Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan Organisasi Profit dengan

Komersial
Banyak sekali hal-hal yang membedakan di antara kedua lembaga
tersebut, misalnya saja dalam hal kepemilikan.

Pada lembaga komersial tidak jelas siapa sesungguhnya pemilik dari


lembaga tersebut, apakah dia anggota, klien atau bahkan donatur.

Pada lembaga profit, maka pemilik akan secara jelas mendapatkan


keuntungan dari hasil usaha organisasi tersebut.

Selain itu dalam hal donatur, lembaga komersial sangat membutuhkan


donatur sebagai sumber pendanaannya. Berbeda dengan lembaga profit
yang telah memiliki sumber pendanaan jelas yang berasal dari
keuntungan usahanya.

Begitu pula dalam hal penyebaran tanggung jawab.

Pada lembaga profit maka akan secara jelas diketahui siapa komisaris
yang kemudian memilih seorang direktur pelaksana.

Sedangkan pada organisasi komersial , hal seperti itu tidak dapat


dilakukan secara mudah, sebab anggota dewan komisaris bukanlah
pemilik organisasi.

Secara rinci, ada enam perbedaan yang bisa dilihat dari organisasi profit
dan komersial , di antaranya:

1. Pembiayaan

Organisasi komersial biasanya memiliki sumber dana dari donatur, hibah,


sumbangan pemerintah, dan penggalangan dana.

Namun, tak jarang suatu organisasi komersial juga berada di bawah


naungan organisasi profit, sehingga sumber pendanaan mereka datang
dari program CSR (Community Social Responsibility) organisasi profit itu
sendiri.

Contoh organisasi Djarum Foundation di bawah nama besar Djarum.


2. Staf

Karyawan pada organisasi profit bekerja dengan imbalan gaji entah itu
per bulan sekali atau per bulan dua kali.

Namun, organisasi komersial tidak memiliki karyawan, orang-orang yang


bekerja di organisasi ini disebut sebagai relawan yang tidak dibayar sama
sekali alias sukarela.

3. Pelanggan atau donatur

Organisasi profit biasanya memiliki pangsa pasar sendiri sesuai dengan


produk yang mereka tawarkan, sementara organisasi komersial tidak
menargetkan siapa yang harus memberikan donasi pada mereka.

Organisasi ini akan menerima donasi dari siapa pun yang berniat
membantu tujuan mulai mereka tanpa pandang bulu.

4. Budaya

Organisasi profit biasanya berorientasi target. Karyawan yang bekerja


dituntut memenuhi KPI yang telah dibuat oleh perusahaan.

Sementara organisasi komersial , tidak ada target spesifik untuk


menjalankan misi mereka. Yang penting, ada dampak positif yang
diterima oleh lingkungan atas misi yang telah dijalankan.

5. Pajak

Dana yang mengalir di organisasi komersial tidak dibebankan pajak,


namun bukan berarti organisasi ini tidak lepas dari pengawasan
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai