Anda di halaman 1dari 33

Metode Simpleks

Pertemuan 2
Program Linear

1
 Lebih baik digunakan pada persoalan dengan
variabel keputusan lebih dari 2 variabel.
 Ditemukan oleh George B. Dantzig pada tahun 1947,
dengan mendasarkan diri pada iterasi (penghitungan
ulang)
 Formulasi model harus diubah menjadi bentuk baku
(standard form)
Bentuk baku (standard form):
 Semua fungsi batasan berupa persamaan dengan
bilangan pada sisi kanan non negatif.
 Semua variabel keputusan non negatif
 Fungsi tujuan dapat memaksimalkan atau
meminimalkan.
Hal yang harus diperhatikan dalam
mengubah menjadi bentuk baku:

 Fungsi batasan harus diubah menjadi tanda “=“


dengan menambahkan slack variabel
 Fungsi tujuan, disesuaikan dengan fungsi batasan.
Program Linear Dasar
 Ciri ciri :
- Fungsi tujuan : memaksimalkan
- Fungsi pembatas semua bertanda 
- Nilai kanan pada fungsi pembatas selalu
bertanda positif
LANGKAH LANGKAH DALAM METODA
SIMPLEKS ( untuk PL Dasar)

1.Mengubah fungsi tujuan menjadi bentuk implisit


2.Mengubah fungsi batasan menjadi bentuk persamaan
dengan menambahkan variabel slack (s).
3.Membentuk suatu tabel simpleks dengan kolom(z, s1,
s2….sm) dan baris (z, x1,x2, …xn, s1, s2, ….sm, solusi)
4.Menentukan tabel 0, dengan mengisikan seluruh koef.
ke dalam tabel simpleks.
5. Menentukan tabel 1 dengan :
a.Menentukan kolom kunci di mana terdapat nilai positif
terbesar pada baris Cj-Zj
b.Menentukan baris kunci yaitu baris dimana
mempunyai nilai ratio positif terkecil.Ratio adalah
hasil bagi antara nilai kolom solusi dengan nilai kolom
kunci, pada masing-masing baris.
c.Menentukan angka kunci, yaitu perpotongan baris
kunci dan kolom kunci.
d. Mengubah baris kunci dengan cara membagi dengan
angka kunci (nilai angka kunci menjadi 1)
e. Sedang untuk baris lain diubah nilainya dengan
mengurangkan dengan nilai baris tersebut dengan
angka kunci dikalikan baris kunci baru sehingga nilai
kolom kunci menjadi 0.
6.Buat tabel selanjutnya sampai semua harga baris z
bernilai 0 atau positif
7. Nilai optimal adalah nilai z pada kolom solusi, yg
terjadi pada xi pada kolom solusi tabel terakhir.
Contoh 1 : Contoh Kombinasi Produk
Fungsi tujuan :
Memaksimalkan Z = 4x1 + 5x2
Fungsi batasan :
x1 + 2x2  40
4x1 + 3x2  120
x1,x2  0
Langkah :
1.Ubah formulasi model menjadi bentuk baku:
Fungsi batasan :
x1 + 2x2 + S1 = 40
4x1 + 3x2 + S2 = 120
Fungsi tujuan :
Z = 4x1 +5x2 + 0 S1 + 0 S2
 Untuk menyelesaikannya, diubah dalam
bentuk matriks yang berisi variabel basis dan
variabel non basis.

11 2 120 1 0
A = 41 3 0 21 1 0
4 3 0 1
4 3 0 1
x1 x2 S1 S2

Var. Non Var Basis


Basis
 Buat tabel simpleks dasar (iterasi 0)yang berbentuk :

Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2

S1
S2
Zj
Cj-Zj

 Isi sesuai dengan koefisien pada formulasi modelnya.


Keterangan: Cj Variabel Basis

S1
Kuantitas x1 x2 S1 S2

S2
Zj
Cj-Zj

 Tabel 0 menunjukkan kondisi pada titik original.


 Cj adalah koefisien fungsi tujuan, yang mencerminkan
kontribusi pada keuntungan ( atau biaya), untuk setiap
variabel xj dan Sj.
 Isi kolom kuantitas pada baris variabel basis dengan
nilai kanan pada fungsi batasan
 Penghitungan pada baris Zj dengan jalan mengalikan
tiap nilai kolom Cj (pada sisi kiri) dengan tiap kolom
nilai variabel (dibawah x1,x2,S1,S2) kemudian
menjumlahkan tiap set nilainya satu persatu.
 Kemudian lengkapi tabel yang ada, sehingga :
2. Isi tabel 0 (Iterasi 0)

