Oleh
Kelompok 8:
JURUSAN MATEMATIKA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji adalah milik Allah. Dialah yang telah mengajarkan ilmu
dengan perantaraan kalam, memberikan rahmat dan ampunan serta
memudahkan segala urusan hingga penulis telah menyelesaikan satu makalah
berjudul “Simulasi Model Matematika Penyebaran Covid-19 di Indonesia
Berdasarkan Data Endemik Awal”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas akhir mata kuliah Matematika Biologi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hingga saat ini sudah tercapat sebanyak 89 juta jiwa yang sudah
terpapar COVID-19 1,92 juta diantaranya meninggal dunia. Sedangkan di
Indonesia sendiri, pada tanggal 2 Maret 2020 sebanyak dua kasus positif
COVID-19 pertama kali dilaporkan. Terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan
136 kasus kematian pada 31 Maret 2020. Tingkat kematian COVID-19 di
Indonesia sebesar 8,9%, adalah jumlah tertinggi di Asia Tenggara.
B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini yang akan menjadi rumusan masalahnya adalah
1. Bagaimana simulasi model matematika COVID-19 di Indonesia
berdasarkan pada endemic awal?
2. Kapan awal, puncak dan akhir dari pandemic COVID-19 di Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1. Membentuk model matematika penyebaran COVID-19 di Indonesia
berdasarkan pada data endemic awal
2. Memberikan prediksi awal, puncak dan berakhirnya pandemic COVID-19
di Indonesia.
D. Manfaat
A. Formulasi Model
Untuk membangun model pada makalah ini, digunakan beberapa data
perkembangan Covid-19 di beberapa negara seperti Cina, Italia, Iran, Korea
Selatan, dan USA. Data yang diberikan oleh Universitas Oxford ini
merupakan data harian dimana banyaknya orang yang terinfeksi diamati dari
21 Januari sampai 10 maret 2020. Data ini lah yang nanti akan digunakan
dalam membangun model yang ditunjukkan pada gambar -gambar berikut:
Gambar 1. Jumlah penderita dari 21 Januari-10 Maret 2020; (a)Cina, (b) Italia, (c) Iran, (d)
(b) Italia, kasus pertama di Italia berdasarkan kurva dimulai pada tanggal 03
Maret, dan terus mengalami kenaikan disaat Cina mulai konstan pada jumlah
80.000 penderita.
(c) Iran, hampir sama dengan Italia, Iran mengalami kenaikan penderita mulai
tanggal03 Maret. Jumlah kasus di Italia lebih banyak dari pada di Iran
(d) Korea Selatan. Memulai kasus pertama pada bulan Februari dan mencapai
hampir 8000 kasus hingga 10 Maret 2020. Hal ini hampir serupa dengan awal
kasus di Indonesia yaitu dimulai pada bulan awal Februari.
= 1− (1)
Dimana,
= 1−
=
1−
=
1−
=
−
=
−
1
=
−
=
( − )
=
( − )
=
( − )
( )= (2)
( )
Negara K r α tm RMSE
Cina 82.000 0,2 1,017 20,41 2940,85
Italia 132983 0,081 0,148 63,92 91,00
Iran 12860 0,2 0,182 46,49 67,48
Korea 8495 0,2 0,41 40,12 51,77
Selatan
Seluruh 60292 0,1 0,166 69,19 33,73
dunia
Tabel 1. Nilai parameter model kurva Richard untuk kejadian Covid-19 di
lima negara
Jika kita amati kurva, didapatkan hasil bahwa kurva Richard dengan
data di Indonesia relatif baik dengan menggunakan nilai parameter Korea
Selatan. Hal ini dapat kita lihat dari kurva estimasi dari berbagai negara yang
paling mendekati data aslinya adalah nilai parameter yang berasal dari Korea
Selatan. Pada bagian selanjutnya, kita akan memprediksi jumlah kasus Covid-
19 di Indonesia menggunakan nilai parameter dari Korea Selatan dengan
asumsi bahwa situasi atau strategi untuk menangani pandemi di Indonesia
efektif seperti atau sama dengan Korea Selatan.
B. Hasil
K r tm RMSE
Korea Selatan 8495 0,2 0,41 40,12 51,77
Dari tabel dapat dilihat nilai dari daya tampung adalah sebesar 8495,
artinya Korea selatan memilki daya tampung atau daya pelayanan jumlah
penderita Covid-19 adalah sebesar 8495 dengan laju pertumbuhan awal
sebesar 0,2 orang/hari serta efek asimtotik sebesar 0,41 yang nantinya akan
dimasukkan pada data nyata kasus awal Covid-19 di Indonesia. Kemudian
akan dilihat apakah cara tersebut efektif berdasarkan kurva Richard.
Gambar 5
Adapun hal yang perlu digaris bawahi dari hasil yang diperoleh
dengan menggunakan nilai parameter model yang diestimasi dari data Korea
Selatan dianggap cukup berhasil dalam mengimplementasi strategi yang
bagus untuk mencegah penyabaran Covid-19. Dari hal itu juga dapat kita lihat
bahwa jika tindakan pencegahan di Indonesia tidak dianggap serius
(disepelekan) maka jumlah kasus mejadi berlipat ganda, ratusan hingga ribuan
bahkan jutaan kasus dari yang diprediksi.
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
= 1−
Menggunakan solusi
( )=
1+ exp(− ( − ))
B. Saran
Sari, Marina Ika. 2020. Kebijakan Korea Selatan dalam Meratakan Kurva
COVID-19 tanpa Lockdown: Sebuah Pelajaran. THC INSIGHTS.