Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian organisasi manajemen yang berorientasi laba/organisasi profit

Secara umum, organisasi profit adalah suatu bentuk atau proses kerjasama yang diupayakan oleh
sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama, yakni menghasilkan keuntungan.

Organisasi ini menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan hasil yang sesuai keinginan pengelola
organisasi tersebut.

Organisasi profit juga diartikan sebagai perkumpulan orang yang dibentuk untuk menghasilkan
keuntungan yang kegiatannya berorientasi pada pendapatan untuk organisasi.

Hampir seluruh organisasi profit menghasilkan laba dengan cara membangun strategi yang potensial
untuk keberlangsungan usahanya.

Perusahaan komersial memenuhi fungsi sebagai distribusi, intermediasi, dan pertukaran produk.
Perusahaan ini juga bertugas untuk mengkoneksikan produsen dengan pasar.

2. Karakteristik utama dari organisasi yang berorientasi laba

Berikut ini adalah karakteristik utama dari organisasi yang berorientasi laba:

 Berorientasi pada laba/keuntungan/materi: Organisasi ini berfokus pada laba, keuntungan, atau
materi sebagai tujuan utama.
 Berbentuk perusahaan kemitraan, perusahaan korporasi, atau perusahaan perseorangan:
Organisasi berorientasi laba dapat berupa berbagai bentuk organisasi, seperti perusahaan
kemitraan, perusahaan korporasi, atau perusahaan perseorangan.
 Berperan sebagai mitra pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan: Organisasi profit
dapat memiliki tujuan untuk mencari keuntungan sekaligus melayani publik.
 Laporan/pernyataan perusahaan telah direncanakan secara teratur dan sistematis: Organisasi
profit memiliki laporan/pernyataan perusahaan yang mengenai pemasukan, pengeluaran, arus
kas, keuntungan, dan sebagainya, telah direncanakan secara teratur dan sistematis.
 Pendapatan diperoleh melalui penjualan barang atau jasa, baik secara langsung maupun tidak
langsung: Organisasi profit dapat mendapatkan pendapatan melalui penjualan barang atau jasa,
baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Fungsi manajemen organisasi yang berorientasi laba

Fungsi manajemen organisasi yang berorientasi laba meliputi:

 Perencanaan Strategis: Membentuk rancangan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi, yang dikenal sebagai strategi-strategi yang mengidentifikasi sasaran-sasaran dasar
organisasi yang bersangkutan maupun keterampilan-keterampilan dasar untuk memenuhinya.
 Pengorganisasian: Mengatur struktur organisasi, jaringan informasi, dan sistem penghargaan
untuk membantu mencapai tujuan organisasi.
 Pengarahan: Membantu dan mengarahkan anggota organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas
mereka.
 Pengadilan: Menyediakan sistem pengendalian manajemen yang mengendalikan aktivitas
organisasi, yang dikenal sebagai sistem pengendalian manajemen.
 Pengendalian Operasi: Memastikan segala sesuatu yang telah dirancang di tahun sebelumnya
dilaksanakan sebaik mungkin, dan melakukan pengendalian operasi selaras dengan tujuan
utama organisasi.
 Pelaporan dan Analisis: Melakukan sistem pelaporan dan analisis untuk membantu manajemen
dalam membangun strategi yang potensial untuk keberlangsungan organisasi.

Semua fungsi manajemen ini bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi yang berorientasi laba, yaitu
menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin.

4. Ciri-ciri organisasi profit

Organisasi profit dapat diketahui melalui ciri-ciri sebagai berikut :

