Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alya Diva

Kelas : Regular Victory 2022


Matkul : Pengantar bisnis
OBLIGASI
Obligasi adalah surat hutang jangka menengah maupun jangka yang dapat diperjualbelikan.
Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk membayar imbalan berupa
bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok hutang pada akhir waktu yang telah
ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Penerbit obligasi berasal dari perusahaan, pemerintah, dan lembaga supranasional. Mereka
menawarkan pendapatan reguler kepada pemberi pinjaman.

Jenis obligasi yang diterbitkan biasanya terbagi menjadi, obligasi kupon tetap, obligasi
kupon variabel, dan obligasi berprinsip syariah. Jenis obligasi pemerintah adalah obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah, salah satu contohnya adalah ORI.

Contoh dari obligasi adalah Surat Utang Negara (SUN), kemudian perusahaan yang bisa
berasal dari perusahaan swasta nasional, contohnya BUMN. ORI (Obligasi Ritel Indonesia)
juga adalah bentuk dari Surat Berharga Negara (SBN) yang juga termasuk obligasi.

Obligasi mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dengan instrumen investasi


lain, yaitu :

1. Obligasi Memiliki Klaim Terhadap Aset dan Pendapatan Perusahaan

Artinya, jika perusahaan penerbit obligasi bangkrut, maka pemegang obligasi mendapat
hak pertama untuk didahulukan saat terjadi penjualan aset. Untuk klaim pendpatan,
pemegang obligasi juga mempunyai hak terlebih dahulu dari pada pemegang saham umum
maupun saham preference.

2. Obligasi Memiliki Nilai Nominal yang Tertera

Karakteristik obligasi memiliki nilai nominal yang tertera dalam lembar obligasi.
Karakteristik obligasi ini menjadi ciri khas yang sangat mudah dikenali.

3. Penerbit Obligasi Selalu Disertai Kupon

Setiap penerbitan obligasi selalu disertai dengan kupon dengan tingkat suku bunga
tertentu. Bunga ini bisa dibayar tiap bulan, tiga bulan, empat bulan, atau enam bulan.

4. Obligasi Memiliki Masa Jatuh Tempo

Ada yang jatuh temponya 5, 10, 15 bahkan 30 tahun. Untuk obligasi yang dikeluarkan
oleh negara, jatuh temponya rata-rata 2 tahun.

5. Obligasi Memiliki Indenture


Obligasi memiliki indenture yaitu kontrak antara pihak penerbit obligasi dengan wakil
pemegang obligasi. Kontrak ini berisi hak dan kewajiban penerbit dan pemegang obligasi
ermasuk nilai nominal, kupon, masa jatuh tempo dan sebagainya.

6. Obligasi Memiliki Peringkat

Investasi ini mempunyai peringkat, misalnya AAA, AA+, AA-, BBB+, dan sebagainya.
Peringkat ini mencerminkan resiko yang terkandung dari obligasi tersebut. Peringkat AAA
merupakan peringkat yang tertinggi. Peringkat AA+, AA-, BBB+, dan seterusnya
menunjukkan peringkat yang Paling rendah. Semakin tinggi peringkat obligasi, biasanya
semakin rendah tingkat bunga yang ditawarkan. Demikian pula sebaliknya.

Obligasi berfungsi sebagai alternatif solusi bagi penerbit yang membutuhkan pembiayaan
tertentu untuk mendapatkan dana jangka dengan harga yang relatif rendah. Dan untuk
menjaga agar nilai investasi dan resikonya tetap bisa stabil.

Obligasi juga bisa dimanfaatkan sebagai jaminan atau agunan sebagai salah satu syarat
untuk mendapat pinjaman bank. Selain itu, surat obigasi juga bisa dijadikan sebagai jaminan
untuk membeli saham ke bursa efek (stock exchange).

Resiko investasi obligasi disebut resiko likuiditas. Harga obligasi amat ditentukan oleh
perubahan inflasi atau suku bunga. Jika inflasi dan suku bunga naik, maka harga obligasi
akan turun dan sebaliknya jika inflasi dan suku bunga naik, maka harga obligasi akan naik.

Dalam hukum ekonmi islam, obigasi yang berdasarkan pada utang dengan pendapatan
keuntungan yang berupa bunga dipandang sebagai suatu bentuk produk keuangan yang
mengandung unsur riba, sehingga bagi seorang muslim hal ini wajib untuk dihindari.

QUASI PUBLIC CORPORATION


Quosi public coperation atau perusahaan publik kuasi adalah variasi dari korporasi publik.
Bertujuan untuk melayani dan memberi manfaat kepada publik. Tapi, alih-alih dimiliki dan
dioprasikan oleh pemerintah, quasi-public company adalah milik dan dioprasikan oleh
swasta. Mereka mendapat manfaat dari menerima dari sejumlah dana pemerintah dan
mendapat mandat dari pemerintah untuk menyediakan layanan publik. Jadi, dari pada
menciptakan nilai dan memaksimalkan kekayaan bagi pemegang saham, mereka harus
mempriotaskan mandat tersebut.

