Disusun Oleh:
Muhammad Zainal ( D1A120018 )
AGRIBISNIS C
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita hanturkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Tentang
“Manajemen Perencanaan” makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Dasar – dasar Manajemen.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………..i
Kata Pengantar…………………………………………………………………….ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………2
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan……………………………………………………….3
F. Alat Perencanaan……………………………………………………………...15
G. Proses Perencanaan…………………………………………………………..17
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..21
B. Saran………………………………………………………………………….21
DAFTAR ISI.......................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana yang diberi imbuhan pe- dan an-.
Rencana adalah produk perencannaan, sedangkan perencanaan adalah proses
penentuan rencana. Perencanaan berasal dari bahasa latin yaitu Planus yang
berarti flat. Menurut Malayu S.P. Hasibuan perencanaan (2006: 91) adalah fungsi
dasar (fundamental) karena organizing, directing, controlling, evaluating, dan
reporting harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan merupakan hal yang
penting dibuat untuk mencapai tujuan organisasi. Malayu S.P. Hasibuan (2006:
91) mengemukakan betapa pentingnya perencanaan yaitu:
1. Tanpa perencanaaan berarti tidak ada tujuan yang ingin dicapai.
2. Tanpa perencanaaan tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak
pemborosan.
3. Perencanaan adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana
pengendalian tidak dapat dilakukan.
4. Tanpa perencanaan, tidak ada keputusan dan proses manajemen.
3
Perencanaan (planning) pada dasarnya merupakan suatu proses untuk
menetapkan diawal berbagai hasil akhir yang ingin dicapai perusahan dimasa
mendatang. Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai
diasumsikan terdapat jeda waktu, dimana semakin panjang rencana yang dibuat
maka jeda waktu antara perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai hasil
tersebut juga semakin meningkat. Sebaliknya, semakin pendek jeda waktu antara
perencanaan yang dibuat dengan target hasil yangingin dicapai maka derajat
ketidakpastian pencapaian hasil akan menurun.
Apapun macam dan bentuk dari definisi perencanaan dari sudut pandang
yang berbeda tetap memiliki makna yang sama yaitu proses penentuan tujuan-
tujuan dan menetapkan cara-cara terbaik untuk mencapainya.
4
Kemudian Engkoswara & Komariah (2012: 133) menyatakan bahwa
perencanaan yang baik dilakukan untuk mencapai; (1) “protective benefits” yaitu
menjaga agar tujuan-tujuan, sumber dan teknik/metode memiliki relevansi yang
tinggi dengan tuntutan masa depan sehingga dapat mengurangi risiko keputusan.
(2) “Positive benefits” yaitu produktivitas yang dapat meningkat sejalan dengan
dirumuskannya rencana yang komprohensif dan tepat.
5
C. Ruang Lingkup Perencanaan
a. Perencanaan nasional
Perencanaan nasional adalah suatu proses penyusunan perencanaan berskala
nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah,
terpadu, menyuluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,
memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional, dan, memerhatikan
perkembangan internasional. Contoh, Propenas dan perencanaan pendidikan di
Indonesia.
6
b. Perencanaan Regional
a. Perencanaan mikro
7
b. Perencanaan sektoral
c. Perencanaan kawasan
d. Perencanaan proyek
Perencanaan ini dibuat oleh pucuk pimpinan dalam suatu struktur organisasi,
misalnya pemerintah pusat yang selanjutnya perencanaan tersebut disampaikan ke
tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.
Perencanaan ini dibuat oleh tenaga perencana ditingkat bawah dari suatu
struktur organisasi, misalnya dibuat di Provinsi/Kabupaten/Kota untuk
disampikan ke pemerintahpusat. Perencanaan ini dapat pula dibuat oleh kepala
sekolah untuk disampaikan ke pemerintah pusat atau Kepala Dinas Pendidikan
setempat, serta perencanaan ini dapat dibuat oleh guru kepada kepala sekolahnya.