 Berorientasi pada laba, keuntungan, atau materi adalah fokus utama perusahaan untuk
mencapai keuntungan finansial sebagai tujuan utama dari kegiatan bisnisnya. Hal ini mencakup
strategi-strategi yang dirancang untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya, dan
memaksimalkan laba.
 Berbentuk perusahaan kemitraan, perusahaan korporasi, atau perusahaan perseorangan
mengacu pada struktur legal atau bentuk hukum yang diadopsi oleh suatu bisnis. Perusahaan
dapat didirikan sebagai kemitraan antara dua atau lebih individu, korporasi dengan pemegang
saham dan struktur manajemen yang terpisah dari pemilik, atau sebagai usaha perseorangan
dimana pemilik tunggal bertanggung jawab atas semua aspek bisnisnya.
 Pemegang perusahaan merupakan seorang pemegang tunggal, pebisnis, atau kemitraan
mengacu pada entitas atau individu yang memiliki kepentingan dan tanggung jawab terhadap
perusahaan. Ini bisa menjadi satu orang dalam usaha perseorangan, seorang pebisnis dalam
kasus perusahaan korporasi, atau sekelompok individu dalam kemitraan.
 Modal awal ditanamkan dan dikelola oleh pendiri atau pemilik perusahaan tersebut
menunjukkan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk mendirikan dan mengoperasikan
bisnis berasal dari pendiri atau pemilik perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab untuk
mengelola modal tersebut agar bisnis dapat berjalan dengan lancar.
 Penghasilan didapat dari penjualan produk atau jasa, baik secara langsung maupun tidak
langsung menandakan bahwa pendapatan perusahaan berasal dari aktivitas utama bisnisnya,
yaitu penjualan produk atau jasa kepada pelanggan. Pendapatan bisa diperoleh secara langsung
dari penjualan produk atau jasa, maupun tidak langsung melalui investasi atau aset lainnya.
 Laporan atau pernyataan perusahaan, mencakup pengeluaran, pemasukan, arus kas,
keuntungan, dan lain sebagainya yang telah dikelola secara sistematis dan teratur merujuk pada
dokumentasi yang menyajikan informasi keuangan dan operasional perusahaan dalam suatu
periode waktu tertentu. Ini mencakup informasi seperti pendapatan, biaya, arus kas, dan laba
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan keuangan perusahaan.
 Pendapatan atau keuntungan perusahaan diserahkan ke akun modal menggambarkan bahwa
setelah semua biaya dan kewajiban dibayar, sisa pendapatan atau keuntungan disimpan dalam
akun modal perusahaan. Akun modal ini mencerminkan ekuitas atau kepemilikan pemilik dalam
perusahaan setelah semua kewajiban telah dipenuhi, dan bisa digunakan untuk modal
tambahan atau investasi di masa depan.

5. Tujuan organisasi profit

Perusahaan komersial cenderung berorientasi pada materi yang tentunya berbeda dengan perusahaan
nirlaba yang lebih berorientasi pada kepentingan sosial atau publik.

Tujuan dari organisasi ini yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin demi
kepentingan suatu golongan dan biasanya juga untuk memperkaya diri.

Organisasi profit juga berupaya untuk memperoleh kesejahteraan bagi setiap anggotanya. Namun, di
satu sisi, ada pula perusahaan profit yang bertujuan untuk mencari laba besar sekaligus melayani
masyarakat sosial.

Tujuan dari organisasi ini dapat tercapai apabila seluruh anggota dapat bekerja sama dengan baik dan
solid. Seperti yang diketahui, bahwa di dalam suatu organisasi terdapat beragam jenis karakter yang
dimiliki oleh masing-masing anggota kelompok.

Bukan hanya karakter saja yang berbeda, tetapi juga cara berpikir, cara kerja, dan bahkan latar
belakangnya.

6. Perbedaan Organisasi Profit dan Non Profit

Lalu, apa perbedaan dari organisasi profit dan non profit?

Perbedaan pertama, bisa dilihat dari tujuan operasi. Organisasi profit jelas memproduksi barang dan
jasa untuk keuntungan mereka sendiri dan kelangsungan bisnis mereka ke depannya.

Sedangkan organisasi non profit memiliki bentuk kegiatan produksi barang dan jasa yang lebih ditujukan
untuk pembiayaan kegiatan serta misi, bukan untuk keinginan pribadi semata.

Pada perbedaan yang kedua, bisa dilihat dari komponen pembiayaan. Organisasi profit menyandarkan
biaya kegiatannya dengan komoditas atau jasa yang dijual, dan biasanya perusahaan-perusahaan
tersebut berdiri dengan adanya pembiayaan dari saham dan sebagainya.

Sedangkan organisasi non profit tidak hanya menyandarkan biaya kegiatannya dengan menjual
komoditas atau jasa yang dimilikinya, melainkan ada jalur pembiayaan lain seperti dari yayasan tertentu,
donasi online atau crowdfunding, dan bantuan dari pemerintah.

Seringkali organisasi non profit yang ada merupakan bagian dari yayasan yang didirikan oleh organisasi
profit sebagai bentuk responsibilitas terhadap komunitas sosial, dengan pendanaan utama dari dana
CSR perusahaan tersebut, misalnya Tanoto Foundation dan Djarum Foundation
Kemudian, perbedaan ketiga, bisa dilihat dari staf. Organisasi profit cenderung akan merekrut karyawan
sebagai tenaga kerja yang akan digaji.

Sehingga, karyawan dituntut untuk memiliki kreativitas dan produktivitas yang tinggi sedemikian rupa
sehingga mampu meningkatkan pendapatan perusahaan, dan mereka yang berhasil mencapai level
tinggi di manajemen tidak jarang ditawari sebagai bagian dari kepemilikan saham perusahaan.

Sementara itu, organisasi non profit sangat mengandalkan relawan (ada kalanya dibayar, dan ada
kalanya tidak alias benar-benar sukarela), dan relawan ini lebih didorong untuk berdampak lebih
terhadap masyarakat dan lingkungan, bukan hanya harus memiliki kreativitas dan produktivitas yang
tinggi semata.