Tujuan korporasi publik didirikan untuk membantu serta memberikan layanan ke publik.
Mereka memiliki motif pelayanan dan keuntungan hanyalah pertimbangan sekunder.
Misalnya, maskapai milik negara beroprasi untuk memfasilitasi transportasi penduduk di
daerah-daerah terpencil.
Korporasi publik berada disektor publik dan biasanya beroprasi di industri-industri strategis
dan sangat diatur seperti ketenagalistrikan, kesehatan dan transportasi umum. Atau,
mereka mengelola industri atau usaha yang dinasionalisasi.

Mereka dibentuk dengan fleksibiitas seperti sektor swasta dan otoritas seperti di sektor
pemerintah. Meski dimiliki oleh pemerintah, manajemen perusahaan mengambil keputusan
sehari-hari. Tapi untuk keputusan kebijakan utama, itu diambil oleh pemerintah.

Keuntungan korporasi Pubik :

1. Keterjangkauan

Perusahaan memberikan layanan publik esensial kepada warga negara dengan


terjangkau. Perusahaan bertujuan layanan kepada publik, bukan semata-mata mengejar
keuntungan.

2. Kontinuitas operasi

Korporasi publik tetap beroprasi dengan dukungan pemerintah bahkan jika itu rugi.
Pemerintah akan mempertahankanya karna mereka memberi manfaat sosial yang cukup
besar kepada publik.

3. Dukungan pemerintah

Perusahaan tidak terlalu pusing untuk mengumpulkan dana karena mendapaat dukungan
pendanaan yang kuat dari pemerintah. Begitu juga, perusahaan memberikan hak istimewa
untuk beroprasi, sehingga tidak menghadapi tekanan pesaing.

Kerugian korporasi publik :

1. Inefisiensi

Karena tidak menghadapi tekanan pesaingan, tidak ada alasan bagi perusahaan untuk
beroprasi lebih efisien. Selain itu, perusahaan juga tidak mengejar target laba secara ketat,
membuat mereka tidak terlalu khawatir tentang efisien.

2. Intervensi

Pemerintahan memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan bisnis.

3. Pemborosan uang

Karena tekanan untuk lebh efisien lebih rendah, maka perusahaan kemungkinan
mengkonsumsi lebih banyak biaya. Itu bisa menghabiskan anggaran pemerintah yang besar
untuk mensubsidi mereka.
NON PROFIT CORPRATION
Non profit corporation atau korporasi nirlaba adalah setiap badan hukum yang telah
didirikan berdasarkan hukum yurisdiksinya untuk tujuan selain menghasilkan keuntungan
bagi pemilik atau pemegang sahamnya. Bergantung pada undang-undang yurisdiksi,
perusahaan nirlaba dapat melakukan pengakuan resmi seperti itu, dan dapat dikenakan
pajak secara berbeda dari perusahaan nirlaba, dan diperlakukan secara berbeda dengan
cara lain. Atau pengertian lain, korporasi/organisasi nirlaba adalah suatu organisasi yang
bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal didalam menarik perhatian
publik untuk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang
bersifat mencari laba (moneter).

Dalam ruang lingkup PSAK No 45 (2009: 45.2), dikatakan bahwa sebuah organisasi nirlaba
harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :

a) Sumber daya entitas berasal dari penyumbangan yang tidak mengharapkan


pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumah sumber
daya yang diberikan.
b) Menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika suatu
entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah di bagikan kepada para
pendiri atau pemilik entitas ini.
c) Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual.

Jenis pendapatan yang terdapat pada korporasi nirlaba tergantung kepada jenis dan
karakteristik dari korporasi nirlaba. Jenis pendapatan yang tedapat pada korporasi nirlaba
dapat dibagi menjadi :

1. Tidak terikat
2. Terikat secara permanen
3. Terikat temporer

Beberapa sumber pendanaan korporasi nirlaba. Antara lain, sumbangan masyarakat,


APBD/APBN, lembaga donor lokal, lembaga donor internaional, lembaga pembangunan
internasional, melalui kerja sama program/project dengan lembaga lain, atau melalui unit
usaha organisasi itu sendiri.

Ciri-ciri korporasi nirlaba, antara lain :

1. Tidak bermotif mencari keuntungan


2. Adanya pertimbangan khusus dan pembebanan pajak
3. Adanya kecendrungan berorientasi semata-mata pada pelayanan
4. Banyak menghadapi kendala yang besar pada strategi page 4 11 5.

Anda mungkin juga menyukai