Anda di halaman 1dari 8

Marger dan Akuisisi

Diajukan sebagai tugas makalah kelompok untuk memenuhi


mata kuliah Hukum Bisnis

Disusun Oleh:
1. Hanifa Meylina Nurparwati (201966043)
2. Siti Komariyah (201966067)
3. Tiurma Laowo (201966045)
4. Bunga Nadifah (201966055)
5.Moningka L Waniopi (202066023)
6.Andika.Saputra.Absur(201966021)
7. Asmayani Ali (201966061)
8. Frisca O.K Gerungan (201966031)
9. Getty Hutagaol (201966063)
Dosen Pengajar :
Margaretha Sabarofek, S.sos.,MM

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Program studi manajemen
Universitas Papua
2020/2021
1. Pengertian merger dan akuisisi

Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-
merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan
begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-
merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham
di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598). Definisi merger yang lain
yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini
perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga
akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger,
perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi.

Akuisisi
Akuisisi adalah salah satu strategi bisnis yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan
mengambil alih kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset perusahaan lain. Bedanya
dengan merger, dalam strategi akuisisi ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambilalih
tetap berdiri sebagai badan hukum yang terpisah. 
Dari pengertian tersebut tentu dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat dua perusahaan berbadan
hukum yang terlibat, yaitu:
 Acquirer atau pihak pengakuisisi, yaitu perusahaan yang mengambil alih kepemilikan
perusahaan lain sehingga akan mengakibatkan berpindahnya kendali atas perusahaan
tersebut.
 Acquiree, yaitu perusahaan yang diambil alih.
Contoh Akuisisi adalah Google mengakuisisi Youtube, Akuisisi Facebook terhadap WhatsApp
dan Instagram, dan lain sebagainya.

2. Jenis-jenis Merger dan Akusisi

Menurut Damodaran 2001, suatu perusahaan dapat diakuisisi perusahaan lain dengan beberapa
cara, yaitu:
a. Merger
Pada merger, para direktur kedua pihak setuju untuk bergabung dengan persetujuan para
pemegang saham. Pada umumnya, penggabungan ini disetujui oleh paling sedikit 50%
shareholder dari target firm dan bidding firm. Pada akhirnya target firm akan menghilang
(dengan atau tanpa proses likuidasi) dan menjadi bagian dari bidding firm.
b.Konsolidasi
setelah proses merger selesai, sebuah perusahaan baru tercipta dan pemegang saham
kedua belah pihak menerima saham baru diperusahaan lain.
c. Tender offer
Terjadi ketika sebuah perusahaan membeli saham yang beredar perusahaan lain tanpa
persetujuan manajemen target firm, dan disebut tender offer karena merupakan hostile takeover.
Target firm akan tetap bertahan selama tetap ada penolakan terhadap penawaran. Banyak tender
offer yang kemudian berubah menjadi merger karena bidding firm berhasil mengambil alih
kontrol target firm.
3. Alasan-alasan melakukan merger dan akuisisi
Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun akuisisi,
yaitu :

a. Pertumbuhan atau diferifikasi


Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar
saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan
tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan
merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau
mengurangi persaingan.
b. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi
(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead
meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika
tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada
dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
c. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi
internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan
tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga
menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan.
Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
d. Menambah keterampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya
efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat
mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan
teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen
atau teknologi yang ahli.

e. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau
sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat
melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan
kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi
pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari
perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan
dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
f. Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih
besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih
mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
g. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang
tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai
pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan
menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat (Gitman, 2003,
p.714-716).
4. Kelebihan Merger
Beberapa kelebihan pada sistem merger:
1. Penggabungan dua perusahaan yang sejenis bisa melahirkan sebuah perusahaan baru yang
lebih kuat.
2. Aktiva dan pasiva yang bertambah banyak dapat digunakan sebagai modal untuk
mengembangkan perusahaan
3. Adanya sebuah inovasi baru yang dihasilkan dari kumpulan ide-ide dari peleburan
perusahaan yang terjadi

Kekurangan Merger
Beberapa kekurangan pada sistem merger:
1. Banyak persyaratan dan dokumen pendukung yang harus dimiliki
2. Hilangnya perusahaan yang ada sebelumnya karena berubah menjadi perusahaan baru
3. Bisa terjadi konflik antar pemegang saham yang berbeda pendapat dalam memutuskan
suatu hal

Kelebihan Akuisisi
Beberapa kelebihan pada sistem akuisisi:

1. Adanya pengendalian yang besar atas saham dan aset perusahaan yang diakusisisi
2. Tidak perlu mengurus banyak persyaratan terutama yang berkaitan dengan badan hokum
3. Tetap mempertahankan perusahaan yang telah ada sebelumnya dengan mengambialih
perusahaan kompetitor

Kekurangan Akuisisi

Beberapa kekurangan pada sistem akuisisi:

1. Mengeluarkan biaya yang tinggi dalam proses legalitas

2. Akuisisi bisa gagal jika pemegang saham minoritas banyak yang tidak setuju

3. Perlunya pengawasan dan sistem yang baik agar perusahaan yang telah diakusisisi selaras
dengan visi dan misi perusahaan yang mengakuisisisi
Tujuan Merger dan Akuisisi

