Anda di halaman 1dari 2

Organisasi Nirlaba atau Non Profit, Apa

Itu, Contoh dan Cirinya


Pengertian organisasi nirlaba adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk mendukung setiap persoalan
atau isu yang terjadi dalam masyarakat tanpa mencari keuntungan moneter.
Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai kompetensi yang berbeda-beda dan saling
berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi nirlaba sangat bermanfaat bagi setiap masyarakat, sebab tujuan dari organisasi ini adalah untuk
mensejahterakan masyarakat.
Banyak di Indonesia organisasi yang bertujuan untuk membangun perekonomian, pendidikan, dan
pelayanan masyarakat, salah satunya adalah organisasi non profit atau organisasi nirlaba.
Organisasi non profit ini dapat bermanfaat dan membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Sebab hal ini tidak berorientasi pada keuntungan, organisasi ini juga bisa disebut dengan
organisasi non profit. Ingin mengetahui lebih dalam mengenai pengertian organisasi nirlaba? Berikut akan
dijelaskan dalam artikel ini.
Pengertian Organisasi Nirlaba
Oganisasi non profit atau organisasi nirlaba adalah organisasi yang sasarannya menuju dukungan suatu
kebijakan atau memecahkan masalah penting yang terjadi di suatu negara. Selain itu tujuan organisasi
nirlaba ini tidak bersifat mencari keuntungan, melainkan bertujuan untuk mensejahterakan.
Menurut PSAK No. 45 pengertian organisasi nirlaba adalah organisasi yang memperoleh sumber daya
yang berasal dari sumbangan pihak anggota. Setiap para penyumbang (organisasi) tidak mengharapkan
keuntungan yang akan didapat pada saat organisasi ini berkembang.
Namun untuk perkembangan selanjutnya organiasi tersebut akan menerima hasil pendapatan jasa yang
diberikan publik atau dari kegiatan investasi. Organisasi nirlaba ini juga pada dasarnya digunakan sebagai
patokan dalam mencapai tujuan bagi sekelompok orang yang termasuk dalam keanggotaan organisasi
nirlaba tersebut.
Namun selain organisasi non profit, adapun terdapat organisasi profit. Organisasi profit adalah suatu
organisasi yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yakni untuk
menghasilkan suatu laba. Organisasi profit ini juga menyediakan atau menghasilkan barang maupun jasa
guna memperoleh hasil ataupun laba sesuai dengan keinginan pemilik organisasi tersebut.
Di mana dalam mengembangkan setiap produksi barangnya organisasi ini membutuhkan manajemen
operasi dalam menciptakan suatu barang ataupun jasa dengan mengubah bentuk dan menambah manfaat
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Selain itu bertujuan untuk menyeimbangkan biaya dengan pendapatan untuk mencapai laba operasi yang
lebih tinggi. Untuk memudahkan hal tersebut, Anda juga dapat melakukan sistem informasi
manajemen yang berguna untuk meminimalisir setiap biaya dan meningkatkan produktivitas suatu
perusahaan.
Apa Saja Ciri-Ciri yang Terdapat dalam Organisasi Nirlaba?
Tentu cukup sulit untuk dapat membedakan organisasi profit dan non profit di Indonesia karena jumlahnya
yang terlalu banyak. Selain itu tidak semua organisasi menjelaskan bahwa organisasi tersebut termasuk
dalam kategori profit atau non profit.
Ciri-ciri atau karakteristik dari lembaga ini adalah ketika menjalankan kegiatan dalam organisasi tidak ada
tujuan menghasilkan laba atau keuntungan.
Sebab hal ini akan berpengaruh terhadap suasana, visi dan misi yang telah ada pada organisasi nirlaba.
Menurut ruang lingkup PSAK NO. 45 organisasi nirlaba ini memiliki ciri-ciri seperti di bawah ini yaitu:
• Organisasi nirlaba mampu menghasilkan barang atau jasa tanpa bertujuan untuk menuntut laba atau
keuntungan. Jika entitas menghasilkan laba maka nominalnya tidak akan pernah dibagikan kepada