7. Strategi Manajemen Laba

Manajemen ini tidak bisa dilakukan tanpa dasar yang bisa diterima sebagai sebuah alasan. Selain itu,
pihak manajemen juga perlu mengetahui proses produksi berjalan dengan baik agar dengan cepat
melihat laba yang akan dihasilkan.

Perlu strategi yang tepat untuk menerapkannya. Berikut ini, beberapa strategi yang bisa dilakukan ketika
harus memainkan manajemen laba.

1. Mengatur Estimasi Akuntansi

Manajemen dapat memanfaatkan kesempatan dengan mengatur estimasi akuntansi. Manajemen bisa
memperkirakan estimasi akuntansi pada beberapa komponen, seperti amortisasi aktiva tidak berwujud,
estimasi terkait piutang tidak tertagih, periode depresiasi aktiva, dan biaya garansi.

2. Mengubah Metode Akuntansi

Manajemen dapat mengubah metode akuntansi pada pencatatan suatu transaksi. Misalnya, manajemen
mengubah metode depresiasi aktiva tetap.

Semua perusahaan menggunakan metode depresiasi angka tahun, kemudian mengganti dengan
menerapkan metode depresiasi garis lurus. Perhitungan yang berbeda tentu akan menghasilkan laba
yang berbeda pula.

3. Menggeser Periode Pendapatan atau Biaya

Manajer perusahaan juga bisa menggunakan strategi dipandang cukup efektif dalam menerapkan
pengelolaan laba. Manajemen bisa melakukan pergeseran periode pendapatan atau biaya tertentu
dalam laporan keuangan yang akan disusun.

Sebagai contoh, manajer perusahaan bisa menunda atau mempercepat pengeluaran untuk divisi riset
dan pengembangan atau dengan menunda pengeluaran promosi hingga periode akuntansi berikutnya.
Manajemen ini dalam strategi pengembangan bisnis sangat diperlukan agar kelangsungan bisnis lebih
maksimal untuk periode mendatang. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan software akuntansi
untuk pengelolaan laba yang tepat.

Harmony adalah pilihan terbaik untuk menerapkan strategi manajemen laba dengan benar. Melalui
software akuntansi ini, Anda dapat melihat dan menganalisis beberapa rasio di dalam laporan keuangan
yang telah tersajikan secara realtime.

Dengan begitu, Anda akan lebih cepat mengembangkan bisnis dengan keputusan yang tepat. Harmony
juga telah membantu ribuan pebisnis melalui konferensi FinTax Fair untuk mengembangkan usahanya
dengan pembukuan berbasis teknologi. Gunakan 30 Hari Gratis, untuk merasakan hal yang sama seperti
pebisnis lainnya.

8. Contoh organisasi profit dan nirlaba

Contoh organisasi profit

1. PT. Gudang Garam TBK

Perusahaan rokok Gudang Garam merupakan salah satu industri rokok terkemuka di tanah air yang
berdiri sejak 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam sudah terkenal baik di dalam
negeri maupun mancanegara sebagai penghasil rokok. Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam
berbagai variasi, mulai sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek lintingtangan (SKT), hingga sigaret
kretek linting-mesin (SKM)

2. PT. Indofood Indofood merupakan salah satu perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan mulai dari produksi dan
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Beberapa produk indofood
yang sering dijumpai diantaranya Indomie, Indomilk, tepung Bogasari, dsb.

3. Astra International Organisasi ini mencakup perdagangan umum, perindustrian, pertambangan,


pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultasi. Hingga tahun 2018, Astra telah
mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi
pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi &
energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi,

dan properti.

4. PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham
mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya
dikuasai oleh publik.
5. PT Pertamina Merupakan organisasi yang memiliki kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan usaha
energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan, serta kegiatan lain yang terkait atau
menunjang kegiatan usaha di bidang energi.

Contoh organisasi non profit

1. Yayasan Kanker Indonesia

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) adalah organisasi yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang
kesehatan, khususnya dalam upaya penanggulangan kanker. Tujuan YKI adalah mengupayakan
penanggulangan kanker dengan menyelenggarakan kegiatan di bidang promotif, preventif dan suportif.

2. Yayasan Kanker Anak Indonesia

Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) adalah sebuah organisasi non-profit independen yang fokus
membantu anak dengan kanker dari keluarga pra- sejahtera di Indonesia.

3. HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia)

Merupakan organisasi profesi psikologi di Indonesia dimana menjadi tempat atau wadah berhimpunnya
profesional Psikologi (Sarjana Psikologi, Magister Psikologi, Doktor Psikologi dan

Psikolog)

4. SBSI (Serikat Buruh Seluruh Indonesia)

Merupakan organisasi guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan
buruh/pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

5. APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan)

Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) didirikan oleh 7 (tujuh) pengacara perempuan di
Jakarta pada 1995. Salah satu misi dari APIK ialah melakukan pendampingan dan bantuan hukum bagi
perempuan yang mengalami ketidakadilan, kekerasan dan berbagai bentuk diskriminasi.

Anda mungkin juga menyukai