NPM : 20013010220 Kelas : Akuntansi Sektor Publik D
A. Definisi Organisasi Non Profit
Lembaga non profit atau biasa disebut dengan organisasi nirlaba adalah suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendukung suatu isu yang sedang menarik public, tapi dilakukan tidak memiliki maksud komersial atau tanpa maksud untuk mencari laba atau keuntungan.
B. Jenis Organisasi Non Profit
1. Yayasan Perubahan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan mendefinisikan dasar sebagai badan hukum non-anggota, didirikan berdasarkan pemisahan aset, dan dimaksudkan sebagai sarana untuk untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, atau bidang kemanusiaan. Yayasan tidak dapat memiliki kepemilikan eksklusif, hanya memiliki pendiri. Orang asing dapat menjadi pendiri yayasan. Adapun struktur organisasi, yayasan diatur oleh Dewan Pengawas (Dewan Pembina), Dewan Penasehat (Dewan Pengawas) dan Dewan Manajemen (Dewan Pengurus). 2. Asosiasi / Perkumpulan Ada dua jenis asosiasi di Indonesia termasuk asosiasi digabungkan, yang memiliki kepribadian hukum, dan asosiasi biasa, yang tidak. Kedua adalah organisasi berbasis keanggotaan yang didirikan karena identitas umum atau tujuan di antara para anggotanya. Misalnya adalah Asosiasi Universitas Alumnus, Asosiasi Kerja Indonesia Mahasiswa dan Asosiasi Guru Matematika Indonesia. Kebanyakan asosiasi yang dibentuk sebagai entitas non-hukum. 3. Institut / Lembaga Institut adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mencapai tujuan dalam hal pendidikan, sosial, budaya dan humaniora contohnya Institut Strategi Nasional (LSN), Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Institut tidak dapat berdiri sendiri sebagai badan hukum tunggal. Sebagian besar lembaga non-profit sangat dibentuk melalui badan hukum yayasan. Ini berarti bahwa setiap lembaga memiliki landasan sendiri untuk hari dana lembaga untuk kegiatan hari dan Program. Struktur organisasi lembaga ini sangat tergantung pada tujuan utama dan bidang lembaga. C. Contoh Organisasi Non Profit Ada banyak contoh organisasi non profit yang berada di Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Health in Harmony Organisasi non profit ini berfokus pada kesehatan manusia dan lingkungan demi kehidupan lebih baik di masa depan. 2. Yayasan Happy Hearts Indonesia Dibangun untuk memberikan harapan pada anak-anak di daerah terpencil yang terhimpit kondisi ekonomi. Anak-anak mendapatkan kesempatan untuk belajar di sekolah yang dibangun oleh yayasan dengan fasilitas memadai. 3. Sumatran Orangutan Society Yayasan ini dibuat melihat banyaknya orangutan Sumatera yang terancam punah. Organisasi non profit ini berfokus pada kegiatan pencegahan kepunahan seperti meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya perlindungan terhadap orangutan, mendukung masyarakat lokal menjaga hutan agar habitat orangutan bisa kembali pulih. Organisasi ini juga mencoba memulihkan habitat orangutan dengan menanam pohon. D. Karakteristik Organisasi Non Profit Untuk mengetahui apakah sebuah organisasi bergerak di bidang non profit atau bukan, maka harus memahami apa saja ciri-ciri dari organisasi nirlaba tersebut. Dan berikut merupakan tiga ciri utama lembaga non profit, yaitu: Tidak adanya kepemilikan seperti pada organisasi bisnis pada umumnya Menghasilkan suatu barang maupun jasa yang tidak mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba semata, jika terdapat keuntungan maka jumlahnya pun tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik organisasi tersebut Sumber daya atau dana yang di dapat berasal dari para penyumbang yang tidak berkeinginan untuk mendapatkan keuntungan atas apa yang telah diberikan E. Perbedaan Organisasi Pemerintah dengan Organisasi Non Profit Secara rinci, ada lima perbedaan yang bisa dilihat dari organisasi profit dan non profit, di antaranya: 1. Pembiayaan, Organisasi non profit biasanya memiliki sumber dana dari donatur, hibah, sumbangan pemerintah, dan penggalangan dana. Namun, tak jarang suatu organisasi non profit juga berada di bawah naungan organisasi profit, sehingga sumber pendanaan mereka datang dari program CSR (Community Social Responsibility) organisasi profit itu sendiri. Contoh organisasi Djarum Foundation di bawah nama besar Djarum. 2. Staf Karyawan, pada organisasi profit bekerja dengan imbalan gaji entah itu per bulan sekali atau per bulan dua kali. Namun, organisasi non profit tidak memiliki karyawan, orang-orang yang bekerja di organisasi ini disebut sebagai relawan yang tidak dibayar sama sekali alias sukarela. 3. Pelanggan atau donatur, Organisasi profit biasanya memiliki pangsa pasar sendiri sesuai dengan produk yang mereka tawarkan, sementara organisasi non profit tidak menargetkan siapa yang harus memberikan donasi pada mereka. Organisasi ini akan menerima donasi dari siapa pun yang berniat membantu tujuan mulai mereka tanpa pandang bulu. 4. Budaya Organisasi, profit biasanya berorientasi target. Karyawan yang bekerja dituntut memenuhi KPI yang telah dibuat oleh perusahaan. Sementara organisasi non profit, tidak ada target spesifik untuk menjalankan misi mereka. Yang penting, ada dampak positif yang diterima oleh lingkungan atas misi yang telah dijalankan. 5. Pajak, Dana yang mengalir di organisasi non profit tidak dibebankan pajak, namun bukan berarti organisasi ini tidak lepas dari pengawasan pemerintah. Sementara itu, organisasi profit dibebankan pajak. F. Sumber Pendanaan Organisasi Non Profit 1. Pendapatan dari Program Patut digarisbawahi, ketika sebuah organisasi mulai mencari dana dari program yang dibuat, jangan sampai tujuan awal organisasi berubah dari kegiatan sosial jadi kegiatan komersial sepenuhnya. 2. Donasi Dana ini didapat secara cuma-cuma oleh organisasi, pasalnya mereka tidak perlu memberikan timbal balik langsung pada donatur, melainkan timbal balik diberikan dengan cara menjalankan program untuk kegiatan sosial dan pendidikan, sesuai dengan tujuan berdirinya organisasi. 3. Hibah atau Hadiah Dana hibah biasanya lebih besar dibanding dana yang didapatkan dari donasi maupun penggalangan dana. Hibah bisa didapatkan dengan cara mengajukan proposal pada perusahaan atau badan pemerintah. 4. Investasi Organisasi non profit juga bisa menggunakan aset yang dimiliki untuk investasi. Hasil investasi bisa digunakan untuk menjalankan berbagai program organisasi. Namun, resiko besar dari investasi adalah adanya penurunan aset ketika tidak cuan. 5. Iuran Anggota Organisasi biasanya memiliki sejumlah anggota di dalamnya. Ada waktu di mana anggota diwajibkan membayar iuran sesuai dengan kesepakatan bersama untuk mempertahankan organisasi. 6. Usaha Komersial Jika ada pemisahan pengelola unit organisasi dan usaha komersial, maka cara ini bisa dilakukan untuk mendapatkan dana. Pemisahan penting dilakukan sebelum menjalankan usaha komersial, pasalnya operasional harian antara organisasi nirlaba dan perusahaan yang berorientasi profit tidak akan saling terlibat.