4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2

0 S1 40 1 2 1 0
0 S2 120 4 3 0 1
Zj 0 0 0 0 0
Cj-Zj 4 5 0 0

Setelah tabel 0 terisi, kemudian tentukan apakah solusi sudah optimal


dengan cara mengecek baris cj-zj. Jika cj-zj sudah nol atau negatif, maka
solusi telah optimal. Tetapi jika masih terdapat nilai positif, yang berarti
belum optimal, buat tabel 1, dengan langkah sebagai berikut :
3. Buat tabel 1 (iterasi 1) dengan langkah :
 Menentukan kolom pemutar/kolom pivot dengan cara
memilih kolom yang memiliki nilai positif terbesar pada baris
Cj-Zj. Kolom pivot ini digunakan untuk menentukan variabel
non basis yang akan masuk ke variabel basis
4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2

0 S1 40 1 2 1 0
0 S2 120 4 3 0 1
Zj 0 0 0 0 0
Cj-Zj 4 5 0 0

kolom pivot
Menentukan baris pivot dengan cara menentukan rasio pada
masing-masing baris. Rasio didapat dengan membagi nilai-
nilai pada kolom kuantitas dengan nilai-nilai pada kolom
pivot. Setelah itu, pilih baris dengan rasio non negatif terkecil.
Baris pivot ini digunakan untuk menentukan variabel basis
yang akan keluar dari variabel basis.
Perpotongan antara baris pivot dan kolom pivot menghasilkan
nilai pivot
4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2 Rasio

0 S1 40 1 2 1 0 20 baris pivot
0 S2 120 4 3 0 1 40
Zj 0 0 0 0 0
Cj-Zj 4 5 0 0

kolom pivot
 Variabel yang menjadi kolom pivot, masuk
menjadi variabel non basis, sehingga kerangka
tabel menjadi :
4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2 Rasio

5 x2
0 S2
Zj
Cj-Zj
4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2 Rasio

0 S1 40 1 2 1 0 20 baris pivot
0 S2 120 4 3 0 1 40
Zj 0 0 0 0 0
Cj-Zj 4 5 0 0

kolom pivot

 Mengubah nilai baris pivot yang baru dengan


cara :
nilai baris pivot lama
Nilai baris pivot baru 
nilai pivot
4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2 Rasio

0 S1 40 1 2 1 0 20
0 S2 120 4 3 0 1 40
Zj 0 0 0 0 0
Cj-Zj 4 5 0 0
4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2 Rasio

0 S1 40 1 2 1 0 20 baris pivot
0 S2 120 4 3 0 1 40
Zj 0 0 0 0 0
Cj-Zj 4 5 0 0

kolom pivot

 Menghitung nilai baris lainnya dengan cara :


Nilai baris tabel baru = nilai baris tabel lama –
(koef kolom pivot yg berhubungan x
nilai baris pivot tabel baru yg berhub )
Tabel 1 lengkap terisi:

4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2 Rasio

5 x2 20 0.5 1 0.5 0
0 S2 60 2.5 0 -1.5 1
Zj 100 2.5 5 2.5 0
Cj-Zj 1.5 0 -2.5 0
4. Menentukan apakah solusi sudah optimal dengan cara
mengecek baris cj-zj. Jika cj-zj sudah nol atau negatif,
maka solusi telah optimal. Tetapi jika masih terdapat nilai
positif, maka ulangi lagi langkah 3 dan buat tabel 2 dst.
4. Buat tabel 2 (iterasi 2)
Untuk mengisi tabel 2, ulangi langkah 3,sehingga tabel 2
seluruhnya terisi.

4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2 Rasio

5 x2 20 0.5 1 0.5 0 40
0 S2 60 2.5 0 -1.5 1 24 baris pivot
Zj 100 2.5 5 2.5 0
Cj-Zj 1.5 0 -2.5 0

kolom pivot
Tabel 2

4 5 0 0
Cj Variabel Basis Kuantitas x1 x2 S1 S2 Rasio

5 x2 8 0 1 0.8 -0.2
4 x1 24 1 0 -0.6 0.4
Zj 136 4 5 1.6 0.6
Cj-Zj 0 0 -1.6 -0.6
 Karena pada baris Zj – Cj semua sudah non
positif, maka tabel sudah optimal
 Diperoleh solusi :

x1 = 24, x2 = 8 dan Z = 136.