8
b. Perencanaan menyerong ke samping
Perencanaan ini dibuat oleh pejabat lain bersama-sama dengan pejabat yang
berada dilevel bawah diluar struktur organisasinya, misalnya Depdiknas Jakarta
dan Bapedda Provinsi membuat perencanaan pendidikan sektoral di daerah.
Perencanaan ini disebut juga perencanaan sektoral.
c. Perencanaan mendatar
d. Perencanaan menggelinding
1. Visi (vision)
11
2. Misi (Mission)
Jadi dapat disimpulan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus
dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasinalnya
orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi
interprestasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat
pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.
3. Tujuan (Objective)
12
4. Prosedur (Prosedure)
5. Kebijaksanaan
6. Rule
7. Program
Traditional budget,
Traditional budget adalah cara-cara menyusun data kebutuhan akan anggaran
yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisis tentang rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang gtelah ditentukan. Dalam
penganggaran harus ditetapkan sumber-sumber dana dan penggunaan dana secara
jelas, terinci agar semua pengeluaran dan hasil yang diharapkan tercapai dengan
baik. Anggaran sangat perlu untuk pengendalian dana yang tersedia, apakah
penggunaan dana itu sesuai dengan yang direncankan khususnya dibidang
keuangan.
9. Metode
10. Strategi
14
Faktor-faktor penting yang menjadi perhatian dan perhitungan dalam
menentukan strategi adalah :
F. Alat Perencanaan
1. Alat Peramalan
15
1. Alat penjadwalan
Bagan Gantt sering disebut bagan balok (bar chart) karena bagan ini
memberikan gambaran tentang kegiatan terperinci dari suatu proyek, waktu
memulai sikap dan kegiatan, dan lamanya kegiatan tersebut (Nanang Fattah,
2004:61). Bagan Gantt dikembangkan oleh Henry L. Gantt. Dalam bagan balok
terdapat dua macam sumbu yaitu absis dan ordinat atau disebut juga dua dimensi
yaitu vertikal dan horizontal. Domensi vertikal atau absisi menunjukan tugas atau
perincian tugas yang harus dikerjakan, dan dimensi horizontal atau ordinat
menunjukan waktu mulai dari yang ditentukan.
b. Bagan Milstone
Bagan Milstone disebut juga bagan struktur perincian kerja. Bagan ini
menggambarkan unsur-unsur fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya
secara fungsional. Struktur ini dibuat berdasarkan pemecahan struktur proyek
yang disusun secara hierarkis. Apabila proyek secara keseluruhan dianggap
sebagai sistem, maka proyek itu dipecah-pecah menjadi bagianbagian sistem (sub
sistem) (Nanang Fattah, 2004:62-63 ).
16
3. Alat Pembantu Pengambilan Keputusan
Analisis titik impas bertujuan melihat sejauh mana atau seberapa banyak
produk yang harus terjual agar tercapai titik impas (total penjualan sama dengan
total biaya atau keuntungan sama dengan nol). Dengan analisis semacam ini
manajer dapat mengetahui penjualan minimum agar perusahaan tidak merugi.
G. Proses Perencanaan
Perencanaan adalah bagian paling awal dalam suatu proses kegiatan. Dapat
dikatan bahwa dengan adanya perencanaan yang baik maka akan tercapai tujuan
dari suatu kegiatan tersebut. Menurut Allen (1963, dikutip dalam Siswanto, 2010:
45-47), perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer
untuk berpikir ke depan dan mengambil 17
keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi
tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang
dimaksud adalah:
1. Prakiraan
Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan
/memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta
yang telah diketahui.
2. Penetapan tujuan
Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang
ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemograman
Pemograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk
menetapkan; (a) langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu
tujuan. (b) Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah. (c)
Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.
4. Penjadwalan
Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi
tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5. Penganggaran
Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang
sumber daya keuangan yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6. Pengembangan prosedur
Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara,
teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
18
Berdasarkan aktivitas perencanaan di atas, berikut ini adalah langkah-langkah
penting dalam pekerjaan perencanaan :
1. Menjelaskan permasalahan
Permasalahan harus digambarkan dengan jelas. Demikian juga permasalahan
harus dideskripsikan secara singkat karena suatu permasalahan yang dirumuskan
dengan cara efektif adalah setengah selesai.
19
Perlu dipertimbangkan dengan cermat mengenai ketepatan aktivitas yang
dipilih (direncanakan) dengan alokasi biaya yang akan dikeluarkan. Keputusan
dalam hal ini dapat dibuat oleh satu orang maupun terdiri atas sekelompok orang
tertentu.
Sedangkan Banghart & Trull (1973, dikutip dalam Engkoswara & Komariah,
2012: 136) menyatakan tahapan perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan perencanaan
2. Menentukan masalah perencanaan, yang mencakup; (1) gambaran ruang
lingkup permasalahan. (2) Mempelajari apa yang telah terjadi. (3) Menetapkan
apa yang ada dan yang seharusnya ada/kenyataan dan harapan. (4) Sumber-
sumber dan keterbatasannya. (5) Mengembangkan bagian-bagian perencanaan dan
prioritasnya.
3. Analisis masalah perencanaan, yang mencakup; (1) mengkaji permasalahan dan
sub masalah. (2) Pengumpulan dan tabulasi data. (3) Meramalkan dan
memproyeksikan.
4. Konsep dan desain perencanaan, yang mencakup; (1) identifikasi
kecenderungan yang ada. (2) Merumuskan tujuan umum dan khusus. (3)
Menyusun rencana.
5. Evaluasi rencana, yang mencakup; (1) simulasi rencana. (2) Evaluasi rencana.
(3) Memilih rencana.
6. Spesifikasi/merumuskan rencana, yang mencakup; (1) merumuskan masalah.
(2) Menyusun hasil rumusan dalam bentuk final plan draf atau rencana terakhir.
7. Implementasi rencana, yang mencakup; (1) persiapan rencana operasional. (2)
Persetujuan dan pengesahan rencana. (3) Mengatur aparat organisasi.
8. Balikan pelaksanaan rencana, yang mencakup; (1) monitoring rencana. (2)
Evaluasi pelaksanaan rencana. 20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang
sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta
bagaimanan sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui
serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu. Perencanaan yang baik adalah
ketika apa yang dirumuskan ternyata dapat direalisasikan dan mencapai tujuan
yang diharapkan. Perencanaan yang buruk adalah ketika apa yang telah
dirumuskan dan ditetapkan ternyata tidak berjalan dalam implementasi, sehingga
tujuan organisasi menjadi tidak terwujud.
Asas merupakan suatu pernyataan fundamental ataukebenara umum yang dapat
dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas biasanya muncul dari penelitian
dan pengalaman. Terdapat 14 asas didalam perencanaan.
Adapun tujuan dan manfaat dari perencanaan itu sendiri pada dasarnya ialah
sebagai pedoman, arahan, standar pengawasan, alat untuk berkoordinasi dalam
melaksanakan suatu kegiatan yang direncanakan. Selanjutnya, ruang lingkup dari
perencanaan itu sendiri terdiri dari perencanaan dari dimensi waktu, dimensi
spasial, dimensi tingkatan teknis perencanaan, dan dimensi jenis.
Jenis-jenis perencanaan mencakup banyak variasi atau jenis. Beberapa variasi
tersebut antara lain: visi, misi, tujuan, strategi, prosedur, kebijakan, rule, program,
budget, dan metode.
Alat perencanaan dibagi menjadi 3, yaitu: Alat Peramalan, Alat Penjadwalan,
dan Alat Pembantu Pengambil Keputusan.
Dalam proses perencanaan
terdapat beberapa tahapan yang perlu kita lakukan seperti persiapan perencanaan,
menentukan dan menganalisis masalah, konsep dan desain perencanaan, evaluasi
rencana, merumuskan rencana, implementasi rencana, dan balikan pelaksanaan
rencana.
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22