Anda di halaman 1dari 5

RESUME AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB 11: ORGANISASI NON PROFIT

Dosen Pengampu :
Drs. Ec. Muslimin, M.Si

Kelompok 6:
1. Aisyah Ghina A. I. (19013010221)
2. Adinda Meriayusti (19013010228)
3. Mochammad Arief Firmansyah (19013010235)
4. Elsa Sabrina Agustia Putri (19013010238)
5. Leydinda Lailingga Hartono (19013010240)
6. Berliana Virliandita (19013010252)
7. Irmaya Octavia Elrossi Aisyah (19013010263)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2021
DEFINISI ORGANISASI NON PROFIT
Organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu
dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian
terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba. Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri,
derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal
perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institute
riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah. Tujuan utama dari organisasi ini dapat
didefinisikan dalam hal sosial, politik, budaya, pendidikan dan tujuan non-profit lainnya.
JENIS ORGANISASI NON PROFIT
1. Yayasan (Foundation)
Yayasan adalah suatu badan hukum atau organisasi nirlaba yang didirikan berdasarkan
pemisahan aset yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota dan didirikan dengan memperhatikan persyaratan
formal yang ditentukan dalam undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan mendefinisikan dasar sebagai badan hokum non-anggota
2. Perkumpulan (Association)
Perkumpulan adalah suatu badan hukum atau organisasi nirlaba yang merupakan kumpulan
orang yang bersama-sama mewujudkan kesamaan maksud dan tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan serta tidak ada pembagian keuntungan kepada anggotanya
3. Lembaga (Institute)
Institute adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mencapai tujuan dalam hal
pendidikan, sosial, budaya dan humaniora. Contohnya seperti Institut Strategi Nasional (LSN),
Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), dll. Institute harus memilih bentuk hukum antara
lain foundation, asosiasi atau korporasi sebagai badan hukum.
CONTOH ORGANISASI NON PROFIT
Bentuk Organisasi Rumah Cemara Saat didirikan pada 2003. Rumah Cemara beroperasi di
bawah naungan Yayasan Insan Hamdani, sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial yang
berdomisili di Kota Bandung. Namun, pada 1 Januari 2014, para pengurus Rumah Cemara
berinisiatif mendaftarkan Rumah Cemara sebagai organisasi mandiri dengan bentuk
perkumpulan. Perkumpulan dipandang sebagai subjek hukum yang dapat melakukan perbuatan
hukum, menyandang hak dan kewajiban. Selain itu, perkumpulan wajib mendaftarkan
organisasinya ada instansi yang berwenang untuk mendapat status badan hukum. Rumah Cemara
merupakan perkumpulan dengan Akta Notaris dan terdaftar pada Kementerian Hukum dan HAM
RI c.q. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
KARAKTERISTIK ORGANISASI NON PROFIT
1. Sumber daya organisasi berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya
yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika suatu organisasi
menghasilkan laba, maka jumlah tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik
organisasi tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau
kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proposi pembagian sumber daya organisasi pada
saat likuidasi atau pembubaran organisasi.
Perbedaan Organisasi Non Profit Dengan Organisasi Pemerintah
Orientasi
Organisasi public berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat (tidak mencari untung).
Sementara organisasi nirlaba hanya sebagai suatu organisasi yang didirikan untuk mendukung
satu isu didalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada
perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter)
Kepemilikan
Kepemilikan organisasi nirlaba tidak jelas siapa sesungguhnya ‘pemilik’ organisasi apakah
anggota,klien, atau donator. Sementara pemilikan organisasi publik adalah milik negara yang
dimana telah diatur oleh konstitusi
Dalam Hal Donator
Organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan, sedangkan organisasi publik
didanai oleh pendapatan negara atau daerah yang didapat dari pajak.
Dalam Hal Penyebaran Tanggung Jawab
Pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan. Anggota dewan komisaris bukanlah
pemilik organisasi, sementara di organisasi public yang bertanggung jawab adalah negara yang
didelegasikan kepada pejabat atau orang tertentu untuk mengelolanya dan kalau tidak maka
dikenai sanksi.
SUMBER PENDANAAN ORGANISASI NON PROFIT
Sumber pendanaan organisasi non profit berasal dari beberapa sumber yaitu :
Berasal dari kegiatan program
Suatu organisasi nirlaba tidak dianjurkan untuk mencari pendapatan dari kegiatan yang
dilakukan, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa organisasi beroperasi komersial. Pendapatan
organisasi dapat bersumber dari kegiatan organisasi dengan memperhatikan beberapa hal dasar,
seperti :
a) Pendapatan dilakukan untuk keberlangsungan hidup organisasi nirlaba;
Hal ini dikarenakan dukungan dana dari para donatur tidak dapat diharapkan terus-
menerus. Oleh karena itu, organisasi harus dapat mandiri dalam mengelola kegiatan yang
dilakukan.
b) Perluasan pelayanan masyarakat; Dalam upaya memberikan kontribusi melalui kegiatan
yang dilakukan oleh suatu organisasi nirlaba, diharapkan dengan adanya sumber
pendapatan dari kegiatan yang dilakukan dapat menjangkau lebih banyak cakupan
masyarakat sesuai dengan sasaran kegiatan.
c) Penghargaan atas kinerja yang dilakukan organisasi nirlaba; Jenis kegiatan yang
dilakukan organisasi nirlaba yang melibatkan partisipasi masyarakat dan memberikan
tanggung jawab untuk pemeliharaan dan operasional dengan pendanaan melalui
pengenaaan tarif yang diberlakukan berdasarkan kesepakatan.
Berasal dari Donasi/Sumbangan (fundraising)
Donasi merupakan pendapatan organisasi yang diperoleh tanpa harus menyajikan suatu balas
jasa/produk sebagai pemberian murni dari niat baik dari pemberinya (donatur). Donasi dapat
diberikan secara reguler atau hanya sekali, yang dilakukan melalui kegiatan penggalangan dana
(fundraising) misalnya melalui kegiatan filantropi.
Berasal dari Hibah (grant)
Hibah diberikan oleh suatu organisasi nirlaba untuk mendukung suatu kegiatan tertentu.
Pemberian hibah sangat spesifik mulai dari organisasi pemberi, jenis kegiatan, pelaksanaan
hingga konteks kegiatan yang dilakukan. Seperti pembuatan proposal, rincian kegiatan, dan
rincian dana yang dibutuhkan. Sehingga dana hibah murni sebagai donor bukan pelaksana suatu
kegiatan karena diberikan sesuai proposal yang diajukan. Biasanya jumlah dana yang diberikan
lebih besar dibandingkan dengan jenis donasi/sumbangan.
Berasal dari Bunga dan Hasil Investasi Lainnya (capital income)
Merupakan pendapatan yang diperoleh dari suatu modal atau aset organisasi yang tergantung
dari besaran jumlah nilai investasi. Pada umumnya, organisasi nirlaba tidak diperkenankan untuk
melakukan investasi dengan resiko tinggi karena dana yang diinvestasikan tidak boleh berkurang
dan harus meningkat jumlahnya. Sehingga organisasi nirlaba harus lebih berhati-hati/konservatif
dalam memperhitungkan resiko dan keuntungan dalam berinvestasi.
Berasal dari luran Anggota
Dalam suatu komunitas atau organisasi nirlaba dengan beberapa anggota Besaran iuran
biasanya mewajibkan anggota untuk memberikan iuran. disesuaikan dengan kesepakatan
bersama atau dapat juga bersifat sukarela. Kesulitan dari pendapatan berbasis iuran anggota ini
adalah pada anggotanya sendiri, iuran yang bersifat individual sulit dikumpulkan sulit
dikumpulkan apabila sifatnya individual dibandingan dengan keanggotaan yang bersifat profesi
atau badan.
Berasal dari Usaha Komersil
Pendapatan langsung dapat diperoleh suatu organisasi nirlaba melalui usaha komersil dengan
membentuk unit khusus dalam menangangi atau memiliki saham/kepemilikan badan usaha
komersil. Penting untuk diketahui adalah pemisahan pengelolaan unit komersial dengan program
organisasi nirlaba. Sehingga kegiatan komersial dapat berjalan tanpa keterlibatan dari organisasi
nirlaba dalam operasional harian. Pemisahan ini penting diakukan untuk menghindarkan
kerancuan tentang penggunaan sumber daya organisasi nirlaba.

Anda mungkin juga menyukai