Nomor : 22/12/PLD/P3MDDTT/PPK-II/XII/2022
Pada hari ini Senin tanggal sepuluh bulan Januari tahun dua ribu dua puluh
dua, yang bertanda tangan di bawah ini:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang selajutnya disebut Kemendesa PDTT,
pada Satuan Kerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
selanjutnya disebut Satker BPSDM PMDDTT, yang dalam Perjanjian Kerja ini
disebut PIHAK KESATU.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
1
Untuk selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian
dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pendampingan Masyarakat Desa berdasark
an DIPA BPSDM PMDDTT Nomor SP DIPA-067.09.1.350475/2022 tanggal 17 No
vember 2021, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Perjanjian kerja ini adalah perjanjian dimana PIHAK KESATU mengikat PIHAK
KEDUA sebagaimana PIHAK KEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK KESATU
dalam hubungan kerja untuk melaksanakan tugas sebagai Tenaga Pendamping
Profesional. Dalam Surat Perjanjian ini PARA PIHAK besepakat terhadap
ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal berikut ini.
PASAL 2
HUBUNGAN KERJA DAN JANGKA WAKTU IKATAN KERJA
2
PASAL 3
KEWAJIBAN
3
PASAL 4
HAK
PASAL 5
SYARAT DAN TATA CARA PEMBAYARAN
(1) PIHAK KESATU menerima perintah dari Kepala BPSDM PMDDTT untuk
melakukan pembayaran honorarium, bantuan biaya operasional, dan
asuransi kepada PIHAK KEDUA;
4
(2) Pembayaran oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan dengan
syarat kelengkapan dokumen sebagai berikut:
a. Perjanjian Kerja yang telah ditandatangani oleh PARA PIHAK;
b. fotokopi buku rekening bank yang aktif;
c. fotokopi NPWP;
d. laporan bulanan berbasis aplikasi DRP.
(3) PIHAK KESATU akan memverifikasi rekapitulasi kelengkapan dokumen
PIHAK KEDUA sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2);
(4) PIHAK KESATU meminta Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar untuk
melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA;
(5) Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar mengeluarkan Surat Perintah
Membayar kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
PASAL 6
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Perselisihan kerja antara PARA PIHAK maka diselesaikan melalui proses
musyawarah dan mufakat;
(2) Perselisihan kerja antara PARA PIHAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak dapat diselesaikan melalui proses musyawarah dan mufakat maka
PARA PIHAK menyelesaikan perselisihan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PASAL 7
SANKSI
(1) PIHAK KESATU dapat memberikan sanksi secara sepihak dalam Perjanjian
Kerja ini berupa penonaktifan sementara tanpa pemberian honorarium dan
bantuan biaya operasional apabila PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai
terdakwa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
(2) PIHAK KESATU wajib mencabut sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
apabila PIHAK KEDUA dinyatakan tidak bersalah secara hukum oleh
pengadilan dan berkekuatan hukum tetap;
(3) PIHAK KESATU dapat memberikan sanksi secara sepihak dalam Perjanjian
Kerja ini berupa teguran tertulis sampai dengan pemberhentian apabila
PIHAK KEDUA terbukti:
a. memasukkan data dan informasi palsu ke dalam aplikasi DRP pada
Sistem Informasi Desa;
b. melakukan pelanggaran Kode Etik;
c. tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur pada pasal 3 di atas.
(4) Penerapan sanksi PIHAK KESATU sanksi dengan memperhatikan
rekomendasi dari supervisor PIHAK KEDUA secara berjenjang.
5
PASAL 8
PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA
(1) PIHAK KESATU dapat memutuskan secara sepihak Perjanjian Kerja ini
apabila:
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
b. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja,
setelah mengajukan pemberitahuan dan permohonan kepada PIHAK
KESATU selambat-lambatnya satu bulan sebelumnya, dan yang
bersangkutan wajib menyelesaikan tugas dan kewajibannya serta
meyerahkannya kepada pengganti yang ditunjuk PIHAK KESATU;
c. PIHAK KEDUA menderita sakit yang berakibat tidak dapat melaksanakan
pekerjaannya selama 3 (tiga) bulan secara terus-menerus;
d. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas tanpa keterangan selama 10 hari
kerja berturut-turut atau 20 hari kerja dalam satu tahun;
e. PIHAK KEDUA tidak memenuhi standar nilai evaluasi kinerja;
f. PIHAK KEDUA mendapatkan teguran secara tertulis berupa Surat
Peringatan (SP) dari PIHAK KESATU sebanyak 3 (tiga) kali;
g. PIHAK KEDUA terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik;
h. PIHAK KEDUA dinyatakan bersalah secara hukum oleh pengadilan dan
berkekuatan hukum tetap;
i. PIHAK KEDUA terbukti menjadi pengurus partai politik, anggota
legistaltif, kepala daerah/wakil kepala daerah, dan kepala desa;
j. PIHAK KEDUA terbukti bekerja rangkap dengan penghasilan tetap yang
pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
k. Adanya kebijakan pemerintah dan/atau berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) PIHAK KESATU wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA sebelum
dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja sepihak oleh PIHAK KESATU.
(3) Selain dari yang tersebut dalam ayat (1) dan ayat (2) maka Perjanjian Kerja
ini dapat dibatalkan dengan persetujuan tertulis PARA PIHAK.
PASAL 9
BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA
6
d. PIHAK KESATU wajib memberikan Surat Keterangan Kerja kepada PIHAK
KEDUA.
PASAL 10
LAMPIRAN
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja ini,
berupa Daftar honorarium, bantuan biaya operasional, dan asuransi.
PASAL 11
PENUTUP
(1) Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) asli bermaterai Rp. 10.000,-
untuk PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA;
(2) Perjanjian Kerja sebagaimana pada ayat (1), masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK;
(3) Perjanjian Kerja ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK;
(4) Perubahan Perjanjian Kerja dapat dilakukan antara PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK;
(5) Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja ini berpedoman pada
Kepmendesa PDTT Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
Pendampingan Masyarakat Desa dan/atau kebijakan Kemendesa PDTT.
7
LAMPIRAN
PERJANJIAN KERJA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
SATUAN KERJA BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
DENGAN TENAGA PENDAMPING
PROFESIONAL - PENDAMPING LOKAL
DESA
Nomor :22/12/PLD/P3MDDTT/
PPK-II/XII/2022
Keterangan: