Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok 7 :

1. Ni Luh Suci Antari (21111501021)


2. Ni Kadek Dewi Mela Sari (21111501049)
3. Ni Kadek Riskayanti (21111501036)
4. Jhonias Aditya Sapury (20111501057)
Kelas : Akuntansi B / 3

RMK Akuntansi Nirlaba

1. Pengertian Organisasi Nirlaba


Lembaga atau organisasi nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa
individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, dalam
pelaksanaannya kegiatan yang dilakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau
kekayaan semata.
2. Karakteristik Organisasi Nirlaba
Jika dilihat dari PSAK nomor 45, ada beberapa karakteristik organisasi non profit yang
dijabarkan sebagai berikut ini :
a. Sumber daya pendanaan
Dana yang masuk untuk dijadikan operasional berasal dari penyumbang dan orang-orang
tersebut tidak mengharapkan dan mendapatkan profit dari apa yang sudah dikerjakan oleh
organisasi.
b. Tidak ada keuntungan dari produk
Organisasi non profit akan menghasilkan produk baik itu barang dan jasa yang tidak
memiliki tujuan dalam bentuk keuntungan. Apabila produk yang dihasilkan memiliki laba,
maka hasil tersebut dikumpulkan dan tidak dibagikan kepada penyumbang, anggota serta
pemilik.
c. Kepemilikan
Apabila dilihat dari kepemilikannya, tidak ada yang jelas. Dengan begitu organisasi tidak
bisa dijual atau dialih tangankan hingga dikembalikan sumbangannya. Ketika terjadi
likuidasi, maka organisasi ini tidak ada pembagian hasil kepada pemilik dan anggotanya.
3. Organisasi Nirlaba di Indonesia
a. Yayasan
Perubahan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2001 tentang Yayasan mendefinisikan dasar sebagai badan hukum non-anggota,
didirikan berdasarkan pemisahan aset, dan dimaksudkan sebagai sarana untuk untuk
mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, atau bidang kemanusiaan.
Yayasan tidak dapat memiliki kepemilikan eksklusif. Sebaliknya, ia hanya memiliki
pendiri. Orang asing dapat menjadi pendiri yayasan.
b. Asosiasi / Perkumpulan
Ada dua jenis asosiasi di Indonesia termasuk asosiasi digabungkan, yang memiliki
kepribadian hukum, dan asosiasi biasa.
Organisasi berbasis keanggotaan yang didirikan karena identitas umum atau tujuan di antara
para anggotanya. Misalnya adalah Asosiasi Universitas Alumnus, Asosiasi Kerja Indonesia
Mahasiswa dan Asosiasi Guru Matematika Indonesia.
Kebanyakan asosiasi yang dibentuk sebagai entitas non-hukum. Tapi, jika asosiasi tertentu
ingin membentuk badan hukum, asosiasi harus mempersiapkan surat pendaftaran kepada
Ketua Pengadilan Negeri (Ketua Pengadilan Negeri) di warga asosiasi.
c. Institute / Lembaga
Institut adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mencapai tujuan dalam hal
pendidikan, sosial, budaya dan humaniora. Misalnya adalah Institut Strategi Nasional
(LSN), Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), dll Institut tidak dapat berdiri sendiri
sebagai badan hukum tunggal. Sebuah lembaga dapat memilih bentuk badan hukumnya,
apakah itu menggunakan foundation, asosiasi atau bahkan korporasi sebagai badan hukum.
Sebagian besar lembaga non-profit sangat dibentuk melalui badan hukum yayasan. Ini
berarti bahwa setiap lembaga memiliki landasan sendiri untuk hari dana lembaga untuk
kegiatan hari dan Program.
4. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Menurut PSAK No. 45, laporan keuangan Organisasi Nirlaba meliputi :
a. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan bisnis nirlaba dibuat untuk menyediakan informasi mengenai
aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih, serta informasi mengenai hubungan di antara unsur-
unsur tersebut pada waktu tertentu.
Informasi dalam laporan ini digunakan bersama pengungkapan dan informasi
dalam analisis laporan keuangan lainnya untuk membantu donatur, anggota organisasi,
kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menilai kemampuan organisasi dalam memberikan
jasa.
Adapun informasi dalam membuat laporan posisi keuangan bisnis nirlaba mencakup total
aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih.
b. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas dibuat untuk menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan
peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi, dan
peristiwa lain, serta bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas digunakan bersama dengan pengungkapan informasi
dalam laporan keuangan oleh: donator, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lainnya.
Kemudian laporan ini digunakan untuk : mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, menilai
upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam memberikan jasa serta menilai
pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
c. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas berfungsi sebagai penyedia informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu periode. Laporan arus kas bisnis nirlaba disajikan sesuai
PSAK 2 dengan tambahan sebagai berikut:
- Aktivitas Pendanaan
Penerimaan kas dari donatur yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang,
penerimaan kas dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk
pemerolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana
abadi, serta bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
- Pengungkapan Informasi
Dengan laporan arus kas, Anda dapat memberikan informasi mengenai aktivitas
investasi dan pendanaan non kas seperti sumbangan berupa bangunan atau aktiva
investasi.

Anda mungkin juga menyukai