penyumbang atau pemilik entitas.
Baca Juga: KPI (Key Performance Indicator): Pengertian Lengkap dan Contohnya
• Sumber daya utama organisasi nirlaba berasal dari penyumbangan yang tidak mengharapkan laba atau
keuntungan yang sebanding dengan sumber daya yang mereka korbankan.
• Dalam organisasi nirlaba ini tidak ada kepemilikan yang jelas seperti organisasi lain. Artinya dalam
organisasi nirlaba ini tidak dapat dijual, dialihkan atau dikembalikan sumbangannya.
Tentu pada dasarnya organisasi ini tidak mencerminkan adanya proporsi pembagian laba atau keuntungan
pada saat likuidasi atau pembubaran organisasi.
Contoh Organisasi Nirlaba Di Indonesia
Berikut terdapat beberapa contoh dari organisasi nirlaba di Indonesia, berikut di bawah ini beberapa
contohnya yaitu:
1. Lembaga Perkumpulan (Asosiasi)
Contoh organisasi nirlaba pertama yaitu lembaga perkumpulan (asosiasi). Lembaga asosiasi ini seringkali
didefinisikan sebagai suatu organisasi yang berbasis keanggotaan yang didirikan karena identitas umum
atau tujuan di antara para anggotanya. Terdapat dua jenis lembaga asosiasi yang ada di Indonesia yaitu
asosiasi gabungan dengan memiliki hukum dan asosiasi biasa yang tidak memiliki atau terkait dengan
hukum.
Namun apabila ada lembaga asosiasi yang ingin mendapatkan perlindungan hukum, maka lembaga
tersebut harus mempersiapkan surat pendaftaran kepada Ketua Pengadilan Negeri.
Apabila pendaftaran tersebut sudah disetujui oleh pengadilan distrik, maka barulah asosiasi diizinkan
untuk meminta surat pengesahan kepada Indonesia Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
(HAM) dan mengumumkannya dalam sistem Hukum Indonesia Badan Administrasi (BNRI).
2. Yayasan
Contoh organisasi nirlaba kedua adalah yayasan. Adapun terdapat landasan hukum yayasan dalam
perundang-undangan terdapat dalam UU Nomor. 28 Tahun 2004. Di mana dalam UU tersebut
mendefinisikan yayasan sebagai organisasi yang didirikan berdasarkan pembagian aset.
Tujuan organisasi nirlaba ini adalah untuk mencapai suatu tujuan dalam bidang keagamaan, sosial, atau
bidang kemanusiaan lainnya yang dapat membantu masyarakat. Ciri khas yang dimiliki oleh lembaga
yayasan adalah badan ini tidak dapat memiliki kepemilikan eksklusif.
Organisasi ini hanya memiliki pendiri. Selain itu warga negara asing juga dapat membangun yayasan atas
kepemilikannya sendiri. Sebab hal ini terlihat dari struktur organisasinya. Yayasan ini juga diatur oleh
Dewan Pengawas (Dewan Pembina), Dewan Penasehat (Dewan Pengawas) dan Dewan Manajemen
(Dewan Pengurus).
3. Institut
Contoh organisasi nirlaba yang terakhir adalah institut. Organisasi institut adalah suatu organisasi yang
bergerak dalam bidang pendidikan, budaya, sosial dan humaniora. Institut ini tidak dapat berdiri sendiri
sebagai lembaga hukum tunggal. Namun mereka dapat memilih bentuk badan hukumnya, apakah badan
hukum menggunakan foundation, asosiasi atau bahkan korporasi sebagai badan hukum.
Sudah dijelaskan mengenai pengertian organisasi nirlaba, ciri-ciri, dan juga contoh dari organisasi nirlaba
tersebut. Meskipun organisasi ini tidak mencari keuntungan, namun pengelolaan keungan pada organisasi
non profit adalah suatu hal yang penting untuk dilakukan.
Hal ini dikarenakan lembaga atau organisasi non profit memiliki pertanggungjawaban atas penggunaan
dana yang dikelola. Baik dana dari para donatur, stakeholder, dan negara seperti masalah perpajakannya.
Untuk mengelola laporan keungan dari lembaga non profit, Anda harus menggunakan proses pembukuan
untuk mencatat semua informasi keuangan yang terjadi pada organisasi ini. Hal ini bertujuan untuk
transparansi dan bukti atas pertanggungjawaban organisasi tersebut di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai