Anda di halaman 1dari 21

MODUL 1

MERGER dan AKUISISI


MERGER dan AKUISISI
Penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana
perusahaan yang me-merger mengambil/membeli
semua assets danliabilities perusahaan yang di-merger
dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki
paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-
merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya
menerima sejumlah uang tunai atau saham di
perusahaan yang baru.
MERGER
AAAAa
MERGER : JENIS KEGIATAN
a. Merger horizontal adalah merger yang dilakukan oleh perusahaan yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang mempunyai jenis kegiatan usaha yang sama dan
sebelumnya justru saling bersaing

b. Merger vertical adalah merger yang dilakukan oleh perusahan-perusahaan yang


bergerak di dalam bidang/jenis usaha yang sejenis, tetapi berbeda dalam tingkat
operasinya. Biasanya transaksi merger vertical ini dilakukan oleh pembeli dan
penjual dalam supply chain.
MERGER: STATUS HUKUM
 

a. Statuory mergers adalah merger yang dilaksanakan oleh dua atau lebih perusahaan secara sah
dan tuntas berdasarkan ketentuan ketentuan hukum yang berlaku baik yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang maupun berdasarkan perjanjian merger yang dibuat oleh para pihak.

b. De-facto mergers adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan tanpa
didukung oleh peraturan hukum yang berlaku di tempat perusahaan perusahaan yang terlibat
merger tersebut berdomisili
AlASAN MERGER dan AKUISISI
a. Pertumbuhan atau diversifikasi

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik


ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan
merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya
produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan
akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau
mengurangi persaingan.
LANJUTAN
b. Sinergi

Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi


(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead
meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan
ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger
berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat
dihilangkan.
LANJUTAN :
c. Meningkatkan dana

Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan


ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi
eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan
yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya
pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini
memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
LANJUTAN :
d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi

Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena


tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi.
Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak
dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau
teknologi yang ahli.
LANJUTAN
e. Pertimbangan pajak

Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai
kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan
akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada
kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak
dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi.
Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari
tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.

 
LANJUTAN
f. Meningkatkan likuiditas pemilik

Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan


memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih
besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih
mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil.
LANJUTAN
g. Melindungi diri dari pengambilalihan

Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran


pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi
perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang,
karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi
untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat.
MERGER
AAAAa
AKUISISI
Upaya untuk memperbesar badan usaha dengan cara
memiliki badan usaha lain atau memindahkan
kepemilikan asal badan usaha lain, misalnya apabila
terjadi pembelian saham di atas 50% oleh pihak lain.
Tindakan mengakuisisi dapat dilakukan oleh suatu
badan usaha atau perorangan untuk mengambil alih,
baik seluruh atau sebagaian besar saham badan usaha
lain sehingga pengendalian terhadap perusahaan
tersebut dapat beralih. Proses akuisisi umumnya tidak
membentuk badan usaha / perusahaan baru
BENTUK AKUISISI
1. Merger atau konsolidasi

Istilah merger sering digunakan untuk menunjukkan penggabungan dua


perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan
yang bergabung. Sedangkan consolidation menunjukkan penggabungan
dari dua perusahaan atau lebih, dan dari perusahaan-perusahaan yang
bergabung tersebut hilang, kemudian muncul nama baru dari perusahaan
gabungan.
LANJUTAN
2.       Akuisisi saham
Cara kedua untuk mengambil alih perusahaan
lain adalah membeli saham perusahaan tersebut,
baik dibeli secara tunai, ataupun menggantinya
dengan sekuritas lain (saham atau obligasi).
LANJUTAN
3.      Akuisisi Assets

Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan


membeli aktiva perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan
perusahaan dari kemungkinan memiliki pemegang saham minoritas,
yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi saham. Akuisisi assets
dilakukan dengan cara pemindahan hak kepemilikan aktiva-aktiva yang
dibeli.
AKUISISI : OPERASINYA
1.  Akuisisi Horisontal

Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan lain yang


mempunyai bisnis atau bidang usaha yang sama.
Perusahaan yang diakuisisi dan yang mengakuisisi bersaing
untuk memasarkan produk yang mereka tawarkan.
LANJUTAN
2. Akuisisi vertikal

Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang


berada pada tahap proses produksi yang berbeda.
Misalnya, perusahaan rokok mengakuisisi perusahaan
perkebunan tembakau
LANJUTAN
3. Akuisisi konglomerat

Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi tidak


mempunyai keterkaitan operasi. Akuisisi perusahaan yang
menghasilkan food-product oleh perusahaan komputer, dapat
dikatakan sebagai akuisisi konglomerat
AKUISISISI
AAAAa

Anda mungkin juga menyukai