Contoh 2 :
Fungsi tujuan : Memaksimalkan Z = 60x1+30x2+20x3

Fungsi batasan : 8x1+6x2+x3  48

4x1+2x2  20

2x1+1,5x2+1,5x3  8

x2  5

x1,x2,x3 0
Contoh 3:
Perusahaan sepatu IDEAL membuat 2 macam sepatu, macam pertama merk A dengan
sol dari karet dan macam kedua merk B dengan sol dari kulit.
Untuk membuat sepatu sepatu itu, perusahaan memiliki 3 macam mesin: Mesin I
khusus membuat sol dari karet, mesin II khusus membuat sol dari kulit dan mesin III
membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol .
Setiap lusin sepatu merk A mula mula dikerjakan di mesin I selama 2 jam, kemudian
tanpa melalui mesin II, terus dikerjakan mesin III selama 6 jam. Untuk sepatu merk B
tidak diproses di mesin I, tetapi di mesin II selama 3 jam kiemudian di mesin III
selama 5 jam.
Jam kerja maks tiap hari untuk mesin I adalah 8 jam, mesin II adalah 15 jam, dan
mesin III adalah 30 jam. Sumbangan laba untuk setiap lusin sepatu A adalah Rp
30.000,- , sedang merk B adalah Rp 50.000,-.
Berapa lusin sepatu A dan B diproduksi, agar laba maksimum?
Kasus Khusus:
1. Solusi optimal majemuk
 pada tabel optimal, untuk baris cj-zj terdapat
angka 0 pada kolom yang bukan variabel basis
2. Tidak ada daerah fisible :
 pada tabel optimal, masih ada variabel artificial
3. Solusi tidak terbatas
 semua rasio bertanda negatif atau nol, yang berarti
tidak ada titik yang dibatasi.
1. Solusi optimal majemuk
 Contoh :

Fungsi tujuan : Memaksimalkan Z = 4x1 + 3x2


Fungsi batasan : x1 + 2x2  40
4x1 + 3x2  120
x1,x2  0
Tabel optimal :
4 3 0 0
cj var basis kuantitas
x1 x2 S1 S2
0 S1 10 0 5/4 1 -1/4
4 x1 30 1 3/4 1 1/4
zj 120 4 3 0 1
cj-zj 0 0 0 -1
2. Tidak ada daerah fisible

Nilai pada baris Cj-zj sudah negatif atau nol, tapi masih
terdapat variabel artificial
3. Masalah solusi tdk terbatas
 Contoh:
Fungsi tujuan : Memaksimalkan Z = 3x 1 + 6x2
Fungsi batasan : 3x1 - 2x2  6
3x1 – 3x2  9
x1,x2  0
Tabel iterasi 0
3 6 0 0
cj var basis kuantitas
x1 x2 S1 S2
0 S1 3 3 -2 1 0
0 S2 6 3 -3 0 1
Zj 0 0 0 0 0
Cj-Zj 3 6 0 0

Semua rasio bertanda negatif.


Contoh Soal

1. x1 + 2 x2  40
4 x1 + 3 x2  120
x1,x2  0
Memaksimumkan Z = 4 x1 + 5 x2

2. 8x1 + 6x2 + x3  48
4x1 + 2x2  20
2x1 + 1,5 x2 + 1,5 x3  8
x2  5, x1,x2, x3  0
Memaksimumkan Z =
60x1+30x2+20x3
3. Fungsi batasan : x1+ x2  4
x1 - x2  6
x1,x2  0
Fungsi tujuan :
Meminimumkan z = 2x1 - 3x2

Catatan :
untuk menyelesaikan persoalan LP dengan fungsi
tujuan meminimumkan Z, dilakukan dengan cara
menginversikan fungsi tujuan ( dikalikan minus
1 )
4. Sebuah perusahaan elektronik memproduksi tape recorder
dan amplifier yang proses nya dilakukan di 2 statiun kerja
yaitu perakitan dan pengetesan. Setiap untuk tape recorder
memerlukan 2 jam perakitan dan 2 jam pengetesan.
Sedangkan setiap unit amplifier memerlukan 4 jam
perakitan dan 3 jam pengetesan. Waktu yang tersedia di
departemen perakitan adalah 72 jam/minggu. Sedangkan
departemen pengetesan adalah 48 jam/minggu. Kontribusi
profit dari tape recorder adalah Rp 25.000,-/unit, dan dari
setiap unit amplifier adalah Rp 50.000,-. Bagaimanakah
formulasi persoalan di atas agar dapat ditentukan strategi
produksi terbaik yang memberikan kontribusi profit
maksimum
Contoh 5
Sebuah perusahaan manufaktur memproduksi produk A dan produk B yang dihitung
atas dasar harian. Tiap produk A yang diproduksi menghasilkan keuntungan sebesar
$160, sedangkan tiap produk B menghasilkan keuntungan sebesar $200. Produksi
produk A dan produk B ini tergantung pada tersedianya sumber yang terbatas, yaitu
tenaga kerja, bahan baku, dan luas gudang. Kebutuhan sumber untuk memproduksi
produk A dan produk B, serta jumlah total sumber yang tersedia, adalah sbb

Sumber Kebutuhan sumber


Produk A Produk B Jml yang tersedia/hari
Tenaga Kerja 2 jam 4 jam 40 jam
Bahan Baku 18 kg 18 kg 216 kg
Luas Gudang 24 m2 12 m2 240 m2

Perusahaan ingin mengetahui berapa banyak jumlah produk A dan produk B yang harus
diproduksi untuk memaksimumkan keuntungan.

33

Anda mungkin juga menyukai