian yang silih berganti di suatu kehidupan menandakan
keberadaan ilmu ekologi. Dimulai dari pengabsorsian tumbuhan (biotik) dari dalam tanah
(abiotik) hingga berubah menjadi substansi energi, diikuti dengan perpindahan yang terjadi
hingga kembali lagi ke tanah.

Peristiwa-peristiwa alam dan hubungan-hubungan inilah yang ada didalam kajian


ilmu ekologi. Namun, ekologi tidak dapat berdiri tanpa bantuan dari ilmu-ilmu lainnya seperti
biologi, biofisika, biokimia, seperti ilmu tanah, geologi, geomorfologi, klimatologi ilmu
lingkungan, dsb. Kontribusi ilmu-ilmu lain sangat berperan dalam memahami konsep-konsep
ekologi karena dengan mempelajarinya, seseorang akan lebih mengerti kedudukan ilmu
ekologi itu sendiri.

Jika kita telusuri, pada tahun 1230 sampai 1307 terbit buku yang berjudul
OPUSRURALIUM COMMODORUM oleh Pietro De Crecenzi, yang berisi tentang masalah-
masalah lingkungan pertanian. Terbitnya buku tersebut membuka sejarah baru di bidang
pertanian, terutama yang bersangkutan dengan masalah lingkungan tanaman, hingga
menjelma menjadi ilmu lingkungan tanaman yang lazim disebut dengan ekologi tanaman
(Hardi, 2009).

Di  Indonesia konsep ekologi sudah banyak diterapkan, baik dalam pelestarian
sumberdaya alam, perlindungan plasma nutfah, perlindungan ekosistem mangrove  hingga
pengendalian dalam jumlah populasi manusia yakni dengan program keluarga berencana.
Melihat segala potensi yang dapat diraih dengan mendalami ilmu ekologi khususnya ekologi
tumbuhan menandakan begitu pentingnya konsep dasar ekologi untuk disebarluaskan ke
segenap lapisan masyarakat.

Oleh karena itu, konsep dasar ilmu ekologi dan penerapannya sangat penting itu untuk
dipelajari. Dengan mengaplikasikannya ke dunia nyata, hal-hal seperti global warming,
pembalakan liar yang terjadi di negara ini pun dapat teratasi jika ada reaksi positif dari
masyarakat.

1.2   Rumusan Masalah

1.2.1        Apa pengertian ekologi?

1.2.2        Bagaimana ruang lingkup ekologi?

1.2.3        Apakah komponen ekologi?

1.2.4        Bagaimana tingkatan organisme makluk hidup?

1.3  Tujuan

1.3.1        Menjelaskan pengertian pengertian ekologi

1.3.2        Menjelaskan ruang lingkup ekologi

1.3.3        Menjelaskan komponen ekologi

1.3.4        Menjelaskan tingkatan organisme makluk hidup

1.4. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan
metode studi teks (studi kepustakaan) dimana dalam penulisan makalah ini, penulis
melakukan kegiatan penelusuran dan penelaahan literatur dari hasil data-data yang diperoleh
dari buku-buku, internet, koran, maupun majalah sehingga metode ini sangat menuntut
ketekunan dan kecermatan pemahaman penulis.
BAB 11

ISI

A. Pengertian Ekologi

Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oikos = Tempat Tinggal (rumah)
Logos = Ilmu. Dengan demikian Ekologi berarti mempelajari lingkungan dan kehidupan, atau
hubungan timbale balik antara biotic dan abiotik. Ekologi perta adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan
lingkungnya.Istilah Ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869).  
Pengertian Ekologi menurut para ahli :
1. Fuad Amsyari
Ekologi yaitu sesuatu ilmu yang mempelahari hubungan antara satu organism dengan yang
lainnyadan antara organisme-organisme tersebut dengan lingkungannya.
2. H. Sitanggang
Ekologi yaitu ilmu yang memoelajari saling hubungan antara lingkungan dengan faktor-
faktor lingkungan sendiri dan saling hubungan antara unsure sesuatu faktor dengan
sesamanya serta saling hubungan dengan lingkungan.
3. Miller
Ekologi yaitu ilmu mengenai hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta
dengan lingkungan tempat tinggalnya.
4. Prajudi Atmosudirjo
Ekologi yaitu tata hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbale balik) antara satu
organisme dengan linkungan sekelilingnya.
5. Odum
Ekologi yaitu suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem.
6. Kendeiihgh
Ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme yang satu
dengan yang lainnya.
B. Ruang Lingkup Ekologi

a) Ekologi Hutan

Ekologi Hutan adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara mahluk hidup dengan
lingkungan. Hubungan ini sangat erat dan komplek sehingga menyatakan bahwa ekologi
adalah biologi lingkungan (Eviromental biology).

Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan


mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan.

Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau
ekosistem hutan. Hutan dapat dipelajaridari segi autekologi dan synekologi. Autekologi
mempelajari ekologi suatu jenis pohon atau pengaruh sesuatu faktor lingkungan terhadap
hidup atau tumuhnya satu atau lebih jenis-jenis pohon. Sifat penyelidikanya mendekati
fisiologi tumbuh-tumbuhan. Synekologi mempelajari hutan sebagai masyarakat atau ekositem
misalnya penelitian tentang pengaruh keadaan tempat tmbuh terhadap komposisi dan
produksi hutan.

b) Ekologi Laut

Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem air
laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang, dan padang lamun. Berikut
penjelasan tentang ekologi laut.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan
laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah
menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan
terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan
berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.

Ekosistem terumbu karang

 Luas terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 60.000 km2, namun hanya
6,2% saja yang kondisinya baik
 Tekanan terhadap keberadaan terumbu karang sebagian besar diakibatkan oleh
kegiatan manusia
 Kerusakan terumbu karang banyak ditentukan oleh aktivitas di daratan

Ekosistem padang lamun

 Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang hidupnya terbenam di dalam laut


 Padang lamun ini merupakan ekosistem yang mempunyai produktivitas organik yang 
tinggi
 Fungsi ekologi yang penting yaitu sebagai feeding ground, fishing ground, spawning
ground dan nursery ground beberapa jenis hewan yaitu udang dan ikan baranong,
sebagai peredam arus sehingga perairan dan sekitarnya menjadi tenang

Ekosistem mangrove

 Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara
sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut
 Luas hutan mangrove di Indonesia merupakan yang terluas di dunia (2,5-3,5 juta
Ha,18-23 % luas mangrove di dunia dan lebih luas dari Brasil)

c) Ekologi Tanaman

Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman
dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya,
danmempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu Sinekologi
dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi makhluk hidup, tujuan dan
perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi.

Manusia sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalah- masalah
lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi itu sendiri.
Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk dapat bertahan hidup memerlukan
pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan (environment) ialah alam diluar
organisma yang efektif  mempengaruhi kehidupan organisma tersebut. Setiap tanaman
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan
hidupnya.

Tujuan utama mempelajari ekologi tanaman adalah memperoleh hasil yang optimal
dari teknik budidaya yang dilakukan dan menjaga lingkungan agar terhindar dari kerusakan
sebagai warisan untuk anak cucu kita

Lingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan organisme lain
yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu pengetahuan tentang lingkungan tumbuh tanaman
sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang dilakukan dapat menghasilkan produksi yang
optimum. Dalam agroekosistem lingkungan tumbuh tanaman menjadi bahan pertimbangan
dalam rancang bangun aktivitas budidaya yang akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya
tanaman juga sangat tergantung pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis
tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya
yang digunakan. Oleh karenanya pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi
sektor pertanian.

d) Ekologi Serangga

Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan


kelimpahan serangga. Pengetahuan tentang ekologi serangga hama pascapanen merupakan
dasar penerapan pengendalian hama terpadu (PHT).  Saat ini, pemodelan dengan komputer
untuk pengendalian hama pascapanen telah banyak dikembangkan.  Kesemuanya berbasis
pada pengetahuan ekologi serangga.

Sifat struktur penyimpanan secara umum adalah kondisinya yang stabil dibandingkan
lingkungan alami dan ketersediaan pangan yang melimpah.  Karakter penyimpanan ini
menguntungkan hama gudang, walaupun adakalanya terjadi kelangkaan sumber makanan. 

e) Ekologi Air Tawar

Ekologi air tawar sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Air tawar sendiri
penting karena  ia adalah sumber air rumah tangga dan industri yang murah, komponen air
tawar merupakan merupakan daur hidrologis, dan  ekosistem air tawar merupakan sistem
disporsal / pembuangan yang mudah dan murah

Beberapa faktor pembatas dalam Ekosistem air tawar diantaranya :

1.      Kejernihan.

2.      Temperatur.

3.      Arus.

4.      Oksigen.

5.      Garam biogenik dalam air.

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis
ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem
air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.

1.      Air tergenang/ lentik (asal kata lenis = tenang) contoh : danau, kolam, dan rawa dan
mangrove.

2.      Air mengalir / lotik (asal kata lotus = tercuci) contohnya: mata air, aliran air/sungai dan
selokan.

C. Komponen Ekologi

Faktor Biotik

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer.
A. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon
jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.Misalnya, seekor hewan harus
mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara
anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus
seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu,
seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur
dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.

Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi


morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya.
Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan
runcing untuk menangkap mangsa

b. Moncong
trenggiling mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan
lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.

c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam.

d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki
daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat
menggelincirkan serangga yang hinggap.

e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di
dalam tanah.
2. Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.

a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur.

b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang,
tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan
cumi-cumi dan gurita.

c. Mimikri pada kadal


Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini
dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan
sekitarnya.

3. Adaptasi tingkah laku


Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya
sebagai berikut :

a. Pura-pura tidur atau mati


misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila
didekati seekor anjing.

b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai
untuk bertelur.Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk
sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir
dan akhirnya ke laut.

B. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi
Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552
batang.
C. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki
derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.

D. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen
(tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai
(mikroorganisme).

Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik
utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu
tertentu.

b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu.
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen
untuk berfotosintesis.

c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan
penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup
lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,
misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan
organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur
penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena
ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji
tumbuhan tertentu.

g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan
bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

D. Tingkatan Organisme Makhluk Hidup

E. Habitat dan niche


Habitat makhluk hidup adalah tempat tinggal berbagai jenis organisme hidup melaksanakan
kehidupannya. Dalam ekosistem yang menjadi habitatnya dapat bermacam-macam, seperti
perairan, daratan, hutan atau sawah. Istilah habitat dapat berarti juga sebagai tempat
tinggal atau tempat menghuni seluruh populasi atau komunitas makhluk hidup dalam
ekosistem. . niche merupakan tempat makhluk hidup berfungsi di habitatnya, bagaimana
cara hidup, atau peran ekologi makhluk hidup tersebut. Jadi pada dasarnya makhluk hidup
secara alamiah akan memilih habitat dan relung ekologinya sesuai dengan kebutuhannya,
dalam arti bertempat tinggal, tumbuh berkembang dan melaksanakan fungsi ekologi pada
habitat yang sesuai dengan kondisi lingkungan (misalnya iklim), nutrien, dan interaksi antara
makhluk hidup yang ada. 

Anda mungkin juga menyukai