EKOLOGI TANAMAN
ACARA III
KEANEKARAGAMAN VEGETASI PADA BEBERAPA
AGROEKOSISTEM
Nama
NIM
Rombongan
PJ
Oleh:
: Arie Gustav Dwianjasmara
: A1L014021
:5
: Desy Wulan Sari
I.
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Tujuan
II.
TINJAUAN PUSTAKA
agroekosistem memeliki sifat dan reaksi yang berbeda sesuai dengan kondisi
ekosistem asalnya. Variasi jenis vegetasi, baik berupa tanaman budidayakan
maupun tanaman liar atau gulma yang merupakan produk alam sebagai nila dan
keanekaragaman.Keanekaragaman tanaman budidaya yang ada di Indonesia
sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Terdapat beberapa tanaman
yang hanya dapat tumbuh pada daerah tertentu atau yang sekarang lebih dikenal
dengan istilah tanaman spesifik lingkungan. Akan tetapi ada pula beberapa jenis
biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain. Meskipun secara umum
kehadiran vegetasi
beberapa fungsi yaitu sebagai daya pelarut unsur-unsur yang diambil oleh
tanaman,
mempertinggi
reaktivitas
persenyawaan
yang
penyangga
kelamin
pada
bunga.
Cahaya
mempengaruhi
pengaruhnya terhadap
panjang
oleh
sistem
pigmen
spesifik
Faktor
III.
METODE PRAKTIKUM
meter,
ajir,
bambu,
buku
identifikasi
vegetasi,
pH
meter,
B Prosedur Kerja
Persiapan
Persiapan pelaksanaan kegiatan transek yang sebaiknya secara
khusus diperhatikan adalah mempersiapkan tim dan masyarakat yang
akan ikut, termasuk menetukan kapan dan dimana akan berkumpul. Juga
dipersiapkan alat-alat tulis, kertas lebar (palano), karton warna-warni,
kertas berwarna, lem, spidol warna-warni. Juga akan menyenangkan
apabila membawa perbekalan (makanan).
Peserta terdiri dari staf pengajar mata kuliah ekologi tanaman,
asisten praktikum dan praktikan,
untuk
memudahkan
pelaksanaan
akan
dikaji dalam
transek
ini,
terutama
tujuan
kegiatan
Pelaksanaan
Sepakati
bersama
praktikan,
lokasi-lokasi
penting
yang
akan
dikunjungi serta topik- topik kajian yang akan dilakukan. Setelah itu,
Setelah perjalanan
Bisa selama berhenti dilokasi tertentu, gambar bagan transek dibuat utnuk
setiap bagian lintasan yang sudah ditelusuri. Tetapi, yang sering terjadi adalah
pembuatan
bagan
setelah
seluruh
lintasan
ditelusuri.langkah-langkah
Kegiatan ini lebih baik dilakukan pada pagi hari dan cuaca cerah
Kegiatan
lokasi ini,
oleh
karena
itu
cuaca harus
benar-benar
IV.
A Hasil
Terlampir
B Pembahasan
jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang
digunakan. (Resosoedarmo, 1990).
Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis
suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai
dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan
pesat seiring (Resosoedarmo, 1990).
Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu, serta
herba. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua komponen
utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Vegetasi atau komunitas tumbuhan
merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti
hutan, padang ilalang, semak belukar dan lain-lain (Resosoedarmo, 1990).
Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu
jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil
agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau
pengabaian. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan
jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita anggap dapat
mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva Spesies
Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan : (1) luas
minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, (2) jumlah
minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur
yang mewakili jika menggunakan metode jalur. (Resosoedarmo, 1990).
tujuan
dikelompokkan kedalam3
pendugaan
kuantitatif
komunitas
vegetasi
dalam suatu areal dengan batas-batas jenis dan membandingkan dengan areal
lain atau areal yang sama namun waktu pengamatan berbeda; (2) menduga
tentang keragaman jenis dalam suatu areal; dan (3) melakukan korelasi antara
beberapa fungsi yaitu sebagai daya pelarut unsur-unsur yang diambil oleh
tanaman,
mempertinggi
reaktivitas
persenyawaan
yang
penyangga
reaksi biokimia pada tanaman atau reaksi fisiologis dikontrol oleh selang
suhu tertentu (Suwasono Heddy, 2001).
G. Cahaya Matahari Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di muka
bumi, sangat menentukan kehidupan dan produksi tanaman, termasuk
dalam perkecambahan,pembentukan umbi dan bulb, pembungaan dan
perbandingan
kelamin
pada
bunga.
Cahaya
mempengaruhi
pengaruhnya terhadap
panjang
oleh
sistem
pigmen
spesifik
Faktor
Gambar 2. Foodweb
Foodweb yang kami buat berdasarkan penemuan kami di lapang,
membuktikan bahwa foodweb akan selalu berbeda di setiap wilayah. Contohnya
foodweb di wilayah pertanian dengan foodweb diwilayah perhutanan. Namun ada
beberapa organisme yang selalu ada dan sama. Contohnya adalah ulat. Dalam
foodweb ini tanaman kopi, paitan jambu air, mahoni, dan pisang menjadi inang
bagi ulat, ini di tandai dengan adanya bekas gigitan ulat di dedaunan, dan kami
juga menemukan ulatnya. Ulat akan tumbuh berkembang menjadi kupu-kupu dan
mendapat makanan dari tanaman putri malu yang tumbuh liar di wilayah tersebut.
Kupu-kupu juga mendapat nutrisi dari Paitan. Kami juga menemukan lebah di
wilayah ini. Kupu-kupu dan lebah ada karena paitan dan putir malu mempunya
bunga yang dapat diambil oleh organisme tersebut. Selain organisme tersebut ada
juga cacing kecil yang hidup disana, yang dapat dimakan oleh capung. Capung ini
dapat dimakan oleh burung yang terbang di sekitar wilayah tersebut. Selain
capung kadang juga memakan cacing-cacing tersebut. Kami juga menemukan
adanya tanda-tanda hidupnya ular diwilayah tersebut yang ditandai dengan adanya
lubang-lubang ditanah tempat ular hidup di wilayah tersebut.
A. Kesimpulan
B. Saran
Asisten agar lebih memilih tempat yang lebih baik dan melengkapi alat
alat dalam praktikum dan praktikan agar lebih on time menyelesaikan accan.
DAFTAR PUSTAKA
Pent.
Lampiran
Gambar 1. Foodweb
Gambar 2. Transek Analisis Vegetasi