Ada beberapa tujuan mengapa perusahaan perlu melakukan merger dan akuisisi. Pada prinsipnya
sebuah perusahaan memilih langkah merger dan akuisisi berdasarkan dua tujuan utama, yaitu
tujuan ekonomi dan tujuan non ekonomi. 
a. Tujuan ekonomi sudah barang tentu berkaitan dengan tujuan utama dari perusahaan yaitu
untuk memaksimalkan nilai perusahaan sehingga mencapai posisi yang strategis di pasar.
Selain itu, kemakmuran/kesejahteraan para karyawannya dan pemegang saham juga
menjadi salah satu bagian dari tujuan merger dan akuisisi ini. 
b. Sementara itu tujuan non-ekonomi dari kegiatan merger dan akuisisi ini didasarkan pada
keinginan subyektif dari pemilik atau manajemen perusahaan. Seperti karena adanya
kepentingan pribadi (personal interest motive) dari pemilik perusahaan maupun
manajemen perusahaan maupun karena prestige. 

Sedangkan jenis-jenis akuisisi berdasarkan objek yang diakuisisi mempunyai dua tipe,
yaitu:

a. Akuisisi saham, yaitu terjadi ketika pemilik saham (target) menjual sahamnya kepada
pembeli/ pengakuisisi. Jenis akuisisi ini biasanya dilakukan dengan terlebih
dahulu melakukan negoisasi dan penawaran dengan pihak manajemen atau dewan direksi
perusahaan target dan selanjutnya perusahaan yang diakuisisi akan menjadi anak perusahaan
di mana kewajiban atau hutang yang ada ditanggung oleh pemilik baru.
b. Akuisisi Aset, yaitu suatu perusahaan melakukan pemebelian sebagian atau keseluruhan
aktiva atau aset perusahaan lain, dimana kewajiban atau hutang target yang ada ditanggung
oleh acquiree (perusahaan target atau yang diambil alih). Jika aset yang dibeli tersebut hanya
sebagian dari aktiva perusahaan, maka akuisisi ini dinamakan sebagai akuisisi parsial. 
Manfaat Merger Dan Akuisisi
Berikut ini adalah manfaat sebuah perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah :
1. Operation advantage, yaitu untuk menurunkan skala ekonomis atau beban rata-rata dalam
produksi dan juga untuk meningkatkan volume produksi.
2. Financial advantage, yaitu diperolehnya manfaat keuangan baik di pasar modal maupun
pasar uang karena meningkatnya ukuran (size) perusahaan.
3. Melalui merger dan akuisisi perusahaan akan lebih besar sehingga memudahkan
perusahaan untuk memperoleh dana/ pembiayaan karena kreditor lebih percaya dengan
perusahaan yang telah mapan dan mempunyai aset yang besar.
4. Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal sehingga dapat
mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru.
5. Untuk meningkatkan pertumbuhan usaha yang lebih cepat karena sistem operasional dan
administratifnya yang sudah baik dan mapan.
6. Diversifikasi atas kegiatan atau bidang usaha untuk menjaga tingkat profit atau
keuntungan agar tidak mengalami fluktuasi karena berbagai faktor. 
KESIMPULAN

Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-
merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan
begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-
merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham
di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598).

Akuisisi adalah salah satu strategi bisnis yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan
mengambil alih kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset perusahaan lain. Dalam
melakukan merger dan akuisisi banyak kendala yang harus diatasi oleh perusahaan, yaitu modal,
tenaga kerja, maupun budaya perusahaan. Untuk menyatukan kedua perusahaan dengan budaya
yang berbeda, tentunya sangat sulit dan ini harus dipilih salah satu budaya mana yang sekiranya
cocok untuk tetap dipergunakan dalam melaksanakan merger dan akuisisi.

Manfaat melakukan merger dan akuisisi adalah penggabungan perusahaan sejenis atau
lebih dapat menimbulkan sinergi perluasan produk, transfer teknologi, mengurangi persaingan,
perusahaan yang memiliki likuiditas dan terdesak oleh kreditur, keputusan merger dan akuisisi
dengan perusahaan yang kuat akan menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Alasan utama
perusahaan lebih melakukan merger dan akuisisi adalah sebagai strategi utama perusahaan dalam
pengembangan perusahaannya, karena dengan strategi tersebut perusahaan tidak perlu memulai
awal bisnis yang baru karena bisnis perusahaan telah terbentuk sebelumnya, sehingga tujuan
perusahaan akan dapat dengan cepat terwujud.

SARAN

Sebelum melakukan merger dan akuisisi, kedua perusahaan harus memperhatikan budaya yang
ada di perusahaan masing-masing. Karena dengan budaya yang berbeda akan menimbulkan
permasalahan baru bagi perusahaan danmerger dan akuisisi hendaknya dilakukan pada
perusahaan yang memiliki bidang yang sama, karena dengan bidang usaha yang sama, kegiatan
merger dan akuisisi kemungkinan dapat berjalan seperti yang diharapkan kedua perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai