Pengertian Umum
Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22 paragraf 08 tahun 1999
”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih perusahaan yang
terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting wiith)
perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain”.
Pengendalian
PSAK 22 revisi tahun 2010 mensyaratkan bahwa kombinasi bisnis hanya terjadi jika satu
entitas mengendalikan entitas lain. Pengendalian ini dapat di peroleh dengan kepemilikan hak suara
atas entitas lain. Hak suara biasanya melekat dalam kepemilikan ekuitas suatu entitas walaupun tidak
selalu demikian.
1. Penggabungan Horizontal
2. Penggabungan Vertikal
Penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda secara berturut-turut,
tahapan produksi dan atau distribusi, misalnya penggabungan usaha antara perusahaan kain dengan
perusahaan pakaian jadi.
3. Konglomerasi
Penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang tidak saling berhubungan,
misalnya penggabungan usaha antara perusahaan minyak dengan perusahaan komputer.
• Dilihat menurut kejadian hukumnya dapat dibedakan kedalam:
1. Akuisisi (acquisition)
Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset produktif dari suatu entitas usaha
lain dan mengintegrasikan aset-aset tersebut ke dalam operasi miliknya.
2. Merger
Penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain yang kemudian
perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau dibubarkan.
Konsolidasi
Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih aset-aset
dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang terpisah, dan akhirnya entitas yang terpisah tersebut
dibubarkan.
Afiliasi
Penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh saham
perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest). Perusahaan yang dikuasai
tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya.
Metode Pembelian yang di persyaratkan dalam FASB Statement No. 141 hanya
berfokus pada pencatatan nilai wajar untuk bagian dari aset dan kewajban yang diperoleh
dalam pembelian. Akun – akun perusahaan yanag diakuisis hanya akan disesuaikan dengan
nilai wajar penuh jika perusahaan induk yang memiliki 100 % kepemilikan saham dalam
perusahaan yang diauisisi. Tetapi, jika perusahaan membeli hanya 80 % kepemilikan saham
diperusahaan yang diakuisisi akun akan disesuaikan hanya dengan 80% dari perbedaan antara
buku dan nilaiwajar.